CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

381. Kesempatan untuk mu



381. Kesempatan untuk mu

0Tuan Kim cuma menepuk bahu Yohan dengan mantap sambil tersenyum. "Jika kau penasaran dan ingin mengetahui jawabannya. Maka lakukanlah semua yang aku katakan sekarang."      
0

Yohan hanya terdiam dan berdiri melangkah menuju kearah tempat tidur pasien seperti yang diinginkan oleh tuan Kim. Ia menarik selimutnya dan juga memakai bantu pernafasan di hidung dan mulutnya serta melekatkan kembali alat infus ketangannyan, untuk mendukung dan memperkuat aktingnya.     

Tuan Kim melakukan hal yang sama kepada tiara. Ia hanya meletakkan alat bantu pernapasan di hidung Tiara, yang sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi. Dilihat dari luka yang di derita tiara, seharusnya sudah cukup untuk meyakinkan Jerry Jiang.     

Tidak berselang waktu beberapa lama, terlihat direktur Jerry Jiang masuk kedalam kamar dengan dipapah oleh bodyguard milik Yohan. Langkahnya tertatih, seperti sakit yang di deritanya oleh papa Tiara ini asli dan bukanlah sebuah akting semata.      

Tuan Kim segera menoleh dan memandang kearah sahabatnya itu. Kemudian membantunya duduk di kursi yang berada diantara tempat tidur Yohan dan Tiara.     

Mata direktur Jerry Jiang terlihat berkaca-kaca, melihat keadaan Tiara dan Yohan. Ia penasaran, Sebenarnya apa yang menimpa menantu dan putrinya itu. Ya, putri yang sering ia sia-siakan dan menantu yang belum ia akui. Ia sedang berfikir keras dan seakan tidak percaya, jika Yohan sekarang terbaring dengan keadaan separah itu di belakangnya. Kepala, wajah dan lengan Yohan penuh dengan luka memar dan juga sedikit goresan. Begitu juga Tiara yang tak jauh berbeda. Jelas-jelas tadi malam Yohan menjemput Emelly di kamar inapnya masih dalam keadaan baik-baik saja, bahkan ia masih bisa menggendong adik perempuannya itu dengan tangannya sendiri karena tidak rela gadis cantik itu tidur bersandar di bahu laki-laki lain. Lalu sekarang bagaimana bisa seperti ini?.     

" Yuchen... Apa yang terjadi dengan mereka berdua?"  Tanya Jerry Jiang sambil memandang penuh rasa penasaran kepada tuan Kim.     

Tuan Kim yang masih berdiri di sampingnya juga tidak akan keberatan menjawab pertanyaan dari Jerry Jiang, karena hal itulah yang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi. Tujuannya adalah mengambil perhatian sahabatnya itu untuk putrinya.     

" Mereka berdua mengalami kecelakaan saat berada di luar kediaman keluarga Kim. Ada beberapa orang tidak di kenal, menyerang Mereka dengan membabi-buta. Kronologis kejadiannya sendiri aku juga belum tahu, karena saat aku mendapatkan kabar dan datang kemari tadi malam. Mereka berdua sudah dalam keadaan kritis. Untung saja mereka di bawa ke rumah sakit tepat waktu, jika tidak, aku sendiri tidak mampu membayangkan itu semua."  Jelas tuan Kim dengan gamblang dengan memasang ekspresi sedih yang membuat Jerry Jiang semakin tertekan dan merasa bersalah.     

"Apa? Mereka di serang oleh orang yang tidak dikenal? Itu tidak mungkin Yuchen! Memang siapa orang bodoh yang berani menantang Keluarga Kim dengan berbuat bodoh seperti itu? Semua orang di kota ini, tahu siapa Yohan dan sekuat apa Keluarga Kim itu. Aku rasa hanya orang bodoh yang sudah tidak sayang nyawanya saja, yang akan melakukan tindakan bunuh diri seperti itu."  Kata direktur Jerry Jiang yang tidak percaya dengan ucapan tuan Kim.     

Tuan Kim hanya menghela nafas. Sepertinya aktingnya yang kurang memuaskan kali ini. Ia harus lebih meyakinkan dengan kata-katanya.     

"Itu semua terserah kepadamu, mau percaya atau tidak. Yang jelas sekarang buktinya sudah bisa kau lihat sendiri dengan kedua bola matamu itu. Bagaimana keadaan Yohan dan Tiara. Apa kau pikir mereka akan melakukan hal yang merepotkan seperti ini hanya untuk menipumu? Kau gila! Masih busana kau berfikir buruk seperti itu kepada mereka. Jika kau tidak percaya kepadaku dan juga Yohan, setidaknya percayalah kepada Tiara. Gadis polos itu tidak akan berbohong."  Kata tuan Kim dengan sedikit emosi, ia tak segan berucap dengan nada tinggi kepada orang lain yang meremehkan Keluarga Kim.     

"Kau benar, maafkan aku. Lalu sekarang apa yang akan kau lakukan?"  Tanya Jerry Jiang.     

" Tenti saja, aku kan mencari tahu pelakunya dan akan menghukum mereka dengan  berat dan tidak akan mereka lupakan seumur hidup. Tolong jaga Tiara dan Yohan sebentar. Aku ada sedikit urusan."  Kata tuan Kim sambil menepuk bahu direktur Jerry Jiang.     

"Eh, apa maksud Yuchen? Apakah dia ingin aku duduk disini seharian menunggui Tiara dan Yohan? Apa dia gila! Aku ini juga pasien di rumah sakit ini, bahkan sekarang saja aku masih menahan sakit yang amat sangat di perutku."  Gumam direktur Jerry jiang dalam hati.     

"Baiklah, tetapi kau jangan terlalu lama. Aku harus kembali ke kamarku segera, untuk mendapatkan suntikan dan obat penghilang rasa sakit"  jawab Jerry Jiang.     

Tuan Kim hanya tersenyum simpul sambil melangkah kakinya menuju pintu keluar. Sebelum menutup pintu, sesekali ia menoleh dan melihat kearah Tiara dan juga direktur Jerry. " Tiara... Hanya ini  yang bisa aku lakukan untukmu. Semoga Jerry Jiang membuka pintu kasih sayangnya setelah ini dan merestui pernikahan kalian berdua. Dan untuk kau Jerry, ini adalah kesempatan yang aku berikan untukmu memperbaiki kesalahanmu, karena setelah ini tidak akan ada lagi orang yang aku izinkan menyakiti menantuku. Sekalipun itu engkau yang merupakan orang tuanya."  Gumam tuan Kim dalam hati, setelah itu ia menutup rapat pintu itu.     

Setelah tuan Kim keluar dari dalam kamar, Jerry Jiang meraih telapak tangan Tiara dan mengelus lembut telapak tangan lembut itu dengan jari-jarinya sedangkan satu tangan yang lain sedang menekan perutnya sendiri untuk menekan rasa sakit.     

"Tiara ... Maafkan papa yang selama ini kurang memperhatikan dirimu, sehingga kau bernasib seperti ini. Seharusnya kau tidak menikahi Yohan. Kau terlalu lemah untuk bertahan di dalam keluarga Kim yang sangat kuat itu. Kau gadis yang lembut, polos dan jujur. Keluarga Kim sangat kuat dan banyak sekali musuhnya, jika kau terus disana maka kau harus kuat." Kata Jerry Jiang dengan suara pelan.     

Yohan berbaring di belakang Jerry Jiang merasa tersinggung dengan perkataan papa Tiara itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.