CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

384. Pertemuan di Rumah Sakit



384. Pertemuan di Rumah Sakit

0Satu jam kemudian sonya dan Tara jiang sudah sampai di rumah sakit. Keduanya kemudian turun dari mobil, dan langsung menuju lantai 2 di ruangan yang telah di sebutkan oleh Jerry jiang sebelumnya.     
0

Sambil berjalan menuju lift, Tara terus saja mengomel karena  tersinggung dengan pertanyaan Mamanya. "Sudah! Mama tidak perlu ikut campur dengan siapa aku menikah nanti. Sampai sekarang tidak ada laki-laki yang bisa melebihi Yohan, dan mama tahu yohan itu seharusnya jadi suamiku. Bukan Tiara? Apa yang seharusnya menjadi milikku akan aku ambil kembali." Kata Tara sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift.     

"Tetapi, Tara... Yohan itu sudah menjadi suami Tiara. Kau jangan gila! Dulu mama memang mendukung mu untuk menikah dengan Yohan, karena dia masih lajang, kaya dan terkenal. Perusahaan miliknya kuat dan mampu membuat jiang grup menjadi lebih berkembang lagi, jika bisa saling mendukung dan bekerjasama. Tetapi sekarang keadaannya sudah berbeda. Dia sudah menikahi Tiara, dia juga Keluarga Jiang. Ama saja bukan? Kau bisa memilih laki-laki lain yang sama hebatnya dengan yohan di kota ini ataupun kota lain. Kau lebih cantik, lebih pandai, lebih menarik. Mama yakin kau bisa mendapatkan laki-laki yang lebih dari yohan."  Kata sonya yang merasa keberatan, jika tara tetap bersikeras untuk mendapatkan yohan bagaimanapun caranya.     

"Mama... Dengarkan aku baik-baik! Katakan kepadaku? Siapa laki-laki yang lebih dari kim yohan dari berbagai aspek di kota ini? Jika ada, mungkin aku juga tidak tertarik dengannya. Aku sudah menjatuhkan pilihan kepada yohan. Jika ada orang yang harus mengalah itu, seharusnya bukanlah aku. Mengapa mama tidak meminta Tiara saja yang melepas yohan untukku? Bukankah, mama sendiri yang bilang kalau aku lebih segalanya di bandingkan dengan Tiara. Apa menurutmu saudariku itu pantas untuk  mendapatkan laki-laki sempurna seperti yohan?" Tanya Tara kepada mamanya. Wanita cantik ini sambil mendekatkan bibirnya ke telinga mamanya.     

Ting...     

Suara pintu lift terbuka dan keduanya keluar dari lift dan berjalan menuju kamar direktur Jerry jiang. Keduanya  secara tidak sengaja berpapasan dengan tuan Kim yang hendak pulang ke kediamannya.     

"Paman Kim... Paman ada disini, apakah untuk mengunjungi papa?" Sapa tara sambil tersenyum girang.        

"Selamat pagi, tuan Kim." Sapa sonya memberikan salam kepada papa mertua putri bungsunya itu.     

"Selamat pagi juga nyonya Jiang... Iya benar nona jiang, saya baru saja dari kamar direktur Jerry untuk melihat keadaannya."  jawab tuan Kim sambil tersenyum. Walaupun di dalam hatinya sangat khawatir, jika sampai Tara juga mengetahui jika Tiara di rawat di rumah sakit ini juga. Bahkan ruangannya yidak jauh dari ruangan Jerry Jiang.     

" Paman Kim... Aku sangat rindu dengan paman. Bisakah kita mengobrol sebentar?"  kata tara berbasa-basi basi. Sudah lama ia tidak berhubungan dengan keluarga laki-laki tampan pujaan hatinya itu, sejak peristiwa makan malam keluarga yang gagal waktu itu. Ia yang waktu itu lepas kendali pasti telah membuat pandangan buruk Keluarga kim kepadanya. Dengan kesempatan ini, tara bisa memanfaatkan untuk meminta maaf dengan kata-kata yang Manis dan lembut untuk menarik perhatian papa yohan itu.     

"Maaf, nona Jiang. Mungkin lain kali kita bisa mengobrol lebih lama lagi. Saya masih ada urusan penting di luar yang harus segera saya selesaikan."  Kata tuan kim menolak dengan kata-kata halus.     

"Ayolah, Paman. Sebentar saja! Kita minum kopi sebentar di kantin rumah sakit ini. Please! Aku janji, sebentar dan hanya minum kopi saja." Kata tara memohon dengan manja sambil meraih tangan kanan tuan kim dan mendekapnya dengan kedua telapak tangan lembutnya.     

Tuan kim sedikit terkejut dengan gerakan tiba-tiba wanita cantik ini. Ia benar-benar berbalik seratus delapan puluh derajat dari Tiara. Menantunya itu sungguh lembut dan penakut. Jarang sekali mereka bisa berbicara dengan santai dan tanpa rasa sungkan, yang ada tiara lebih sering terdiam dan mengiyakan saja perkataan ia dan juga istrinya. Tiara yidak pernah sekalipun membantah ucapan istrinya, meskipun terkadang tidak sesuai dengan keinginannya. Yang ada, yohan yang sering memprotes kepada kami.     

"Tara! Jangan memaksa seperti itu! Tuan kim pasti sangat sibuk dengan bisnisnya. Jadi, mungkin lain kali saja kita mengobrol dengannya."  Kata Sonya yang malu dengan perbuatan tara yang terlihat sangat memaksakan kehendaknya, hingga tuan kim terlihat tidak enak hati melihat kepadanya.     

Tuan kim segera menarik tangannya dari genggaman Tara. Sungguh tidak enak, jika sampai dilihat oleh orang lain. "Baiklah, Tetapi hanya sebentar saja. Saya benar-benar harus segera pergi." Kata tuan Kim.     

"Oke, Paman." Jawab Tara.     

"Mama pergi saja ke ruangan papa. Aku yakin, papa sudah menunggu mama sejak tadi. Biar aku saja yang menemani paman kim minum kopi di kantin bawah." Kata tara yang meminta mamanya pergi. Jika mamanya itu ikut, ia pasti akan membuatnya repot dengan segala bentuk protesnya.      

"Baiklah, mama ke kamar papamu dulu untuk melihat keadaannya."  Jawab sonya kepada Tara. "Tuan Kim, maafkan tingkah laku tara saya ceroboh itu."  Tambah sonya meminta maaf atas nama Tara kepada tuan Kim.     

"Oh, tidak apa-apa. Nyonya jiang tidak perlu sungkan. Kita adalah Keluarga. Aku sudah menganggap tara seperti anakku sendiri seperti halnya Tiara."  Kata tuan Kim.     

"Baiklah, Paman. Sebaiknya kita segera turun. Bukankah waktu paman tidak banyak."  Kata tara sambil berjalan sambil sekali lagi menarik tangan tuan kim, seperti kebiasaannya menggandeng Jonatan atau pacar-pacarnya yang lain.     

"Nona Jiang, maaf. Tolong lepaskan tangan saya, yidak enak jika dilihat orang."  Kata tuan kim meminta tara, supaya tidak melakukan hal yang tidak sopan di depan umum.     

"Oh, Paman Kim maaf. Saya terlalu bersemangat."  Kata tara sembari melepaskan tangan tuan kim dan tersenyum kepadanya sebagai permintaan maaf.     

"Baiklah, Tolong jangan diulangi lagi. Itu tidak akan baik bagimu jika dilihat oleh orang lain. Mereka akan berfikiran yang tidak-tidak tentang wanita muda sepertimu."  Kata tuan kim memperingatkan.     

Mereka berdua kemudian masuk kedalam lift untuk menuju ke lantai 1.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.