CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

403. Jangan bermimpi terlalu tinggi



403. Jangan bermimpi terlalu tinggi

0Emelly bahkan tidak merasakan rasa bersalah kepada An an. Baginya, pelayan itu memang sedikit keterlaluan dan juga genit. Gadis cantik ini, sudah memergoki beberapa kali pelayan itu sengaja mencari-cari perhatian dan simpati kakak laki-lakinya. Mulai pura-pura jatuh, menabrak yohan secara tidak sengaja, padahal dia sengaja melakukannya, selalu menunggu kakaknya pulang dari kantor dan membawakan tasnya dan sebagainya.     
0

"An an genit, dahulu aku diam karena kakaku itu masih lajang. Jadi, ya... Hitung-hitung hiburan, supaya mulut kakak itu tidak terdiam dan terkunci terus. Meskipun hanya sekedar kata 'Terimakasih' saja yang terucap dari bibirnya ketika kau membantunya. Tetapi sekarang situasinya sudah berbeda, kakakku sudah menikah dan sebentar lagi punya baby kecil. Jadi, mana mungkin aku sebagai calon tante kecil ini membiarkan benalu sepertimu itu melilitkan  dan merusak rumah tangga kakak dan kakak cantik." Isi pikiran Emelly yang sudah memasang mode waspada pada pelayan itu.     

Gadis cantik ini melanjutkan memakan sop di mangkuk itu sampai habis dan mengambil tisu untuk membersihkan sisa-sisa makanan di tepian bibirnya. Ia masih belum beranjak dari tempat duduknya, sambil berfikir. Apa yang akan dia lakukan jika bertemu dengan kakak yohan, kakak cantik, kakak tampan, papa kakak cantik, dan yang terakhir asisten Steve? Bagaimana sebagai orang yang menjadi sumber masalah utama bagi mereka semua, ia masih bisa mengeluarkan kata-kata?.     

"Matilah kau! Emelly. Gara-gara keusilanmu banyak dari anggota keluarga mu menjadi pasien rumah sakit." Gumam gadis cantik ini sambil menepuk dahinya karena merasa bodoh dan konyol. Tetapi pada dasarnya ia juga tidak ada maksuk melakukan hal yang memiliki efek begitu besar dan fatal.     

Gadis cantik ini beranjak dari meja makan dan berjalan ruang tamu untuk menunggu papa dan Mamanya turun dari kamarnya. Setelah itu mereka bisa berangkat ke rumah sakit bersama-sama.     

--------     

Di saat yang sama lantai 2, An an yang berjalan menuju kamar tuan dan nyonya kim, sedang bergumam sambil mengomel. Jika di depan yohan, nyonya besar, dan tuan besar. Pelayan muda ini memang sangat sopan. Selain itu ia juga di kenal ramah, tetapi sangat berbeda ketika di hadapan Emelly. Ia merasa sedikit canggung dan sering salah tingkah. Rasanya, pelayan muda ini lebih sering terprovokasi dan merasa jengkel saja saat berhadapan dengan nona muda dari keluarga Kim itu.     

"Dasar Iblis kecil! Mana tahu dia rasanya jadi pelayan yang setiap hari harus menghormati dan melayani orang lain, sedangkan hati dan tangan ini ingin sekali merobek serta mencabik-cabik mereka yang merasa berkuasa. Memangnya  mengapa jika aku suka tuan muda? Iblis kecil itu juga tidak rugi. Yang aku dekati bukan dia, yang aku suka bukan dia, yang ingin aku layani juga  bukan dia? Lalu mengapa dia selalu mempersulitku? Jika tidak mengingat kalau dia adalah adik perempuan tuan muda, sudah aku balas dia!" gerutu Pelayan ini kesal dengan perkataan nona mudanya. Mulutnya baru terdiam setelah berhenti di depan kamar.     

An an berdiri di depan pintu kamar Nyonya dan tuan besar. Ia mengetuk pintu pelan-pelan dengan sopan. Jangan sampai emosinya meledak di tempat yang salah.     

"Nyonya besar... Ini saya An an."  Teriak pelayan ini pelan.     

Nyonya Kim berjalan menuju pintu dan membukanya.      

Ceklak...     

      

Wanita cantik ini membuka pintu dengan masih memakai handuk yang masih menutupi rambut di kepalanya."Ya... Ada apa An an?"  Tanya nyonya Kim kepada pelayan ini.     

"Itu nyonya besar... Sop hangatnya sudah selesai kami siapkan di dalam tas. Apakah ada sesuatu yang lain yang akan di bawa? Biar nanti sekalian kami persiapkan." tanya An an kepada nyonya Kim dengan kepala tertunduk.     

" Oh, sebenarnya ada. Tetapi aku sendiri yang akan mengambilnya. Kau bisa kembali melanjutkan pekerjaanmu."  Jawab Nyonya Kim yang kemudian membalikkan badan masuk kedalam kamar.     

"Eh, tunggu nyonya. Tentang apa itu? Mungkin saya bisa membantu nyonya." Kata An an yang sengaja menyodorkan diri untuk memberikan bantuan. Siapa tahu dengan begitu, ia bisa ikut ke rumah sakit untuk menjenguk Joni. Ya... menjenguk Joni dan bibi Sue, padahal sebenarnya yang ingin ia lihat dan ketahui keadaannya adalah tuan muda Yohan.     

Nyonya Kim menoleh ke belakang dan mrlirik ke arah pelayannya itu dengan acuh. "Sudahlah, kau tidak akan bisa melakukannya. Yang aku butuhkan itu pakaian ganti tuan muda dan nyonya mudamu."  Jawab nyonya Kim singkat.     

Mendengar perkataan nyonya besar, hati An an menjadi berbunga-bunga. Bukankah ini adalah kesempatan baginya untuk memilihkan pakaian yang akan di pakai oleh pujaan hatinya. "Oh, senangnya."  Gumam pelayan ini membayangkan.     

"Saya bisa Nyonya! Saya bisa melakukannya. Biarkan saya yang mengambil pakaian ganti tuan dan nyonya muda. Saya sudah terbiasa  memasukkan pakaian mereka mkedalam lemari."  kata an an dengan antusias. Kebahagiaan pelayan muda ini terlihat jelas dari semangatnya.     

"Haits... Baiklah, terserah kau. Tetapi ingat, ambillah pakaian yang sesuai. Jika tidak, aku tidak akan memaafkan mu yang telah membuat malu aku di hadapannya anak-anakku." kata nyonya Kim mengingatkan.     

"Siap, nyonya besar."  Jawab An an sambil tersenyum dengan semangat. Pelayan ini kemudian meninggalkan nyonya Kim yang masih bengong dan heran dengan tingkah lakunya yang sedikit aneh dan berlebihan.     

"Terkena apa itu An an? Aneh sekali tingkahnya."  gumam nyonya Kim. Wanita cantik ini kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya untuk berdandan.      

An an yang sudah sampai di dalam kamar yohan dan Tiara dengan cepat menutup pintu kamar itu dan berlari melemparkan tubuhnya keatas tempat tidur tuan muda dan nyonya mudanya.      

"Wah... Senangnya. Akhirnya tempat tidur ini  menjadi milikku, meskipun hanya beberapa detik, atau beberapa menit saja."  Gumam pelayan muda ini sambil mencium selimut dan bantal yang biasa di gunakan oleh tuan mudanya.     

An an berguling-guling kesana-kemari beberapa kali sambil senyum-senyum sendiri. Pelayan ini segera bangun dari tempat tidur itu dan merapikannya kembali, supaya tidak ada yang curiga dengan kelakuannya. Stelah itu ia segera menuju lemari pakaian milik yohan dan juga Tiara. Ia memilah dengan seksama baju yang akan di pakai oleh Yohan.      

"Hemm... Sepertinya kemeja ini cocok utuk tuan. Emm... Kaos ini juga cocok. Aduh, ini juga dan ini apalagi... Ya, tuhan. Memang apa yang tidak cocok dipakai mahluk yang hampir sempurna seperti tuan muda? Tampan, kaya, baik, sayang... Meskipun dingin dengan wanita lain. Tetapi justru itu yang aku suka, dengan begitu terbukti dia bukan laki-laki playboy yang suka bergonta-ganti wanita."  Kata an an sambil membayangkan yohan memakai pakaian-pakaian yang baru saja ia pilih.     

Ada sekitar 10 pasang pakaian, yang ia siapkan sebagai pakaian ganti untuk tuan muda Yohan. Ia masih meletakkannya diatas tempat tidur, sekarang gilirannya  mengambilkan pakaian ganti untuk Nyonya muda Tiara.     

Pelayan ini membuka lemari Tiara secara perlahan.  Ia melihat betapa banyak pakaian indah dengan harga selangit yang tergantung dan tertata rapi di dalam lemari itu.     

"Wow... Benar-benar enak menjadi nyonya muda Kim. Pakaian bagus, mahal, limited edition, bahkan ada yang hanya ada satu saja di dunia ini yang di buat khusus untuknya."  gumam pelayan ini sambil menempelkan pakaian itu di tubuhnya, seolah dia ingin juga memakaikan.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.