CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

414. Apakah aku membuatnya marah?



414. Apakah aku membuatnya marah?

0Yohan dan Tiara saling berpandangan dan melempar tatapan yang sama-sama bingung satu sama lain. Mereka berdua tahu, bahwasanya dia jelas-jelas menyindir keduanya yang suka bermesraan tidak pada tempatnya. Padahal yang melakukan itu adalah suaminya sedangkan Tiara dalam posisi tertidur pulas dan tidak tahu apa yang terjadi di sekitarnya.     
0

"Sayang Mengapa Mama mengatakan hal seperti itu? Siapa yang yang bermesraan, dan apa hubunganmu dengan Dokter Glen? Aku jadi semakin bingung?" Tanya Tiara kepada suaminya, Apa yang dimaksud oleh Mama mertuanya. Tetapi hanya diam saja dan malah tersenyum. Mana Mungkin ia akan berani mengatakan bahwa ia tadi sedang bermain gunting, batu, kertas dengan dokter glen yang hukumannya sedikit tidak senonoh dan membuat orang salah paham. Itu sama saja yang menimbulkan masalah baru dengan istrinya.     

" Entahlah, aku juga tidak paham. Dimas suka bercanda dan mungkin karena itu Mama tidak suka. sebab ini adalah rumah sakit jadi kita tidak boleh mengeluarkan suara gaduh karena bisa mengganggu pasien yang lain." Jelas Yohan kepada siaran dengan mengangkat kedua alisnya dan mengedipkan bahunya kali.     

"Oh, seperti itu. Aku kira apa? Ternyata hanya karena bercanda Yang terlewatkan dan mengeluarkan suara keras serta menggangu banyak orang lainnya. Terus apa hubungannya dengan kita yang bermesraan? Apa maksud dari tidak merasa melakukannya? Jangan-jangan ini ulah mu sayang?" Tanya Tiara yang mulai bertanya karena ingin tahu. iya tidak mau menerima tuduhan wanita saja, saya sendiri tidak merasa melakukannya.     

Yohan hanya diam dan melirik tiara. Kemudian membuang pandangan ke arah lain. Sepertinya Tiara harusnya tidak bertanya seperti itu, karena kan tanpa bertanya sekalipun, pasti wanita cantik ini yang lebih tahu jawabannya. Siapa lagi yang lebih tahu sifat dan kelakuan Yohanes kepada wanita cantik ini selain dirinya sendiri.     

"Dasar genit! Pantas saja Mama marah sekali. Pasti kau memelukku, ketika aku tidur dan sekali lagi dan Dokter glen menemukan kita dalam posisi seperti itu, yang membuatnya jengkel dan sebal. Lalu kalian ribut lagi dan mama dan juga Emelly melihatnya, kemudian emelly jengkel dan meninggalkan kamar ini karena tidakntahan dengan ulah kalian berdua. Apakah benar seperti itu?" Tanya tira yang hanya cuma bisa menebak-nebak kejadian dari perkataan mama mertuanya.     

"Emm... Bisa dikatakan seperti itu? Karena aku sendiri tidak yakin yang membuat anak nakal itu marah adalah aku? Sepertinya sebab lainnya. Sudahlah, sebaiknya kau beristirahat lagi. Aku juga mau istirahat disitu?" Kata yohan menggoda Tiara dengan menunjuk sisi lain di tempat tidur wanita cantik ini.     

Seketika tiara mengernyitkan dahinya, hingga kedua alisnya hampir menyatu. "No...No...No! Kita baru saja mendapatkan peringatan dari mama. Apakah engkau ingin melanggarnya lagi? Yang jelas aku tidak mau membuat Mama marah dan jengkel kepadaku. aku sudah banyak membahas masalah untukmu maupun orang tuamu. Jadi kali ini aku harus menulis kepada kalian semua. Tidak ada tempat tidur untukmu Disini, Sayang. Kau tidur disebelah sana!" Kata tiara menunjuk kearah tempat tidur lain di sisi kirinya, yang memeng khusus disediakan pihak rumah sakit untuk laki-laki tampan ini sebelumnya. tetapi pada kenyataannya laki-laki tampan ini justru memilih tidur berdesakan dengan istrinya dalam satu tempat tidur.     

"Sayang, kamu jahat sekali. Aku tidak mau tidur disana. Aku hanya mau tidur disini." Kata yohan menolak.     

Laki-laki ini juga malas, jika harus tidur sendiri. Lagipula ia juga tidak akan melakukan apa-apa, kecuali memeluk istrinya saja saat tidur. Mengapa harus dipermasalahkan, bukankah itu sangat menyebalkan? Lama-kelamaan ia akan rubah rumah sakit ini jadi hotel saja mungkin?.     

"Aku memang sangat jahat he... He...Jadi, kamu ingin tidur di sini?" Kata Tiara dengan senyum menyeringai, sambil tangannya menepuk-nepuk sisi kasur di sebelah yang masih kosong.     

"He'em..." Kata yohan menganggukkan kepala dengan wajah polos dan senang. Tetapi semakin diamati olehnya, sepertinya dari ekspresi senyum tiara. Ada hal yang tidak beres ia rasakan. Jangan-jangan istrinya ini hanya ingin mengerjainya saja.     

Tiara sedikit bergeser dan yohan pun segera naik keatas tempat tidur dan berbaring dengan posisi miring menghadap istrinya. Ketika laki-laki tampan ini ingn memeluknya, wanita cantik ini cuma tersenyum dan meletakkan tangan suaminya diatas tempat tidur. "Sayang ku ingin tidur di tempat tidur ini, bukan? Selamat bobo, sayang..." Kata tiara sembari mengecup kening Yohan dan membelai rambut suaminya beberapa kali hingga yohan merasa nyama dan memilih memejamkan matanya, meskipun ia belum teridur.      

Disaat ia sedang menikmati setiap sentuhan dan belaian lembut istrinya. Tiba-tiba wqnita cantik ini bergerak menyibak selimut yang di pakainya. Kemudian mulai turun dari tempat tidur. Yohan yang terkejut langsung membuka mata dengan spontan.      

"Sayang, kau mau kemana?" Tanya yohan heran, melihat istrinya tiba-tiba turun dari tempat tidur. Padahal tubuhnya masih lemah dan kakinya juga masih sakit untuk berjalan.     

"Aku tidak kemana-mana." Jawab tiara sambil meraih tiang penyangga cairan infus di sebelahnya, kemudian menggesernya sedikit demi sedikit. Yang itu sekaligus ia gunakan untuk berpegangan dan menyangga tubuhnya seperti halnya tongkat yang digunakan oleh orang yang kakinya sakit untuk menopang sebagian berat badan. Tiara berjalan sedikit tertatih dan menyeret salah satu kakinya yang memiki luka memar yang lumayan parah, tetapi bukan patah tulang. Hanya luka lecet yang lumayan lebar hingga sedikit bengkak dan meninggalkan rasa nyeri yangblumayan sakit ketika di buat berjalan.     

Yohan segera bangun dari tempat tidur itu dan berjalan mendekati Tiara. Laki-laki tampan ini dengan cepat meraih tubuh tiara dan menggendong wanita cantik ini, menuju tempat tidur disebelah. ia tahu persis kemana tujuan dan apa yang akan dilakukan oleh istrinya.      

"Eh, Apa yang kamu lakukan?" Tanya tiara terkejut. Ketika suaminya tiba-tiba menggendongnya sambil cemberut.      

Yohan meletakkan tubuh tiara secara perlahan di atas tempat tidur dan membenarkan letak tiang infus di posisi yang tepat, supaya selangnya tidak terlilit dan membuat cairan obat tidak bisa masuk dengan lancar. Setelah selesai ya menyelimuti Tiara dengan rapi supaya tubuhnya tetap hangat. Ia juga membenahi posisi bantal yang dipakai oleh istrinya, supaya wanita cantik ini ini bisa tidur dengan nyaman serta lehernya tidak sakit.     

Tiara hanya memandangi Yohan dengan bingung. Mengapa Yohan melakukan ini semua. "Jangan-jangan ia sedang marah kepadaku, karena aku sengaja berpindah tempat dan memberikan tempat tidur itu kepadanya? Tetapi aku bukannya ingin menolaknya, Aku hanya tidak ingin melanggar perintah mama saja. Apakah aku harus bertanya kepada yohan dia marah atau tidak?" Gumam tiara dalam hati. Ia sedsng mengalami kebimbangan saat ini. Di satu sisi ia tidak ingin melanggar perintah Mama mertuanya karena sudah diingatkan dan disisi lain, ia juga tidak ingin membuat suaminya kecewa. Mata wanita cantik ini menatap suaminya dengan sendu dan berkaca-kaca. Mulutnya ingin sekali berucap, tetapi suara seakan tak mau keluar. Ingin sekali berteriak tetapi tidak bisa, hanya tekanan batin yang kuat yang tersisa.     

Yohan hanya sesekali melirik ke arah tiara saja. Ia lebih memelih diam untuk saat ini dan mengendalikan diri dan emosi saja.     

"Sa... Sayang, apakah kau marah kepadaku?" Tanya tiara dengan sedikit ragu-ragu. Tetapi ia harus melakukannya karena hatinya tidak tenang, jika suaminya terus-menerus memasang wajah masam seperti itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.