CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

424. Satukan Mereka Kembali



424. Satukan Mereka Kembali

0Dokter Glen berjalan menjauhi Emelly dan asisten Steve. Ia sudah lupa dengan tujuan awalnya mencari gadis cantik ini adalah untuk memberikan penjelasan kepadanya tentang Masalah ia dan yohan di dalam kamar tadi. Tetapi ia justru sekarang yang membutuhkan penjelasan dari Kitty kecil, soal semua kejadian yang ia lihat dengan mata dan kepalanya sendiri di area parkir itu.     
0

"Dasar mesum! Aku benci padamu." Kata Emelly sambil melangkah kaki meninggalkan asisten steve yang masih bingung mendengarkan kata-kata umpatannya.     

"Hah, apa juga juga yang mesum? Yang ada aku yang harus berteriak seperti itu kepadamu nona besar, siapa yang meraba dan siapa yang diraba. Kau lebih tahu, siapa yang lebih mesum sebenarnya? Ya, sudahlah. Lebih baik sekarang aku ke ruangan Presdir, daripada harus memikirkan nona muda yang aneh itu." Gumam asisten steve yang secara perlahan melangkahkan kakinya meninggalkan area parkir, untuk menuju pintu masuk rumah sakit.     

Beberapa menit kemudian, asisten tampan ini sudah sampai di depan pintu masuk.     

"Bos Steve..." Kata Doni menyapa terlebih dahulu. Bodyguard tampan ini berjalan mendekat untuk melapor.      

"Doni, apakah ada perkembangan tentang kasus kemarin? Atau mungkin kesulitan tertentu?" Kata asisten steve yang baru saja datang dan bertemu dengan doni di depan pintu.     

"Apa maksud bis steve, para berandalan yang menyerang Presdir. Mereka masih di kantor polisi. Kalau kesulitan, kami hanya kehilangan soal pengirim pesan singkat itu. Tetapi aku berfikir, jika semua ini berhubungan dengan direktur Jerry yang kebetulan waktu itu bos temukan di hotel yang sama di sebutkan di dalam pesan singkat. Bukankah seharusnya kita bisa tahu sedikit tentang hal itu darinya, setidaknya kita mencari tahu mulai dari hotel itu." Jelas Doni untuk melengkapi laporannya.     

Sementara Steven masih mengobrol di luar dengan para Bodyguard bawahannya. Tuan Kim dan nyonya Kim yang sudah berada di dalam kamar hanya termangu melihat Yohan dan juga Tiara yang terlihat lucu sekaligus menjengkelkan untuk sang nyonya besar.     

"Haits... Mereka berdua ini apa-apaan? Bisa-bisanya berperilaku seperti anak kecil seperti itu. aku hanya bilang kepada mereka untuk menjaga sikap ketika di dalam rumah sakit. Bukannya menyuruh mereka seperti orang yang bertengkar dan tidak akur seperti itu? Papa tolonglah mama... Aku harus bicara dengan mereka dengan bahasa apalagi?" Kata Nyonya kim sambil menepuk dahinya sendiri. Ia merasa geregetan melihat yohan dan tiara tidur dibtempat tidur terpisah dengan posisi saling membelakangi. Yohan yang memilih tidur menghadap ke arah kanan, sedangkan Tiara menghadap kearah kiri.     

"Sudahlah mama... Lagian mama ini, kenapa juga harus usil dengan hal begituan. Ini kan kamar mereka. Lagipula yang masuk juga Keluarga sendiri, orang luar masuk juga haru izin. Aku rasa mereka bisa mengerti soal pasangan suami istri yang sedang dimabuk cinta ya...begitu. Mama lihat sendiri di rumah Ada berapa banyak penjaga yang disebabkan oleh Putra kesayanganmu itu. Semut mau masuk saja harus izin ha... Ha..." Jawab tuan kim yang malah hanya menertawakan keluh kesah isterinya. Tuan kim sebagai seorang pebisnis laki-laki yang pernah merasakan diposisi yohan tahu benar alasan putranya bisa seperti itu. Kesibukan kerja seharian yang membuatnya kehilangan banyak waktu untuk bersama pasangan, membuatnya selalu ingin mesra dan menempel pada pasangannya, setiap saat ada kesempatan. Semuanya dilakukan untuk membayar banyak waktu berharga yang ia lewatkan dan dihabiskan untuk pekerjaan.     

"Dasar papa, menyebalkan! Selalu saja membela yohan." Jawab Nyonya kim ketus dengan wajah cemberut.     

"Jangan marah sayang... Aku bukan membela yohan, tetapi aku juga pernah merasakan hal yang sama seperti putra kita. Coba mama ingat! Dulu jika papa sedang perjalan bisnis keluar kota yang menghabiskan waktu beberapa hari dan tidak bisa pulang, apa yang mama rasakan?" Tanya tuan kim kepada istrinya, sambil tersenyum. Ia akan memulainya dengan menggunakan contoh pengalaman hidupnya sendiri, supaya istrinya bisa lebih mudah memahami penjelasannya.     

"Tentu saja mama merasa rindu dengan papa. Hati merasa tidak enak, jika terhalang jarak yang jauh." Jawab Nyonya kim dengan polos dan apa adanya.     

"Itu, mama tahu. Yang mama rasakan, papa yakin juga sama yang dirasakan oleh menantu kita. Apalagi Mama kan tahu,  Tiara sedang hamil. Mama pasti lebih tahu apa yang dirasakan dan paling diinginkan oleh wanita yang sedang hamil kepada suaminya. Tiara kasih ingin selalu dekat dan ditemani oleh Yohan. Ingin di manja, bercanda, kemana-mana bersama, bukankah seperti itu?" Tanya tuan kim sekali lagi dengan masih memasang ekspresi wajah yang sangat tenang.     

Mata Nyonya kim mulai memandang dengan penuh rasa bersalah dan penyesalan ke arah Tiara dan yohan. Tidak seharusnya ia berkata begitu keras kepada keduanya seperti tadi, khususnya kepada menantu perempuannya itu. Ia yakin yang berinisiatif untuk menjauh pasti Tiara. Kalau yohan, ia sendiri tidak yakin kalau putranya itu akan memasukkan perkataannya tadi kedalam telinga.     

"Iya... Mama selalu ingin dekat dan bersama mama setiap saat. Terkadang mama jengkel dan sampai menangis sendiri ketika mama sedang mengandung yohan dahulu, dan papa sibuk dengan pekerjaan yang tiada habis-habisnya. Mama merasa papa tidak perduli dengan mama dan sering mengacuhkan mama untuk pekerjaan itu." Jelas Nyonya kim yang menyampaikan perasaannya dahulu.     

"Jika mama bisa merasakan hal seperti itu, Bagaimana dengan perasaan papa? Perasaan papa sama juga seperti mama. Papa juga selalu ingin menghabiskan waktu papa dengan mama dan juga cuman bayi kita. Tetapi pekerjaan papa sangat banyak dan semuanya membutuhkan pemeriksaan yang teliti. Untuk memeriksa dokumen yang begitu banyak dan terkadang harus terjun langsung kelapangan serta temu janji dengan klien saja sudah menghabiskan setengah Waktu dari 24 jam. Itupun kalau papa masih tidak lembur atau perjalanan luar kota dan luar negeri. Mama tahu yang papa rasakan? Sedih, rindu, bersalah, tetapi raga tak mampu bertemu di waktu yang sama. Itulah sebabnya, setiap papa bisa pulang ke rumah dan bertemu dengan istrinya papa yang cantik ini. Papa ingin membayar semuanya semampu papa. Entah itu dengan memberikan pelukan, hangat, sedikit kecupan, melanjutkan kemesraan yang tertunda, bercanda bersama dan sebagainya. Semua supaya mama tetap merasa nyaman dan bahagia. Papa tidak pernah mengabaikan mama, apalagi tidak perduli dengan mama dan anak-anak kita. Tetapi papa juga punya tanggungjawab yang lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Jadi, papa harap. Mama bisa memaklumi mereka berdua. Papa yakin, yohan dan Tiara masih tahu batas-batasnya. Jadi, mama yidsk perlu mengkhawatirkan hal sepele seperti itu." Sekali lagi tuan kim menjelaskan dengan mengambil contoh dari pemikiran kedua belah pihak wanita dan laki-laki yang masing-masing di perankan oleh dirinya sendiri dan istrinya, tanpa memihak atau membela salah satunya. Selama ini ia hanya diam, jika istri cantiknya itu mengomel dan mengeluh kurang perhatian dan sebagainya. Tetapi ketika melihat kasus yohan dan Tiara. Mau tidak mau, ia terpaksa mengeluarkan semua yang ia simpan sendiri selama ini.     

"Iya, mama mengerti. Papa... Maafkan mama yang selama ini mungkin sering salah paham kepada papa dan terkadang berfikir tentang yang tidak-tidak." Kata nyonya kim kepada suaminya. Sekarang tidak hanya merasa bersalah kepada yohan dan Tiara, tetapi juga dengan suaminya.     

"Mama, tidak perlu meminta maaf kepada papa. Sekarang tugas mama adalah menyatukan mereka kembali." Jawab tuan Kim.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.