CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

437. Bibir Pantai...



437. Bibir Pantai...

0"What!!! Hueekkk...." Seketika Dokter tampan itu berlari kearah kamar mandi karena mual dengan kegilaan yohan. Bisa-bisanya sahabatnya itu berpikir demikian.     
0

Tiara yang melihat dan mendengar  perilaku suaminya dan juga sahabat suaminya itu menjadi tertawa geli hingga terbahak-bahak. Benar saja semua yang di duga oleh dokter Glen tentang suaminya yang super cemburuan itu. Hanya dengan candaan kecil saja ya sudah cemberut dan merajut kepada istri cantik nya ini dan juga sahabatnya.     

"Pufff... Ha... ha...." Tiara hanya tertawa sampai sakit perut. Bahkan bulir air matanya sampai keluar di ujungnya matanya dan hampir menetes ke pipinya.     

Wanita cantik ini sampai duduk dilantai karena tidak kuat menahan perutnya yang terasa kaku.      

"Sayang... Sayang... Kau ini, apa yang kau lakukan? Mengapa kau meawarkan bibirmu kepada Glen? Ha...ha..." Tanya tiara masih dengan tertawa.     

"Halah! Mending bibirku saja, daripada dia menyentuh bibir milik istri cantikku ini." Kata yohan sambil memegang bibir mungil istrinya. Tatapan mata yang lembut tetap terpancar, meskipun di dalam hatinya sedang diliputi rasa cemburu yang lumayan membakar perasaan.     

Mendengar perbedaan Yohan kali ini Tiara malah tidak bisa berhenti tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini ia tahu bahwa tak menyangka bibir yang ia bicarakan dengan dokter Glen adalah bibir yang ada di wajahnya atau wajah yohan. Padahal mereka berdua sama sekali tidak membicarakan bibir atau mulut manusia.     

"Ha... Ha... Sayang kau salah paham. Aku dan dokter Glen sejak tadi membicarakan tentang 'bibir pantai dengan pemandangan yang indah' kau lucu sekali. Pantas saja dokter glen sampai muntah ha... Ha..." Tiara menjelaskan semuanya sambil tertawa terbahak-bahak. Bahkan tawa itu terulang berkali-kali, hingga yohan merasa sebal karena telah dikerjai habis-habisan oleh mereka berdua.     

"Cup"      

dengan gerakan cepat laki-laki tampan ini mendaratkan kecupan manis di bibir sang istri, yang membuat wanita cantik itu terbungkam hingga tidak bisa tertawa lagi. Meskipun matanya terbelalak tetapi tidak ada suara yang keluar sedikit unik dari mulut mungilnya itu.     

Tiara terdiam dan menikmati setidaknya ia harus berterima kasih kepada daftar clan karena dari ide dan rencana yang dia berikan, akhirnya suami tampannya ini bisa kembali seperti semula. romantis, perhatian, penyayang dan pecinta. Kelembutan dan kehangatan yohan yang wanita cantik ini nantika sejak tadi. Mana mungkin ia tahan harus berlama-lama  bertengkar dengan yohan yang usil ini.     

dokter tampan yang baru saja keluar dari kamar mandi harus melihat sebuah adegan romantis yang paling membuatnya sesak di dada. Ya begitulah nasib para single yang belum punya pasangan, berkali-kali hanya bisa menyaksikan tetapi belum bisa mempraktekkannya dalam kehidupan mereka.     

"Haits... Apakah kalian sudah selesai? Jika sudah, lanjutkan dirumah sana! Jangan membuatku menangis batin disini." Sindiran dokter tampan itu kepada dua orang yang sednag dimabuk cinta di hadapannya itu. Ia mengabil tisu dan mengelap bibirnya yang masih basah setelah dari kamar mandi.     

Yohan dan Tiara menghentikan semua adegan romantisnya setelah mendengar suara dari dokter Tampan itu dan semua keluhannya.     

"Dokter glen, Terimakasih." Kata tiara sambil tersenyum. Sedangkan Yohan hanya melempar senyuman masam saja. Sebal sekali ia dengan sahabatnya itu, yang selalu saja bisa membuat ia cemburu dan emosi dengan trik-trik kecilnya, begitu pula dengan dokter glen yang juga sering terpancing dengan ucapan yohan.     

"Sudahlah, cepat pulang sana. Lagian kalian berdua itu pasangan kejam yang sering menyiksa mataku, hatiku, dan perasaan single seperti aku ini. Kali ini bahkan isi perutku juga kalian buat keluar. Sana... Sana... Buruan pulang! Kamar ini mau ditempati oleh pasien baru." Kata dokter Glen sambil berjalan mendekat kearah yohan dan Tiara. Ia memberikan selembar kertas hasil Pemeriksaan istri sahabatnya itu.     

Yohan mengambilnya dan kemudian membacanya dengan cepat. "Hemm... Baiklah. Soal pembayaran, biar nanti diurus oleh asisten steve." Jawab yohan dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa antara mereka bertiga. Semuanya kembali seperti semula, karena pada dasarnya Semuanya hanyalah salah paham. Hal yang disengaja oleh Tiara dan dokter Tampan itu untuk mengerjai presdir tampan, dan menyebalkan yang berdiri di dekat wanita Cantiknya.     

Yohan melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Kemudian dia dengan cepat meraih aku dan kaki Tiara untuk digendong.      

"Sayang... Mari kita pulang." Kata yohan sambil tersenyum manis. Ia puas saja tiara sudah sangat berusaha dengan keras untuk membujuknya supaya tidak merajuk terlalu lama. Pada akhirnya ia juga berhasil akan mampu menipu yang sangat pandai di bidang bisnis itu. Tetapi nol dalam pengendalian perasaan cemburu.     

"Ah... Kau membuat aku terkejut saja." Jawab tiara yang menyambut dengan hangat semua perlakuan suaminya kepadanya. Iya bahkan berpegangan dengan erat di leher yohan, supaya terlihat lebih romantis saja. Ia tidak akan perdulikan jika ada yang akan protes kepada mereka berdua nanti. Yang penting baginya suaminya tetap bahagia dan dia juga merasa nyaman.     

Yohan dan tiara berjalan keluar dari ruangan itu ruangan itu dengan masih memakai pakaian pasien dengan lengkap. Bahkan mereka berdua belum sempat berganti pakaian dengan yang di bawakan oleh mamanya. Sesampainya di luar, yohan memerintahkan doni untuk meminta anak buahnya membereskan barang-barang mereka berdua. Kemudian sisanya ikut mereka turun kebawah untuk mengawal keduanya pulang.     

Setelah para bodyguard yohan selesai mengemasi barang-barang tuannya. Dokter glen meminta perawat untuk menata kembali ruangan itu sesuai dengan tatanan standar rumah sakit. Tidak lama kemudian, para perawat memindahkan seorang pasien kecelakaan ringan yang baru saja masuk ke rumah sakit itu karena mabuk dan mobilnya menabrak pohon.     

Mereka membaringkannya di ranjang yang sama yang di tempat oleh yohan dan tiara tadi. Cuma bedanya sekarang ruangan itu hanya akan ada satu tempat tidur saja seperti semula. Setelah semua prosedur selesai. Dokter glen dan para perawat itu meninggalkan ruangan itu, supaya pasien bisa beristirahat. Ruangan sepi dan tenang tidak ada satupun penjaga atau Bodyguard yohan yang tersisa. Semua sudah ikut dengan sang majikan untuk pulang ke kediaman keluarga besar Kim.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.