CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

448. Mereka sudah di temukan



448. Mereka sudah di temukan

0VILLA PRIBADI YOHAN DAN TIARA     
0

Asisten steve sudah memulai aksinya untuk mencari informasi keberadaan Presdir dan Istrinya.      

suara dering telepon milik Doni yang tergeletak Terdengar nyaring. Tetapi sayangnya pemilik handphone itu masih berada di dalam toilet. Sedangkan anak buah yang lain tak satu pun yang berani menerima panggilan telepon milik bosnya, kecuali atas izin Doni sendiri. Mereka hanya melihat saja, siapa pemanggil di layar handphone itu yang bertuliskan nama 'Bos Kecil' yang merupakan asisten steve, jika 'Bos Besar' tentu saja adalah Presdir Mereka, Kim Yohan. Tetapi bos besar jarang sekali menghubungi secara langsung, semua perintah melalui bos kecil.     

"Kamu, panggil bos. Bilang bos kecil menelepon." Kata salah satu Bodyguard meminta temanya yang lain memberitahukan kepada pimpinan mereka perihal telepon dari asisten Steve.     

Beberapa saat kemudian Doni kembali dengan senyum kecut, karena urusannya di kamar mandi belum selesai. Tetapi ia sudah di minta cepat keluar karena ada telepon.      

"Ada apa kalian memintaku cepat datang?" Kata Doni sedikit mengomel dengan bawahannya.     

"Ada telepon dari bos kecil, bos." Jawab salah satu anak buahnya.     

"Haist... Kalian bisa menerimanya dahulu. Kenapa harus menunggu aku, bos kecil pasti akan mengomel nanti karena teleponnya tidak di jawab.     

"Maaf, tidak berani bos." jawabnya singkat.     

Doni hanya melirik dengan pandangan kesal kepada para anak buahnya yang jumlahnya puluhan itu. Diantara mereka tidak ada satupun yang berani mengangkat telepon miliknya. Yang jelas, ia hatus rela telinganya panas karena omelan bos kecil kali ini.      

Doni memutuskan untuk telepon kembali bos kecil, untuk menebus kesalahannya.     

"Hallo, bos. Maaf, tidak tahu bos menelepon. Ada yang perlu dikerjakan?" Tanya Doni.     

Asisten steve yang berada di depan tuan dan nyonya besar tidak mungkin marah-marah kepada doni seperti biasanya, jika bawahannya ini melakukan kesalahannya. Ia harus tetap tenang.     

"Bagaimana keadaan Presdir dan nyonya Presdir? Aku ingin mengetahui perkembangan kesehatan mereka." Tanya asisten steve mengawali. Jika doni menjawab dan mengetahui semuanya dengan pasti, sudah jelas mereka sedang bersama dengan pasangan suami-istri itu sekarang.     

"Bos besar dan Istrinya baik-baik saja. Mereka sedang beristirahat." Jawab Doni secukupnya, sesuai yang di tanyakan bos kecil.     

"Oh, syukurlah. Sekarang kalian dimana? Kalian harus menjaga kesehatan bos besar dan nyonya dengan baik." Kata asisten steve sekali lagi.     

"Kami sedang berada di villa pribadi Presdir. Siap bos, Perintah dilaksanakan!" Jawab Doni mantap.     

Setelah mendapat semua informasi secara detail dari bawahannya, asisten Steve hanya tingal melaporkan hasilnya kepada tuan dsn Nyonya Kim. Perihal keadaan dan keberadaan putra dan menantu mereka berdua.     

-----     

Di saat yang sama di ruang tamu Keluarga Kim. Asisten steve mulai melaporkan hasil pelacakan keberadaan Presdir dan Istrinya kepada orang tua presdir.     

"Tuan dan nyonya besar, tidak perlu khawatir. Presdir dsn ibu tiara dalam keadaan baik-baik saja. Mereka berdua sedang beristirahat di villa pribadi presdir." Kata asisten steve kepada tuan dan nyonya kim.     

Tuan dan nyonya kim, akhirnya bisa bernafas lega. Setidaknya mereka sudah mengetahui keadaan dan keberadaan yohan dan Tiara, serta yang paling penting mereka baik-baik saja dan selamat.     

"Syukurlah, mereka berdua baik-baik saja. Papa... Mama ingin kesana untuk memastikannya sendiri. Mama tidak tenang, jika belum melihat dengan mata kepalanya mama sendiri, Kalau mereka baik-baik saja." Kata Nyonya kim meminta izin kepada suaminya, ia sendiri tidak tahu suaminya akan memberi izin atau tidak. Seperti di ketahui, tuan kim selalu melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangannya, berbeda dengan istrinya yang melakukan sesuatu berdasarkan keinginannya.     

"Besok saja kita kesana. mungkin yohan memutuskan untuk pulang ke villa pribadi miliknya, Karena jaraknya lebih dekat dengan rumah sakit, dibandingkan dengan pulang ke kediaman ini. Jadi, mama tidak perlu khawatir. Disana ada bibi Alaen dan para penjaganya yang siap melayani mereka sampai besok pagi." Jawab tuan kim kepada istrinya. Jika tidak di cegah, Nyonya kim pasti sudah berangkat ke villa Yohan seperti yang ia inginkan. Jika ia berangkat kesana, hasilnya sudah pasti akan terjadi keributan antara mama dan putranya ini. Itu tidak akan baik untuk kesehatan tiara dan bayinya.     

"Baiklah, mama ikut papa saja." Jawab Nyonya kim yang berusaha mengesampingkan egonya dan mengikuti nasihat suaminya.     

Asisten steve bernafas lega. Tuan dan nyonya besar yang berdebat, tetapi dia yang merasa was-was. Jika Nyonya besar benar-benar sampai berangkat ke villa dan membuat keributan seperti yang terjadi terakhir kali di hotel, ia pasti akan di cincang oleh sang presdir dengan tatapan matanya yang dingin menusuk tulang itu, belum lagi di tambah hukuman tambahan yang membuatnya semakin pusing. Untung saja, tuan besar bisa mengendalikan semuanya. Sehingga ia bisa untuk sementara ini bisa merasa tenang.     

"Tuan besar dan nyonya besar, seperti malam semakin larut. Saya permisi untuk pulang terlebih dahulu." Kata asisten steve. Laki-laki tampan ini harus segera pergi, atau jika Nyonya besar berubah pikiran. Ia malqh tidak akan bisa pulang sampai besok pagi.     

"Oh, baiklah. Hati-hati dijalan." Jawab tuan Kim.      

Asisten Steve memberikan salam, kemudian meninggalkan ruang tamu itu dan berjalan menuju pintu keluar kediaman keluarga Kim.     

Setelah asisten steve pergi, tuan dan nyonya kim pun melakukan hal yang sama. Mereka meninggalkan ruang tamu untuk menuju kamar tidurnya dan beristirahat. Sepanjang hari ini, mereka berdua sudah disibukkan dengan segala aktifitas. Baik yang biasa, sampai yang bersifat Rahasia.     

RUMAH SAKIT     

ruangan direktur Jerry masih terlihat lengang, disana hanya ada sonya dan tara yang sudah bosan menonton televisi atau sekedar bermain dengan handphone masing-masing.      

Direktur jerry jiang sendiri, sampai hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Sebenarnya apa tujuan istri dan putrinya datang kerumah sakit ini sekarang, ingin merawatnya atau cuma berpindah aktifitas saja? Sepertinya ia memang harus menerima kenyataan, jika memang Keluarga yang seperti itulah yang ia bentuk selama ini. Sebuah keluarga yang tidak perduli dengan anggota keluarga yang lain. Egois dan mementingkan diri sendiri dan keperluan masing-masing.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.