CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

505. Seperti Tikus dan Kucing



505. Seperti Tikus dan Kucing

0Yohan dan dokter Glen masih saling kejar-kejaran seperti anak kecil yang sedang bermain. Tiara yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepada.     
0

"Dasar Tom Dan Jerry." Kata wanita cantik ini sambil berpangku tangan menunggu mereka berdua selesai bermain dan lelah.     

Setelah lama saling kejar-kejaran, akhirnya Dokter tampan ini tertangkap juga. Yohan mengeluarkan dokter tampan ini dari kamar dan menguncinya dari dalam.      

"Hai, babi gendut. Buka pintunya! Keluar kalian dari kamarku." Kata dokter tampan ini sambil menggedor-gedor pintu kamarnya beberapa kali.     

Mendengar suara dokter glen yang Marah dan jengkel, laki-laki tampan ini hanya tersenyum dan berjalan mendekati istrinya.     

"Sayang, kamu jahat! Kasihan dokter Glen." Kata tiara sambil mencubit pinggang Yohan.     

"Sudahlah, nanti dia akan diam sendiri." Kata yohan yang langsung menyergap istrinya dan memeluknya supaya cepet tidur. Seperti malam ini, merrka berdua akan tidur di kamar dokter tampan. Lalu bagaimana nasib dokter glen diluar?     

"Sial! Dasar yohan menyebalkan. Aku harus tidur dimana? Pakaian dan kunci mobilku di dalam kamar." Kata dokter tampan ini sambil mengomel dan berjalan  turun kerah dapur untuk mengambil minum. Tenggorokannya sudah kering, akibat berteriak-teriak memarahi Yohan.     

Sesampainya di dapur, Dokter tampan ini bertemu dengan gadis cantik yang juga sedang mengambil minum.     

"Kakak tampan, apakah kau lapar?" Kata Emelly. Tetapi semakin diperhatikan, gadis cantik itu mulai melihat ekspresi wajah cemberut di wajah tampan dokter Glen yang bibirnya sedang manyun.     

Dokter tampan ini hanya menggeleng kepalanya. "Tidak, aku cuma haus." Jawabnya singkat.     

"Kau sedang marah?" Tanya Emelly yang penasaran.     

"Ya, aku sedang jengkel dengan kakakmu yang menyebalkan itu. Bisa-bisanya dia mengunciku di luar dan tidur di kamarku dengan Istrinya." Jawab dokter tampan ini sambil terus mengomel.     

Gadis cantik ini hanya tersenyum kecil untuk menahan tawa. Emelly tidak ingin membuat kakak tampannya itu semakin jengkel dan sebal malam ini.     

"Sudah, kakak diam disini. Aku  akan mengambil makanan untuk kakak tampan. Setelah itu, aku akan mengantarkan kakak ke kamar kakak yang baru." Kata Emelly mencoba menghibur.      

Gadis cantik ini memberikan makanan yang sudsh ia siapkan diatas piring kepada dokter tampan ini. Tetapi dokter glen hanya menggelengkan kepala.     

"Aku sedang tidak lapar, Kitty kecil!" Kata dokter tampan ini sambil mencolek hidung Emelly.     

"Cepat buka mulut kakak sekarang! Kenyang darimana? Dari tadi tidak ada makanan yang masuk kedalam perutmu." Kata gadis cantik ini yang tetap memaksa.     

Dokter tampan ini hanya tersenyum. Trik kecilnya sudah berhasil. Malam ini ia tidak akan kelaparan dan masih mendapat bonus plus  disuapi oleh Kitty kecil. Meskipun tadi ia sangat jengkel dan marah. Tetapi sekarang ia sedang merasa senang dengan hati berbunga-bunga.     

Setelah selesai makan malam. Kitty kecil mengantarkan Dokter tampan ini untuk tidur di kamar tamu yang lain, setelah meminta pelayan menyiapkan kamar itu dan kembali ke kamarnya sendiri untuk beristirahat.     

Waktu terus berjalan, malam semakin larut. Semua orang yang ada di kediaman itu sudah mulai tidur di kamar masing-masing, keculi pasangan usil Yohan dan tiara yang bisa tidur dimana saja dengan nyenyak di dalam kediaman itu.     

-------------     

KEESOKAN PAGINYA DI PERUSAHAAN JT GRUP     

Jonatan yang baru saja pulih dari sakit, pagi ini sudah mulai bekerja kembali. Laki-laki ini harus segera mengejar ketertinggalannya dengan cepat. Direktur muda ini sedsng berbicara serius dengan Sekertaris cantiknya.     

"Bagaimana langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, sayang?" Tanya jonatan kepada Sekretaris Anne.     

Sekertaris Anne hanya menggeleng kepalanya. Tanda wanita cantik ini sendiri sudah bingung harus berbuat apa?     

"Mungkin kita hanya bisa melakukan rencana B. Perusahaan kekasihmu itu benar-benar sudah tidak bisa membantumu lagi." Jawwb Sekertaris Anne sambil menyerahkan dokumen sudah di rubah sebagian isinya kepada Jonatan.     

"Untuk apa ini?" Tanya direktur tampan ini yang terlihat masih bingung. Meskipun begitu ia sudah mulai membuka lembar dokumen itu satu persat.     

Jonatan membacanya dengan seksama, sambil menunggu sekertaris cantiknya Itu menjelaskan sedikit dari isi dokumen yang baru saja ia letakkan di atas meja.     

"Itu dokumen yang kau butuhkan untuk menemui mantan kekasihmuyang menjadi penanggung jawab proyek ini. Kau pasti sudah tahu apa yang harus kau lakukan nanti." Kata Sekertaris cantik ini sambil duduk di kursi di depan meja kerja Jonathan.     

"Maksudmu, kau ingin aku memohon dan merayu mantan tunanganku itu. Supaya dia mau menandatangani dokumen ini? Yang benar saja! Kau anggap dia bodoh? Mungkin dia akan setuju begitu saja." Kata Jonatan sambil menutup kembali dokumen yang ada di tangannya, setelah selesai membacanya.     

"Sttt... Dia bodoh atau tidak Itu tergantung seberapa pandai kau melakukannya. Terserah Bagaimana cara mendapatkan tanda tangannya. Aku hanya bisa membantumu sebatas dokumen itu saja." Jawab Sekertaris cantik ini sambil meletakkan jari telunjuknya di atas bibir jonatan.     

"Oh, sayang. Kau membuatku pusing. Tidak adakah cara yang lebih mudah dan resiko ringan." Kata jonatan yang sedang malas memohon-mohon kepada seorang wanita.     

Apalagi laki-laki ini sudah lama tidak bertemu dengan Tiara. Rayuan seperti apa yang bisa ia berikan kepada wanita cantik mantan tunangannya itu? Tiara begitu berbeda dengan Tara. Jika tara bisa dengan mudah di suap dengan rayuan dan sedikit materi sudah bisa menurut. Namun Tiara tidak demikian, masih menjadi tunangannya saja dulu. Wanita cantik itu sering menolak pemberian direktur tampan ini, jika hadiah itu dianggap terlalu mahal dan mewah.      

"Ada! Mau?" Kata Sekertaris cantik ini menjawab dengan wajah serius.     

"Sungguh! Apa itu?" Tanya Jonatan sambil mendekatkan wajahnya ke leher Sekertaris Anne.     

"Mati saja sana! Dengan begitu mau tidak perlu memikirkan nasib Perusahaan." Kata Sekertaris Anne yang seolah acuh dan sedikit cemburu.      

Sekertaris cantik ini lebih mudah cemburu, jika jonatan bersama dengan tiara dari pada saat bersama dengan Tara.      

"Haits... Kau kejam sekali. Kalau aku mati, siapa yang akan bersama denganmu." Kata Jonatan merayu.     

"Tentu saja laki-laki lain ha... Ha..." Jawab Sekertaris cantik ini sambil tertawa.     

"Cup"     

Tiba-tiba Jonatan mendaratkan kecupan lembut di bibir Sekertaris cantik ini begitu saja. Hingga Sekertaris Anne terdiam mulutnya tanpa suara.     

"Kau terlalu berani mengatakan hal menyakitkan seperti itu sayang. Itu hukumanmu. Tenang saja, aku akan mencati cara untuk bertemu dengan tiara secepatnya." Jawab Jonathan yang sudah merasa puas dan melepaskan Sekertaris cantik ini dari cengkraman tangannya.     

"Sial! Kau selalu saja mengbil kesempatan dalam kesempitan." Kata sekretaris cantik ini yang merasa jengkel di mulutnya, tetapi merasa senang di hatinya. Memang sebuah kebodohan terbesar yang ia lakukan adalah mencintai Jonatan. Laki-laki playboy yang tidak punya perasaan, namun cinta yang terlalu dalam terkadang membuat seseorang tidak bisa berfikir secara rasional.     

"Mengambil kesempatan dalam kesempitan, kamu bilang? Mana ada sayang? Yang ada, aku telah memberikan sesuatu yang telah lama kau mimpikan. Kau ingin aku menciummu dengan tulus bukan? Aku sudah melakukannya." Jawab Jonathan sambil membelai lembut rambut Sekertaris cantik dengan kacamata bulatnya itu.     

"Sudahlah, aku tidak mau termakan rayuan busukmu itu lagi. Aku akan kembali ke ruanganku. Kau pikirkan saja urusanmu sendiri." Kata sekretaris cantik ini yang terkesa sedikit jual mahal. Ia tidak ingin menjadi kekasih gelap selamanya.      

"Ah, sayang. Kau memang menyebalkan. Bagaimana bisa kau memberikan tugas seberat ini disaat aku baru sembuh. Tak bisakah kita bersenang-senang?" Kata jonata yang tidak rela di tinggalkan begitu saja. Apalagi memang hanya anne yang ada disisinya untuk saat ini.     

"Lepaskan aku! Kau bilang baru sembuh dan tidak bisa berfikir berat? Tetapi masih sanggup memikirkan untuk melakukan hal seperti itu? Ingin rasanya aku mencincang daging dan memberikannya kepada anjing." Kata Sekertaris Anne yang mulai jengkel.      

Wanita cantik ini kemudian berjalan menuju pintu keluar ruangan jonatan dengan wajah cemberut dan bibir manyun. Sedangkan jonatan hanya tertawa saja melihat tingkah malu-malu kekasihnya itu.     

"Dasar wanita! mau saja, tetapi bilangnya menolak." Kata jonatan dalam hati. Laki-laki tqmpan ini kemudian melanjutkan pekerjaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.