CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

510. Syarat Sekertaris Cantik



510. Syarat Sekertaris Cantik

0"Baiklah Nona, katakan apa yang kau inginkan." Kata Jonatan yang mulai menepikan mobilnya ke pinggiran jalan.      
0

Sekertaris cantik ini mulai membenarkan Posisi duduknya.      

"Aku akan memberikan nomor handphone Tiara kepada direktur Lee. Tetapi saya ingin tahu, sebenarnya apa maksud anda mencari Sekertaris Jiang? Jika hal itu urusan yang berkaitan dengan Perusahaan, bukankah anda tahu harus menemui siapa sekarang. Tetapi saya lihat tadi, anda sampai mencoba menyuap pegawai perusahaan hanya untuk mendapatkan nomor handphone milik Sekertaris jiang." Kata Sekertaris cantuk ini     

Sekertaris Tang yang mencoba mengorek informasi terlebih dahulu dari direktur tampan itu dengan jelas, sebelum mengambil resiko besar memberikan nomor handphone Tiara kepada laki-laki ini. Jika wanita cantik ini merasa resiko dan keuntungan yang di dapat tidak seimbang, maka tentu saja ia akan membatalkan kesepakatan itu.     

"Sial! Dia melihat semua aksiku tadi. Apa yang diingin wanita ini sebenarnya dariku. Awas saja jika ia mulai macam-macam dan membahayakan posisiku." Kata Jonatan dalam hati.     

 Laki-laki tampan ini memandang ke arah Sekertaris Tang dengan Santai dan sudah mempersiapkan alasan yang tepat untuk membela diri.     

"Oh, sebenarnya aku tidak bermaksud seperti itu. Tetapi aku ada alasan pribadi yang tidak bisa aku jelaskan kepadamu. Aku sangat memerlukan nomor handphone itu untuk bisa bertemu dengan Tiara." Jaeab direktur tampan ini seperlunya saja. Tidak mungkin ia akan mengantakan alasan sebenarnya kepada wanita cantik ini.     

"Aku dengar direktur Lee adalah mantan tunangannya Sekertaris Jiang dahulu. Apakah itu benar?" Tanya Sekertaris Tang sambil memandang kearah jonatan dengan serius.     

Jonatan hanya tersenyum ringan. Ia tidak menyangka jika wanita cantik ini akan tertarik dengan kehidupan masa lalunya dengan Sekertaris Kesayangannya Presdir Perusahaan Lianxi grup itu.     

"Kenapa kau menanyakan hal sudah berlalu lama itu?" Tanya Jonatan penasaran dengan alasan di balik bantuan wanita cantik ini, yang ini melakukan barter informasi yang sebenarnya tidak terencanakan itu.     

"Sebab hal ini berhubungan dengan syarat yang akan aku berikan kepadamu nanti."  Jawab wanita cantik ini dengan singkat.     

"Apa maksudmu? Tidak usah terlalu berbelit-belit." Kata Jonatan yang mulai menangkap maksud terselubung dari seorang sekretaris Tang kepadanya.     

"Apa kau masih mencintai Sekertaris Jiang? Kau sengaja meminta nomor handphone pribadinya untuk mendekati wanita itu kembali, bukan?" Kata Sekertaris cantik ini mulai menebak isi pikiran Jonatan.     

"Oh, ternyata wanita cantik ini bisa menebak salah satu tujuanku. Hmm... Untungnya bukan tujuan utama yang dia ketahui. Boleh juga mrnggunakan alasan pribadi itu untuk mendapatkan tujuanku. Selain mendapatkan nomor handphone itu, apalagi tujuanku sekarang ini. Lebih baik aku ikuti saja keinginan wanita ini, aku ingin tahu apa yang akan ia lakukan." Pikir Jonatan sambil menyiapkan siasat licik yang lain. Baginya sekarang yangbpaling penting adalah mendapatkan nomor handphone mantan tunangannya itu.     

" Ha... Ha... Aku tidak menyangka jika kau bisa melihat semuanya dengan jelas. Jujur saja, aku masih mencintainya sampai saat ini. Aku menyesal telah melepaskan wanitaku itu. Apakah kau mau membantu pejuang cinta ini nona?" Kata Jonatan sambil tertawa geli di hadapan Sekertaris cantik itu, setelah itu laki-laki tampan ini dengan cepat merubah ekspresi wajahnya menjadi menyedihkan untuk mengambil simpati wanita cantik di hadapannya.     

Sekertaris cantik ini tersenyum. Ia mulai melihat celah untuk menjauh yohan dari Tiara. Siapa tahu dengan hadirnya kekasih lama Sekertaris Jiang yang mulai mendambakan dan mengejar cintanya kembali. Wanita cantik ini akan mendapatkan kesempatan lebih untuk mendekati yohan. Bukankah hal itu akan sangat menguntungkan baginya.     

"Syarat ku adalah kau harus mendekati dan menjadikan Sekertaris jiang kekasihmu kembali. Pastikan hal itu terjadi dan nomor ini kan menjadi milikmu." Kata Sekertaris cantik ini sembari tersenyum.     

"Deal! Kau tidak perlu khawatir. Tanpa kau minta sekalipun, aku pasti akan melakukannya. Aku masih mencintainya dan itu memang tujuanku untuk mendapatkan nomor itu. Terimakasih nona Tang." Kata Jonatan sambil mengambil kertas bertuliskan Nomor Handphone tiara dari tangan Sekertaris cantik itu.     

"Oke, jika begitu. Aku harus kembali ke perusahaan sekarang. Ingat janjimu direktur Lee. Suatu saat aku akan menagihnya." Kata Sekertaris cantik ini sambil melepaskan kertas di tangannya dengan rela.     

"Baiklah, aku akan mengantarkan kau kembali ke perusahaan Lianxi grup Nona." Kata jonatan sebagai bentuk Terimakasih kepada Sekertaris cantik itu yang membantu langkah awal dari rencananya dengan baik.     

"Tidak perlu, aku akan kembali dengan naik taksi." Jawab Sekertaris cantik ini yang memilih turun dari mobil jonathan dan menunggu taksi yang lewat.     

"Baiklah Nona, aku akan menunggu disini sampai mobilmu datang menjemput." Kata Jonatan yang bertahan di tepi jalan sambil menunggu Sekertaris cantik itu mendapat taksinya.     

Beberapa saat kemudian, sekitar 15 menit taksi yang ditunggu oleh sekretaris tang sudah datang. Wanita cantik ini kemudian naik dan masuk kedalam taksi begitu saja tanpa menghiraukan Jonatan. Meskipun direktur tampan ini sedang melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan.     

"Heh! Dasar wanita sombong. Lihat saja, Setelah Tiara. Kau adalah wanita berikutnya yang akan aku taklukkan Nona Yang angkuh!" Kata jonatan pelan. Setelah itu laki-laki tampan ini melajukan mobilnya untuk kembali keperusahaan miliknya. Ia sudah mendapatkan hal yang ia inginkan hari ini. Tinggal menyusun rencana yang selanjutnya dengan sempurna.     

-------------------     

PERUSAHAAN LIANXI GRUP     

Yohan dan asisten steve masih berdiskusi soal masalah papa mertuanya yang mulai menemukan titik terang.      

"Presdir, kami sudah menemukan wanita misterius dan teman laki-lakinya yang bersama direktur Jerry jiang di hotel Queen saat itu. Apakah anda ing menemui mereka sendiri atau biar saya saja yang mengurus semuanya." Tanya asisten tampan ini kepada sang presdir yang masih duduk dengan tenang di kursi kerjanya.     

"Tidak, aku sendiri yang akan menemuinya Mereka dan bertanya kepada mereka secara langsung." Jawab  sang presdir yang segera berdiri dari kursinya dan bersiap pergi untuk menemui 2 orang yang dimaksud oleh asisten pribadinya itu.     

"Baik presdir."      

"Sekarang, bawa aku menemui mereka berdua." Kata yohan yang berjalan meninggalkan meja kerjanya menuju pintu keluar ruangan.     

Mereka berdua berjalan menuju lift khusus presdir dan masuk ke dalamnya.      

"Presdir, ada sesuatu yang saya ingin sampaikan. Ini mengenai ibu Tiara." Ata asisten tampan ini berbicara dengan sangat hati-hati. Steve tahu, pembahasan yang berhubungan dengan istri Kesayangan atasannya itu, jika salah bicara sedikit saja karirnya sebagai asisten bisa hanya tinggaal kenangan saja.     

"Katakan! Apakah orang yang berada di balik berandalan itu sudah mulai beraksi?" Tanya sang presdir kepada asisten tampannya itu.      

Yohan mengira hal yang akan disampaikan oleh asisten steve behubungan dengan kejadian saat dia dan istrinya di serang pada malam itu, hingga beberapa pelayan keluarga mengalami luka-luka.     

"Orang dari keluarga besar dan kaya itu memang sudah mulai bergerak. Tetapi tuan besar telah berhasil mengatasinya dengan baik. Jadi, Presdir tidak pelu lagi mengkhawatirkan hal tersebut. Para pelaku kejahatan itu sudah di hukum sesuai dengan hukum yang berlaku." Jelas asisten tampan ini perihal ganjaran yang telah diterima para berandalan kecil yang sama sekali bukan lawan seimbang dari keluarga Kim itu.     

"Oh, papa memang selalu melakukan apa yang dia katakan dan janjikan dengan baik. Lalu hal apa yang ingin kau sampaikan kepadaku, Steve?" Tanya yohan sekali lagi sambil melangkahkan kaki keluar dari lift, karena pintu lift sudah terbuka dan mereka sampai tiba di lantai bawah.     

"Itu soal kedatangan direktur Lee pagi tadi di perusahaan ini. Dia bertanya kepada resepsionis Perusahaan untuk meminta nomor telepon ibu tiara secara pribadi. Pada saat itu anda sedang sibut berdebat dengan sekertaris Tang, jadi saya tidak bisa bertanya secara langsung." Kata asisten steve memberikan laporan soal kedatangan Jonatan dan tujuannya.     

"Sial! Beraninya dia mencoba menghubungi istriku lagi. Apakah resepsionis itu memberikan nomor istriku kepadanya? Pecat dia!" Kata sang presdir yang marah besar.     

*Apakah resepsionis wanita itu akan tetap dipecat? Apa langkah selanjutnya yang akan diambil yohan untuk menghentikan Jonatan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.