CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

517. Telepon Misterius untuk Tiara



517. Telepon Misterius untuk Tiara

0MAKAN BERSAMA DI TAMAN KEDIAMAN KELUARGA KIM     
0

Diatas meja masih ada begitu banyak makanan. Ketika gadis cantik ini merasa bingung maka hal yang akan dilakukan adalah menggunakan kedua tangannya mengambil dua ikan diatas meja. Setelah itu meletakkan di atas piring dokter Glen dan asisten steve secara bersamaan. Dengan begitu, tidak sedang memilik salah satu diantara kedua untuk saat ini.      

Asisten Steve hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Tetapi berbeda dengan kakak tampan yang merasa terbagi perhatiannya. Tentu saja yang lakukan Kitty kecil ini tetap saja membuatnya merasa tidak puas. Mengapa harus diambilnya juga untuk asisten steve? Memangnya apa hubungan mereka berdua, hingga seorang nona muds Keluarga kim harus melayani makan untuknya. Jika untuk dokter tampan ini mungkin masih ada alasannya. Setidaknya mereka sudah dekat sejak kecil dan keluarga mereka sudah menganggap dokter tampan inj seperti anggota keluarga sendiri.     

Dokter tampan ini bukan merasa iri, tetapi lebih kearah cemburu dan curiga atas hubungan mereka berdua. Apalagi Kitty kecil juga sedikit menjauhinya akhir-akhir ini. Dokter tampan ini membersihkan duri-duri ikan itu kemudian menggeser piringnya dan menukarnya dengan piring milik Kitty kecil.     

Kitty kecil yang sadar akan hal itu, mulai bereaksi. Gadis cantik ini menoleh dan memandang ke arah kakak tampannya itu sambil tersenyum hangat.     

"Terimakasih kakak. Kaka tahu saja kalau durinya banyak dan aku kesulitan menghilangkannya." Kata gadis cantik ini kepada dokter Tampan.      

"Oh, Glen. Kamu baik sekali." Pujian tuan kim kepada laki-laki tampan yang sudsh seperti anaknya sendiri itu.     

"Oh, bukan apa-apa paman. Kasihan saja melihat gadis cantik yang masih sigle tampan pasangannya ini. Melihat yang lainnya sibuk bermesraan sendiri." Sindiran dokter Tampan ini kepada pasangan yohan dan tuan Kim, yang sedari tadi cuma sibuk pamer kemesraan masing-masing. Tanpa mempedulikan perasaan tiga orang single yang ada di dekat mereka. Bagaimana tanggapan dan perasaan mereka bertiga saat melihatnya.     

Asisten steve cuma tersenyum. Hal seperti itu, bukanlah hal baru baginya sebagai seorang asisten pribadi sang presdir yang setiap hari mendampingnya. Kemesraan atasannya itu sudah ia lihat dan nikmati hampir setiap hari, kapan saja dan dimana saja. Ketika sang presdir bersama dengan istrinya, apalagi dahulu saat tiara masih bekerja.     

"Haits... Itu masalah kalian sendiri. Mengapa tidsk juga mencari pasangan? Kalian tampan dan mapan. Kalau Emelly, memang masih harus melanjutkan kuliahnya. Barulah nanti bileh berpasangan." Jawab tuan Kim atas perkataan dokter glen.     

"Paman kim menyebalkan. Selalu itu saja yang diungkit-ungkit, tidak jauh berbeda dengan mama." Jawab dokter tampan ini dengan wajah cemberut.     

"Ha... Ha... Kalian mengapa menjadi meributkan Pasangan. Coba lihat ini kak?" Kata gadis cantik itu kepada dokter glen. Ia menunjukkan ikan bakar yang ada di piring dokter tampan itu.     

"Iya, kenapa? Aku tahu itu ikan." Jawab dokter tampan ini yang masih terlihat jengkel.     

"Wajah kakak sudah seperti ikan ini, sudah kisut dan keriput." Kata gadis cantik ini menggoda.     

"Hah! Mana ada? Aku masih tampan dan muda. Mana ada keriput di wajahku. Lihat ini!" Kata dokter tampan ini mendekatkan wajahnya ke arah Emelly dengan sangat dekat.     

Gadis cantik ini terkejut dan mencoba menghindar, tetapi hal itu justru membuatnya hampir saja jatuh dari tempat duduknya.     

"Ah..." Teriak Emelly yang hampir jatuh kebelakang. Namun gerakan cepat asisten steve mampu menangkap tubuh gadis cantik itu di waktu yang tepat.     

Gerakan cepat asisten steve menarik tubuh Emelly, membuat mereka berdua sangat dekat dan saling berpelukan.      

"Ma... Maafkan saya Nona muda." Kata asisten Tampan ini, ketika sadar kedua matanya dan gadis cantik itu salaing berpandangan.     

Asisten steve membantu Emelly duduk kembali dengan benar di kursinya.     

"Oh, kakak Steve. Saya yang seharusnya berterimakasih. Bukan kakak yang meminta maaf. Jika bukan karena kakak yang menangkap saya, tentu saya sudah jatuh dan tertimpa piring berserta ikannya" kata gadis cantik ini sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa canggungnya.     

"Sial! Mengapa aku malah membuatnya semakin beruntung dan dekat dengan Kitty kecil." Kata dokter tampan ini dalam hati. Maksud hati ingin selangkah lebih maju, tetapi karena kesalahannya sedikit saja. Justru orang lain yang menikmati hasilnya.     

"Hai, monyet kecil. Wajah tuamu membuat adikku terkejut sampai jatuh. Cepat cari pasangan sana, siapa tahu akan muda kembali." Kata yohan menyindir Dokter glen sekali lagi.     

"Iya... Iya... Nanti aku bawa lima pasang." Jawab dokter tampan ini sambil manyun.     

"Lima pasang! Satu saja kamu belum punya. Malah mau membawa lima orang gadis juga." Kata nyonya kim menannggapi perkataan dokter tampan ini, yang wanita cantik ini rasa kurang masuk akal.     

"Siapa yang bilang mau membawa anak gadis orang, Tante?" Kata dokter tampan ini membela diri.     

"Itu tadi kamu bilang 5 pasang apa? Kalau bukan para gadis pasanganmu?" Kata nyonya kim mempertegas kembali  dan mengulang perkataan dokter glen.     

"5 pasang sepatu. Siapa yang bilang anak gadis orang!" Jawab dokter tampan ini dengan malu-malu.      

Dokter Tampan ini bisa saja membawa gadis mana saja yang ia mau, namun ia tidak akan melakukannya. Jika cuma teman wanita saja, mungkin tidak terhitung jumlahnya. Kapan saja ia mau mengajak mereka keluar, tentu para wanita itu tidak akan menolak. Tetapi untuk pasangan yang sebenarnya, Memang laki-laki tampan ini sedang mencari orang yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya nanti.     

Disaat keluarga bahagia ini menikmati makanan sambil bercanda. Tiba-tiba handphone milik tiara berbunyi.      

Drett... Drett... Drettt....     

Wanita cantik ini segera memeriksa handphone miliknya yang berada diatas meja.      

"Siapa sayang?" Tanya yohan  kepada istrinya.     

Tiara hanya menggelengkan kepalanya.     

"Entahlah, tidak nama pemanggil." Kata wanita cantik ini menjawab sambil memperlihatkan layar handphonenya kepada suaminya, yang hanya bertuliskan nomor pemanggil saja.     

"Ya sudah, abaikan saja." Kata yohan sambil mengambil alih telepon milik istrinya itu dari tangannya. Kemudian meletakkan kembali diatas meja.      

Ketika mereka melanjutkan mengobrol satu sama lain dengan anggota keluarga lainnya. Handphone Tiara sekali lagi berbunyi dengan nomor pemanggil yang sama. Namun untuk kesekian kalinya wanita cantik itu dan yohan mengabaikan dan hanya melirik sekilas saja ke arah layar handphone.     

"Sayang... Aku mau ke toilet sebentar." Kata wanita cantik ini sambil berdiri dari tempat duduknya.     

"Biar aku mengantarkanmu." Kata yohan sambil ikut berdiri dan memapah Istrinya.     

"Tidak perlu, kau disini saja. Tidak enak jika kau meninggalkan tamu kita." Yang di maksud tiara adalah dokter glen dan asisten Steve yang memang sejak tadi mengobrol dengan suaminya, meskipun cuma basa-basi saja soal kehidupan sehari-hari mereka bertiga sebagai seorang laki-laki di luar sana.     

Disaat tiara pergi ke toilet dengan di temani oleh Hana. Handphone wanita cantik ini yang terletak diatas meja di dekat yohan berbunyi kembali. Lagi-lagi nomor yang sama yang menghubungi Istrinya. Rasa penasaran mulai muncul di benak Yohan, tentang siapa sebenarnya borang yang sampai menelepon istrinya berkali-kali dan tetap menghubungi lagi meskipun sudah diabaikan.     

Laki-laki tampan ini Segera mengambil telepon itu dan menjawabnya.     

"Hallo, siapa ini?" Kata yohan bertanya kepada seseorang yang menelepon Istrinya.     

Sudah menunggu beberapa lama, namun sama sekali tidak ada suara terdengar dari penelepon itu.     

"Kau, cepat bicara. Jika tidak ku akan menutup teleponnya." Kata laki-laki tampan ini yang Sedikit curiga dan khawatir. Jika itu adalah telepon untuk menteror istrinya dari orang tertentu yang berniat buruk kepada tiara.     

Yohan Segera memutuskan panggilan telepon itu, sebab tidak ada respon dari pemanggil. Laki-laki tampan ini langsung saja dengan tidak banyak bicara, melempar handphone milik istrinya itu ke pada asisten pribadi.     

"Steve, lacak dan cari tahu siapa pemilik handphone itu." Kata sang presdir memberikan perintah dengan wajah dingin dan seriusnya.      

"Baik, Presdir." Kata asisten tampan ini menjawab dengan cepat, tanpa harus banyak bertanya nomor mana yang di maksud atasannya.      

*Siapakah penelepon misterius itu yang di curigai oleh Yohan?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.