CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

526. Tidak bisa tidur tanpa pelukannya



526. Tidak bisa tidur tanpa pelukannya

0RUANG TAMU KEDIAMAN KELUARGA KIM     
0

Tidak lama kemudian, yohan sudah keluar dari ruangan kerja bersama asisten steve. Mereka berdua berjalan mendekati kedua orangtuanya dan Istrinya yang sedang mengobrol santai. Yohan melihat mereka sedang bercanda dan tertawa dengan suara yang keras.     

"Hmm... Sepertinya sangat senang. Apa yang sedang mereka bicarakan, hingga bisa tertawa lepas seperti itu?." Kata Yohan dalam hatinya yang penasaran.      

"Eh'em... Yang di tunggu-tunggu sekarang sudah datang." Kata tuan Kim yang melihat yohan dan asisten steve berjalan mendekat.     

"Iya... Ada yang sudah bisa tidur papa, malam ini he... He... " Kata Nyonya kim sambil mencubit genit suaminya.     

"Wow... Siapa yang menungguku? Dan Siapa yang belum bisa tidur? Kata yohan bertanya karena penasarannya.     

Yohan kemudian duduk bergabung dengan keluarganya, begitu juga asisten Steve. Baru juga ia keluar dari ruangan kerjanya, tetapi sudah di sambut dengan sedikit sindiran-sindiran kecil keusilan papa dan mamanya.     

"Siapa lagi, kalau bukan istri cantikmu itu. Dia bilang kepada kami, jika dia tidak bisa tidur tanpa kau peluk semalaman." Kata Nyonya Kim menjelaskan perihal isi pembicaraan mereka tadi.     

"Oh, ya. Benarkah itu sayang?" Kata yohan yang ikut-ikutan menggoda istrinya yang wajahnya sudah seperti tomat merah itu.      

Papa dan mamanya tadi pasti menggoda tiara habis-habisan, semuanya terlihat jelas diwajah Istrinya yang malu-malu kucing itu. Tetapi semua itu bukan masalah besar, setidaknya yohan tahu, jika Istrinya telah menunggunya untuk tidur bersama.     

"Bu... Bukan begitu sayang. Aku... Aku hanya belum bisa tidur dan mencarimu. Tetapi kau masih berada dituang kerja dengan asisten steve. Jadi aku mengobrol bersama dengan papa dan mama disini, sambil menunggumu selesai dengan pekerjaan mu." Jawab tiara menjelaskan masalah yang sebenarnya kepada suaminya, bahwa yang dipikirkan oleh papa dan mamanya tidak benar. Mereka hanya mengajak bercanda saja, daripada tidak ada hal yang di bahas diatas mereka bertiga.     

"Benarkah seperti itu papa... mama...?" Kata yohan bertanya, hanya untuk memuaskan Istrinya saja.     

Tuankim dan nyonya kim hanya menganggukkan sambil tersenyum. "Tentu saja benar. Kami hanya menggoda istrimu saja, daripada kami hanya duduk diam tanpa bicara satu sama lainnya. Lagipula kami melakukan hal itu, supaya tiara tidak bosan menunggumu sendiri dikamar." Jelas Nyonya kim kepada putranya.     

"Kalau begitu, Sekarang aku yang brlum bia tidur dan memerlukan pelukan seorang istri cantik." Kata yohan yang mulai memggoda Istrinya. Laki-laki tampan ini memeluk dan mengecup Istrinya di depan banyak orang.      

"Sayang, kamu nakal!" Kata tiara sambil mencubit kecil pinggang suaminya yang g4bit itu.     

"Ha... Ha... "Semua orang di ruangan itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah malu-malu tiara karena tindakan yohan yang genit kepadanya.     

Asisten steve hanya diam  dan menghela nafas dengan sabar melihat kemesraan dan keharmonisan keluarga sang presdir maupun orng tuanya. Itu adalah obrolan untuk pasangan, laki-laki yang masih lajang ini bisa berkata apa? Jika yang sedang bahas adalah urusan di dalam kamar tidur. Lebih dia diam dan menjadi pendengar setia saja.     

"Steve... Kamu sedang memikirkan apa? He... He... Malam ini ingin tidur memeluk apa? Atau siapa? Ha.. ha..." Kata tuan kim beralih menggoda sang asisten pribadi putranya yang sedari tadi cuma diam tanpa berkomentar apapun.     

"Nyonya... Nyonya besar bisa saja bercandanya. Tentu saja memeluk bantal." Jawab asisten tampan ini dengan wajah merona malu.     

"Ha... ha..." Sekarang semua orang di ruangan itu kembali tertawa. Sekarang tidak hanya Tiara yang sedang terkena imbas Keusilan tuan dan nyonya Kim. Bahkan asisten steve yang baru saja datang juga tidak luput dari godaan mereka berdua.     

"Makanya cepatlah kau mencari pasangan. Apa perlu kami yang mencarikannya?" Kata tuan kim bertanya dengan Setengah bercanda. Tetapi jika asisten Steve mau, laki-laki ini juga tidak akan keberatan untuk mengenalkan beberapa anak gadis dari keluarga kaya yang merupakan anak-anak dari temannya kepada asisten tampan dan baik hati ini.     

"Oh, tidak perlu tuan besar. Itu sangat merepotkan. Terimakasih atas kebaikan tuan besar." Kata asisten steve dengan cepat menolak niat baik tuan Kim.     

Bagi asisten steve, sang Presdir yang lupa menjadwalkan kencan buta baginya saja sudah merupakan keberuntungan besar dalam hidupnya. Bagaimana ia bisa membayangkan, jika tuan besar juga akan melakukan hal yang sama. Mengatur kencan buta dengan gadis-gadis kaya yang manja dan banyak maunya. Man mungkin mereka mau dengan seorang asisten kecil seperti dirinya. Jikalau mereka mau datang, pasti hanya karena merasa tidak enak dengan tuan besar kim saja, bukan karena ingin berkenalan dengannya.     

"Oh, perkataan papa mengingatkan aku pads janjiku kepada asisten steve. Aku berjanji kepadanya untuk memberikan waktu liburan beberapa hari kepadanya, supaya dia bisa melakukan kencan dengan beberapa wanita. Siapa tahu ada salah satu dari mereka yang cocok dengan Steve. Maaf Steve, mungkin liburan mu harus diundur sementara waktu." Kata yohan sambil menepuk dahinya karena merasa tidak enak hati dengan asisten tampan itu.     

Yohan yang berjanji dan memaksa asisten steve segera mencari jodoh waktu itu, gara-gara cemburu kepada istrinya. Tetapi sekarang, justru ia yang mengingkarinya dan belum bisa merealisasikan janjinya.     

"Baik, Presdir." Jawab asisten tampan ini sambil menghela nafas lega. Di dalam hatinya saat ini mungkin sedang bersorak gembira. Namun tentu saja, ia tidak perlu berteriak secara langsung seperti orang gila di depan sang presir.      

"Setelah tugas yang aku berikan tadi selesai, kau boleh memilih tempat untuk liburan. Boleh didalam maupun luar negeri. Itu semua terserah kamu, aku yang akan menanggung semua biayanya." Kata yohan sebagai permintaan maaf atas kesalahannya. Meskipun itu tidak terucap Secara Langsung, anggap saja semua itu sebagai kompensasi atas jasa-jasanya asisten Steve selama ini.     

"Terimakasih banyak presdir." Jawab asisten tampan ini.     

Mungkin jika asisten steve mendapatkan cuti untuk liburan. Asisten tampan ini akan memilih untuk pulang bertemu dengan ibunya. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan ibunya, sejak bekerja di perusahaan Lianxi grup. Pekerjaan yang yang banyak membuat sangat sibuk dan hanya beberapa kali saja menemui ibunya.     

Soal kencan buta, dia sudah bosan melakukannya saat masih bersama ibunya. Di memutuskan untuk bekerja mandiri, salah satunya karena tidak ingin di kejar-kejar perjodohan yang membuatnya pusing. Ia bisa mencari pasangannya sendiri, seperti sang presdir yang menemukan tambatan hatinya diujung pencarian cintanya.      

Baginya sang presdir adalah contoh hidup seorang laki-laki dengan prinsip hebat dan kuat. Asisten tampan ini ingin sekali seperti Yohan. Pantang menyerah dalam mencari cintanya, mencintai pasangannya dengan tulus. Setelah menemukan orang yang tepat. Masalahnya apakah asisten steve bisa menemukan wanita yang tepat seperti sang presdir menemukan Tiara, wanita cantik yang baik hati. Mungkin hanya tihan yang bisa menjawabnya, kapan mereka akan dipertemukan? dan dimana belahan jiwa asisten tampan itu saat ini?.     

"Tunggu! Aku mendengar sesuatu yang menarik dari pembahasan kalian semuanya?" Kata Emelly yang berteriak dari tangga dan melangkahkan menuruninya.     

Seketika semua orang yang ada diruang tamu itu menoleh dan memandang kearah gadis cantik itu. Mereka sejenak bengong, sejak kapan Emelly menguping pembicaraan mereka dengan asisten steve.     

"Hai, kakak steve. Mengapa kau mau saja di bully oleh kakaku yang jahat ini? Janji adalah janji, mana boleh di tarik ulang." Kata Emelly kepada asisten steve d.saat baru saja duduk di dekat Kakak laki-lakinya.     

"Kamu ngomong apa? Siapa juga yang menindas Steve. Aku tidak bisa melakukannya karena sakit dan kakak iparmu juga masuk rumah sakit. Apa kau pikir dalam keadaan seperti itu, aku bisa mengatur kencan romantis untuk Steve?" Kata yohan sambil mencubit kedua pipi gadis gadis cantik ini dengan gemas. Laki-laki ini jelas tidak akan terima, jika di bilang telah menindas asisten setianya. Meskipun pada kenyataannya, asisten steve memang sangat sibuk dengan pekerjaan yang diberikan oleh sang presdir.     

*Apa yang akan di lakukan Emelly, supaya asisten steve tetap bisa mendapatkan liburannya pekan ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.