CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

528. Gadis Cantik Untuk Asisten Tampan



528. Gadis Cantik Untuk Asisten Tampan

0Mendengar jawaban kakak laki-lakinya, gadis cantik ini hanya tersenyum manis.      
0

" Kakak tenang saja, gadis itu di jamin cantik, baik hati dan dari keluarga baik-baik. Bagaimana, kakak setuju?" Kata Emelly menjelaskan gambaran gadis yang akan melakukan kencan pertama dengan asisten steve.     

"Katakan padaku, Nona muda mana yang akan kau kenalkan pada asisten Steve nanti? Sepertinya dia tidak buruk. Apakah aku mengenalnya?" Kata yohan menanggapi penjelasan adik perempuannya itu.     

"Tentu saja kakak mengenalnya dengan baik. Bahkan sangat baik! Papa dan mama juga mengenalnya." Kata Emelly menekankan kepada kakak laki-lakinya, bahwa yohan dan keluarganya mengenal gadis itu lebih baik dari siapapun.     

"Kami?" Kata tuan dan nyonya kim bersamaan bertanya karena terkejut. Nona muda mana sebenarnya yang di maksud oleh Emelly.     

"Iya... Papa dan mama." Kata Emelly sambil menganggukkan kepalanya.     

"Baiklah, siapa dia?" Tanya yohan dengan cepat dan tidak mau semakin penasaran lagi. Lagi pula hanya sebuah krncan saja, asalkan steve setuju. Yohan sebagai atasan juga tidak akan keberatan.     

"Aku! Nona muda Kim. Kim Emelly. Cantik, baik hati dan tidak sombong." Kata gadis cantik ini dengan penuh percaya diri sambil menunjuk kearah hidungnya sendiri.     

"Apa?" Semua orang di ruangan itu menjadi sangat terkejut,  mendengar jawaban dari Emelly. Termasuk asisten steve yang sedari tadi cuma diam dan bengong, tiba-tiba memandang kearah gadis cantik itu dengan bengong.     

"Ya, tuhan. Nona muda ini? Disaat serius seperti ini , masih saja bisa bercanda. Mana pantas aku berkencan dengannya." Kata asisten tampan ini dalam hatinya.     

Asisten Tampan ini juga merasa, jika Keluarga ini juga tidak akan mudah untuk menyetujui usulan konyol dari Emelly. Tetapi jika mereka mengizinkan, asisten Steve juga tidak bisa menolak. Meskipun setiap jalan bersama dengan nona muda satu ini benar-benar sangat merepotkan.     

Pletakkk...     

Sentilan kecil dari yohan mendarat di kening gadis cantik ini.     

"anak nakal! Kuliah kamu selesaikan dahulu sana! Kuliah saja masih setengah jalan, sudah berfikir untuk kencan dengan asisten pribadiku."  Jawab yohan sambil sedikit menunduk kepala dan memandang dengan serius kearah Emelly.      

Sebenarnya yohan ingin tertawa, namun masih ditahan. Itu semua pasti hanya akal-akalan Emelly saja yang ingin jalan-jalan dengan bebas diluar sana, dengan alasan kencan dengan asisten pribadinya. Seperti yang pernah ia lakukan dahulu, tetapi hal itu sama saja dengan memanfaatkan asisten steve untuk bekerja lebih dan bukan sebuah liburan.     

"Kakak, sakit! Kenapa tidak? Lagipula kakak juga belum mendapatkan gadis yang mau di kenalkan dengan kakak Steve, bukan? Lagipula aku juga sebentar lagi kembali kuliah. Apa salahnya, jika aku yang berkencan dengannya?" Kata Emelly yang masih saja bersikeras untuk kencan buta dengan asisten tampan itu.     

"Tidak! Sekali lagi tidak! Kau sangat menyebalkan dan menyusahkan. Aku kalaupun mau memberikan liburan kepadanya, juga benar-benar libur tanpa memikirkan pekerjaan lainnya. Kalau dia kencan denganmu, yang ada kau akan menjadi beban baginya." Jawab yohan dengan tegas kepada adik perempuannya.     

Laki-laki tampan ini sangat tahu, siapa Emelly dan sifatnya. Gadis manja dan banyak permintaan yang kadang sulit untuk dilakukan.     

"Huh! Kakak menyebalkan! Awas saja, nanti akan aku culik lagi dia untuk aku bawa jalan-jalan!" Kata gadis cantik ini dengan Jengkel sambil berdiri, kemudian berjalan meninggalkan ruang tamu untuk menuju kamar tidurnya.     

"Anak ini, siang tadi aku baru melihatnya dekat dengan Glen. Sekarang sudah ngotot ingin kencan dengan asisten steve. Sebenarnya apa hubungannya Emelly dengan kedua laki-laki tampan dan hebat ini?" Kata nyonya kim dalam hati yang mulai curiga dengan gerak-gerik anak perempuannya.     

"Sudahlah, kalian semua sebaiknya segera istirahat. Hari sudah semakin larut. Yohan, kau bawa istrimu ke kamar. Dan kau Steve, menginaplah disini malam ini. Lupakan kata-kata Emelly. Anak ituemang kadang bercandanya keterlaluan. Kau bisa tidur di kamar tamu, hana akan mengantarmu." Kata tuan kim yang mengakhiri percakapan diantara mereka semua malam itu, supaya maslah itu tidak akan berlarut-larut.     

"Baiklah, papa... Mama... Kami ke kamar terlebih dahulu untuk istirahat." Kata yohan yang menggendong isterinya yang ternyata sudah sangat mengantuk itu menuju kamar tidurnya.     

"Baik, tuan besar." Jawab asisten yang juga Segera berdiri dan beranjak dari ruangan itu untuk mengikuti Hana ke kamar tamu yang disediakan untuknya.     

Berikutnya baru tuan dan nyonya kim yang menyusul di belakang mereka semua untuk menuju kamar tidur bersama istrinya.     

"Sayang, sebentar. Aku mau melihat dahulu seberapa jauh persiapan An an untuk berangkat besok pagi." Kata Nyonya kim kepada suaminya, sebelum mereka berjalan lebih jauh untuk menuju kamar tidurnya.     

"Baiklah, jangan lupa memberikan uang gaji dan bonus bulan ini kepadanya. Aku akan ke kamar terlebih dahulu." Kata tuan Kim sebelum meninggalkan istrinya menuju kamar.     

"Tentu saja, aku tidak akan melupakan itu. Bagaimanapun dia sudah lama ikut dengan kita. Mungkin ini hanya sementara, jika disana dia besikap baik dan tidak terobsesi lagi dengan putra kita. Mungkin an an boleh kembali lagi ke kediaman ini nanti." Kata Nyonya Kim dalam hati sambil berjalan menuju kamar an an.     

Nyonya kim telah sampai di depan kamar An an. Wanita cantik ini mengetuk pintunya perlahan dan pelayanan wanita itu segera membuka pintu kamarnya.     

An an Segera mempersilakan nyonya kim masuk ke dalam kamarnya dan mengambilkan sebuah kursi untuk sang nyonya duduk.     

Nyonya kim duduk di kursi yang disediakan pelayan cantik itu, Sambil melihat kesekitar ruangan untuk melihat seberapa jauh persiapan An an untuk pergi.     

"Nyonya besar, Mengapa anda repot-repot datang ke kamar pelayan ini. Saya bisa menemui nyonya besar, jika nyonya membutuhkan saya." Kata pelayan cantik itu sambil berdiri di dekat nyonya Kim.     

"Oh, tidak apa-apa. Apakah kau sudah mempersiapkan semua barang yang kau bawa besok? Tenang saja, jika kau melupakan sesuatu. Kau bisa menelepon ke kediaman ini, kami akan mengirimkan yang kau perlukan." Kata Nyonya kim.     

Wanita cantik ini Melihat sebuah koper berukuran besar sedang berdiri di dekat tempat tidur pelayan cantik itu.     

"Terimakasih, Nyonya besar. Saya akan mengingat pesan Nyonya." Jawwb p3layan wanita itu sambil tersenyum. Meskipun pada kenyataannya hatinya sedang menangis saat ini.     

Nyonya kim sudah merasa lega. Wanita cantik ini segera berdiri dari tempat duduknya dan mengambil sebuah amplop berisi uang dari sakunya. Ia memberikan amplop itu kepada An an kemudian pergi dari kamar Pelayan itu dan kembali ke kamar tidurnya untuk beristirahat.     

Semua orang di kediaman Kim sudah beristirahat dan tertidur dengan lelap, kecuali dua orang yaitu An an dan Joni yang masih bingung dan gelisah dengan perasaan mereka sendiri. Namun apapun itu, Mereka sudah mengambil jalan masing-masing.       

----------     

Malam panjang telah berlalu dan berganti dengan pagi yang cerah. Senyuman sang surya sudah mulai menghangatkan dunia. Burung-burung kecil bernyanyi riang. Udara segar memenuhi ruangan dan alam sekitar.     

An an sudah bersiap membawa kopernya keluar dari kamar. Ketika Pelayan cantik ini membuka pintunya, Joni sudah berdiri di depan pintu dengan sebuah bingkisan di tangannya.      

Laki-laki ini tidak banyak bicara dan memberikan barang itu sebagai kenang-kenangan untuk An an, seolah pelayan cantik ini tidak akan mungkin kembali lagi ke kediaman kim ini lagi.      

"Terimalah, semoga kau menyukainya. Hanya Hadiah kecil yang aku bisa berikan untuk mu. Kau tahu aku bukan siapa-siapa. Berhati-hatilah disana dan jaga kesehatanmu." Kata joni yang dengan tiba-tiba memeluk pelayan cantik pujaan hatinya itu.      

Cintanya yang tulus, seolah tidak merelakan pelayan cantik itu pergi. Tetapi semua ini demi kebaikannya. Setelah memeluk beberapa saat laki-laki ini segera melepaskan pelukannya dan minta maaf. Biarpun waktu itu An an menamparnya, joni akan tetap memeluknya.     

"Terimakasih, Joni. Tetapi sekarang aku harus pergi." Kata Pelayan cantik ini berjalan keluar menuju mobil Sam. Sopir ini yang akan mengantarkan An an Sampai ke bandara Kota S pagi ini.     

*Apakah An an bisa berubah dan bersatu dengan joni nantinya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.