CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

539. Anak Siapa itu?



539. Anak Siapa itu?

0Tiara hanya memandang santai kearah Sekertaris Tang. Wanita cantik ini sama sekali tidak perduli dengan kata-kata wanita cantik yang dudah lama mrnaruh hati krpada suaminya itu.     
0

"Aku mengandung anak siapa itu urusanku Sekertaris Tang. Hanya satu yang harus kamu tahu, aku bukan wanita penggoda seperti apa yang ada dipikiranmu itu. Permisi!" Kata Tiara berjalan melewati tania begitu saja. Wanita cantik ini sudah tahu bagaimana watak Sekertaris utama perusahaan itu.      

Bagi Tiara, Sekertaris Tang hanya wanita yang suka mencari masalah saja dengan-nya. Semua hal itu disebabkan rasa cemburu wanita itu kepada Tiara yang memiliki kedekatan dengan sang presdir, dan itu juga berlaku untuk semua pegawai wanita yang berani menggoda laki-laki tampan nomor satu di perusahaan itu. Kebanyakan dari mereka akan berakhir dengan dipecat atau mengundurkan diri dengan terpaksa.     

Sekertaris Tang yang merasa tidak terima dengan perlakuan Tiara, Segera menarik tangan wanita cantik ini. Supaya tiara tidak pergi sebelum Sekertaris cantik ini selesai berbicara sampai puas.     

Plak....     

Sekertaris Tang menampar pipi kanan Tiara dengan keras, hingga meninggalkan tanda merah memar yang terasa panas.     

"Ah..." Suara tiara yang merasa kesakitan sambil memegang pipinya yang terasa panas.     

"Kau! Mulut kotor dan hina sepertimu itu tidsk pantas berkata seperti itu kepadaku. Anak har*m diluar nikah saja kau banggakan. Sungguh sekali kau. Dasar wanita murahan! Tak pantas wanita sepertimu berada di perusahaan ini." Kata Sekertaris Tang yang semakin lama semakin merendahkan Tiara.      

"Nyonya muda..." Kata hana yang merasa khawatir. Pelayan ini rasanya sudah tidak sabar dan ingin sekali merobek mulut sampah wanita di depannya dan menarik rambut pendeknya itu. Namun tiara mencegahnya, jangan sampai pelayannya itu mendapatkan masalah.     

Hana bukanlah lawan yang seimbang dari nona besar Keluarga Tang yang sombong itu. Jika Hana Sampai bertengkar dengan Sekertaris Tang. Tidak hanya Pelayan cantiknya itu akan dapat masalah, tetapi jadi diri dan status pernikahan tiara sebagai Nyonya muda di keluarga Kim juga akan terkuak saat ini juga.     

"Nona, anda sepertinya dari keluarga dengan status tinggi. Tetapi mengapa mulut anda seperti manusia yang tidak berpendidikan dama sekali." Kata Hana yang sudah tidak tahan lagi mendengar kata-kata penghinaan untuk Nyonya mudanya dari mulut wanita itu.     

"Kau! Pelayan hina berani berkata seperti itu kepadaku!" Kata Sekertaris cantik ini sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan siap untuk menampar Hana. Namun tiba-tiba tangannya terhenti, karena ada seseorang yang memegangnya dari belakang.     

Sekertaris Tang menarik tangannya dengan kuat dan menoleh ke belakang. Sebuah tangan kekar memegang erat pergelangan tangannya dengan kuat.     

"Selamat siang, Tuan Steve." Kata Hana memberi salam kepada asisten tampan itu.     

"Kau! Lepaskan tanganku. Brengs*k!" Kata Sekertaris cantik ini yang sudah sangat emosi. Harga dirinya telah di jatuhkan oleh pelayan, jika wanita cantik ini tidak bisa memberi pelajaran kepada pelayan lancang itu. Tentu saja wanita cantik ini tidak akan puas.     

"Aku katakan kepadamu sekali lagi. Jika kau masih tidak merubah sifat keras kepalamu dan melakukan hal seenak kamu sendiri di perusahaan ini. Ingat Sekertaris Tang! Perusahaan kami tidak membutuhkan pegawai yang tidak tahu sopan santun. Camkan itu!!!" Kata asisten tampan ini yang juga tersulut emosinya mendengar perkataan pedas Sekertaris cantik itu.     

"Aku wanita tidak tahu sopan santun menurutmu? Hai, asisten steve yang merasa Manusia paling bijaksana dan adil. Lebih memalukan mana mempekerjakan akubyang tidak sopan daripada pegawai yang wanita murahan yang menjual dirinya demi uang!" Teriak Sekertaris Tang di hadapannya asisten steve.      

Sekertaris cantik ini tidak terima dengan kata-kata asisten Tampan itu, apalagi sampai dibandingkan dengan Sekertaris jiang yang sedang berdiri di sampingnya.     

"Siapa yang sedang kau sebut wanita murahan?" Kata yohan yang berjalan dari arah belakang asisten steve. Dengan tatapan tajamnya memandang kearah Tania penuh amarah.     

Semua orang di tempat itu Seketika memandang kearah sang presdir yang berjalan mendekat. "Steve, bawa Sekertaris Jiang keruanganku." Perintah sang presdir kepada asisten tampannya.     

"Baik, Presdir." Jawab asisten tampan ini.      

Asisten steve kemudian melepaskan tangan Sekertaris tang dari genggaman tangannya, dan berjalan mendekati tiara yang berdiri disamping Hana. Wanita cantik ini sedikit pucat, seperti efek dari tamparan Tania yang cukup keras dan terlalu lama berdiri, sehingga kepalanya sedikit pusing.     

"Nyonya... Maaf, Sekertaris Jiang. Silakan keruangan Presdir dengan saya." Kata asisten steve yang juga mengikuti sandiwara yang fi buat sang Presdir untuk mengelabuhi Sekertaris Tang.     

"Sekertaris Tang, aku memang menghormati tuan tang dan pengabdianmu di perusahaan ini. Tetapi jika kau masih saja seperti ini dsn tidak berubah. Maaf, hari ini akan menjadi hari terakhir kau bekerja di perusahaan ini." Kata yohan memberikan peringatan keras kepada Sekertaris cantik ini.      

"Mengapa? Mengapa kau tidak adil kepadaku? Kenapa kau lebih membela wanita murahan itu yang jelas-jelas hamil diluar nikah. Dia yang seharusnya kau pecat, bukan aku!" Kata Sekertaris cantik ini yang merasa tidak terima berkali-kali diperlakukan tidak adil oleh Yohan.      

Menurut Sekertaris cantik ini, sang presdir terlalu memanjakan dan melindungi Sekertaris Jiang. Ketika terjadi sebuah pertengkaran antara Sekertaris cantik ini dan Sekertaris jiang, selalu saja Tania yang disalahkan dan diancam untuk dipecat. Memang apa yang Istimewa dari seorang tiara, dibandingkan dengan dirinya yang seorang nona muda dari keluarga kaya dan terhormat di kota S ini. Sungguh semua ini sangat tidak adil baginya.     

"Kau tidak tahu apapun soal Sekertaris jiang dan calon bayinya. Jadi, jangan menuduh orang lain sebagainya wanita murahan. Sebab, jika tuduhanmu salah, kaulah yang akan terlihat seperti pecundang di hadapannya orang lain." Kata sang presdir kepada Sekertaris Cantiknya itu.     

Sebenarnya laki-laki ini ingin sekali menampar mulur pedas dan tajam Tania, yang seenaknya menghina istrinya sebagai wanita panggilan yang di bayar untuk memuaskan nafsu para laki-laki hidung belang. Namun meskipun waktak yohan dingin dan acuh kepada wanita. Laki-laki tampan ini sama sekali, bukan seorang laki-laki yang suka main tangan kepada wanita.     

Sebelum emosinya semakin naik, alangkah baiknya jika sang presdir Segera pergi dari hadapan Sekertaris Tang. Jika tidak, yohan sendiri tidak tahu, apakah masih bisa mengendalikan emosinya untuk tidak memukul wanita cantik di depannya itu.     

Mendengar perkataan laki-laki tampan pujaan hatinya itu, Sekertaris cantik ini cuma terdiam. Tania mulai berfikir. Jika sang presdir bisa berkata demikian, laki-laki tampan itu pasti sudsh tahu semua soal masalah Sekertaris jiang yang hamil sebelumnya. Apalagi sang presdir juga terlihat tidak terkejut sama sekali, ketika melihat Sekertaris Kesayangannya itu kembali keperusahaan dengan perut buncit seperti itu.     

"Jangan-jangan...???? Tidak! Tidak mungkin bayi itu milik yohan?" Pikir Sekertaris cantik ini yang sempat merasa curiga dengan tingkah laku sang presdir yang membela Sekertaris jiang. Tetapi kecurigaan Sekertaris cantik ini juga masih meragukan baginya.      

Yohan yang ia kenal adalah laki-laki berprinsip kuat dan hebat. Laki-laki tampan itu tidak akan mungkin tergoda dengan wanita seperti Sekertaris jiang, apalagi sampai Membuatnya hamil di luar nikah. Hal itu lebih tidak masuk akal lagi untuk tania mempercayainya. Wanita cantik ini sudah pernah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan hati beku sang Presdir, tetapi selalu di tolak mentah-mentah.     

"Aku yakin pasti, milik laki-laki lain. Yohan pasti hanya simpati saja. Mungkin laki-laki itu tidak mau bertanggungjawab atas bayi itu." Kata Sekertaris cantik ini bergumam pelan sambil melangkahkan kakinya menuju ruangan kerjanya.     

Sesampainya di ruang kerjanya, Sekertaris cantik ini duduk sambil melamun. Jika benar Sekertaris jiang telah hamil dengan laki-laki lain, bukankah itu suatu hal yang baik untuk Sekertaris cantik ini. Dengan begitu satu saingan beratnya untuk mendapatkan hati sang presdir secara otomatis gugur.     

"Ha... Ha.... Akhirnya, dia akan menghilang dari dekat Yohan untuk selamanya." Kata Sekertaris cantik ini terlihat bahagia membayangkan dirinya menjadi satu-satunya wanita yang bisa dekat dengan Presdir pujaannya itu.     

"Hmm... Pokoknya mulai besok, aku harus merubah sikapku. Supaya yohan bisa membuka hatinya untukku." Kata Tania di dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.