CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

540. Pingsan mendadak



540. Pingsan mendadak

0RUANGAN SANG PRESDIR     
0

asisten steve dan Tiara duduk di sofa, begitu pula Hana yang masih terlihat berdiri memandang kearah wajah sang nyonya muda. Warna memar merah bekas tamparan Sekertaris tang masih terlihat jelas. Jika sang presdir melihatnya, pasti emosinya akan naik seketika.      

"Tuan steve, bisakah anda memberitahu saya dimana saya bisa es batu? Pipi Nyonya muda... " Kata pelayan cantik ini terhenti.      

Hana tahu, pasti asisten tampan itu tahu maksud dari perkataannya meskipun Pelayan cantik ini tidak menyelesaikan kalimat dari perkataannya.     

Wajah Hana terlihat sedih dan murung, sekaligus merasa bersalah. Tamparan yang diterima olehnya mudanya itu, disebabkan oleh perkataannya yang lancang kepada sekretaris Tang. Sebenarnya Pelayan cantik ini sama sekali tidak ingin menyinggung perasaan sekretaris Tang, tetapi pada kenyataannya wanita cantik itu memang sudah sangat keterlaluan dalam menghina Nyonya mudanya, sehingga ia yang hanya seorang pelayan saja merasa geram dan marah. Apalagi perasaannya mudahnya pada saat itu yang dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan dengan keji.     

"Oh, biar saya saja mengambilkan. Kau jaga baik-baik ibu Tiara." Kata asisten Steve.     

Baru saja asisten tampan ini berdiri dari tempat duduknya, tiba-tiba tubuh tiara jatuh lemas roboh ke sofa. Lagi-lagi wanita cantik ini pingsang karena kecapean dan sedikit syok dan tertekan perasaannya. Pertama adalah akibat kata-kata Jonatan saat di cafe Jasmine, dan yang kedua kata-kata dan tamparan Tania yang lumayan keras di kepalanya. Sehingga membuatnya pusing dan lemah.     

"Nyonya.... " Teriak Hana yang merasa terkejut melihat Nyonya mudanya pingsan.     

"Hana, tolong jaga ibu tiara. Aku akan memanggil Presdir." Kata asisten tampan ini yang terlihat sedikit panik. Jika sampai terjadi apa-apa dengan istri Kesayangan sang presdir ini, perusahaan ini bisa gempar dan sang presdir tidak akan melepaskan siapapun yang menyakiti Istrinya.     

Asisten steve Segera berlari mendekat dan menaikkan kaki istri sang presdir ke atas sofa, supaya wanita cantik ini bisa berbaring dengan nyaman. Setelah itu asisten Tampan ini Segera berlari keluar untuk memanggil sang presdir yang masih berdiri di luar pintu.     

Sebenarnya asisten tampan ini bisa secara langsung membopong tubuh Tiara keluar dari ruangan itu dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. tetapi tentu saja asisten tampan ini harus berpikir 1000 kali sebelum melakukan hal itu, ketika seorang presdir ada di perusahaan.     

" Presdir, ibu tiara... Ibu tiara pingsan." Kata asisten tampan ini  dengan cepat, sesaat setelah membuka pintu dan melihat atasan itu berdiri di depan pintu dan siap masuk ke dalam ruangan.     

"Apa?!" Kata sang presdir terkejut.     

Laki-laki tampan ini segera menerobos masuk ke ruangan dan menabrak asisten steve begitu saja hingga jatuh ke lantai. itu semua bukan salah seorang presdir sebab saat itu asisten tampan ini memang posisinya sedang berada di tengah-tengah pintu sehingga menghalangi jalannya untuk masuk.     

Brukkk...     

"Ough... " Keluh asisten tampan ini menahan sakit di bagian pantatnya yang terbentur lantai.      

Jangankan hanya seorang asisten steve yang berdiri di tengah-tengah pintu. Sepuluh asisten steve juga akan di robohkan oleh sang presdir saat itu juga, ketika mendengar keadaan darurat soal Istrinya. Tetapi asisten tampan ini memahami betul keadaan saat itu dan tidak mempermasalahkannya. Mungkin Jika dia berada di posisi seorang presdir, asisten tambahan ini juga akan melakukan hal yang sama.     

Sang presdir segera tidak banyak bicara. Laki-laki tampan ini langsung menggendong tubuh istrinya dan membawanya berjalan keluar dari tuangan kerjanya. Asisten sten dan Hana mengikutinya dan membantu sang presdir memencet tombol untuk masuk ke dalam lift.     

"Steve, telepon Glen. Cepat!" Kata sang presdir dengan raut wajah khawatir, sambil menunggu pintu lift terbuka.      

"Sayang, maafkan aku. Aku tidsk bisa menjagamu dengan baik. Seharusnya aku tidsk mengizinkanmu datang ke perusahaan." Kata sang presdir pelan. Kaki laki-laki ini rasanya ingin mendobrak pintu lift itu segera, supaya mereka bisa segera keluar dari ruang sempit itu. Tetapi sang presdir harus tetap tenang, pintu itu akan terbuka jika memang mereka sudah sampai di lantai yang di tuju.     

Ketika pintu lips terbuka asisten steve segera berlari terlebih dahulu menuju parkiran mobil.     

Asisten tampan ini harus segera mengambil mobil dan menghentikannya tepat di depan pintu masuk perusahaan supaya mereka bisa membawa Ibu Tiara segera langsung ke rumah sakit.     

seorang presdir dan pelayannya itu sedang berdiri di depan pintu masuk perusahaan untuk menunggu mobil yang di kendarai oleh asisten Steve. Setelah mobil itu datang, mereka semua segera masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit.     

Hana duduk di depan di dekat asisten steve, sedangkan yohan dan tiara duduk di belakang dengan posisi tiduran di pelukannya Yohan. Laki-laki ini hanya terdiam untuk saat ini, karena yohan sedang fokus terhadap keadaan Istrinya. Tetapi pasti nanti sang presdir akan meminta pertanggungjawaban kepada asisten steve dan Hana. Tentu saja sang presdir ingin mengetahui penyebab Istrinya Sampai jatuh pingsan.     

Di dalam mobil suasanya begitu hening tampa suara. Tidak ada satu pun di antara asisten Steve dan juga Hana berani mengeluarkan kata-kata sedikitpun dari mulutnya.     

Asisten Steve sedang fokus dengan mengendarai mobil sedangkan Hana menundukkan kepala, dan sesekali melirik ke arah spion mobil untuk melihat keadaan nona mudanya yang berada di belakang bersama Tuan Mudanya.     

Setelah sampai di rumah sakit. Yohan Segera turun dari mobil dan membawa tiara masuk ke dalam ruangan perawatan, supaya segera mendapatkan pertolongan.     

Kali ini seperti biasanya dokter Glen yang selalu melakukan pertolongan dan memberikan pengobatan kepada istrinya sahabatnya itu. Sebab Dokter tampan ini selalu mendapat kabar terlebih dahulu sebelum tiara sampai di tumah sakit miliknya. Sehingga jika dokter Glen sedang tidak berada di ruang operasi, tentu dokter Tampan ini sendiri yang akan menyambut kedatangan istri dari sahabatnya itu.     

Yohan sedang berdiri dengan cemas di depan ruangan, sambil menunggu dokter Tampan sahabatnya itu keluar dari ruangan perawatan dengan membawa kabar baik. Sedangkan asisten steve dan Hana juga tak kalah khawatirnya. Nasib mereka berdua sedang berada di ujung tanduk saat ini.     

Beberapa saat kemudian terlihat dokter Glen keluar dari ruangan tiara dengan wajah lesu berjalan mendekat kearah Yohan. Dokter Tampan ini Segera menarik tangan sahabatnya itu tanpa banyak bicara untuk mengikutinya menuju ruangannya kerja dokter tampan ini.     

 Sesampainya di dalam ruangan. Dokter glen duduk di sofa dan diam sejenak. Sikap dokter tampan ini benar-benar membuat yohan bingung dan penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Istrinya. Apakah kejadian hari ini berpengaruh buruk untuk kesehatan istri dan calon bayinya? Yohan Segera mendekat dan menarik kerah baju dokter tampan ini dengan emosi. Yohan tidak suka dengan teka-teki yang dibuat dokter Tampan ini disaat yang tidak tepat.     

"Glen, katakan apa yang terjadi kepada istriku?" Tanya yohan dengan serius.     

"Hei, lepaskan tanganmu. Seharusnya akubyang marah kepadamu. Aku sudah berulang kali memperingatkan kepadamu. Jaga istrimu baik-baik. Tubuh Tiara itu lemah, apa kau ingin anakmu lahir sebelum waktunya?!" Kata dokter tampan ini berteriak di telinganya yohan dengan tegas.     

Mendengar perkataan sahabatnya, Seketika tibuh yohan terasa lemas dan jatuh terduduk di hadapan dokter tampan ini.      

"Apa yang harus aku lakukan saat ini?" Kata yohan dengan suara pelan.     

"Tidak ada, kau hanya cukup menjaganya saja. Sebab tiara sudah baik-baik saja." Kata dokter tampan ini ditelinga yohan yang wajahnya terlihat sedih dan khawatir kepada istrinya.     

"Sial! Jadi tadi kau hanya bohong kepadaku!" Kata yohan yang Seketika mengerutkan dahi dan mengangkat wajahnya memandang dokter glen dengan jengkel.     

"Siapa juga yang bercanda, sekarang Tiara memang baik-baik saja. Tetapi jika keadaan ini berlangsung terus-menerus, itu akan berbahaya untuk istri dan calon bayi kalian. Jadi, ingat dan catat pesanku ini." Kata dokter tampan ini sambil menepuk bahu sahabatnya itu. Dokter tampan ini hanya berusaha mengingatkan, bukan sengaja mengerjai Yohan. Bagaimanapun itu adalah tugasnya sebagai dokter pribadi keluarga Kim dan dokter rumah sakit ini juga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.