CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

546. Pesan singkat untuk Mantan kekasih



546. Pesan singkat untuk Mantan kekasih

0RUMAH SAKIT      
0

Emelly berjalan mendekat ke arah Tiara. Dengan tangan jahilnya, gadis ini masih sempat-sempatnya mencubit pinggang Dokter tampan secara sembunyi-sembunyi.     

"Aw..." Keluh dokter glen sambil menggeliat sakit bercampur geli.     

"Dasar nakal! Ada apa?" Tanya Dokter tampan ini sambil mendekatkan wajahnya ke telinga gadis cantik ini dengan berbusik pelan. Mungkin di ruangan itu hanya r     

Tiara yang mendengar samar-samar pembicaraan mereka berdua.     

"Tidak apa-apa, ingin mencubit saja. Memang tidak boleh?" Jawab gadis cantik ini yang masih terlihat sangat cuek dan cuma garuk-garuk pipinya saja yang sedang gatal.     

"Kalau begitu aku kembali dulu ke ruanganku." Kata dokter tampan ini sambil berjalan menuju kursi. Tempat yohan dan orang tuanya sedang duduk dan mengobrol.     

"Paman Kim dan Tante Kim. Saya harus melanjutkan kembali pekerjaanku. Jika kalian membutuhkan aku, kalian bisa telepon saja." Kata dokter tampan ini pamit, sebelum meninggalkan ruangan.     

"Tentu saja, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu. Terimakasih telah merawat tiara dengan baik." Jawab tuan Kim sambil tersenyum.     

"Glen, jangan terlalu sibuk terus. Beristirahatlah sejenak. Jaga kesehatanmu sendiri." Kata Nyonya Kim menasehati.     

"Baik Tante, Terimakasih." Jawab dokter tampan ini sambil membalikkan badannya dan bersiap untuk nerjalan keluar ruangan.     

"Kakak Glen, tunggu! Bolehkah aku ikut denganmu untuk memeriksa pasien? Anggap saja aku sedang belajar. Aku janji hanya melihat saja." Kata gadis cantik ini kepada dokter tampan ini.     

"Izin dulu sama paman dan Tante." Kata dokter Tampan ini sambil menoleh kebelakang melihat ke arah tuan dan nyonya Kim.     

"Papa... Mama... boleh ya, aku ikut dengan kakak Glen? sebentar saja." Kata gadis cantik ini memohon kepada keduanya orang tuanya, supaya diizinkan.     

"Pergi saja, daripada kau berisik di sini." Kata yohan yang mempersilahkan adik perempuannya yang cerewet itu untuk ikut dengan sahabatnya itu.     

"Iya, boleh saja. Jangan merepotkan Dokter glen nanti." Jawab tuan Kim sambil tersenyum.     

"Aku ini calon dokter papa. Kalian memperlakukan aku seperti anak usia 5 tahun saja." Kata Emelly sambil cemberut.     

"Kau bahkan lebih merepotkan dari pada anak kecil yang berusia 5 tahun." Kata yohan menyindir. Memang pada kenyataannya, sdik perempuannya ini sering sekali membuat kakaknya ini jengkel dan terkadang berada pada masalah. Tetapi meskipun mulut yohan pedas dan terlihat acuh, Sebenarnya laki-laki tampan ini sangat sayang kepada adik perempuannya itu.     

"Puh... Dasar kakak menyebalkan. Ayo, kakak Glen. Kita pergi dari ruangan ini." Kata gadis cantik ini menyambar tangan dokter Tampan ini dengan cepat dan menariknya untuk berjalan menuju pintu keluar.     

Jika Emelly pergi dengan dokter Glen, sedangkan yohan sedang mengobrol santai dengan kedua orang tuanya. Tugas tiara hanya berbaring dan tidur saja, wanita cantik ini tidak akan berani turun dari tempat tidur selama tuan dan nyonya Kim berada di ruangan itu.     

-----------     

Di saat yang sama di kamar sebelah dekat ruang rawat Tiara. Jonatan sedang terbaring dengan tangan dan lengan kanan di perban, serta sebagian luka lecet di bagian lengan kirinya.      

Direktur tampan ini masih sempat bermain handphone untuk berbicara dengan Sekertaris Cantiknya. Jonatan hanya memberikan kabar kepada Sekertaris Anne, jika laki-laki tampan ini sudah berhasil bertemu dengan mantan tunangan cantiknya itu. Tetapi sayangnya sedikit terlambat dan ada kesalahpahaman antara jonathan dan istri presdir Kim itu saat ini.     

Jonatan sedang membutuhkan teman untuk discusi, karena itulah laki-laki tampan ini menelepon Sekertaris Anne. Sekaligus memberitahu, jika direktur Tampan ini sekarang telah dirawat di Rumah sakit kota S. Tetapi sayangnya Sekertaris Anne sedang sangat sibuk, sehingga tidak bisa menemani Jonatan untuk saat ini.     

Sungguh sangat menyebalkan dn membosankan berada di rumah sakit sendiri. Tetapi jika ia menelepon keluarganya, pasti hanya akan membuatnya semakin pusing saja. Biarlah hari ini dia sendiri, mungkin besok jonata baru akan menelepon papa dan mamanya, supaya mereka datang menjenguk.     

Tiba-tiba Jonatan ingat kepada wanita cantik saudara kembar tiara itu. Tara Jiang, memang baru tadi pagi mereka berpisah. Tetapi sepertinya memang wanita cantik itu yang bisa diandalkan untuk sekedar melepas kebosanan di ruangan sepi dan lengang rumah sakit itu. Setidaknya jika ada tara, maka suasana akan sedikit hidup. Meskipun terkadang wanita cantik itu selalu ada syarat tertentu, jika diajak kencan atau sekedar ketemuan saja.     

Jonathan mulai melakukan panggilan telepon kepada Nona Sulung keluarga Jiang itu. harapan laki-laki tampan ini tentu saja, wanita cantik itu mau untuk menemaninya atas sekedar menjenguknya sebagai teman mengobrol malam ini.     

"Hallo, sayang. Sedang apa? Aku sangat merindukanmu." Kata laki-laki tampan ini yang memulai percakapan mereka berdua dengan kata-kata manis.     

Namun Tara hanya menanggapi kata-kata rayuan Jonatan itu dengan dingin dan acuh saja.     

"Cih! Kau bilang apa? Rindu?! Baru saja tadi pagi kau membuangku seperti Sampah, sekarang kau bilang rindu? Kamu sudsh gila, sayang." Kata wanita cantik ini yang malah marah-marah dan mencaci maki Jonatan dengan kesal.     

"Ayolah, sayang. Tadi pagi aku dangat lelah dan mengantuk. Dapatkah kau datang ke rumah sakit sekarang. Kamar VIP-2." Kata Jonatan yang langsung memberikan alamat kamt tempat laki-laki ini menjalani rawat inap malam ini.     

"Hah! Rumah sakit?! Siapa yang sakit?" Kata tara heran dan Setengah terkejut. Sebenarnya lebih tepatnya penasaran, siapa sebenarnya yang sedang sakit atau mungkin orang yang sedang di jenguk oleh Jonatan malam ini.     

"Tentu saja aku, Siapa lagi? jika orang lain yang sakit, untuk apa aku bilang tindu dan memintamu untuk datang." Jelas Jonatan dengan singkat.     

Diluar dugaan Jonatan. Wanita cantik ini bukannya simpati kepada laki-laki tampan ini yang sedang sakit, tara jiang malah tertawa terbahak-bahak menertawakan Jonatan.     

"Ha... Ha... Sayang. Sejak kapan kau menjadi selemah itu? Jangan-jangan kau sudah mulai impot*n! Baru main semalaman saja sudah tepar dsn masuk ke Rumah sakit. Pufff... Ha... Ha.... Maaf, maaf... Lucu sekali. Sorry, aku tidak bisa menahan diri untuk tertawa." Kata Tara sambil terus menerus tertawa terbahak-bahak, Sampai telinga jonathan panas mendengarnya.     

"Kamu bicara omong kosong apa? Siapa yang impot*n? Aku masuk Rumah sakit karena di serang oleh orang yang tidak di kenal. Entah apa maunya mereka." Jelas Jonatan kepada tara, jika wanita cantik ini telah salah paham dengan penyebab di rawatnya laki-laki tampan ini ke rumah sakit.     

"Oh, sayang sekali. Aku tidak sedang berada di kota S sekarang ini sayang. Kemarin malam adalah salam perpisahan kita untuk sementara waktu. Ya mungkin cukup lama, entah berapa lama aku juga tidak tahu. Aku sudah berada di kota J sekarang ini. Jadi, carilah wanita Selamat menikmati malam sepi mu sendiri sayang... Emmmuaacchh, bye." Kata tara yang hanya memberikan kecupan selamat malam sebagai penutup percakapan mereka di dalam telepon.     

Setelah itu wanita cantik ini memutuskan panggilan telepon jonatan begitu saja, meskipun jonathan berusaha menghubungi Tara berkali-kali karena rasa penasarannya, dengan alasan wanita cantik ini yang tiba-tiba saja menerima tawaran papanya untuk tinggal di kota J dan bekerja di perusahaan mantan asisten Tiara itu. Namun Tara malah mengacuhkan panggilan telepon dari laki-laki tampan ini.     

"Sial! Kenapa wanita-wanita ini, semakin lama semakin seenak hatinya saja. Mereka datang jika perlu dan pergi begitu saja sesuka hati mereka. Memang mereka pikir aku ini apa?! Laki-laki bayaran atau pacar sewaan? Brengs*k!" Kata Jonatan yang mulai mengumpat sendiri di dalam kamarnya. Apalah daya, sepertinya laki-laki tampan ini harus menghabiskan malam ini dengan rasa kesepian, atau setidaknya memanggil satu teman wanitanya yang lain untuk menemaninya.     

Laki-laki tampan ini memutuskan untuk mengirim pesan singkat terlebih dahulu kepada Tiara, sebagai permintaan maaf atas kata-kata kasar yang Jonatan ucapankan di cafe Jasmine tadi saat mereka bertemu, dan berharap mereka berdua bisa bertemu nanti lagi. Tentunya tidak untuk saat ini, nanti laki-laki tampan ini akan menghubungi mantan tunangannya itu lagi setelah semua dokumennya selesai dan wanita cantik ini hanya tinggal menandatangani saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.