CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

560. Keras kepala penyebab keretakan



560. Keras kepala penyebab keretakan

0Di dapur yohan Segera meminta koki Lim untuk menyiapkan memebuatkan bubur untuk Tiara. Istrinya baru saja pulih, tetapi malah telat makan. Bubur adalah makan lunak yang sangat baik untuk perut yang kosong. Baru setelah itu tiara bisa memakan makanan yang lainnya.     
0

Yohan meminta Hana untuk membawa bubur yang telah di masak oleh koki Lim di bawah pengawasan yohan langsung itu ke kamarnya dan memberikan bubur itu kepada istrinya.     

Hana hanya menganggukkan kepalanya untuk melaksanakan perintah sang tuan muda, daripada pelayan ini harus menerima kemarahan tuan muda yohan yang mengerikan itu sekali lagi. Akan lebih baik bagi Hana untuk menurut dan melakukan semua yang telah di instruksikan oleh yohan.     

Kali ini hana harus berhasil membujuk Nyonya mudanya untuk makan, bagaimanapun caranya.     

Hana berjalan menuju ke kamar tidur Nyonya mudanya. Sedangkan yohan berjalan di belakangnya untuk memastikan makanan itu benar-benar Sampai dan di makan oleh Tiara.     

Sesampainya di depan kamar tidur, hana masuk kedalam. Sedangkan Yohan berdiri menunggu di luar, sambil berdiri di dekat pintu yang sengaja di biarkan sedikit terbuka oleh Hana. Ketika masuk ke dalam kamar, Hana     

sengaja tidak menutup pintu dengan benar. Supaya tuan mudanya yang berdiri di luar bisa untuk mendengarkan semua percakapan antara pelayan ini dengan nyonya mudanya.     

"Nyonya muda, saya membawakan bubur untuk anda. Nyonya muda harus makan terlebih dahulu, Sebelum minum obat." Kata hana mencoba membujuk tiara sambil membawa semangkuk bubur yang di berikan tuan mudanya.     

"Tidak, terimakasih Hana. Aku tidak lapar. Berikan saja obatnya kepadaku. Aku akan meminumnya." Kata tiara menolak, sambil menggeser mangkuk bubur yang ada di hadapannya dengan tangannya. Supaya hana membawanya pergi menjauh.     

Hana mencoba membujuk tiara sekali lagi dan mencobanya lagi, ketika Nyonya mudanya menolak. Sampai akhirnya bubur yang awalnya panas telah menjadi dingin. Tetapi tidak sesendok pun makanan itu masuk ke mulut Tiara.     

Pada akhirnya Hana harus menyerah dan membawa bubur dingin itu keluar dari kamar dan akan membawanya ke dapur. Tetapi saat di depan pintu, ketika hana baru saja keluar dsri kamar. Tuan muda sudah beridiri dengan satu mangkuk salad buah di tangannya.     

"Tu... Tuan muda." Kata hana terkejut. Hana tidak menyangka tuan mudanya masih berdiri di depan pintu sejak tadi.      

Yohan segera memberikan kode kepada  Hana untuk menutup mulutnya. Supaya tiara tidak tahu, jika yohan sedang berada di tempat itu. Hanya menganggukkan kepalanya, setelah mengerti apa yang di maksud oleh tuan Mudanya.     

Yohan menyerahkan semangkuk salad buah itu kepada Hana untuk di berikan kepada tiara     

 Yohan berharap kali ini istrinya mau makan salad buah kesukaannya itu.      

Hana menerima makanan itu dan membawanya masuk kedalam kamar. Sedangkan mangkuk bubur yang dintangan hana sudah diambil oleh pelayan yang berdiri di belakang yohan. Pelayan yang sama, yang membawakan salad buah tadi.     

Beberapa menit kemudian hana keluar lagi dengan mangkuk yang masih terisi makanan penuh, tampa berkurang sedikit pun isinya.     

" Bagaimana?" Tanya yohan kepada Hana. Pelayan wanita ini hanya menggelengkan kepala, yang artinya nyonya muda tetap tidak mau makan apapun yang di bawa oleh pelayan ini.     

"Oke, coba satu kali lagi." Kata yohan sambil memberikan segrlas susu hangat kepada Hana untuk di berikan kepada istrinya lagi.     

Hana masuk ke dalam kamar lagi dengan membawa segelas susu, Sesuai dengan perintah yuan mudanya. Yohan masih menunggu di depan kamar dengan setia, untuk melihat hasilnya.     

Beberapa saat kemudian hana keluar dari kamar dengan hasil yang sama juga. Susu hangat yang di bawa oleh pelayan ini masuk ke kamar, keluar dengan kondisi utuh dalam keadaan dingin.     

Yohan semakin emosi melihat kelakuan tiara yang begitu keras kepala. Istrinya ini sangat susah di bujuk, bahkan untuk makan sedikit saja tidak mau dan membuat yohan harus marah-marah kepada para pelayan yang melayaninya.     

"Bawa semua makanan ini ke dapur, dan ganti dengan yang baru. Aku sendiri yang akan membawanya ke dalam." Kata yohan kepada para pelayannya, yang sedari tadi sudah terlihat gemetar ketakutan melihat kemarahan tuan mudanya.     

"Sayang, kita lihat saja. Apakah kau masih akan menolak, jika aku yang membawa dan memintamu makan secara langsung." Kata yohan di dalam hatinya. Sambil menunggu para pelayan kembali dengan makanan yang ia minta. Yohan melepon salah satu penurus hotel miliknya untuk menyiapkan sebuah pesta kecil di hotel itu untuk merayakannya ulang tahun asisten steve. Sebuah makan malam romantis atau sebuah kencan kejutan yang sengaja di persiapkan yohan sebagai hadiah untuk asisten setianya itu. Sekaligus untuk memenuhi janjinya saat di hotel Queen waktu itu. Siapakah pasangan kencan yang di siapkan oleh sang presdir untuk asisten Steve? Hanya sang presdir sendiri yang tahu. Hari spesial dengan kejutan spesial juga.     

Tidak lama kemudian para pelayan sudah kembali dengan makanan yang baru. Yohan mengambil makanan yang berada diatas nampan itu dari tangan dan kemudian masuk ke dalam. Yohan sengaja meminta para pelayan itu pergi dan berpesan kepada mereka, jika tidak boleh ada yang mengganggunya dan istrinya hari ini. Kecuali ada izin darinya, tidak ada yang boleh masuk ke dalam kamar. Sekalipun itu adalah hana yang merupakan pelayan pribadi Istrinya.     

Di dalam kamar, laki-laki tampan ini meletakkan baki makanan itu diatas meja dekat tempat tidur. Kemudian duduk di tepian tempat tidur di dekat Istrinya yang sedari tadi cuma berbaring dengan posisi miring membelakanginya.     

"Hana, aku bilang tidak lapar. Jadi, jangan memaksaku untuk makan!" Kata tiara dengan perasaan jengkel dan mengira uang sedang duduk di belakangnya adalah hana yang sedang membawa makanan baru lagi untuk tiara makan.     

Yohan masih terdiam dan hanya sesekali mencolek pinggang Tiara dan membuatnya merasa geli. Ketika pertama kali yohan melakukannya, tiara hanya diam dan acuh saja. Gerakan berikutnya membuat wanita cantik ini marah karena merasa terganggu dan akhirnya menoleh kebelakang.     

"Hana! Aku bilang...." Kata tiara yang sempat terhenti, ketika melihat yang orang yang di marahinya sedari tadi bukanlah hana. Melainkan yohan suaminya.     

Tiara tidak tahu, jika itu adalah yohan. Suaminya ini sama sekali tidak mengeluarkan suara sedikitpun, ketika wanita cantik ini sedang mengomel.     

"Sa... Sayang." Kata tiara sambil membenahi posisinya untuk duduk diatas tempat tidur dengan benar.     

Yohan mengambil semangkuk bubur hangat dan mengambilnya sesendok untuk menyuapi tiara.     

"Makanlah, kau belum makan sejak tadi." Kata yohan sambil menyodorkan sendok bubur itu mendekati mulut istrinya.      

Mulut Tiara masih saja terkunci rapat. Wanita cantik ini tidak mau makan sebelum suaminya ini menjelaskan apa kesalahan yang dilakukannya, sehingga Yohan sampai menghukumnya dengan cara diam dan menjauhinya. Sekali lagi Tiara hanya menggelengkan kepalanya. Satu sendok Makanan itu di buang oleh yohan ke tempat Sampah. Yohan mengambilkan satu sendok lagi dan mencoba menyuapi Tiara sekali lagi. Hasilnya tidak berubah, istrinya tetap menolak. Hingga akhirnya semua isi bubur yang berada di dalam mangkuk itu berakhir di dalam tempat Sampah, beserta mangkuknya.     

Yohan masih berusaha bersabar dan mencoba dengan mangkuk ke dua yang berisi salad buah. Yohan melakukan hal yang sama, tetapi tiara tetap saja tidak peka. Walaupun yohan marah, laki-laki tampan ini juga tidak akan tega melihat istrinya kelaparan. Dalam hal ini, tiara yang harus memberikan penjelasan atas pertemuannya dengan Jonatan. Bukan malah menunggu yohan menjelaskan sesuatu yang bahkan dia sendiri lebih mengetahuinya.      

Ya, mangkuk kedua juga berakhir sama di tempat sampah. Yohan beranjak dari tempat tidur begitu saja dan berjalan menuju kamar mandi. Sepertinya semua pesan yang ditulis oleh istrinya di kertas tadi hanya bulan saja. Sampai sekarang yohan juga tidak mendapatkan penjelasan apa-apa dari mulut tiara.     

Setelah selesai mandi. Berpakaian sangat rapi dan memakai parfum yang harum. Kemudian tanpa berkata apapun, laki-laki ini pergi begitu saja dari kamar tidurnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.