CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

671. Jejak yang tertinggal akan membuatnya dalam bahaya



671. Jejak yang tertinggal akan membuatnya dalam bahaya

0Suster jeans mengintip dari sela-sela rantin dedaunan semak-semak. Perawat ini melihat dua laki-laki itu semakin lama semakin mendekat kearah tempat tiara dan para pelayannya bersembunyi.     
0

"Oh, tidak! Nyonya muda, kita harus segera meninggalkan tempat ini." Kata Suster Jeans yang merasa khawatir mereka berdua akan ketahuan, jika tetap berada di tempat itu.     

Suster Jeans menarik tangan Tiara segera meninggalkan Hana dan Joni Tetapi Tiara sama sekali tidak bergeming dari tempat kita.      

"Tidak! Kau pergilah. Aku tidak akan meninggalkan mereka berdua." Kata tiara yang tidak tega untuk meninggalkan Hana dan juga tubuh Joni. Bagaimanapun mereka berdua seperti ini karena tiara.     

"Nyonya muda, jangan banyak berfikir. Jika anda tertangkap. Siapa yang akan menyelamatkan Hana, bahkan pengorbanan Joni juga akan sia-sia.     

Tiara tetap menggelengkan kepalanya bersikeras untuk tidak mau meninggalkan 2 pelayannya yang sedang terbujur tidak berdaya itu.     

" Suster jeans pergilah. Carilah bantuan dan selamatkan kami. Kata tiara yang seolah sudsh pasrah akan semuanya." Mata tiara sudsh sangat sembab. Kepergian Joni yang seperti itu membuat tiara kehilangan kekuatan pada dirinya sendiri. Kedua kakinya terasa lemas dan mati rasa.     

"Nyonya muda... "Kata Suster Jeans yang terasa berat untuk mengambil keputusan. Tetapi jika mereka berdua tetap bertahan di tempat itu maka yang ada keduanya akan tertangkap secara bersamaan dan tidak ada harapan untuk melarikan diri ataupun meminta bantuan kepada orang lain.     

"Pergilah, aku mohon." Kata tiara sambil menggenggam erat tangan perawat cantik itu dengan harapan sister jeans bisa kembali untuk menyelamatkan tiara dan juga Hana. Sehingga Joni pun bisa dikuburkan secara layak nantinya.      

Perawat cantik ini meneteskan air mata. Ia tidak pernah melihat orang seperti tiara sebelumnya yang menyayangi pelayannya seperti Keluarganya sendiri. Mungkin hal ini yang membuat Henna dan Joni berusaha keras untuk menyelamatkan nyonya mudanya itu tanpa berfikir panjang, bahkan rela berkorban nyawa sekalipun untuk Tiara.      

Mungkin suster jeans baru dua hari bekerja di Kediaman Kim untuk merawat Tiara. Tetapi ia bisa melihat betapa dekatnya wanita cantik ini dengan para pelayan di kediaman itu, seolah tidak ada sekat status pelayan dan majikan. Mereka bercanda tawa Seperti teman dan saling memeluk Seperti saudara sendiri ketika bersedih.     

"Baiklah, Nyonya muda. Jaga dirimu baik-baik. Aku pasti akan membeli membawa orang untuk menyelamatkan kalian." Kata Suster Jeans yang dengan perlahan-lahan mulai bergerak dari tempatnya dan memastikan kedua laki-laki yang berdiri di dekat mereka itu tidak mengetahuinya.     

Tiara hanya tersenyum dan melihat perawat wanita itu mulai bergerak pergi menjauh. Tiara saya tinggal sendiri bersama Hana yang bahkan tidak membuka mata atau bergerak sedikitpun. Tetapi bukan berarti tiara akan kehilangan harapan dan menyerahkan begitu saja untuk berusaha menyelamatkan dirinya dan dan juga Hana. Tiara hanya tidak bisa meninggalkan hana sendiri seperti yang dikatakan oleh suster jeans.     

Krusekk..... Kresekk...     

"Meong... Meong... Meong...." Terlihat dua ekor kucing betina dan jantan yang baru saja keluar dari balik semak-semak yang tidak jauh dari tempat tiara bersembunyi. Kcing itu melihat kearah dua laki-laki berpakaian hitan yang tadinya berjalan mendekati dua hrwan liar itu.     

"Sial! Ternyata cuma dua kucing kawin saja." Kata salah satu laki-laki itu sambil mengumpat kesal dengan dua hewan yang sempat mereka anggap orang yang sedsng mereka cari.     

"Ha... Ha... Brengs*k memang hewan-hewan itu. Mereka bisa kawin disembarang tempat."      

Kedua laki-laki itu hanya tertawa mrliahat kucing kawin yang terkejut dengan kedatangan mereka berdua.     

"Cih! Sudahlah. Sebaiknya kita naik keatas saja untuk lapor kepada bos, jika mereka semua sudah mati dan hangus terbakar di dalam mobil." Kata dua laki-laki itu yang sudsh merass lelah mencari tiara dan para pelayannya itu hampir satu jam menyisir lokasi dekat mobil itu terbakar. Tetapi bahkan tidak satupun dari mereka di ketemukan. Lagi pula, siapa yang akan selamat dari kecelakaan maut Seperti ini.      

Kedua laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk kembali  meninggalkan tempat itu.      

"Puh... Akhirnya mereka pergi juga." Kata tiara bernafas lega. Tetapi secara tidak sengaja tiara menggerakkan tangannya dan menekan sebuah ranting kering di bawahnya hingga patah.     

Krekkk....     

Dua orang laki-laki yang berjalan belum jauh itu mendengar dan membalikkan badannya dengan penuh kecurigaan dan kembali lagi berjalan meuju semak-semak tempat tiara bersembunyi. tidak mungkin kali ini kucing lagi atau hean lainnya. Jikalau pun benar itu adalah hewan sekalipun. Kedua laki-laki ini juga tidak akan membiarkan hewan itu hidup karena berani mempermainkan mereka sampai dua kali.     

"Ah... Tidak! Mereka kembali lagi." Kata tiara yang berusaha berdiri dan membangunkan tubuh Hana untuk di papah pergi bersamanya. Tetapi ternyata hal itu sungguh tidak mudah. Fisik tiara saat ini, bahkan tidak mampu untuk membungkukkan badannya dengan benar. Bagaimana bisa ia bergerak bebas dengan membawa Hana, jika untuk berjalan sendiri saja wanita cantik ini merasa kesulitan.     

Tiara mencoba berbagai cara untuk tetap bisa membawa tubuh henna semuanya menjauh dan mencari tempat persembunyian yang baru. Tetapi sepertinya waktu yang dia miliki Tiara tidaklah banyak karena kedua laki-laki itu semakin lama semakin mendekat ke arahnya.     

Tiara terpaksa menyeret tubuh anda dengan sisa-sisa tenaganya. Sehingga di saat kedua laki-laki itu sampai kepada semak-semak tempat mereka bersembunyi. Kedua laki-laki itu hanya menemukan tubuh Joni saja yang sudah terbujur kaku dengan penuh luka di kepala dan juga kaki yang sangat parah dan berlumuran darah yang masih segar.     

"Sial! Mereka pasti masih ada di sekitar tempat ini. Hei, kau periksa dia." Perintah laki-laki itu kepada temannya, supaya memeriksa keadaan Joni yang terbujur kaku di seperti orang mati.     

Teman laki-laki itu segera duduk berjongkok dan melakukan apa yang yang minta dan memeriksa, apakah joni masih bernafas atau tidak.     

"Dia sudah mati." Kata laki-laki itu melaporkan kepada orang yang memberikan perintah kepadanya tadi. Kemudian laki-laki itu kembali berdiri. Tetapi laki-laki ini merasa bahwa mayat Joni sebenarnya tadi tidak sendirian di tempat ini. Ia melihat ada bekas darah yang yang tercecer dan dedaunan, sera ranting yang berserakan Seperti tertarik ke arah tertentu dengan beraturan.     

"Hei, kau lihat ini. Darah ini juga masih segar. Sepertinya ada orang lain di tempat ini tadi yang juga terluka." Kata laki-laki yang berdiri tadi dan kembali menunduk untuk memeriksa jejak bekas tubuh hana yang di seret oleh Tiara.     

"Kita ikuti jejak ini." Kata laki-laki berpakaian hitam yang satunya. Mereka berdua kemudian menelusuri jejak yang di tinggalkan oleh tubuh hana yang meninggal bekas merah di dedaunan dan ranting yang di lewatinya.     

*Akankah tiara kali ini akan mampu melarikan diri besama dengan hana, atau justru akan tertangkap oleh para penjahat itu?      

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.