CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

697. Terharu, Sampai meneteskan airmata



697. Terharu, Sampai meneteskan airmata

0Tiara masih saja tidak percaya dengan ucapan bodyguard itu. Meskipun laki-laki itu bersikukuh mempertahankan ucapannya dan mengatakan bahwa itu adalah kenyataan yang sebenarnya.     
0

"Baiklah, jika kau memang bersikeras mengatakan itu benar. Maka buktikanlah! Karena aku tidak butuh kata-kata yang sekedar bualan saja." Kata tiara yang sudah mulai acuh dan masa bodoh dengan ucapan bodyguard itu, karena ucapannya sama sekali tidak memberikan jalan keluar dan kepastian status kepada tiara.     

"Baiklah, Nyonya muda. Saya akan menghubungi presdir sekarang, karena hanya presdir Kim saja yang bisa membuktikan semuanya." Kata bodyguard itu yang sudah mulai pasrah saja dan tidak ingin berdebat lebih lanjut dengan istri big bosnya itu.     

Bodyguard itu benar-benar menghubungi sang presdir yang masih berada di ruangan dokter Duan bersama dengan tuan Kim.     

Sekarang yohan dan tuan Kim sudah mengetahui penyebab Tiara bersikap aneh dan tidak mengenali mereka berdua. Semua itu karena istri yohan itu telah mengalami amnesia karena benturan di kepalanya saat terjatuh.     

Meskipun pada awalnya Dokter tuan menolak untuk memberikan informasi tentang wanita yang menjadi pasiennya itu kepada yohan dan tuan Kim, kecuali kepada keluarga pasien saja. Sebab dalam catatan administrasi rumah sakit, wanita itu terdaftar dengan nama Nyonya muda Yu. Hal itu berati wanita itu berasal dari keluarga Yu dan merupakan istri dari tuan muda Yu. Laki-laki yang membawa wanita itu ke rumah sakit dan menjaganya selama ini.     

Meskipun di tolak oleh dokter Duan. Tuan kim tuan Kim dan yohan bisa membuktikan bahwa mereka adalah keluarga tiara yang sebenarnya dengan meminta nyonya Kim mengambil sertifikat pernikahan milik yohan dan Tiara yang tersimpan di dalam kamar dan mengirimkan foto sertifikat pernikahan itu sebagai bukti sementara untuk Dokter Duan.     

"Papa... Aku keluar dahulu untuk menerima telepon." Kata Yohan kepada papanya yang masih sibuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat menantu Kesayangannya itu.     

Tuan Kim hanya menganggukkan kepala untuk memberikan izin kepada putranya. Sang presdir keluar dari ruangan dokter Duan untuk menerima telepon dari bodyguardnya itu.     

"Hallo, ada apa?" Tanya sang presdir yang terdengar lebih tenang daripada saat berbicara terakhir kali dalam telepon, disaat dengan bodyguard ini di desa tempat kakek Hao tinggal.     

"Presdir, saya ingin berbicara sesuatu soal istri anda. Saya sekarang berada di kamar Nyonya muda dengan orang yang mengantarkan Nyonya muda ke rumah sakit." Kata bodyguard itu melaporkan kepada Sang presdir dimana posisi dia sekarang.     

"Katakan, apa terjadi sesuatu yang buruk kepada Istriku? Aku akan segera kesana Setelah ini." Kata sang presdir yang menjadi panik karena mengira terjadi sesuatu yang buruk kepada istrinya, karena saat yohan meninggalkan ruangan Tiara tadi. Istrinya itu masih baik-baik saja, meskipun sempat merasa ketakutan kepadanya.     

"Tidak, nyonya muda baik-baik saja." Jawab bodyguard itu yang Segera menjelaskan maksud dari ia menelepon adalah untuk menceritakan keadaan istri sang presdir yang mengalami amnesia dan sejak tadi menanyakan kebenaran soal suaminnya.      

"Aku mengerti. Aku akan segera kesana Sekarang." Jawab sang presdir sebelum mengakhiri Teleponnya.     

Yohan kembali lagi masuk ke ruangan dokter Duan untuk menemui papanya dan Dokter itu.     

"Dokter, berapa lama ingatan istri saya bisa kembali?" Tanya sang presdir ingin memastikan, apakah Istrinya akan sembuh dengan cepat?     

"Itu Amnesia dari cedera kepala ringan biasanya akan sembuh tanpa pengobatan. Namun, cedera kepala berat tidak sembuh secepat itu. Prosesnya bisa memakan waktu antara 6-9 bulan, tetapi juga bisa lebih dari itu." Jelas dokter Duan kepada Yohan.     

Yohan merasa bahagia karena masih ada harapan Istrinya itu ingat kembali dengan masa-masa indah yang mereka lalui bersama, meskipun ia harus sedikit bersabar dalam membatu tiara mengingat semuanya.     

"Oh, ya. Satu lagi Dokter. Menantu saya saat mengalami kecelakaan dalam keadaan hamil. Saya ingin mengetahui keadaan cucu saya itu?" Tanya tuan Kim kepada dokter Duan karena merasa penasaran ketika melihat perut menantunya itu sudah rata kembali seperti orang selesai melahirkan. tetapi bedanya bayi tiara tidak ada bersamanya ketika tuan kim dan yohan masuk kedalam kamar itu.     

"Benar, Dokter. Bagaimana dengan keadaan bayi kami?" Tanya yohan yang juga penasaran, meskipun yohan juga harus siap menerima apapun berita tentang bayi mereka itu.      

Dokter Duan hanya tersenyum manis.     

"Tuan-tuan saya ucapkan selamat kepada kalian berdua. Anda berdua telah menjadi ayah dan kakek dari seorang bayi laki-laki yang sangat tampan." Jawab dokter Duan yang juga merasa ikut senang.     

Seketika ekspresi wajah yohan dan tuan kim berubah sangat bahagia. Padahal awalnya dua orang laki-laki ini hanya bisa tertunduk dengan wajah sedih karena mengira bayi itu tidak selamat dan meninggalkan dunia karena kecelakaan yang di alami tiara lumayan parah. Bahkan Joni yang merupakan sopir setia mereka juga kehilangan nyawanya pada kecelakaan itu, hana masih dalam keadaan koma. Sedangkan sistem jenny sendiri masoh di rawat secara intensif di rumah sakit.ang sebuah keajaiban, ketika tiara dan bayinya itu bisa selamat.     

"Dokter, anda tidak berbohong?!" Kata yohan yang rasanya ingin berteriak untuk melampiaskan kebahagiaannya, ketika mendengar bayinya itu selamat.     

"Tentu saja Tuan. Untuk apa saya berbohong? Istri anda melahirkan bayi laki-laki yang tampan dan sehat. Meskipun pada awal kelahiran sempat harus di rawat secara khusus. Tetapi sekarang keadaannya sudah berangsur membaik." Jelas dokter duan kepada Yohan.     

"Papa... Papa dengar itu? Bayi kami selamat! Cucu papa masih hidup. Ya, tuhan... Terimakasih atas keajaiban yang telah kau berikan kepada kami." Kata yohan bersyukur atas keselamatan istri dan anaknya.     

"Iya, papa juga sempat putus asa. Papa sangat senang mendengarnya." Jawab tuan kim sambil memeluk tubuh putranya yang tengah terbaru hingga meneteskan air mata tanpa yohan sadari.      

"Papa... Aku sudah menjadi seorang papa sekarang dan papa menjadi seorang kakek." Kata yohan yang masih berada di Pelukan Papanya.     

"Iya, Yohan. Papa juga sangat merasa bahagia saat ini." Jawab tuan Kim yang ikut meneteskan air mata kebahagiaan.     

Yohan melepaskan pelukan Papanya dan krmbali fokus ke pada dokter Duan yang sedari tadi tersenyum bahagia melihat kebahagiaan yohan dan tuan Kim.     

"Dokter, bisakah kami melihat bayi itu?" Tanya Yohan sembari menyeka air mata yang menetes di wajahnya.     

"Tentu saja presdir Kim. Anda dan papa anda bisa melihat putra dan cucu kalian." Kata dokter Duan kepada yohan dan tuan Kim.      

Dokter Duan kemudian meminta seorang perawat mengantarkan yohan dan tuan Kim ke ruangan khusus bayi untuk melihat bayi yohan dan tiara yang baru saja lahir beberapa hari yang lalu.     

"Terimakasih, Dokter." Kata tuan Kim kepada dokter Duan.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.