CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

701. Kabur dari rumah



701. Kabur dari rumah

0Jerry Jiang berdiri dan berjalan menuju kamar Tara untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh Tara, sehingga membuat para pelayan itu kalang kabut.     
0

Ketika Jerry Jiang Sampai di didepan pintu kamar Tara, ternyata suasana sangat sepi dan senyap. Bahkan tidak ada suara gaduh sama sekali seperti yang di katakan oleh Xin er tadi.     

"Mana? Bukankah tadi kau bilang Tara marah-marah sambil menggedor-gedor pintu. Aku sama sekali tidak mendengar suara apapun." Kata Jerry jiang yang tengah berdiri di depan pintu sambil membawa kunci kamar Tara dan siap untuk membuka pintu itu.     

"Saya tidak berbohong tuan besar. Jika tuan tidak percaya, tuan besar bisa bertanya kepadanya." Kata Xin er menunjuk kepada teman sesama pelayan yang tadi bersamanya di depan pintu saat Tara mengamuk.     

"Xin er mengatakan hal yang sebenarnya Tuan besar. Tadi nona muda memang marah-marah dan memaki kami dari dalam kamar." Kata pelayan itu memperkuat perkataan Xin er.     

"Sudah, cepat buka pintunya. Aku khawatir terjadi sesuatu Dengan Tara karena beberapa hari ini dia kurang sehat." Kata Sonya yang baru saja datang menghampiri mereka bertiga.     

Jerry Jiang Segera membuka pintu kamar Tara sesuai dengan permintaan Istrinya.      

Ceklakk...     

Pintu sudah terbuka mereka semua Segera masuk ke dalam kamar. Tetapi di dalam kamar sangat berantakan dan terlihat kosong. Tara sama sekali tidak berada di dalam kamar itu.     

"Sayang, apakah kamu ada di dalam kamar mandi?" Teriak Sonya di depan pintu kamar mandi yang terlihat tertutup rapat.     

Beberapa kali Sonya memanggil Tara, tetapi sama sekali tidak ada jawaban. Kemudian sonya membuka pintu itu dan masuk untuk mengecek ke dalam kamar mandi. Beberapa saat kemudian Sonya sudah keluar dengan wajah masam karena tidak menemukan Tara di dalam.     

"Bagaimana? Apaa putri kesayangannya mu itu ada di kamar mandi?" Tanya Jerry Jiang kepada Sonya yang hanya bisa menundukkan kepalanya.     

Sonya hanya menggelengkan kepalanya. Sebab Tara yang ia bela didepan suaminnya sejak tadi telah membuatnya malu Sekarang di depan suaminnya itu.     

"Aku sudah menduganya. Tara pasti bisa kabur. Katakan, apakah dari kalian berdua ada yang sengaja membukakan pintu untuknya?" Kata Jerry jiang yang mencurigai dua pelayan yang menjaga Tara tadi.     

"Tidak tuan besar. Mana mungkin kami berani melanggar perintah tuan besar." Kata Xin er yang berusaha membela diri, karena memang mereka tidak melakukan apa yang dituduhkan oleh Jerry Jiang. Sedangkan pelayan yang lain berjalan menuju balkon yang pintunya terlihat terbuka dan ada sedikit hal yang aneh disana.      

"Tuan besar, sepertinya nona muda kabur menggunakan ini." Kata pelayan itu sambil memperlihatkan tali yang terbuat dari sobekan tirai tipis penutup jendela ruangan yang disambungkan, kemudian diikat di salah satu tiang pembatas/pagar balkon dan di julurkan ke bawah untuk di gunakan turun.     

Jerry dan Sonya Segera melangkahkan kakinya menuju balkon dan melihat tali yang di gunakan oleh Tara untuk kabur.     

"Sial! Tara sama sekali tidak berubah." Kata Jerry Jiang menggerutu sambil memegang tali itu dengan jengkel.     

"Tara... Tara... Mama tidakntahu lagi, bagaimana cara mama untuk menyelamatkan mu dari kemarahan papa mu nanti." Kata Sonya dalam hati yang sudah mulai pasrah dengan kelakuan Tara.     

Jerry Jiang dan Sonya kemudian keluar dari kamar Tara. Sedangkan dua pelayannya tadi membereskan kamar yang sangat berantakan itu, supaya bersih kembali.     

Jerry Jiang Segera turun ke bawah untuk meminta para penjaga rumah dan pelayan untuk mencari Tara di sekitar kediaman itu. Jerry yakin Tara belum pergi jauh dari tempat itu.     

"Kalian semua cari Tara sampai ketemu. Dasar tidak berguna. Menjaga satu wanita saja tidak pecus!" Kata Jerry jiang yang marah-marah kepada para pelayan dan penjaga kediaman Jiang.     

Para pelayan dan penjaga rumah itu mulai berhamburan dan menyebar untuk mencari tara. Mereka mencari Tara  segala penjuru kediaman Jiang, baik di dalam rumah maupun di luar rumah itu, bahkan taman juga tidak luput untuk disisir untuk menemukan wanita cantik itu.     

"Ya, Tuhan. Kemana sebenarnya nona muda itu pergi. Dia benar-benar nekad sekali, Sampai turun dari lantai dua dengan menggunakan tali seperti itu. Jika saja terpeleset sedikit, Bukankah hal itu sangat berbahaya. Nona muda bisa saja patah tulang kaki ataupun tangan." Kata salah satu pelayan yang sedang mencari Tara di taman depan.     

"Ya, mungkin itu akan lebih baik. Wanita jahat sepertinya, akan lebih baik tidur saja diatas ranjang. Supaya tidak merepotkan seperti ini." Kata Xin er yang sudah bosan dengan tingkah laku nona mudanya itu yang sering semena-mena kepada para pelayan.     

"Huss! Tutup mulutmu, jika nona Tara Sampai mendengar apa yang kau ucapkan. Bisa mati kita berdua." Kata pelayan lain kepada Xin er.     

"Sial! Beraninya dua pelayan kurang ajar itu menyumpahiku supaya patah tulang kaki dan tangan. Awas saja kalian berdua, jika aku sudah kembali nanti. Aku yang akan membuat kalian berdua patah kaki dan tangan." Kata tara yang menggerutu sendiri sambil bersembunyi di antara rimbunnya dedaunan dan bunga-bunga di taman itu.     

"Nona muda... Nona muda... Apakah anda disini? Tolong keluarlah. Tuan besar sedang mencari Nona muda." Teriak dua pelayan itu secara bergantian untuk memanggil Tara.     

"Puh... Kalian pikir aku bodoh? Keluar? Maksudnya keluar untuk kalian tangkap dan dikurung kembali? Dasar bodoh! Aku tidak akan melakukannya." Kata Tara dalam hati yang menjalan mengendap-endap sambil menundukkan dan bersembunyi untuk menuju pintu gerbang depan kediaman keluarga Jiang tanpa diketahui oleh para pelayan ataupun penjaga di tempat itu.     

Disaat yang sama Jerry Jiang justru sedang tersenyum sendiri di ruangan CCTV.     

"Kau pikir, kau sudah sangat pintar Tara? Aku adalah papamu. Aku lebih berpengalaman dari pada kau di dunia ini. Aku ingin lihat, Sebenarnya siapa yang akan kau temui Setelah ini." Kata Jerry jiang sambil memandangi monitor dan memantau keberadaan Tara.     

Sebenarnya Jerry Jiang sengaja memberikan kesempatan kepada Tara untuk kabur kali ini untuk menangkap basah orang yang bekerja sama dengan Tara untuk mencelakakan Tiara. Tentunya ini masih sebuah dugaan saja. Tanpa bukti, Jerry Jiang tidak bisa menuduh Tara begitu saja dan menangkap orang yang membantunya.     

Jerry Jiang bisa melihat dengan jelas putrinya itu sedang jalan mengendap-endap menuju pintu gerbang. Laki-laki ini Segera menghubungi seseorang yang sangat Jerry Jiang percaya untuk mengikuti Tara dan menyelidiki kemana putrinya itu akan pergi.     

"Putriku sedang menuju gerbang. Kau lewatlah depan kediaman Jiang dengan mobilmu. Aku yakin Tara akan menghentikan mobilmu untuk meminta bantuan." Kata Jerry jiang kepada orang misterius itu.     

"Baik, bos." Jawab laki-laki yang sudah siap di dalam mobilnya. Laki-laki ini memang sengaja di tempatkan oleh Jerry Jiang di depan kediaman Jiang, sejak Tiara menghilang waktu itu. Tentunya untuk berjaga-jaga, jika Tara benar-benar kabur. Ternyata Presdir Jerry Jiang itu benar, Tara memang bisa kabur hari ini. Tetapi Jerry Jiang sudah menyiapkan segalanya untuk menyambut kaburnya Tara dengan senang hati, demi menangkap tikus yang lainnya.     

Tara benar-benar berhasil keluar dari kediaman keluarga Jiang dengan mudah dan sekarang sudah berada di jalanan depan kediaman itu untuk mencari mobil yang lewat untuk ia mintai tolong membawanya menjauh dari kediaman itu untuk sementara waktu dengan cepat.     

Sebelumnya Tara sudah mencoba untuk menghubungi Jonatan. Tetapi sepertinya laki-laki itu sedang sibuk, atau bisa jadi sedang mabuk-mabukan dan bersenang-senang dengan para wanita dengan uang yang diberikan oleh Tara waktu itu.     

"Sial! Kemana Jonatan? Beraninya dia tidak mengangkat telepon dariku!" Kata Tara yang masih harus bersembunyi karena takut orang-orang suruhan papanya akan melihat dan menangkapnya kembali.     

Tara duduk berjongkok di dekat tempat sampah sambil memegang handphone di telinganya. Wanita cantik ini menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya.     

Sebuah mobil berhenti di depannya dan seorang laki-laki berpakaian rapi dan berkacamata mata hitam turun dari mobil itu untuk membuang sampah dari mobilnya. Wajah laki-laki itu terlihat sangat tampan, meskipun matanya tertutup oleh kacamata hitam, hal ini membuatnya terlihat keren dan maskulin.     

"Nona cantik, apa yang sedang kau lakukan di tempat yang kotor ini?" Tanya laki-laki itu kepada Tara dengan suara yang lembut dan sopan.     

Jerry Jiang benar-benar tahu selera Tara. Putrinya ini paling suka dengan laki-laki tampan yang terlihat kaya raya.     

"Oh, kakiku terkilir. Aku tadi tidak sengaja jatuh saat berlari. Ini sangat sakit sekali." Kata Tara sambil berpura-pura menangis.     

*Akankah rencana Jerry Jiang berhasil kali ini dan dapat menemukan orang yang menyelakai Tiara, melalui Tara?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.