CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

706. Awal yang baik



706. Awal yang baik

0Yohan hanya tersenyum saja untuk menanggapi syarat kecil istrinya itu. Yang paling penting bagi yohan saat ini hanyalah Tiara dan bayinya bisa pulang bersama dengan mereka. Soal syarat Tiara bukan maslah besar, nanti juga akan ada saat dan waktunya sendiri. He... He... Sekarang ya sekarang, nanti ya nanti. Pikiran nakal Yohan mulai beraksi.     
0

"Tidak masalah. Sekarang kita bisa untuk bersiap-siap untuk pulang." Kata Yohan sambil tersenyum puas. Akhirnya hari ini mereka semua bisa pulang kembali ke Kediaman keluarga Kim.     

"Maksudmu dengan pulang?" Tanya Tiara yang belum yakin kalau dirinya sudah benar2 sehat. Sedangkan duduk saja ia belum bisa, bagaimana bisa Yohan mengatakan bahwa ia akan pulang hari ini.     

"Oh, maksud aku. Pindah ke rumah sakit dokter glen. Disana peralatan dan obat-obatan jauh lebih baik dan lengkap. Itu akan membantu mempercepat kesembuhan mu." Kata Yohan menjelaskan lebih detailnya.      

Yohan mengerti, jika Istri mungkin masih belum bisa sepenuhnya percaya kepadanya. Pasti Tiara saat ini juga memandang Yohan masih seperti orang asing, bukan seorang suami. Alangkah baiknya, jika Yohan melakukan pendekatan secara perlahan-lahan saja.     

"Oh, aku kira kau akan membawaku pulang ke rumah." Jawab Tiara dengan begitu santai. Tiara berfikir bahwa hal itu tidak bisa atau tidak mungkin Yohan lakukan. Justru kalau saja Tiara mau, pasti Yohan akan lebih senang.      

"Sepertinya ide bagus. Aku akan mengatakan pada glen untuk melakukan perawatan di rumah saja." Kata Yohan yang dengan hati berbunga-bunga, karena Istrinya ingin langsung pulang ke rumah saja bukan rumah sakit. Lagi pula di rumah juga ada adik perempuannya. Emelly pasti bisa membantu kakak iparnya itu saat di rumah nanti.     

Yohan melangkahkan kakinya keluar ruangan untuk memberitahu dokter Glen bahwa tujuan mereka berubah. bukan ke rumah sakit, tetapi langsung ke kediaman Kim. Sebelum melakukan itu, Yohan tentu akan berkonsultasi dahulu dengan. Glen sebagai dokter. Jika semuanya tidak ada masalah atau aman buat Tiara dan bayinya. Maka Yohan akan melakukannya. Tetapi jika sebaliknya akan membuat ke duanya dalam bahaya, makan Yohan akan membawanya ke rumah sakit saja.     

"Eh, tunggu." Kata Tiara yang mencoba mencegah Yohan pergi. Padahal tadi Tiara hanya asal bicara saja, tenyata suaminnya itu malah menganggapnya serius.     

Tiara hanya tersenyum saja. Wanita cantik ini hanya merasa laki-laki bernama Kim Yohan itu sangatlah bersemangat dan senang, ketika Tiara mengatakan mau pulang bersamanya. Mungkin benar kalau Yohan adalah suaminnya. Tetapi sayangnya, Tiara hanya belum mengingatnya saja.      

"Sangat tampan, hangat dan bersemangat. Semoga kali ini aku tidak salah mengambil keputusan. Sayang... Kita akan berkumpul lagi dengan papa." Kata  Tiara yang membayangkan kebahagiaan keluarga kecil yang lengkap di angan-angannya. Didalamnya ada Tiara, Yohan dan juga anak mereka berdua.     

---------     

Diluar ruangan Tiara. Yohan, tuan Kim, dokter Glen dan Dokter Angel sedang berdiskusi. Mereka memutuskan setuju membawa Tiara langsung pulang ke kediaman Kim karena secara laporan medis yang di terima dari rumah sakit itu juga menyatakan, bahwa Tiara sudah sehat dan bayinya juga sama sehatnya. Mungkin hanya butuh perawatan luka saja. Untuk perawatan pasca melahirkan, Dokter Angel akan lebih cocok untuk merawat tiara. Lagipula Dokter Glen juga tidak yakin kalau sahabatnya yang posesif itu akan mengizinkan Dokter atau perawat laki-laki untuk menyentuh Istrinya.      

Membicarakan tentang perawatan Tiara. Tiba-tiba Dokter Glen mempunyai ide nakal untuk mengerjai Yohan. Ya, sekedar untuk membuat sahabatnya itu rileks saja dan tidak tegang karena berhari-hari merasa stress dan kurang tidur karena fokus mencari Istrinya yang hilang, hingga akhirnya sekarang bisa bertemu dan berkumpul kembali.      

"Ide bagus, nanti biar aku yang akan merawat Tiara di rumah. Yah, cuma lihat-lihat sedikit bekas luka di daerah itu bukan hal sulit." Kata dokter Glen yang sengaja memprovokasi sahabatnya yang cemburuan itu.     

Wajah Yohan Seketika terlihat bingung. Yohan sedang memikirkan ucapan Dokter glen yang terdengar tidak asing baginya. "Daerah itu? Apa maksudmu?" Tanya Yohan yang memerlukan penjelasan lebih. Sebenarnya Yohan mengerti, tetapi kurang enak untuk mengungkapkannya.     

"Ya... Ya.... Daerah itu?" Kata dokter Glen sambil melirik ke dokter angel supaya lebih meyakinkan actingnya. Dokter angel hanya tersenyum dan mencubit pinggang dokter tampan ini.     

"Itu... Itu... Apa? Glen... Cepat katakan! Jangan membuat ku bingung." Kata Yohan penasaran dengan ekspresinya yang seperti orang bodoh, ketika melihat dua dokter ini hanya menahan tertawa melihat Yohan.     

"Tentu saja daerah tempat putramu lahir dari perut istrimu."kata dokter Glen yang terlihat santai dan cuek sambil melihat kearah lain untuk menghindari tatapan tajam mata Yohan yang mulai marah dan cemberut.     

"Glennnn... Kamu beraniiii!!! Awas saja kau! Kalau berani menyentuh istriku." Teriak yohan yang mulai memukuli pantat sahabatnya itu.     

"Rasakan ini..." Kata Yohan yang memukul semakin keras dan cepat.     

"Aw..  aw... Sakiit! Sudah... Sudah... Ampun. Tidak berani." Kata dokter Glen sambil menggosok pantatnya yang terasa panas.     

"Dasar jahat, posesif, menyebalkan. Aku ini seorang dokter, bukan orang mesum. Aku akan memeriksa pasien dengan profesional." Kata dokter glen menggerutu sambil cemberut kepada Yohan.     

Dokter Angel, tuan Kim, asisten steve dan Emelly serta para bodyguard yang ada di tempat itu hanya tertawa melihat tingkah konyol Yohan dan Dokter glen. Sedangkan para bodyguard hanya bisa bengong dan heran. Mereka tidak menyangka Kalau presdir yang dingin dan menakutkan itu bisa bertingkah laku seperti anak kecil.     

"Aku tidak percaya! Dasar mesum!" Kata Yohan mengejek dokter Glen.     

"Enak saja, aku profesional. Tidak mesum." Kata dokter Glen membela diri.     

"Mesum!"     

"Tidak!"     

"Mesum"     

"Tidak!"     

Kata dokter Glen dan Yohan saling menjawab perkataan satu sama lainnya.     

Dokter Angel yang melihat dua sahabat ini bertengkar seperti anak kecil, memutuskan untuk melerai pertengkaran keduanya. Dokter cantik ini berjalan mendekati keduanya.     

"Sudah, jangan bertengkar lagi. Presdir Kim dan Dokter glen tidak malu dilihat mereka semua." Kata dokter angel sambil melihat kepada para bodyguard yang berdiri di sekitar mereka saat ini.     

Seketika dokter glen memandang para bodyguard itu tatapan tajam yang membuat mereka Semua bergidik. Hmmm... Siapa juga yang berani melawan presdir ha... Ha...     

"Puff... Presdir Kim tenang saja. Biar saya yang akan merawat Nyonya muda Kim. Benarkan Dokter Glen?" Kata dokter Angel sambil menyenggol lengan Dokter Glen dengan lengannya.     

"Iya... Jika aku yang merawat istrinya. Aku bisa di cekik sampai mati olehnya." Kata dokter glen sambil melihat kearah Yohan yang terlihat acuh dan tidak perduli dengan ucapan sahabatnya.     

"Dengan senang hati. Saya percaya dengan Dokter Angel. Bukan dengan orang mesum satu ini." Jawab Yohan kepada dokter Angel Sambil menyindir Dokter Glen.     

"Dasar posesif!" Kata dokter Glen yang tetap saja tidak terima di katakan mesum oleh Yohan.     

"Suka-suka aku... Bleeehhh..." Kata Yohan mengejek Dokter Glen.     

"Sudah... Sudah... Sebaiknya kita persiapkan semuanya untuk pulang sekarang, sebelum hari menjadi gelap (malam)." Kata dokter Angel menegahi pertengkaran dua sahabat ini lagi.     

Emelly yang melihat kedekatan Dokter Angel dan Dokter glen hanya bisa diam saja. Meskipun di dalam hatinya merasa cemburu.     

"Berkata cuma rekan kerja saja. Tetapi kenyataannya mereka bisa mesra seperti itu di hadapan banyak orang. Teman biasa apanya?!" Kata Emelly yang menggerutu sendiri di dalam hatinya karena jengkel dan meragukan perkataan dokter glen yang hanya berteman biasa dengan Dokter Angel.     

Dokter Angel masuk ke dalam ruangan Tiara, untuk mempersiapkan wanita cantik itu  pulang ke rumah. Sedangkan Yohan dan dokter Glen menuju ruang bayi, untuk meminta perawat mempersiapkan bayi mereka untuk di bawa pulang.     

Tidak lama kemudian Yohan dan Dokter Glen dan juga perawat memasuki ruangan Tiara dengan membawa bayi mereka. Perawat itu memberikan bayi itu kepada dokter Angel u di gendong. Sedangkan Yohan mengangkat tubuh istrinya secara perlahan ke atas kursi roda untuk membawanya ke mobil mereka nanti.     

"Sayang... Hati-hati." Kata Yohan meletakkan tubuh Tiara secara perlahan di kursi roda.      

Tiara hanya bisa memandang suaminnya dalam-dalam. Jantungnya berdetak kencang, Seperti anak remaja yang baru jatuh cinta saja. Wajahnya merah merona malu, karena posisinya terlalu dekat dengan Yohan.     

"Laki-laki ini tampan dan sangat lembut sekali. Ah, apa yang aku pikirkan sekarang?!" Kata Tiara yang berusaha sadar dari pesona sang presdir Tampan yang merupakan suaminnya ini.     

Yohan hanya tersenyum melihat ekspresi malu dari istrinya itu. Baginya itu adalah pertanda baik yang artinya Tiara sudah mulai merasakan nyaman berada di dekatnya. Tinggal bagaimana Yohan nanti membuatnya semakin dekat dan mendapatkan hati Tiara kembali.     

"     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.