CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

718. Apa susahnya Panggilan sayang?



718. Apa susahnya Panggilan sayang?

0Baby Tan hanya menggerakkan bibirnya seperti ikan kecil di dalam kolam dengan mata yang terbuka lebar, membuat bayi ini terlihat semakin lucu.     
0

Apa? Tidak mau? Ha... Ha... Pasti karena punya papa tidak ada airnya ya he.. he... " Kata Yohan sekali lagi mengajak bercanda putranya.     

"Sebentar, papa punya cara ampuh untuk membangunkan mamamu. Kalau perlu satu kediaman ini juga akan bangun semuanya he.. he.. " kata Yohan kepada bayinya. Entah apa sebenarnya ide gila yang ada di kepala presdir tampan satu ini? Yohan Sepertinya tidak pernah kehabisan cara untuk mengerjai dan membuat Tiara terkejut dengan segala tindakan usilnya.     

 Yohan mendekatkan bibirnya ke telinga Tiara sambil berbisik, "Sayang... Kamu tidur lagi? Baby Tan sudah sangat haus. Hmm... Apa perlu aku ambil sendiri ya? Aku sudah hafal loh tempatnya?" Bisik Yohan dengan suaranya yang genit dan menggoda.     

Seketika mata Tiara terbuka lebar dan rasa kantuknya menjadi hilang mendengar kata-kata Yohan yang menurut Tiara sangat mesum itu.     

"Sial! Ini orang benar-benar tidak bisa di pegang ucapannya. Mesum sekali." Kata Tiara dalam hatinya yang merasa jengkel karena terganggu istirahat malamnya.     

"Dasar mesum! Sini, berikan Kim Tan kepadaku." Kata Tiara yang segera meminta bayinya dari Yohan untuk di berikan ASI.     

Setelah baby Tan ada di Pelukan taiara dan akan di berikan ASI. Yohan masih saja duduk di dekat Istrinya itu sambil melihat putranya yang masih terdiam dan belum menerima asis setetes pun.     

"Lihat apa?! Sana pergi ke sofa." Kata Tiara yang meminta Yohan sedikit menjauh dan tidak melihatnya terus-menerus saat memberikan ASI kepada putranya.     

Yohan hanya tersenyum saja. Ternyata sejak tadi Tiara tidak segera memberikan ASI kepada putranya itu karena malu di lihat oleh Yohan.     

"Sayang... Kamu ini lucu sekali. Kamu malu kepadaku? Aku bahkan sudah melihat lebih dari itu." Kata Yohan yang dengan santai berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya untuk tiduran sejenak, sambil menunggu Tiara selesai memberikan ASI kepada Kim Tan.     

"Emangnya kenapa kalau kamu sudah melihat semuanya? Itu mungkin terjadi dahulu, tetapi nyatanya Sekarang aku tidak mengingatnya sama sekali. Kalau Apa salahnya jika aku malu? Dasar mesum!" Kata Tiara yang menggerutu di dalam hatinya dengan wajah yang cemberut.      

Tiara bukannya tidak suka, jika suaminya itu mendekatinya. cuma untuk saat ini ia belum terbiasa dan belum percaya sepenuhnya kepada Yohan. Jadi, Tiara tidak ingin jika Yohan tidak menuntut lebih atau memaksanya dalam waktu dekat ini, sampai suatu saat wanita cantik ini benar-benar siap untuk menerima ya sebagai suaminya lagi sepenuhnya.      

Beberapa menit telah berlalu dan sekarang intan sudah tertidur lelap kembali dipelukan Tiara. Wanita cantik ini ingin sekali memanggil Yohan untuk membantunya meletakkan Kim Tan kembali ke keranjang bayi untuk tidur. Tapi bibir Tiara seolah sangat sulit untuk terbuka dan mengeluarkan kata-kata. Mungkin hal ini terjadi karena tadi Tiara yang meminta Yohan menjauh dengan kata-kata yang sedikit tidak mengenakkan hati, sehingga sekarang ketika Tiara membutuhkan Yohan. Tiara merasa sedikit canggung dan malu untuk meminta bantuan dari suaminya itu.     

" Sa... Sayang... Emm, Yo... Yohan???" Kata Tiara bergumam pelan. Tiara bingung harus memanggil suaminya itu dengan sebutan apa? Sayang atau Yohan.     

"Sa... Sayang??Ah, tidak! Itu terlalu dekat. Sangat memalukan. Aku bahkan belum merasa dekat dengannya." Kata Tiara dalam hatinya yang bingung dan mengurungkan niatnya untuk memanggil suaminya itu dengan panggilan sayang, Seperti Yohan memanggilnya.     

Yohan yang berada di sofa dan pura-pura memejamkan mata. sudah sempat mendengar suara panggilan sayang dari Tiara meskipun sangat pelan.      

"Yes! Akhirnya kena juga dia. Panggil sayang saja malu-malu. Dulu saja tidak di panggil sayang ngambek ha... Ha..." Kata Yohan yang merasa sangat senang dan puas, meskipun Tiara masih ragu-ragu untuk menerimanya. Tetapi Yohan sangat  yakin, ia bisa membuat Tiara jatuh cinta lagi kepadanya nanti.     

"Yo... Yohan, bisakah kau membantuku untuk meletakkan Kim Tan di tempat tidurnya?" Kata Tiara yang memberanikan diri untuk memanggil Yaohan yang tiduran diatas sofa.     

Yohan hanya menoleh sedikit dan kembali lagi bersikap acuh, seolah sedang membalas Tiara dengan sedikit bersikap jual mahal dan tidak langsung mengabulkan keinginan Tiara.     

"Sial! Yohan pura-pura tidak mendengar panggilanku lagi." Kata Tiara yang merasa jengkel di dalam hatinya karena Yohan mengacuhkannya dengan sengaja. Padahal yang yang diminta Tiara untuk kenyamanan Kim Tan, bukan untuk dirinya sendiri.     

"Yo... Yohan, kau mendengarku? Tolong bawa Kim Tan ke tempat tidurnya. Dia sudah tertidur." Kata Tiara mengulangi permintaannya.     

"Hmm... Kamu panggil aku apa?" Kata Yohan dengan suara sedikit arogan untuk menunjukkan harga dirinya sebagai suami Tiara. Ya, padahal itu semua hanya pura-pura saja. Tujuan Yohan hanya ingin Tiara     

memanggilnya" Sayang..." Benar-benar konyol.     

"Yohan." Jawab Tiara singkat.     

"Panggil aku sayang." Kata Yohan sedikit memaksa. Kapan lagi, Yohan memiliki kesempatan yang bagus seperti ini untuk membuat istrinya tunduk dan mengikuti keinginannya. mungkin dimulai dari hal yang terkecil menuju sesuatu yang lebih besar lagi.     

"Hah, apa?!" Kata Tiara terkejut dan hampir tidak percaya mendengarnya. Bisa-bisanya Yohan mengajukan syarat konyol seperti itu, hanya untuk menidurkan anaknya sendiri di keranjang bayinya.     

"Sayang! Please, tidurkan Kim di keranjang bayinya." kata Tiara dengan suara ketus dan sedikit emosi bercampur perasaan jengkel kepada Yohan yang semakin menyebalkan itu.     

"Apa? Aku tidak mendengarnya. Bisakah kau mengulanginya?" Kata Yohan sembari menoleh kearah Tiara.     

"Sial! Apa sebenarnya yang ia mau?" Kata Tiara dalam hati yang enggan mengulangi perkataannya kembali. Itu tadi saja ia sudah sangat malu dan terpaksa. Sekarang malah di minta untuk mengulanginya lagi.      

"Terserah saja, masa bodoh! Kalau dia tidak mau memindahkan Kim Tan ke keranjang bayinya. Maka aku akan tidur bersama bayiku di tempat tidur ini saja." Kata tiara  dalam hatinya dan meletakkan Kim Tan di dekatnya dan Segera menyusul putranya itu untuk tidur kembali karena sebentar lagi pagi menjelang dan Tiara masih mengantuk.     

"Eh, kenapa sunyi?" Kata Yohan yang sedari tadi dengan sabar menunggu Tiara mengucapkan kata sayang untuk memohon kepadanya.     

Yohan menoleh kerah Tiara dan baby Tan kembali. Ternyata dua orang Kesayangannya itu sudah tertidur pulas.     

"Dasar kelinci kecil yang keras kepala. Permintaan kecil saja tidak dikabulkan juga. Apa susahnya bilang, 'sayang... Tolong tidurkan Kim Tan di ranjang bayi'." Kata Yohan menomel sendiri karena tidak terpenuhi keinginan.     

*Apa yang akan dilakukan Yohan selanjutnya? Mampukan keusilannya itu membuat Tiara menyerah dengan sifat keras kepalanya? He...he.. tunggu bab selanjutnya ya...     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.