CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

733. Lamaran pernikahan



733. Lamaran pernikahan

0Direktur Han merasa terkejut mendengar ucapan Tara yang tiba-tiba saja melamarnya menjadi suami malam hari seperti ini. Bahkan didalam mimpinya saja laki-laki tampan ini tidak pernah terbersit keinginan sedikitpun untuk menikah dengan putri sulung keluarga Jiang itu karena sebenarnya yang diinginkan oleh direktur Han adalah Tiara bukan Tara. Jika saja yang melamarnya untuk menikah malam ini adalah Tiara, laki-laki tampan ini tidak akan berpikir ulang untuk mengatakan, "Ya, Saya bersedia." Sayangnya yang mengatakan hal itu adalah tara, bukan Tiara.     
0

"Ha... Ha... Nona muda Tara Jiang. Apakah anda sedang mabuk berat? Bagaimana bisa kau berfikir kalau aku akan menikahi mu? Ini konyol." Kata direktur Han yang hanya menertawakan kata-kata Tara yang melakukan lamaran kepadanya.     

"Sayang... Aku tidak sedang mabuk ataupun bercanda. Aku serius dengan pernikahan kita. Besok datanglah ke perusahaan papaku. Dia akan mengatakannya sendiri kepadamu soal pernikahan kita. Hmm.. jangan lupa, pesan tiket pesawat malam ini juga. Sayang, aku menunggumu. Emmmuaacchh... Calon suamiku yang tampan." Kata Tara yang sangat genit kepada Han Rui sebelum mengakhiri Teleponnya.     

"Cih! Iblis wanita? Mulutmu memang sangat tajam Han. Jika tidak terpaksa aku juga tidak akan melakukan hal ini untuk repot-repot menjebakmu." Kata Tara yang bergumam pelan di atas tempat tidurnya.     

------------     

KOTA J (Kamar Tuan muda Han Rui)     

Han Rui yang sedang duduk santai di kursi dan minum segelas susu hangat sebelum tidur, pikirannya menjadi sedikit terusik dengan kata-kata Tara tadi. Apakah benar direktur Jerry Jiang menginginkan dirinya untuk menikahi Tara. Kedua orang tua mereka memang memiliki sebuah perjanjian perjodohan pernikahan Keluarga dahulu, bahwa keluarga Han akan menikahkan menikahkan putra mereka dengan salah satu putri Keluarga Jiang. Tetapi setahu Han Rui, dahulu yang akan di jodohkan dengannya adalah Tiara.     

"Apakah Tara mengatakan hal yang sebenarnya, atau hanya mempermainkan aku saja?" Kata Han Rui dengan kepala yang mulai pusing.      

Han Rui sama sekali tidak tertarik dengan putri Keluarga Jiang yang satu ini. Menurutnya Tara memang cantik, tetapi wanitu itu terlalu berani dan liar. Tara sama sekali bukanlah tipe wanita yang diidamkan oleh Han Rui untuk dinikahi sebagai istrinya. Laki-laki tampan ini lebih tertarik dengan wanita lembut dan ceria, Serta penuh semangat seperti Tiara, pekerja keras dan pantang menyerah. Bukan Tara yang hanya suka membuat masalah dan foya-foya.     

"Arrggh... Pusing aku, jika benar-benar harus menikah dengan wanita gila itu."      

Han Rui melempar gelas minuman yang ada di tangannya ke lantai Hingga pecah dan hancur berkeping-keping. Jari-jari tangan kanannya mulai memijit pelan pelipis kepalanya dengan lembut dengan mata terpejam, pikiran Han menjadi gusar dan tidka menentu, nafasnya memburu seolah ingin meluapkan amarahnya segera kepada barang-barang yang ada di sekitarnya saat ini.     

"Tunggu?! Bukankah seharusnya direktur Jerry Jiang sendiri yang mengatakan hal ini kepadaku atau kepada papaku? Tetapi aku sama sekali belum mendengar apapun soal hal ini dari direktur jerry jiang maupun dari papa. Jangan-jangan ini hanya akal-akalan Tara saja yang ingin mencari masalah dan membalas dendam atas perlakuanku kemarin kepadanya. Aku harus menanyakan hal ini secara langsung kepada direktur jerry Jiang." Kata Han Rui dalam hatinya. Ia sama sekali tidak mempercayai perkataan Tara, sebelum mendengarnya secara langsung dari direktur Jerry Jiang. Lalu  apa yang akan dilakukan Han Rui, jika semuanya benar? Hmm... Semua itu hanya bisa terjawab, jika Han Rui berhadapan dan berbicara secara langsung dengan direktur Jerry Jiang.     

Han Rui tidak mungkin menelepon direktur jerry Jiang untuk menanyakan hal yang sangat penting seperti ini. Bagaimanapun ini berhubungan dengan kehidupan rumahtangga yang akan ia jalani dimasa depan. Ia harus menemui papa Tara dan Tiara secara langsung untuk membahas soal itu lebih lanjut.     

Direktur Han memutuskan untuk menemui direktur jerry Jiang besok, Seperti yang katakan oleh Tara. Han Rui meminta Sekertarisnya untuk memesan tiket pesawat ke kota S besok pagi dan membatalkan beberapa janji bertemu dengan klien di perusahaan untuk besok, serta pekerjaan lainnya. Besok ia tidak ingin di ganggu dengan pekerjaan apapun.     

"Tuan muda, apakah Anda baik-baik saja?" Kata seorang pelayan yang baru saja datang dan melihat pecahan kaca dari gelas yang berserakan diatas lantai. Tidak biasanya tuan mudanya itu marah sampai menghancurkan barang-barang disekitarnya. Tetapi kali ini ruangan itu bisa kacau Seperti gudang barang rongsokan yang tidak terawat saja, barang-barang berjatuhan dan berantakan dimana-mana.     

"Aku baik-baik saja. Maaf merepotkan mu." Kata Han Rui kepada pelayannya sebelum meninggalkan ruangan itu dan kembali ke kamar tidurnya. Ia tidak yakin malam ini bisa tidur dengan nyenyak atau tidak. Masalah perjodohan baginya lebih rumit dan sulit daripada Perusahaan.     

Awalnya Han Rui juga acuh saja dengan maslah perjodohan yang diatur keluarganya, Sebelum ia bertemu dengan Tiara pertama kali dan bekerja sebagai asisten wanita cantik itu atas permintaan papa dan direktur Jiang. Baginya menikah dengan siapa saja tidaklah penting, itu hanya sebuah pernikahan saja. Ia hanya perlu menikah, memiliki keturunan, sudah begitu saja dan hubungan kedua Keluarga tetap baik.      

Tetapi setelah bertemu dengan Tiara semuanya berbeda. Ia menemukan sosok wanita yang selama ini yang ia cari. Tiara benar-benar sempurna dimatanya, sehingga masa-masa bekerja dengan Tiara adalah masa yang indah dan menyenangkan. Sampai akhirnya ia tahu, bahwa wanita yang seharusnya di jodohkan dengannya itu telah memiliki kekasih dan siap untuk menikahinya.     

Dengan hubungan yang tidak jelas dari awal.     

Han Rui hanya bisa mundur dan memendam perasaannya karena Tiara akan menikahi Jonatan. Perasaan itu bangkit lagi tatkala ia mendengar bahwa pertunangan Tiara dan Jonatan telah di batalkan. namun sekali lagi, ia harus patah hati karena mendengar isu tidak sedap antara Tiara dan laki-laki bernama Kim Yohan yang merupakan presdir dari perusahaan besar dari perusahaan Lianxi grup. Tentu saja saat itu bukanlah tandingan yang seimbang dengan presdir tampan dan kaya dari kota S itu, meskipun Keluarga Han juga Keluarga kaya dan terkenal di kota J. Seiring waktu, isu itu telah berlalu. Tetapi lagi-lagi ia terlambat karena terhembus kabar Tiara akan menikah dengan salah satu direktur kaya bernama Pei. Ah, ini seperti sebuah permainan perasaan bagi Han Rui. Apa-apaan ini? Mengapa tidak ia saja yang menikah dengan Tiara saat itu? Setelah itu ia hanya pasrah saja, mana mungkin mengharapkan istri laki-laki lain. Tetapi ada kabar bahwa pernikahan itu gagal? Dalam benak Han Rui akankah ia memiliki kesempatan kali ini? Itu yang terpikirkan, sehingga memilih untuk mengakuisisi perusahaan yang pernah di pimpin Tiara itu sebagai miliknya sepenuhnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND :THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.