CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

670. Aku mohon jangan pergi, Buka matamu!



670. Aku mohon jangan pergi, Buka matamu!

0Tiara berfikir sejenak mempertimbangkan sarang dari sister jeans. Yang dikatakan oleh perawat itu memang benar jika ia mengambil keputusan yang salah tidak hanya nyawa Joni dan Hana yang dalam bahaya tetapi juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Perasaan Tiara semakin gelisah dan tidak menentu. Apalagi orang-orang itu semakin lama semakin mendekat dan suara langkah kaki mereka sudah membuat mental Tiara semakin jatuh dan tubuhnya gemetar.     
0

Rasa tertekan yang amat sangat mulai menggerogoti tubuh Tiara. Ditambah lagi rasa sakit dari bagian tubuh yang lain karena luka memar. Kedua kakinya seakan mati rasa dan perutnya mulai terasa sakit dan nyeri. Wajah Tiara pucat dan kepalanya mulai terasa pusing berkunang-kunang. Tetapi wanita cantik ini berusaha untuk tetap mempertahankan kesadarannya meski tiara tidak tahu, entah sampai kapan hal itu bisa ia lakukan.     

Krekkk.... Krekk... Krekkk...     

Suara langkah kaki para penjahat itu yang terdengar mendekat dan menimbulkan bunyi karena menginjak dedaunan  dan ranting kering di yang telah jatuh di tanah.     

"Sial! Kemana perginya mereka?" Kata salah satu penjahat itu yang sudah merasa jengkel dan tidak sabar untuk menemukan tiara dan orang-orangnya. Tetapi sejak tadi mereka mencari, Sampai sekarang belum ketemu juga. Padahal sudah jelas, mobil saja hancur Sampai meledak seperti itu. Sudah pasti penumpang di dalamnya juga luka parah. Kemungkinan untuk selamat bagi mereka juga kecil.     

"Sudah cari saja, atau bos akan  marah nanti. Seperti yang kau katakan, mereka sakit parah. Pastinya tidak akan pergi jauh. Coba kita cari jejak darah sekitar tempat ini." Kata temannya yang juga termasuk komplotan penjahat itu juga.     

Tiara  hanya memejamkan mata dan berusaha menahan nafas, ketika dua laki-laki itu terlihat mendekat. Langkah kai mereka bisa di dengar jelas oleh tiara dan suster jeans. Jantung kedua wanita cantik ini seakan berhenti berdetak saja setiap langkah demi langkah itu terasa semakin keras terdengar. Tiara menurup erat-erat mulutnya, seolah takut, jika sampai mulutnya itu denganntidak sengaja mengeluarkan suara yang menarik perhatian kedua laki-laki yang mencari-cari Mereka berempat.     

"Ya, Tuhan lindungilah kami. Jangan biarkan mereka menemukan kami." Doa Tiara di dalam hatinya. Hatinya gelisah, ketakutan dan berharap orang-orang itu segera pergi. Pikiran Tiara semakin kacau dan stress. Hal ini sungguh tidak baik untuk Tiara.     

Suster jeans yang mengamati Tiara telah melihat betapa wanita cantik itu mulai putus asa dan tak henti-hentinya meneteskan airmata dalam diam.     

Ingin sekali perawatan Cantik itu meminta bantuan. Tetapi sialnya handphone miliknya ikut terbakar bersama mobil mereka yang meledak karena jatuh dan rusak parah.     

"Uhuk... Uhuk..." Suara joni yang mulai sadar dengan tiba-tiba dsn memuntahkan darah dari mulutnya.      

Tiara dan Suster Jeans Segera menoleh dan berudah menolong. Tetapi darah itu terus mengalir, seolah harapan hidup bagi joni semakin menipis dengan luka dalamnya yang semakin parah.     

"Joni... Joni..." Kata tiara yang Segera mengangkat kepala joni dan menempatkan di pangkuannya.      

Joni menantap tiara dengan mata sayu yang yang sudah sangat berat untuk terbuka.     

"Nyonya... Ma... Maafkan... Saya..." Kata joni yang berusaha untuk mengatakan sesuatu kepada tiara. Seoaah itu adalah kata-kata yang terakhir yang bisa sopir tampan ini lakukan. Luka joni kali ini memperparah luka yang pernah pemuda ini derita sebulan lalu saat menyelamatkan tiara dari para berandal jalanan yang mencoba melecehkan dan melukai nyonya mudanya ini.     

"Joni... Joni... Kau jangan berkata seperti itu. Aku yang seharusnya minta maaf." Kata Tiara dengan air mata yang terus-menerus menetes membasahi pipinya. Wanita cantik ini rasanya tak kuasa melihat sopir pribadi keluarga suaminya yang sedang sekarat.     

Tiara merasa semua ini adalah kesalahannya. Jika saja tiara tidak termakan rasa cemburu dan tidak terburu-buru ke rumah sakit hari ini, mungkin nasib mereka tidak akan seperti saat ini. Dan joni juga tidak harus terluka lagi karena keegoisan Tiara.     

"Nyonya... Harus...pergi. tinggalkan... Saya... Se... Se...selamat...kan... Diri... Anda..." Kata Joni yang mulai tersendat-sendat. Nafas laki-laki ini mulai sesak dan mulai batuk-batuk dengan memuntahkan sdsrah segar yang kental. Mata joni mulai tertutup perlahan-lahan.     

"Joni... Tidak! Joni... Buka matamu!!! Aku tidak akan meninggalkan mu disini." Kata tiara yang berusaha menyadarkan joni kembali. Namun joni sama sekali tidak membuka matanya sama sekali, atau merespon panggilan Tiara.     

Tiara mencoba menepuk pipi sopir tampan ini beberapa kali, sedangkan Suster Jeans berusaha melakukan pertolongan sebisa mungkin yang dapat dilakukan. Tetapi suara berisik dari balik semak-semak itu ternyata terdengar samar-samar oleh dua orang laki-laki yang berdiri tidak jauh dari tiara dan para pelayannya, mungkin hanya beberapa puluh meter saja. Meskipun awalnya tiara hanya berbisik dalam berbicara kepada Joni, tetapi rasa syok melihat keadaan joni membuat suara Tiara dengan tidak sengaja berubah menjadi sedikit keras dalam berteriak.     

Suster jeans memeriksa denyut nadi dan detak jantung joni yang semakin melemah dan nafasnya yang mulai menghilang.     

"Suster... Bagaimana keadaan Joni. Joni tidak apa-apa, bukan? Dia baik-baik saja, katakan! Hik... hik..." Kata tiara yang menatap penuh harap kepada Suster Jeans untuk mengatakan, bahwa joni akan selamat dan tidak terjadi sesuatu yang huruk Seperti yang di pikiran oleh Tiara saat ini.     

Suster jeans hanya menggelengkan kepalanya dengan ekspresi wajah yang sangat sedih.     

"Nyonya muda, joni sudah pergi." Kata Suster Jeans yang juga menyesalkan kepergian joni dengan cara yang menyedihkan Seperti ini.     

"Tidak!... Tidak! Kau pasti berbohong. Tidak, joni bangun! Ini perintah!!! Aku akan memecatmu, jika kau tidak bangun sekarang." Kata tiara sambil menggoyang-goyangkan tubuh sopirnya itu.      

"Nyonya muda, kendalikan dirimu. Jika tidak, para penjahat itu akan mengetahui tempat persembunyian kita sekarang." Kata Suster Jeans yang khawatir, jika emosi Tiara yang meledak-ledak itu akan membuat mereka tertangkap.     

"Hei, apa mendengar sesuatu?" Kata salah satu laki-laki berpakaian hitam yang mulai curiga dengan suara yang di timbulkan dari balik semak-semak yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.     

"Suara apa?" Tanya temannya yang juga berdiri di samping laki-laki itu. Mereka berdua sama-sama mencari tiara dan orang-orangnya.     

"Entahlah, tidak begitu jelas." Jawab laki- berpakaian hitam itu sambil menunjuk kearah semak-semak yang bergoyang-goyang tidak beraturan dan suaranya memang sedikit berisik. Tetapi tidka terlalu jelas, Seperti dedaunan atau ranting patah terinjak sesuatu.      

"Kau lihat itu? Apa mungkin mereka ada disana?" Kata laki-laki itu yang mengajak temannya untuk memeriksa semak-semak yang bergoyang-goyang dengan suara berisik Seperti ada suara berdengung/bergumam dari balik semak-semak itu.     

" Ayo kita lihat! Bos pasti senang, jika kita berhasil menemukan mereka. Ha...ha... Para tikus kecil, kami datang."      

Krekk.... Krekkk... Suara langkah kaki kedua laki-laki ini berjalan mendekati semak-semak itu untuk memeriksa sesuatu yang ada di dalamnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.