CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

536. Wanita Simpanan



536. Wanita Simpanan

0Tiara terpaksa hanya diam. Sepertinya Jonatan sengaja mengulur-ulur waktu pertemuan mereka, sedangkan wanita cantik ini sudah terlanjur berjanji kepada suaminya untuk mampir ke kantor Sebelum ia dan pelayanannya kembali ke kediaman Kim.     
0

 Setelah minuman dam makanan datang tiara batu membuka percakapan dengan jonatan yang masih terlihat tertegun melihat kecantikan wajah tiara yang sudah banyak berubah.     

"Kau sudah minum, bukan? Sekarang cepat berikan kepadaku dokumen yang harus aku periksa." Kata Tiara yang sudah tidak sabar ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan pergi dari tempat itu .     

" Hei, sayang tidak bisakah kau sabar sedikit. Sebaiknya kita makan-makan terlebih dahulu. Santai saja sejenak, apakah kau tidak merindukan aku? Kita sudah lama sekali tidak bertemu." Kata Jonatan dengan sedikit menebar kata-kata manisnya kepada mantan tunangannya itu.     

Tiara mengambil segelas jus yang terhidang di depannya. Kemudian meminumnya dengan cepat hingga tingga Setelah gelas saja.      

"Aku sudah minum. Katakan! Jangan berbelit-belit. Aku sedsng sibuk dan masih banyak urusan." Kata Tiara yang mulai emosi.     

Jika masih saja mengulur-ulur waktu, maka tiara akan memilih untuk pergi saja. Daripada duduk bersama dengan Jonatan yang tidak berguna.     

Jonatan masih terlihat santai menikmati makanannya dan sesekali hanya tersenyum kepada tiara.     

 Tiara yang merasa jengkel akhirnya berdiri, dan mengambil tasnya untuk bersiap pergi. Jonatan Segera meraih tangan wanita cantik ini, supaya Tiara tidak pergi. Pada saat itu, laki-laki tampan ini baru melihat perubahan bentuk fisik darimantan tunangannya itu dengan jelas.     

Jonatan hanya terdiam bengong, karena sangat terkejut. Bagaimana bisa?! Tiara sudah mengalami perubahan begitu banyak. Laki-laki ini tidak pernah mendengar sedikitpun berita tentang pernikahan wanita cantik ini dengan laki-laki lain. Tetapi mengapa sekarang jonatan melihat mantan tunangannya itu bahkan perutnya sudah membuncit karena mengandung benih laki-laki lain.      

"Tidak! Tidak! Aku pastihanya berhalusinasi saja." Kata laki-laki tampan ini mengulurkan tangannya kearah perut buncitnya Tiara untuk meyakinkan dirinya, jika itu bukan mimpi.     

Ketika tangan Jonatan menyentuh perutnya. Tiara sangat terkejut dsn berusaha menghindar. Tetapi posisinya tidak memungkinkan untuk menjauhi jonathan.     

"Kau hamil?" Tanya jonatan seakan tisak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

"Ya, seperti yang kamu lihat." Jawab Tiara dengan marah dan cemberut.     

"Kau! Anak siapa yang ada dalam perutmu itu? Siapa laki-laki brengs*k yang membuatmu seperti ini? Aku akan mencincangnya hidup-hidup." Kata jonatan dengan marah dan ssakit hati melihat wanita yang dulu dia puja dan jaga dijamah oleh laki-laki tidak jelas begitu saja.     

Laki-laki tampan yang playboy dan suka gonta-ganti pasangan ini saja, tidak berani menyentuhnya, meski hanya sehelai rambut saja. Tetapi sekarang Jonatan malah di hadapkan dengan kenyataan pahit di depannya.     

"Itu bukan urusanmu! Dan satu lagi, dia laki-laki baik-baik. Jadi, jaga mulutmu!" Kata tiara marah dan tersinggung dengan ucapan jonatan yang menghina yohan. Meskipun pada dasarnya laki-laki ini sama Sekali belum tahu siapa ayah dari bayi yang di kandung oleh Tiara.     

Di saat yang sama yohan dan asisten steve baru saja sampai di depan cafe dan melihat semuanya dengan jelas dari jauh. Laki-laki ini seakan sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Dari awal Hana mengirim foto pertemuan tiara dan jonathan yang duduk berhadapan saja, emosi sang presdir seperti sudah naik di ubun-ubun. Rasa cemburu meliputi hatinya. Ditambah lagi melihat Jonatan yang terlihat memandang Istrinya penih ke kekaguman. Semuanya terlihat jelas dari senyum dan mata Jonatan yang sedari tadi tak berkedip melihat Tiara.     

"Sudahlah sayang, jangan malu.naku tidak tahu, jika setelah keluar dari kediaman jiang hidupmu akan sangat menderita. Meskipun begitu, tak seharusnya kau sampai menjual dirimu dan menjadi simpanan laki-laki tua dan kaya hanya demi hidup mewah. Apakah yohan tidak memberimu gaji cukup, sehingga kau menjadi seperti ini? Kau seharusnya datang kepadaku sayang. Aku akan dengans enang hati menerimamu waktu itu." Kata jonatan dengan kata-kata menghinakan Tiara, yang dimatanya adalah wanita murahan. Dan bahkan mulai berani menyentuh bagian tubuh tiara yang lain.     

Plak....     

Tiara mendaratkan tamparan di pipi Jonatan dengan keras. Kali ini mantan tunangannya itu sudah sangat keterlaluan. Siapa juga yang dia sebut laki-laki brengsek yang menanam benih di rahimnya? Dan menganggap wanita cantik ini adalah seorang wanita simpanan.     

"Brengs*k! Tutup mulutmu! Aku bukan wanita seperti itu. Apa kau pikir aku sama menjijikkan seperti kau dengan Tara? Cukup kau sudah keterlaluan." Kata tiara sambil menghempaskan tangan Jonatan dari perutnya. Kemudian segera melangkahkan kakinya pergi dari hadapan jonatan menuju pintu keluar.     

Jonathan Segera mengejar dan menarik tangan tiara hingga tubuh wanita cantik ini jatuh ke dalam pelukannya.     

"Oke, sayang. Maafkan aku. Tinggalkan laki-laki itu, aku akan menerimamu dengan bayimu. Tenanglah!" Kata jonatan yang melihat bulir air mata tiara menetes akibat kecewa dengan ucapan.     

"Cih! Siapa juga yang mau menerimamu dengan anak tidak jelas itu? Jika bukan karena kau adalah alat yang bisa aku manfaatkan, menyentuhmu saja aku tidak sudi." Kata laki-laki tampan ini dalam hati. Baginya Sekarang yang terpenting adalah mendapatkan hati dan kepercayaan Tiara terlebih dahulu.     

 Tiara mendorong tubuh jonathan dan menyeka air matanya. Memandang wajah laki-laki ini dengan serius. Wanita cantik ini sedikit terkejut melihat sikap Jonatan kepadanya. Tiara seakan tidak percaya dengan perkataan mantan tunangannya itu. Sejak kapan jonathan berubah sangat baik?apa yang terjadi dengan hubungan jonathan dan Tara? Apa laki-laki ini pikir saudarinya itu akan melepaskan laki-laki ini dengan mudah? Kalaupun itu benar. Tiara juga sama sekali tidak ada keinginan untuk kembali kepada Jonatan.     

"Tidak, Terimakasih banyak tuan Lee. Kata-kata manis mu itu sebaiknya kau berikan saja kepada saudariku. Satu lagi, aku dan anakku sama Sekali tidsk membutuhkan mu. Permisi!" Kata tiara dengan tegas. Kemudian pergi meninggalkan jonathan yang masih berdiri di dekat pintu keluar cafe yang kebetulan sepi itu.     

"Sayang, tunggu! Dokumen itu bagaimana? Aku benar-benar membutuhkan kau untuk itu." Kata jonatan sedikit berteriak, supaya tiara mendengarnya. Namun tiara tidak menoleh sedikitpun dan masuk kedalam mobil begitu saja. Kemudian meminta Sam untuk segera pergi dari tempat itu.     

-----------------     

Yohan mengepalkan tangannya dan menggertakkan gigi, ketika melihat perut istri Kesayangannya itu disentuh oleh laki-laki yang pernah menyakiti dan menghianati Istrinya. Rasa tidak rela muncul dan membuatnya hilang kendali. Sempat terbersit di pikiran yohan untuk turun dari mobil dan menghajar jonathan sampai babak belur. Tetapi asisten steve mencegahnya, jika tidak semua yang telah mereka rencanakan dari jauh-jauh hari pasti akan gagal dan percuma.     

Brakkk...     

Kepalan tangan yohan ditunjukan ke punggung kursi kemudi yang di duduki asisten steve hingga robek dan membuat tangan laki-laki ini sedikit merah memar.     

"Presdir tenangkan diri anda." Kata asisten tampan ini dengan segera menoleh ke belakang dan berusaha menenangkan hati sang presdir yang terbakar api cemburu. Meskipun hampir semua percakapan diantara istri Cantiknya dan mantan tunangannya itu sepanjang perjalan ke kafe Jasmine.     

"Steve! Jangan hentikan aku! Apakah kau tidak melihat, betapa kurang ajar laki-laki brengs*k itu. Dahulu dia membuang istriku dan sekarang memujanya seperti berlian berharga. Cih! Menjijikkan!!!." Kata yohan yang mulai memaki Jonatan dengan kekesalan hatinya.      

"Presdir, saya mohon tenanglah. Jika anda kesana Sekarang, ibu tiara pasti akan terkejut dan direktur Lee akan lebih hati-hati kepada kita." Kata asisten steve  menenangkan sang presdir sekali lagi.     

"Tetapi Steve, aku benar-benar tidsk bisa melihatnya berlaku tidak sopan dan menyentuh istriku." Kata yohan yang emosinya tidak kunjung turun juga.  Tetapi yohan juga mengerti apa yang dikatakan oleh asisten steve itu juga ada benarnya.     

"Mungkin lebih baik, sekarang Presdir mendengarkan saja apa yang sedang ibu Tiara dan direktur Lee bicarakan dengan begitu, kita bisa tahu apa tujuan dari direktur Lee tiba-tiba menemui ibu tiara." Kata asisten tampan ini meminta kepada sang presdir untuk mengendalikan emosinya dan fokus kepada tujuan mereka datang ke tempat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.