CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

319. Soal wanita-wanita itu, serahkan saja padaku



319. Soal wanita-wanita itu, serahkan saja padaku

0Tiara cuma tertawa ketika melihat wajah lucu suaminya. "Iya... Iya, sayang. Aku tidak akan menangis lagi. Tetapi please jangan pasang wajah seperti itu. Ha... Ha...sungguh wajahmu itu tidak cocok sama sekali untuk seorang presiden  direktur yang terbiasa terlihat begitu dingin dan acuh. Seandainya di sini ada cermin ingin sekali aku memperlihatkan ekspresimu itu kepadamu sendiri." Kata Tiara sembari menahan tawa. Ketika melihat suaminya yang lucu itu ia seakan lupa dengan masalah dan juga perasaannya saat ini. Semua sekolah tersapu begitu saja dengan kehadiran dan tingkah laku suaminya. Yohan yang selalu berusaha membahagiakan dan juga membuatnya tersenyum serta tertawa melepas semua penat di dalam hatinya.     
0

"Kalau begitu Sekarang kita lanjutkan untuk berjalan-jalan. Bagaimana menurutmu sayang?" tanya Yohan kepada istrinya.     

" tentu saja dengan senang hati aku akan menemani laki-laki paling tampan di kota ini untuk berjalan-jalan. Aku tidak peduli meskipun akan banyak sekali mata wanita yang melihatmu, tetapi yang jelas engkau hanyalah milikku Tiara Jiang bukan yang lain. Ingat itu sayang, jadi jangan genit! "kata wanita cantik ini memberikan peringatan kepada suaminya sambil mencolek hidung mancung Itu dengan genit.     

Yohan cuma tersenyum. Tidak ada yang membuatnya lebih puas dan bahagia dibandingkan melihat istri cantiknya itu bisa merasakan rasa cemburu kepadanya ketika wanita lain mendekati laki-laki tampan ini.     

"ayolah... sayang semua ini bukan salah aku, jika aku terlahir sangat tampan, kaya, cerdas, karir bisnis mapan dan juga diidolakan setiap wanita untuk menjadi suaminya. Sayang, katakan! Haruskah aku memakai penutup wajah, ketika berjalan-jalan dengan mu. supaya mata para wanita-wanita cantik itu tidak melihat dan terpesona dengan ketampanan ku ini? " tanya Yohan kepada Tiara sambil menyodorkan wajah tampannya itu mendekat ke wajah istrinya, dengan kedua tangan di belakang punggungnya.     

Mata Tiara membulat memandang penuh ke arah wajah suaminya yang sangat begitu dekat, mungkin hanya berjarak beberapa sendiri saja dari wajahnya. Sebuah senyum tiba-tiba tersungging di kedua ujung bibirnya.     

Aneh memang jika wanita cantik ini sampai tidak cemburu ketika suaminya mengatakan hal seperti itu karena biasanya Tiara akan langsung mengomel jika Yohan membicarakan tentang wanita lain di luaran sana dengan istri cantiknya ini.     

"Cup..." kecupan lembut mendarat di bibir tebal suaminya itu secara tiba-tiba tanpa Yohan menyadari gerakan istri cantiknya itu. Matanya terbelalak terkejut, tetapi ia sangat menyukai tingkah genit istrinya ini. Semakin genit dan nakal, Yohan semakin suka. Sepertinya dia sudah tertular virus genit, usil dan juga nakal dari suaminya ini.     

"Soal wanita-wanita seperti mereka itu. Serahkan saja kepada ku" Jawab Tiara dengan penuh percaya diri sembari tersenyum manis kepada suaminya.     

"Tentu saja aku percaya padamu. Kau pasti bisa mengatasi mereka semua." Kata Yohan sembari membelai lembut rambut istrinya. Rmudaian keduanya keluar dari restoran sambil bergandengan tangan seperti pasangan yang sedang dilanda asmara saja, berkencan berdua dan tidak perduli dengan orang lain di sekitarnya.     

ketika mereka berdua berjalan-jalan banyak sekali orang-orang yang lalu-lalang lewat di sekitar. mereka mulai dari wanita muda, ibu muda sampai dengan wanita setengah baya. Hampir sebagian besar dari mereka yang matanya melihat ke arah laki-laki tampan ini seolah terpesona dengan ketampanan wajah sang Presdir. Namun seperti biasanya Yohan tidak perduli begitu pula Tiara, selama wanita-wanita itu tidak mencolek suaminya.     

 Kaos bewarna cokelat, celana jeans berwarna biru dan sepatu bewarna cokelat serta jaket bewarna putih, di tambah kaca mata hitam membuat laki-laki tampan ini semakin terlihat cool dan maskulin. Benar-benar membuat mata enggan untuk tidak melihat.     

"Aduh...  Laki-laki itu keren sekali! "Kata salah satu gadis yang berpapasan dengan Yohan dan Tiara. Gadis cantik itu sampai berjalan hingga tidak memperhatikan jalan di depannya dan akhirnya iya menabrak sebuah tong sampah.     

" Aw..."     

Suara rintihan rasa sakit yang dikeluarkan oleh mulut dari candi kita, ketika salah satu lututnya terbentur salah satu sisi pojok tempat sampah berukuran sedang itu.     

" Ha... Ha... Makanya Nona kalau jalan itu lihat ke depan! Jangan lihatin suami orang terus ha.. ha..."  kata Tiara sambil tertawa terbahak-bahak sampai perutnya sakit dan kedua ujung matanya mengeluarkan air mata.     

Gadis cantik itu langsung beranjak pergi dengan rasa malu di wajahnya yang tidak terkira. Wajahnya terlihat cemberut dan bibirnya juga manyun. wajah yohan ini seakan penuh dengan sebuah mantra sihir yang bisa membuat seorang wanita terpesona hanya sekali melihatnya saja, tidak perduli mereka sudah saling mengenal atau pun belum.     

"sayang Mengapa engkau menertawakannya? Kasihan juga dia, masih juga ia harus menahan rasa sakit dan malu karena terbentur tempat sampah. Belum lagi dilihat begitu banyak orang di sekitarnya. masih saja engkau tega menertawakannya." Kata Yohan kepada istrinya.     

" biarkan saja, wanita seperti itu memang patut untuk mendapatkannya. Siapa suruh yang melihat suami orang sampai seperti itu."  jawab Tiara yang seakan tidak peduli dengan apa yang telah terjadi kepada Gadis itu. Semua itu karena sudah merupakan risiko yang telah diambil gadis itu. Siapa suruh dia tidak memperhatikan jalan. bukan merupakan kesalahan nya Jika dia sampai tertawa karena melihat kejadian lucu seperti itu.     

"Ya, sudah. Selagi kau tidak cemburu dan marah-marah tidak jelas kepadaku. Semua tidak akan menjadi Masalah."  Jawab Yohan.     

Mereka melanjutkan lagi jalan-jalannya.      

" Sayang, aku mau itu."  Kata Tiara sambil menunjuk kearah penjual balon.     

" Baiklah, ayo kita beli." Jawab Yohan yang menyetujui permintaan istrinya.     

Menurut pengalamannya selama ini, akan terasa percuma saja jika harus berdebat dengan Tiara Soal hal-hal atau barang-barang yang istri Kesayangannya itu inginkan. Jika ia berikukuh melarang, ujung-ujungnya mereka akan bertengkar dan Tiara menangis atau merajuk. Selama barang-barang atau makanan itu tidak membahayakan bagi istri dan anaknya. Ia akan sedikit bertoleransi.     

" Yes, sang Presdir miliader kota S mau membeli balon." Kata Tiara menggoda dengan sedikit kata-kata ejekan kecilnya itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.