CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

72. Pemenang Tender Proyek (1)



72. Pemenang Tender Proyek (1)

0Steve memang sudah terbiasa melihat wajah dingin Presdir Kim setiap harinya, tetapi baru kali ini ia melihat orang yang dingin seperti gunung es itu bisa panik juga dan marah-marah hanya karena laju mobil ia rasa membuat istrinya kurang nyaman.     
0

Ceklak.....     

Pintu mobil dibuka, Yohan segera keluar dari mobil untuk membantu Tiara turun "Sayang...biar aku membantumu"     

" Tidak usah, aku bisa turun dan jalan sendiri" ucap Tiara.     

tentu saja jangan sebut nama Presdir Kim Yohan, jika ia bisa setuju begitu saja dengan ucapan Tiara.     

Yohan dengan tak banyak bicara langsung menggendong Tiara masuk ke dalam rumah.     

" Hey...turunkan aku!" pinta Tiara dengan sedikit berontak Tiara.     

Yohan merasa tidak senang ketika Tiara memberontak ingin berjalan sendiri. ia hanya ingin menjaga Tiara dan tidak ingin sang isteri kelelahan, kemudian jatuh sakit lagi. Yohan sangat panik dan tidak bisa berfikir normal ketika melihat istrinya pingsan.     

"Diam dan tenanglah atau kau akan membayarku dia tas ranjang" bentak Yohan kepada Tiara. supaya istrinya menurut dan bersikap baik.     

seketika Tiara langsung terdiam tanpa kata, ia tidak mau mencari masalah dengan Yohan untuk saat ini.     

'Lebih baik aku ikuti keinginannya kali ini, mungkin itu akan lebih baik' gumamnya dalam hati.     

setelah mengantarkan istrinya ke kamar tidurnya, Yohan turun kembali ke ruang tamu untuk menemui dan berbicara dengan asisten Steve.     

Steve dan Yohan duduk di ruang tamu, mereka membahas kembali proposal pembangunan hotel di J. hasilnya pada saat pesta akan di umumkan perusahaan mana yang akan menjadi pemenang tender ini.     

Mereka berdua duduk dengan nyaman diatas kursi empuk itu. Steve menyodorkan 3 buah proposal pilihan Tiara yaitu dari perusahaan Xitian Grup, Jiang Grup dan yang terakhir adalah JT Grup. Tiga perusahaan inilah yang benar-benar memenuhi syarat sebagai pelaksana pembangunan.     

Asisten Steve menyodorkan tumpukan proposal yang telah ia bawa dari perusahaan tadi untuk diperiksa oleh sang Presdir.     

" Presdir Kim, ini 3 proposal yang harus anda pilih sebagai pelaksana pembangunan hotel di kota J. inilah hasil penyeleksian akhir yang dilakukan oleh ibu tiara."     

Yohan mempelajari satu persatu proposal itu dengan seksama, jika dilihat-lihat ke 3 perusahaan ini memiliki kelebihan masing-masing. membolak balik kertas berkali-kali. Hal ini bukan masalah besar atau kecilnya perusahaan pemenang, tetapi masalah siapa yang akan sering bertemu dengan istrinya dalam pekerjaan ini.     

Yohan mulai berfikir keras dan serius. ia harus mengambil keputusan yang tepat karena penanggungjawab proyek ini adalah Tiara.     

Sang Presdir sepertinya tidak bisa memberikan proyek ini ke Perusahaan Jiang Grup ataupun JT Grup. Jika, Proyek ini jatuh ke tangan perusahaan Jiang Grup, maka Tiara harus berurusan dengan Saudarinya Tara Jiang yang sangat licik itu. Hidup Tiara dan bayinya, bisa saja dalam bahaya. hal ini bahkan jauh lebih menakutkan bagi sang Presdir, di bandingkan apapun.     

Proyek ini juga tidak bisa ia berikan kepada perusahaan JT Grup. Tiara tidak boleh terlalu sering bertemu dengan direktur Lee. Bagaimanapun mereka pernah saling mencintai, meskipun akhirnya berpisah dengan cara yang menyakitkan.     

Sang Presdir takut, jika perusahaan JT Grup. Cinta antara Tiara dan Jonatan bersemi kembali karena sering bersama dalam pekerjaan.     

" Haiist...Pusing aku" keluhnya dengan berpangku tangan untuk menyangga Kepala.     

Dalam pemikiran sang Presdir secara pribadi perusahaan Jiang Grup, dan JT Grup tidak lolos tender. Sehingga tinggal satu perusahaan yang tersisa yaitu Xitian Grup.     

Jelas saja sebagai seorang pebisnis profesional Yohan tidak bisa memutuskan sesuatu berdasarkan kepentingan pribadi. Melainkan harus berdasarkan kebutuhan perusahaan.     

"Steve... bagaimana menurutmu dengan Xitian Grup" tanya Yohan sebagai bahan pertimbangan.     

Sang Presdir berharap asisten Steve bisa membantunya memecahkan masalah ini, dengan beberapa pendapatnya.     

" Menurut saya, Xitian Grup adalah perusahaan yang bagus walaupun masih terhitung pendatang baru. Sudah banyak bukti bahwa perusahan ini sangat profesional dalam bekerja dan juga hasil pekerjaannya sangat memuaskan"     

asisten Steve menjawab panjang lebar kepada sang Presdir dan memberikan beberapa contoh gambar tempat-tempat yang telah berhasil di bangun oleh perusahaan Xitian Grup.     

Yohan melihat gambar-gambar itu dan menganggukan kepalanya.     

"Hmm, Lumayan bagus"     

Dia sebenarnya juga tertarik dengan perusahaan Xitian Grup, tetapi disisi lain perusahaan Jiang Grup dan JT Grup juga lebih berpengalaman di bidang ini. Yohan tidak ingin mempertaruhkan proyek besar perusahaan Lianxi Grup kepada pihak yang tidak tepat.     

Yohan mulai berfikir. Tiba-tiba handphone Steve berbunyi, asisten Steve segera mengangkatnya.     

" Hallo, Sekertaris Tang. Ada apa kau menghubungiku?"     

"Asisten Steve, baru saja ada telepon dari perusahaan Jiang Grup. Mereka menyatakan mengundurkan diri menjadi peserta tender proyek pembangunan hotel di kota J."     

"Apa! Mengundurkan diri?. Oke, baiklah. Ku akan menyampaikan pesan itu kepada presdir Kim."     

Sekertaris Tang memutuskan panggilan teleponnya, setelah menyampaikan semua pesan kepada asisten Steve.     

Asisten Steve kembali duduk dan berjalan mendekati sang Presdir yang masih sibuk sendiri.     

"Ada apa Steve" ucap Yohan yang masih sibuk membolak-balikkan berkas.     

" Itu ada sedikit masalah. ini tentang peserta tender proyek pembangunan hotel ini" ucap Steve     

"Katakan saja" jawab Yohan tanpa menoleh.     

" Presdir... Perusahaan Jiang Grup telah mengundurkan diri sebagai peserta tender untuk proyek ini"     

Aneh, Jiang Grup mengundurkan diri begitu saja. pasti ada yang mereka rencanakan, bukankah sebelumnya merekalah yang paling gencar untuk memenangkan proyek ini. bahkan seorang Tara Jiang sampai tidak punya malu menawarkan tubuhnya kepadaku hanya untuk memenangkan proyek ini, ini aneh...aku dan Tiara sepertinya harus lebih berhati-hati (pikir Yohan)     

" Oh... Bagus saja, tidak masalah bagiku jika mereka tidak ikut. masih banyak perusahaan lain yang juga kompeten selain mereka. Steve proyek hotel di kota J ini adalah proyek dengan besar perusahaan kita, aku tahu Xitian Grup itu perusahaan yang bagus tetapi mereka terhitung masih sangat baru, kita butuh perusahaan yang berpengalaman" jelas Yohan.     

"Presdir Kim benar, jika begitu kandidat terkuat disini yang tersisa hanyalah JT Grup milik keluarga Lee." ucap Steve     

Yohan mulai berfikir keras, JT Grup adalah perusahaan yang dipimpin oleh Jonatan. tidak...aku tidak bisa membiarkan Tiara bekerjasama dengan Jonatan, mereka pernah saling mencintai dan Tiara yang sekarang juga belum bisa menerima kehadiranku sepenuhnya. Aku tidak bisa membiarkan mereka sering bertemu, tetapi hanya tinggal JT Grup saja kandidat yang terkuat saat ini (Pikir Yohan).     

Yohan benar-benar bimbang saat ini antara Xitian Grup atau JT Grup. Yohan harus segera memutuskan hari ini juga.     

"Sial! Sial! Aku benar-benar tidak bisa membiarkan Tiara bertemu dengan playboy kaleng itu" Gerutunya pelan. Perasaannya geram, tetapi ia tidak ada pilihan lain untuk saat ini.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.