CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

78. Pertemuan dengan Keluarga Kim (4)



78. Pertemuan dengan Keluarga Kim (4)

0Kali ini Jerry Jiang tidak ada pilihan lain dan hanya bisa menunggu. Tetapi ia tetap yakin, dengan karakter sahabat baiknya itu. Yuchen akan membantu memberikan kesempatan kepada Tara.     
0

Tuan Kim merasa tidak enak jika harus menolak permintaan temannya Jerry Jiang, apalagi ia punya hutang Budi kepadanya di masa lalu.     

" Hey...jangan kecewa begitu. kamu jangan khawatir, aku akan mengusahakan itu. setidaknya aku akan mengatur pertemuan mereka berdua, tetapi untuk keputusannya tetap kembali kepada mereka berdua. jika Yohan setuju...aku juga tidak akan keberatan dengan itu, tetapi jika ia tidak setuju ya...." jawab Kim Yuchen.     

Perkataan tuan Kim terhenti, ia menengadahkan kedua tangannya dengan ekspresi wajah yang pasrah. Yang menggambarkan secara tidak langsung bahwa semua keputusan akhir hanya milik putranya karena dia yang menjalani kehidupan pernikahan itu. ia tidak bisa mengorbankan kebahagiaan putranya hanya demi bisnis ataupun sahabatnya.     

Jerry Jiang mengerutkan dahinya. ia tahu, jika ia tidak akan mendapatkan jawaban pasti hari ini. " Oke! Oke, aku mengerti maksudmu, jangan khawatir kepadaku. kita akan mengatur kencan mereka berdua, setelah itu terserah mereka kedepannya mau bagaimana" jelas Jerry mencoba menyamarkan rencananya agar Kim Yuchen tidak curiga.     

Tara dan nyonya Kim kembali lagi ke tempat dimana Jerry Jiang dan tuan Kim sedang duduk asyik mengobrol. setelah memberikan kesempatan untuk Tara mencoba beberapa baju koleksi miliknya .     

Perbincangan mereka berdua secara pribadi sudah selesai. jadi, nyonya Kim dan Tara bisa bergabung kembali.     

Tuan Kim tersenyum melihat kecantikan dari putri sabahabatnya yang tengah duduk di dekat istrinya saat ini.     

"Nona Jiang, apakah kau sudah pernah bertemu putraku Kim Yohan sebelumnya?"     

Tuan Kim bertanya kepada Tara.     

"Ya, Tuan. Saya pernah bertemu dengan Kim Yohan di perusahaan Lianxi Grup. saat itu saya tengah mewakili perusahaan papa untuk mengajukan kerjasama dengan perusahaan Lianxi Grup" jelas Tara Jiang kepada tuan Kim.     

"Bagaimana pendapatmu tentang Yohan?" tuan Kim bertanya.     

"Menurutku Kim Yohan Sangat hebat, di usianya yang masih muda, ia sudah berhasil mencapai kesuksesan setinggi itu. Cuma...."     

Tara mengehentikan perkataannya dengan sengaja untuk membuat tuan Kim penasaran.     

"Cuma apa?" tanya tuan Kim yang sudah mulai penasaran.     

"Cuma Yohan sangat dingin dengan para wanita. entahlah, siapa wanita yang berhasil mendekati putra tuan itu. saya yakin dia pasti wanita yang hebat."     

"Kamu benar. justru hal itulah yang membuatku dan mamanya tidak tenang. Ia sangat susah di dekati, mungkin kau juga bisa mencoba mendekatinya."     

Tuan Kim hanya mencoba memberikan kesempatan saja untuk putri sahabatnya itu mendekati putranya.     

Tara berdiri dari tempat duduknya dan mendekati tuan Kim dengan tersenyum lembut kepadanya" Paman Kim tenang saja, saya akan memperlakukan putra paman dengan baik" ucap Tara mencari simpati.     

Tuan Kim sebenarnya dari tadi tidak begitu memperhatikan penampilan Tara, tetapi saat Tara mendekat kepadanya. pandangan tuan Kim menjadi tidak fokus lagi karena melihat busana Tara yang begitu menantang. matanya tertuju pada bagian tengah belahan dada Tara yang terlihat begitu jelas.     

"Wow...Amazing" gumamnya menelan ludah karena melihat bongkahan indah di bagian tubuh Tara,yang tidak sengaja ia lihat.     

Nyonya Kim yang menyadari tingkah laku suaminya langsung berdiri dan mendekati tuan Kim.     

"Hey...pak tua! mata kamu itu memandang kemana?" celetuk nyonya Kim ketus bercampur jengkel. ia mengulurkan tangannya untuk menutup mata suaminya yang jelalatan.     

"Puff...ha..ha... Dasar kau Yuchen, tetap saja genit" ucap Jerry sambil tertawa terbahak bahak. ia menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.     

Jerry Jiang menertawakan tingkah konyol tema lamanya itu, yang tidak berubah dari muda sampai setua ini masih saja genit.     

" Ha..ha...kalau aku tidak genit, mana mungkin aku bisa punya istri secantik Haesu. apa kau cemburu sayang..?." ucap tuan Kim menggoda istrinya.     

Tuan Kim meraih pinggang istrinya dan memeluknya untuk meredakan kemarahan dan rasa cemburunya.     

" Ah...dasar kau memang konyol" celetuk nyonya Kim dengan wajah kesalnya.     

Nyonya Kim melihat penampilan Tara dari atas sampai bawah. ia benar-benar tidak suka melihat wanita yang berpenampilan terlalu vulgar dan tidak senonoh seperti itu.     

"Nona sebaiknya kamu berpakaian yang lebih sopan lagi, jika bertemu dengan orang yang lebih tua dari kamu" ucap Nyonya Kim dingin dan sinis.     

Tara gelagapan mendengar ucapan Nyonya Kim. ditambah lagi pandangan wanita tua itu, yang seolah memandangnya dengan rasa jijik.     

" Oh...baiklah. Maaf" jawab Tara yang sedikit terkejut dengan ucapan nyonya Kim.     

Dasar wanita tua lihat saja nanti, jika aku sudah menikah dengan Yohan. maka aku akan menyingkirkan kamu dari kehidupan kami, pikiran jahat Tara.     

Dalam hati nyonya Kim" dasar wanita licik, kau pikir kau siapa berani melawanku. kau pikir aku tidak tahu jika kamu tadi berusaha mengambil simpati suamiku yang polos ini, jangan harap!. aku tidak akan membiarkan itu terjadi, pikir Nyonya Kim.     

Jerry Jiang berusaha menengahi dan menurunkan ketegangan diantara dua wanita di depannya ini.     

" Ha...ha... Nyonya Kim saya mohon jangan diambil hati perilaku dan ucapan putri saya, jika ada yang salah dengan dia. tentu saja saya sebagai orang tua yang paling bersalah dalam mendidiknya" ucap Jerry sembari meminta maaf atas nama putrinya.     

Dasar sial! lagi-lagi karena kebodohannya, aku dibuat malu untuk kesekian kalinya. Padahal aku sudah memperingatkan dia untuk berganti pakaian sebelum berangkat kesini. pikiran Jerry Jiang.     

" Ah... Jerry, kau jangan terlalu sungkan begitu. anak muda sekarang memang penampilannya seperti itu, jadi tak usah diambil hati ya. istriku begitu karena dia sangat mencintaiku saja, jadi cemburu. sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu, iya kan sayang" ucap tuan Kim sambil memeluk nyonya Kim dari belakang.     

" Iya.." ucap Nyonya dengan perasaan masih kesal dan wajah cemberut.     

Jerry mendekati Tara dan membisikkan sesuatu di telinganya" Hey...lain kali jaga sikapmu, jika kau masih ingin menjadi menantu di rumah ini. orang yang harus kau dekati pertama kali adalah nyonya Kim, kamu harus bisa mengambil hatinya"     

Sepertinya Tara paham dengan apa yang di maksud oleh papanya.     

"iya.." Tara berbalik dan membisikkan jawabannya di telinga Sang papa.     

Tara mendekati nyonya Kim dengan wajah memelas dan rasa bersalah, ia mengatakan "Nyonya, maafkan saya sekali lagi. saya masih terlalu muda, jadi masih sering melakukan kesalahan. saya mohon nyonya Kim bisa memaafkan saya dan bisa memberi pembinaan kepada saya supaya bisa berpenampilan anggun dan cantik seperti anda"     

Tara cuma berpura-pura bersilat lidah saja. mana mau gadis cantik sesexy Tara Jiang, berpenampilan kuno seperti Nyonya Kim yang sudah tua dan bau tanah ini.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.