CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

79. Pertemuan dengan Keluarga Kim (5)



79. Pertemuan dengan Keluarga Kim (5)

0Nyonya Kim merasa tersentuh dengan ucapan wanita cantik dan licik ini. Tara memang sangat pandai mengambil hati orang lain. hanya dengan sedikit kata yang keluar dari mulutnya, seolah menjadi madu yang manis di ditelinga orang yang mendengarnya.     
0

"Baiklah...mungkin kamu benar. Kau memang masih terlalu muda hingga mudah terpengaruh dengan pergaulan luar yang kurang baik. bagi seorang nona besar seperti mu ini, tentu saja aku akan memaafkan kamu. sudah lupakanlah saja, kita mulai dari awal ya" jawab nyonya Kim, ia membelai lembut rambut Tara Jiang karena tak tega melihat gadis cantik sepertinya menangis terisak-isak.     

'Sepertinya gadis ini tak begitu buruk juga, mungkin Yohan bisa mencoba mengenalnya dulu saja. mungkin aku yang terlalu berlebihan mencurigai Tara' gumam nyonya Kim dalam hati.     

'Yes ! sepertinya nyonya Kim sudah mulai percaya kepadaku. aku tinggal mendekatinya lebih lanjut saja. Kim Yohan, aku tidak akan melepaskan mu kali ini karena sepertinya aku sudah tertarik dalam pesona mu dan sepertinya keluarga Kim juga baik, aku akan bahagia disini. I LOVE YOU PRESDIR KIM.' pikiran Tara, dalam hati wanita ini sedang tertawa puas.     

Perasaan Tara begitu bahagia, seolah-olah mimpi dan keinginannya menjadi nyonya muda keluarga Kim akan segera tercapai.     

Tiba-tiba nyonya Kim berdiri dari posisi duduknya dan menghampiri Tara Jiang, kemudian menggapai tangan wanita muda ini.     

"Tara...ayo ikut aku. Aku akan memperlihatkan kepadamu sesuatu" kata nyonya Kim mengajak Tara ke lantai atas menuju kamarnya.     

Mendengar ucapan Nyonya Kim, Tara langsung bengong. "What! apa aku tidak salah dengar? dia mengajakku?. Oh my God, ini terlalu cepat. ingin rasanya aku menampar pipiku sendiri untuk memastikan ini bukan mimpi." gumam tara dalam hati.     

" Hey.... Kenapa bengong? Ayo" kata Nyonya mengulangi ucapannya,  Kemudian menarik tangan Tara segera bangun dari tempat duduknya dan berjalan mengikutinya ke lantai atas.     

Tak ....tak... Mereka berdua menaiki anak tangga dengan pelan. Tara Jiang cuma terdiam di belakang mengikuti Nyonya Kim.     

Tara yang biasanya banyak bicara dan banyak tingkah, sekarang ia harus mengendalikan kebiasaan buruknya itu demi menjadi anak yang baik di depan mama Kim Yohan ini.     

Di dalam pikirannya Tara sedang bergumam sendiri. "Hmm...Apalah daya, kalau bukan karena Pangeranku juga, aku tidak akan Sudi bertingkah seperti anjing peliharaan yang manis seperti ini."     

Ceklak...suara pintu terbuka, Tara dan Nyonya Kim sudah sampai di depan kamar nyonya Kim. Mereka berdua masuk kedalam kamar.     

"Masuklah! Kenapa kau masih berdiri di dekat pintu"     

Setelah mendapat izin dari Nyonya Kim, Tara Jiang baru melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar lebih lanjut.     

"Wah!" bibir Tara terperangah melihat kamar dari kedua orang tua Yohan. Oh my God! ini bahkan lebih bagus dari kamar yang di miliki oleh Tara Jiang sepuluh kali lipat. meskipun secara desain sederhana, tetapi jelas semua barang-barang di dalamnya bukanlah barang murahan. semuanya memiliki kualitas nomor satu di kelasnya.     

"Gila, Keluarga Kim ini memang benar-benar millionaire di kota S ini." gumamnya dalam hati.     

Tara berjalan masuk dan duduk di sofa di dalam ruangan itu.     

Nyonya Kim berjalan mendekati sebuah almari pakaian. Ia membuka almari besar itu, di dalamnya tersimpan pakaian-pakaian mahal dan bermerk miliknya sewaktu muda yang masih tersimpan rapi.     

Nyonya Kim memanggil Tara Jiang untuk mendekat kepadanya.     

"Pilihlah yang kamu suka dan pakailah..." ucap nyonya Kim mempersilahkan Tara untuk memilih dari salah satu koleksi baju mahal miliknya.     

Mata Tara terbelalak" Wow" gumamnya. walau itu terlihat sederhana tetapi jelas itu semua adalah gaun-gaun mahal dari para perancang terkenal.     

Tara memulai memilih dan memilah pakaian-pakaian itu. Ia mengambil satu buah gaun bewarna biru muda yang sangat indah dan halus juga sangat nyaman dipakai.     

Tara mencoba memakainya, ia berkata " Bagaimana dengan ini nyonya Kim?" Tara memutar-mutar badannya untuk menunjukkan gaun yang di cobanya kepada nyonya Kim.     

Nyonya Kim tersenyum. Pada dasarnya wanita muda di depannya ini memang sudah cantik parasnya. Jadi, memakai apa saja sudah pasti cocok.     

" Kau sangat cantik, akan aku berikan baju itu untuk mu. kau benar-benar memiliki selera yang bagus" puji nyonya Kim.     

" Terimakasih nyonya"     

Tara mengucapkan terimakasih.     

Nyonya Kim meminta pelayannya untuk membungkus gaun merah yang di pakai oleh Tara sebelumnya.     

Tara dan nyonya Kim turun ke lantai bawah lagi untuk menemui suaminya dan papa Tara yang sedang asyik mengobrol.     

"Hey...lihat, gadis cantik mana ini. Tara kau benar-benar terlihat cantik dengan itu" puji tuan Kim.     

"Terimakasih, tuan Kim atas pujiannya. sesungguhnya ini semua berkat nyonya Kim yang baik hati kepada saya dengan memberikan gaun yang indah ini untuk saya" ucap Tara sembari melempar senyuman.     

Jerry Jiang merasa bahwa maksudnya sudah tersampaikan dan untuk rencana selanjutnya adalah tergantung kepada performa Tara sendiri. bagaimana Tara bisa untuk menaklukan Yohan atau tidak itu tergantung seberapa pandai ia merayu CEO berhati dingin itu.     

Jerry Jiang dan Tara meminta undur diri kepada keluarga Kim untuk pulang kembali ke rumahnya.     

" Baiklah Yuchen, kami sudah terlalu lama menghabiskan waktu kalian. aku juga masih ada urusan, terimakasih atas semua jamuan ini. aku benar-benar tersanjung dengan sikapmu yang masih saja rendah hati seperti dulu" ucap Jerry sambil memeluk tuan Kim.     

" Baiklah...aku juga tidak memaksa kalian lagi untuk tinggal lebih lama. berkunjunglah kesini kapan saja kalian mau, pintu rumah ini selalu terbuka untuk kalian" ucap tuan Kim dengan membalas pelukan Jerry Jiang.     

Tuan dan nyonya Kim mengantarkan Jerry dan Tara Jiang ke depan pintu sebelum mereka masuk mobil dan pulang.     

Di dalam rumah tuan dan nyonya Kim masih membicarakan tentang kunjungan keluarga Jiang hari ini.     

" Sayang... bagaimana menurutmu gadis itu" ucap tuan Kim memeluk erat tubuh istrinya dan menciumnya dengan lembut leher istrinya dari belakang.     

" Haiiiisss...kau ini sudah tua, masih saja genit" celetuk Haesu yang merasa geli-geli nikmat dengan perlakuan suaminya itu.     

"Ah...kamu ini sayang, yang tua kan cuma luarnya saja. yang itu masih muda lho" ucap Kim Yuchen menggoda.     

" Ha...ha... dasar kakek-kakek genit" ucap Haesu sambil tertawa dan mencubit kecil Engan suaminya.     

" Ah...sebel, aku belum jadi kakek juga. jadi masih boleh dong minta itu" ucap Kim Yuchen sambil tersenyum.     

" Dasar...kakek genit" ucap Haesu sambil mengedipkan sebelah matanya tanda setuju.     

"Ah...kamu lama sayang" senyum menyeringai dan laki-laki ini langsung saja menyergap istrinya yang cantik itu.     

Memang benar kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. sepertinya sikap genit dan mesum yang dimiliki oleh Kim Yohan, ia dapatkan dari papanya yaitu Kim Yuchen.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.