CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

88. Kedatangan Emelly (2)



88. Kedatangan Emelly (2)

0Yohan masih khawatir, bagaimanapun Tiara baru saja pulih dan perlu banyak istirahat.     
0

"Iya, kakak cantik kok menangis. apa kakakku menindasmu? biar nanti aku bilang kepada papa dan mama untuk menghukumnya." kata Emelly mencoba menghibur.     

"Tidak apa-apa kok. aku tidak menangis, ini cuma mataku kemasukan debu saja." kata Tiara sembari menghapus air matanya.     

"Kemasukan debu? di mobil semewah ini?? yang ada kemasukan dollar. alasanmu begitu klasik sayang." sindir Yohan kepada Tiara.     

Menurut Yohan alasan istrinya benar-benar konyol. bagaimana mungkin mobil mewah Keluarga Kim yang sehari di cuci, di bersihkan dan di rawat dengan baik ini, bisa berdebu.     

"Ha...ha...Yang berdebu itu kakak, sudah tua gak mau nikah jua." sindiran Emelly kepada Yohan sambil tertawa.     

"Sial, Nakal kamu ya!" lagi-lagi Yohan mencubit pipi chubby adiknya karena gemas.     

"Ups...ha..ha..." mereka bertiga tertawa bersama.     

Sekarang mobil telah melaju menuju ke hotel YH tempat acara pesta ulang tahun perusahaan di adakan.     

********     

Bremm..brem...suara mobil baru saja tiba di lokasi hotel YH, dimana acara pesta ulang tahun perusahaan Lianxi Grup di selenggarakan.     

Yohan, Tiara dan Emelly turun dari mobil sedangkan sopir membawa mobil ke tempat parkir yang telah disediakan.     

" Ah...leganya, akhirnya sampai juga. sebel banget sama kak Yohan, tuh jadi sempit banget tempat duduknya" gerutu Emelly yang sebal karena kakak kesayangannya itu tidak mau meminjamkan kakak cantik kepadanya meski sekedar untuk selama perjalanan ke hotel saja.     

"Siapa suruh kamu membawanya. Aku sudah bilang, biar kak Tiara bersamaku dan kamu naik mobil bersama sopir saja. sudah mengganggu kencan orang masih menggerutu saja kamu, seharusnya aku yang rugi" gerutu Yohan yang melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang muka, hal yang sama pula dilakukan oleh Emelly.     

Tiara hanya bisa menepuk keningnya sendiri, mengahadapi dua orang dewasa di kanan dan kirinya. mereka berdua bertengkar seperti anak kecil yang memperebutkan sebuah mainan.     

" Aduh...pusingnya aku, kenapa bisa aku membawa 2 orang anak kecil yang tidak bisa akur bersamaku ke pesta" gumam Tiara.     

Yohan memandang Tiara yang baru saja mengeluh pusing. Sebenarnya bukan pusing secara fisik yang di maksud oleh wanita cantik ini, melainkan pusing melihat sikap kekanak-kanakan suami dan adik iparnya ini.     

" Sayang, apa kamu kurang enak badan lagi? Aku akan membawamu untuk beristirahat di dalam kamar hotel saja" kata Yohan berusaha memberi perhatian kepada istrinya. ia hanya takut, jika Tiara sakit lagi.     

Mendengar perkataan kakaknya seketika gadis cantik di sampingnya juga memberikan perhatian. ia menggenggam erat tangan Tiara.     

" Eh, Kakak Cantik sakit kah? biar Emelly temani ya" ucap Emelly yang juga ikut khawatir.     

Tiara cuma tersenyum melihat wajah Emelly yang lucu dan menggemaskan.     

" Oh, Kakak baik-baik saja kok. Asalkan kalian berdua tidak terus-menerus bertengkar dan membuat kakak pusing" jelas Tiara dengan lembut kepada adik iparnya ini.     

"Baiklah, demi kakak cantik. Emelly akan berdamai dengan kak Yohan malam ini" kata Emelly dengan penuh semangat dan tersenyum kepada Tiara.     

"Nah, begitu. Emelly tambah cantik saat tersenyum" kata Tiara sambil mencubit kecil pipi Emelly yang lucu dan chubby itu.     

Kim Yohan masih saja cemberut di samping Tiara. Emelly mendekat dan meminta maaf kepada kakaknya supaya kak Yohan tidak lagi marah.     

"Kakak... Maafkan Emelly ya?" rengek adik kesayangannya ini, kepada Yohan.     

"Emm... Sebentar, tidak semudah itu kakak memaafkanmu gadis nakal. Kakak harus memberikan hukuman kepadamu" kata Yohan sambil berpikir hukuman apa yang ringan dan tidak menyakiti adik kesayangannya itu.     

"Puh... Kakak ini masih saja perhitungan" celetuk Emelly sambil manyun.     

Tiba-tiba terlintas di benak Yohan untuk memberikan tugas kecil kepada adiknya dan juga bisa membuatnya senang.     

" Baiklah, sini dengarkan kakak" kata Yohan membisikkan sesuatu ke telinga Emelly. sesuatu yang hanya mereka berdua yang tahu, bisa dikatakan ini adalah misi rahasia yang kakak cantik saja juga tidak tahu.     

" Oh ya, Emm...begitu. Baik, siap bos! perintah dimengerti. Aku akan melakukannya dengan baik" kata Emelly sambil mengangguk-anggukkan kepala. Ia terlihat bahagia dengan tugas yang di berikan oleh Yohan.     

Yohan mengedipkan matanya dan melingkarkan jari telunjuk dan jempol tangannya tanda setuju 'Oke'.     

Yohan tahu bahwa saat di pesta nanti, ia pasti akan lebih sibuk dan kurang bisa memperhatikan dan juga menjagaTiara dengan baik dan maksimal, karena itu ia memberikan tugas ini kepada Emelly. ia tahu Emelly bisa diandalkan, dengan begitu Emelly bisa lebih dekat dengan Tiara juga.     

Tiara yang tidak dapat mendengar percakapan dua orang kakak beradik ini. Ia berusaha menebak-nebak, apa yang mereka bicarakan dari ekspresi wajah masing-masing. tetapi tidak bisa menemukan jawabannya. dalam benaknya Tiara bertanya-tanya, apa sebenarnya yang mereka bicarakan?.     

"Kalian ngomongin apa?" tanya Tiara kepada dua orang di kanan dan kirinya, dengan menoleh kepada Yohan dan Emelly secara bergantian.     

Yohan dan Emelly tidak menjawab pertanyaan Tiara, bahkan keduanya hanya bisa menahan tawa karena melihat ekspresi wajah bingung wanita cantik ini.     

"Hustt....Rahasia" jawab Emelly sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir.     

"Ah, kalian berdua tidak seru deh. sudah pakai rahasia segala" kata Tiara sedikit merajuk.     

Yohan dan Emelly saling berpandangan, seolah-olah mereka saling bertanya 'Bagaimana, dikasih tahu tidak?', tetapi sang Presdir menggelengkan kepalanya.     

Yohan meraih tangan Tiara dan menggandengnya masuk ke dalam hotel bersama dengan Emelly.     

"Ayo kita cepat masuk" ucap Yohan.     

Yohan, Tiara dan Emelly sudah memasuki pintu utama. Semua mata tertuju kepada mereka saat ini.     

" Eh...itu Presdir Kim ya? Benar-benar masih muda dan juga sangat tampan" ucap salah satu tamu wanita.     

"Benar juga, Tampan sekali. Siapa wanita di dekatnya itu ya? apa mungkin istrinya? cantik sekali, mereka benar-benar pasangan yang serasi. Aduh! membuat iri saja." jawab salah satu tamu yang lainnya, yang terpesona dengan penampilan cantik dari istri sang Presdir.     

" Ah, Yang benar saja? Angsa buruk rupa seperti Tiara kalian bilang cantik. dia bukan istri Presdir Kim, ia cuma Sekertaris pribadinya saja" kata Tania yang tidak terima, jika ada orang yang memuji Tiara lebih cantik dari pada dirinya. sudah jelas ia lebih cantik dan juga berasal dari keluarga kaya, mana bisa di bandingkan dengan Tiara.     

" Haiiiisss...matamu itu memang buta ya? dasar kau wanita suka iri saja. Wanita di samping Presdir itu memang sangat cantik dan elegan. Cara berpakaiannya juga tidak norak dan berlebihan. Jika perkataanku salah?, coba kamu lihat bagaimana bisa hampir semua mata laki-laki Disini terpana ketika melihatnya" jawab seorang tamu wanita yang berada di sebelah Tania yang merasa tidak nyaman mendengar perkataan Tania.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.