CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

90. Pertemuan Tiara dengan Keluarga Kim (2)



90. Pertemuan Tiara dengan Keluarga Kim (2)

0Oh...tuhan siapa mereka? wajah mereka berdua sedikit mirip dengan Yohan dan Emelly. apa mungkin mereka berdua adalah kedua orang tua yohan suamiku?. Aduh, Aku harus bagaimana? Aku benar-benar belum siap bertemu mereka. Bagaimana jika mereka bertanya siapa aku dan apa hubunganku dengan putra mereka?. Sekarang ini pikiran Tiara sudah penuh dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya benar-benar sangat gugup.     
0

Tiara cuma duduk diam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari bibir mungilnya. Yohan mengerti jika Tiara saat ini sedikit gugup, itu terlihat dari raut wajahnya.     

Yohan menggeser tubuhnya agar bisa duduk lebih dekat dengan tiara, ia mulai mengayunkan tangannya untuk menggenggam tangan istri cantiknya itu supaya tiara lebih tenang dan tidak terlalu gugup.     

" Sayang, tenanglah, mereka tidak akan menggigitmu. Jadi jangan gemetar seperti itu" bisik ke telinga tiara. Yohan mendekatkan bibir basahnya dan sesekali menggodanya. ia melakukan itu supaya istrinya tidak gugup.     

"Kau cepat katakan kepadaku? Tanya Tiara sekali lagi.     

"Sebentar lagi kamu juga tahu." Jawab Yohan lirih.     

Oh..tidak kenapa laki-laki satu ini senang sekali membuat aku penasaran, kedua telapak tanganku sudah basah dengan keringat dingin. tetapi ia tetap tidak mau memberiku sedikit bocoran saja tentang identitas kedua orang yang sedang memandangku dari atas sampai bawah dengan sangat serius. oh...tidak, aku merasa sedang ikut ujian kelulusan sekolah sekarang, gumam Tiara.     

Tuan kim melirik kearah sang istri. Ia seolah memberi isyarat kepada nyonya Kim untuk segera beraksi. Nyonya kim mengerti apa yang dimaksud oleh suaminya. Ia segera berdiri dan mendekati Yohan kemudian duduk diantara keduanya Yohan dan Tiara.     

"Katakan kepada kami, siapa wanita cantik di sampingku ini?" ucapnya menatap dengan sinis kepada Tiara     

"Dia..." ucapan Yohan terhenti.     

Yohan tidak tahu harus memulai penjelasan ini darimana. Bagaimanapun pada kesempatan ini, ia harus mengatakan yang sebenarnya atau masalah ini akan semakin sulit untuk Tiara.     

"Dia siapa? katakan dengan jelas! Jika dia tidak ada hubungan denganmu, maka kamu harus segera keluar untuk memilih salah satu dari para gadis yang ada di pesta ini untuk menjadi calon istrimu" kata nyonya Kim dengan tegas     

" Mama...aku sudah bilang! Aku tidak menginginkan mereka, ataupun gadis lainnya" jawab Yohan.     

Ya... tuhan, wanita ini adalah mamanya yohan, berarti laki-laki yang duduk tenang di sisi lain sofa itu adalah papanya. oh..tidak dia sedang menatap ke arahku sekarang, Tiara menundukkan pandangannya.     

Tiara tidak tahu harus berbuat apa sekarang ini, yang ia tahu pernikahannya dengan Yohan bukanlah pernikahan yang sebenarnya. ia bingung? haruskah ia mengakui bahwa ia adalah istri dari Kim Yohan dan juga menantu mereka atau sebaliknya?. Sekarang ia hanya bisa menunggu Yohan mengakuinya sebagai istrinya. mungkin ini adalah nasibnya, memiliki suami tetapi tidak berani mengakuinya secara lantang dan berani.     

"Yohan! Jika dia bukan wanitamu, maka mama akan mengusirnya dari tempat ini sekarang juga!" Nyonya Kim berdiri dan menarik paksa tangan Tiara, hingga wanita cantik istri Kim Yohan ini hampir saja jatuh tersungkur ke lantai.     

"Awas!"     

Melihat semua itu Yohan dengan sigap meraih pinggang Tiara, hingga Tiara tidak terjatuh ke lantai. Jantung Yohan seakan hampir saja berhenti berdetak. Ia tak sanggup membayangkan, jika tadi sampai Tiara benar-benar terjatuh dan terbentur keras, bisa saja istrinya keguguran.     

Yohan berdiri dan membantu Tiara kembali ke posisi duduk dan mencoba menenangkan istrinya yang tubuhnya sedikit terkejut dan gemetar.     

" Mama, cukup! hentikan semua ini!. apakah kau mau mencelakai istriku dan calon cucumu?" teriak Yohan kepada nyonya Kim.     

Yohan benar-benar sudah tidak bisa mengontrol emosi lagi. ia tidak bisa melihat, membiarkan istri dan calon bayinya dalam bahaya lagi. Hampir saja mamanya mencelakai keduanya di depan matanya.     

" Apa...!!!" kata semua orang yang ada di dalam ruangan itu. Mereka semua bengong karena terkejut mendengar perkataan Yohan dan tidak percaya jika Yohan akan mengucapkan kata-kata itu.     

Seketika tuan Kim yang sedari tadi duduk tenang, berdiri mendekati putranya itu.     

"Kim Yohan! Kau jangan main-main" bentak tuan Kim.     

Yohan menatap tajam kepada laki-laki tua yang merupakan papa kandungnya itu.     

" Papa! lihat mataku, apakah aku terlihat seperti sedang bermain-main?" jawabnya.     

Yohan mengeluarkan dua buah buku kecil dan selembar kertas di dalam amplop, yang ia ambil dari saku jasnya dan melemparkannya ke atas meja.     

Itu merupakan sertifikat pernikahan Yohan dan Tiara serta selembar kertas hasil tes kehamilan Tiara dari rumah sakit dokter Glen.     

Yohan sudah mempersiapkan semuanya, jika nanti orang tuanya menolak kehadiran Tiara sebagai istri sahnya dan memaksanya untuk menikah dengan para gadis pilihan mereka.     

Tuan Kim dan nyonya Kim melihat ke arah sertifikasi pernikahan yang berada di atas meja.     

"Apa ini? Kau sudah menikah?" kata tuan Kim.     

Nyonya Kim mengambil amplop yang berada di atas meja dan membukanya.     

"Positif??? Dia hamil." gumam nyonya Kim seakan tidak percaya dengan yang ia lihat dan dengar saat ini.     

Tiara tercengang sampai tidak bisa berkata-kata. Ia tak menyangka Yohan akan melakukan hal ini, tetapi yang membuat Tiara syok adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa ia sekarang sedang hamil bayi buah cinta mereka.     

"Aku hamil??" gumamnya sambil menyentuh perutnya.     

Brukkk...     

Tiara jatuh pingsan dan jatuh ke lantai. Hal ini terlalu mengejutkan untuknya.     

"Kakak cantik!" teriak Emelly yang pertama kali melihat Tiara roboh.     

Mendengar teriakan Emelly, seketika Yohan membalikkan badannya.     

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu, seketika menjadi sangat panik. khususnya Yohan ia sangat panik dan bingung melihat Tiara pingsan.     

"Sayang, sadarlah" ia membopong tubuh Tiara untuk dibaringkan diatas sofa.     

Yohan menepuk-nepuk pipi istrinya dengan lembut, berharap Tiara segera sadar.     

"Sayang, sadarlah. Maafkan aku" mulut Yohan terus menggumam karena panik bercampur gelisah dan khawatir.     

Tuan Kim segera menelepon dokter Glen dan Nyonya kim mengambilkan segelas air, jika mungkin Tiara sadar bisa langsung diberi sedikit minum. Yohan masih berusaha menyadarkan tiara, tetapi wanita cantik istri sang presdir ini masih saja belum sadar.     

" Yohan, Glen tidak mengangkat teleponnya. Mungkin karena di luar sangat berisik, jadi ia tidak mendengar panggilan dariku" kata tuan Kim.     

" Papa biar aku mencari kak Glen" tawar Emelly yang langsung berlari keluar mencari Glen di tengah-tengah pesta.     

Yohan tidak bisa menunggu lagi, "Pa! Aku serahkan pesta ini kepadamu. Steve akan membantumu, jika ada kesulitan. Ma! tolong bantu aku membawanya ke rumah sakit" kata Yohan memohon.     

Yohan dan Tiara berangkat ke pesta dengan menggunakan mobil keluarga Kim bersama Emelly.     

"Baiklah, ayo sayang kita cepat berangkat" jawab nyonya Kim.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.