CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

97. Kunjungan Kedua Orang Tua Kim Yohan (2)



97. Kunjungan Kedua Orang Tua Kim Yohan (2)

0Tiara langsung bangun dan duduk bersandar di sandaran tempat tidur dan memandang  dengan bengong khas orang bangun tidur yang belum sadar sepenuhnya, kearah kanan ada tuan Kim sedangkan kirinya ada nyonya Haesu Kim.     
0

Tiara tetap saja tak percaya sampai sekarang.     

"Tiara, ayo bangun…!!! jangan mimpi di siang  bolong begini" Tiara menepuk-nepuk pelan kedua pipinya. Ia mengarahkan kedua tangannya ke lengan kanan tuan kim untuk memastikan yang ia lihat dan pegang adalah manusia bukan hantu atau sekedar khayalan dalam mimpi. Tiara memijat-mijatnya dari bawah ke atas dan ke bawah lagi lengan papa suaminya itu dengan polosnya.     

" Ha…ha…" tuan Kim tertawa melihat tingkah konyol menantunya ini.     

"Haiist…konyol sekali. Hey…apa yang kamu lakukan kepada papa mertuamu itu?" Teriak nyonya Kim yang tidak tahan melihat tingkah konyol menantu barunya itu.     

Tiara yang baru sadar sadar sangat malu dengan hal yang baru saja ia lakukan. " Eh…asli, aku tidak bermimpi???" Tiara mulai bengong, tidak tahu mau berbuat  apa karena sudah terlanjur malu dan wajahnya mulai memerah.     

" Maaf...maaf, maaf tuan…saya tidak mengira tuan dan nyonya akan kesini? Saya kira tadi Cuma mimpi saja. Maafkan kelancangan saya." kata Tiara sambil menunduk  pandangan dan menganggukkan kepala beberapa kali.     

"Tuan? Nyonya??Apa kamu pikir kami ini majikanmu hah…?" bentak  Kim Haesu dengan gemas.     

"Panggil kami papa dan mama!!!" menegaskan kembali ucapannya.     

Tiara gemetar ketakutan mendengar perkataan mama mertuanya, wajahnya pucat dan tidak berani berkata-kata lebih banyak lagi.     

Tiara memandang mama mertuanya dengan mata ketakutan, ia berkata" Ma…mama" kemudian memandang  ke arah papa mertuanya" Pa..papa" " Mama…papa" ucapnya lengkap.     

" Hemm…begitu lebih baik, karena kamu bukan pelayan kami. Tetapi istri putra kami kim yohan, jadi jangan pernah memanggil kami dengan sebutan tuan dan nyonya lagi. Kamu mengerti?" Kata Nyonya Kim.     

" Ba..baik, ma..mama" jawab Tiara yang masih tergagap karena belum terbiasa memanggil keduanya.     

Tuan kim berusaha menengahi  percakapan keduanya yang cukup menegangkan sekaligus menakutkan bagi menantu barunya ini, ia jelas tahu jika istrinya istrinya tidak akan melepaskan menantunya dengan mudah begitu saja.     

" Sayang…sudahlah, jangan terlalu keras kepadanya. Lihatlah tiara sampai ketakutan seperti itu" kata tuan Kim.     

Nyonya Kim melihat ke arah Tiara, ia juga melihat sorot mata ketakutan terpancar dari mata menantunya ini " Haiiiist...aku ini bukan singa yang mau memakanmu hidup-hidup, jadi kau jangan memasang muka seperti itu di depan ku. sekarang cepatlah ganti baju, kami akan menunggumu di bawah" wanita ini mulai berdiri dari tempat tidur Tiara dan mengajak suaminya keluar dari kamar itu.     

tak..tak..tak..     

Mereka berdua mulai berjalan menuruni anak tangga" Sayang...jangan kau persulit istri Yohan, dia tidak bersalah dalam hal ini. " tuan Kim membujuk sang istri agar bersikap lebih baik lagi kepada menantu barunya ini.      

" Sudahlah...nanti kamu juga tahu apa maksudku. sekarang biarkan aku lakukan sesuai keinginanku " Wanita tetap berjalan dengan santai menuju sofa di ruang tamu kemudian duduk menunggu sampai Tiara turun menemui mereka.     

Tuan Kim juga duduk di sofa yang sama dengan istrinya untuk menunggu Tiara turun.     

" Terserah kau saja, asal kau tak melukai dan mempersulitnya aku akan mendukungmu. aku tak ingin dia menderita lagi di keluarga barunya " keluh tuan Kim kepada sang istri.     

"Maksudmu? menderita...siapa?" Tanya Nyonya Kim penasaran.     

"Tentu saja menantu kita, siapa lagi" laki-laki ini mulai menjelaskan kisah tentang kehidupan Tiara yang ia dengar dari Steve Chou.     

Kim Haesu mulai berfikir keras setelah mendengar cerita tentang menantunya itu dari suaminya" Hemm...lumayan juga kisahnya" gumamnya dalam hati sambil tersenyum simpul. entah apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Kim Haesu kali ini, mungkin hanya dia yang tahu itu.     

Tak berapa lama Tiara sudah selesai ganti baju dan turun ke lantai bawah untuk menemui kedua orang tua suaminya, ia melangkah dengan berat hati ke ruang tamu.     

" Papa...mama, maaf menunggu lama" ucapnya dengan menundukkan kepala bukan karena malu tetapi lebih ke takut salah dalam berbicara.     

" Baguslah, jika kau sudah siap. ayo kita pergi" ucap Kim Haesu yang kemudian berjalan keluar menuju mobil.     

"Eh... pergi, kemana?" gumam Tiara dalam hati, namun ia tidak berani menolak. cuma bisa mengikuti keinginan mereka saja. Tiada berjalan mengikuti keduanya orang tua Yohan ini keluar dari rumah, kemudian masuk ke dalam mobil bersama mereka berdua.     

Bibi Alaen berlari mengejar mereka keluar, namun mobil sudah berjalan pergi menjauh. Wanita tua ini mulai merasa panik, ia taku jika sang nyonya besar akan menyakiti nyonya mudanya.     

"nyonya...tuan..." Teriaknya, namun tetap saja mereka tidak akan mendengar.     

*****     

Pada saat pesta malam itu Tara sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Yohan dan bertemu dengan keluarga Kim itu pun juga sebentar, mungkin kali ini ia hanya bisa menunggu kabar baik saja dari papanya kapan ia bisa kencan bersama dengan Yohan sesuai dengan apa yang telah di janjikan oleh tuan Kim sebelumnya.     

Sambil menunggu, sepertinya lebih baik ia menemui Jonatan untuk sedikit bersenang-senang dengannya. keberhasilan dia mendapatkan proyek itu juga tidak lepas atas bantuannya, jadi ia berhak mendapatkan keuntungan juga dari hasil kerja kerasnya.     

wanita cantik ini mulai melangkah menuju lemari pakaian untuk bersiap berganti baju, terpilihlah sebuah baju indah dengan atasan bewarna biru sedikit terbuka di area dada dengan hanya di lapisi kain transparan berwarna biru muda dan bawahan rok mini cantik khas anak muda bewarna biru sedikit gelap dengan corak kotak-kotak, dengan membawa tas warna tangan bewarna biru mewah limited edition yang mungkin hanya nona dari Keluarga kaya saja yang bisa membelinya, serta sepasang heel coklat yang senada dengan rok mini bawahannya.      

"Tara, kamu memang paling cantik" Gumamnya memuji dirinya sendiri.     

beberapa saat kemudian wanita cantik ini sudah siap bertemu dengan Jonatan. ia mengambil Telepon genggamnya dari dalam tas dan mulai menelepon Jonatan.     

Maaf...nomor yang anda hubungi sedang sibuk (jawaban dari operator seluler) Tara mencobanya beberapa kali" Ah...sial, sibuk bicara dengan siapa dia. awas saja...aku akan langsung ke kantornya saja" melangkahkan kaki dengan gontai menuju mobilnya dengan perasaan jengkelnya" Pak...kita ke JT Grup" ucapnya setelah duduk di bangku belakang.     

Ia mencoba sekali lagi menghubungi Jonatan Lee dipencetnya beberapa kali tombol nomor telepon itu tetapi jawabnya tetap sama telepon sedang sibuk.     

setelah beberapa waktu kini Tara sudah sampai di depan gedung perusahaan JT Grup milik Jonatan Lee, gedung perkantoran yang cukup besar tidak kalah besar dengan gedung perusahaan Jiang Grup milik ayahnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.