CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

99. Yohan Bertahanlah (1)



99. Yohan Bertahanlah (1)

0setelah perjalanan sekitar 30 menit mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan terbesar di kota S.     
0

Tara Jiang dan Jonatan turun dari mobilnya, mereka berjalan bersama masuk ke dalam "Sayang...kamu ingin apa?" tanyanya kepada Tara.     

Wanita muda ini tersenyum dan bersemangat "Kau selalu tahu yang aku mau" Tara berjalan mengandeng tangan Jonatan dengan mesra memasuki toko sepatu.     

Jonatan berdiri dan hanya mengamati Tara yang sedang berkeliling mencari sepatu yang cocok dengan seleranya. ia mengambil beberapa pasang sepatu dengan berbagai model dan warna untuk di coba. Wanita cantik ini mulai mencoba satu persatu tetapi baginya  belum ada yang cocok.     

Jonatan mengambil sepatu di dekatnya yang bewarna merah dengan hiasan manik berbentuk bunga, ia merasa itu akan sangat cocok untuk Tara yang menyukai warna merah.     

Jonatan membawanya mendekati Tara "Cobalah" memberikan sepasang sepatu yang dipilihnya.     

Tara sekali lihat langsung jatuh cinta dengan model dan warna sepatu itu " Wow...sayang, kamu memang yang terbaik" matanya berbinar dan langsung mengambil sepasang sepatu itu dari tangan Jonatan dan langsung memakainya.     

"Aku mau ini" kata Tara kepada seorang pelayan toko. Pelayan itu segera mengambil dan membungkusnya.     

Selesai membayar di kasir mereka pun segera meninggalkan toko sepatu itu, sambil berjalan bergandengan ke luar gedung. Jonatan berkata" sayang...hari ini cukup ya? aku harus segera balik ke kantor"     

" Oke" kata Tara.     

Tara tidak keberatan karena setidaknya hari ini ia sudah bersenang-senang dan juga mendapat hadiah sepatu baru dari Jonatan.     

Jonatan kembali ke kantornya dengan  naik taxi, sedangkan Tara masuk kedalam mobil pribadinya menuju perusahaan Lianxi Grup untuk menemui Yohan, ia ingin memberi sedikit kejutan kepada calon mantan tunangannya itu.     

*****     

Wanita cantik ini sekarang sudah sampai di depan gedung besar perusahaan Lianxi Grup. ia turun dari mobil mewahnya dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung perusahaan " Presdir Kim ada?" perkataan lembut dihiasi dengan senyuman hangat, ia perlu menebar citra baik di perusahaan itu kali ini, jika ingin dekat dengan pemiliknya.     

Ia meminta resepsionis memberitahukan kedatangannya kepada sang presdir, tetapi Presdir Kim tidak ingin menemuinya.     

"Sial...sombong si Yohan ini, ia secara terang-terangan menolak menemuiku" gumamnya dengan menebar senyum palsunya.     

Tara meninggalkan meja pegawai itu dan berjalan ke toilet wanita, di dalam toilet ia membenahi riasannya supaya rapi setelah selesai ia keluar dan secara diam-diam berjalan menuju ruangan Sanga Presdir.     

Tentu saja itu bukan hal yang sulit untuk ia menemukan ruangan Yohan, ia sudah biasa keluar masuk ruangan itu sebelumnya saat ia mengajukan proposal kerjasama dulu.     

Tok...tok..tok...suara pintu diketuk     

" masuk" suara sang Presdir mempersilahkan tanpa tahu siapa yang berdiri di luar pintu, mungkin Steve atau Tania seperti biasanya. Kalau istrinya jelas tidak mungkin karena dia harus istirahat cukup dirumah, lagi pula ia juga sudah pamit tadi sebelum berangkat dengan istri kesayangannya.     

Krieet...pintu didorong ke dalam.     

berdiriseorang wanita cantik yang jelas itu bukanlah Sekertaris Tania.     

" Hemm" menarik napas panjang, sang Presdir tahu sang pengganggu telah tiba.     

" Nona Tara...silakan duduk" Yohan berjalan menuju kursi kerjanya kemudian duduk.     

Wanita cantik ini masuk kedalam dan segera menutup pintu kembali dengan perlahan berjalan kearah sang Presdir, senyum manis tersungging di bibirnya.     

" Berhenti" ucapnya tegas ketika Tara Jiang sudah mulai mendekat dan berusaha meraih pundaknya. Ia menghempaskan tangan lembut sang wanita. Tara cuma tersenyum dan tertawa kecil.     

" Haiiiist... Presdir Kim, kau memang sangat menarik. selama ini tidak pernah ada seorang laki-laki yang bisa menolak pesonaku." tidak menyerah begitu saja, sekarang ia mulai menjatuhkan tubuh indahnya ke pangkuan sang presdir, membelai lembut wajah laki-laki tampan ini dengan jari-jarinya yang lembut dan hangat. meletakkan jari telunjuknya di bibir sang Presdir dan memindahkan ke bibirnya.     

" Sungguh manis" katanya dengan mengedipkan sebelah mata indahnya.     

Yohan sudah muak dengan tingkah Tara, jika saja yang berpose seperti ini adalah Tiara tentu saja Yohan akan sangat menyambutnya dengan senang hati.     

Sang Presdir mulai geram dan membuang muka. Ia berkata" Berdiri, atau ku lempar kau!"     

Jangan sebut wanita ini adalah Tara Jiang, jika ia bisa tunduk dengan gertakan Laki-laki. Baginya kaum pria lah yang harus tunduk di bawah kakinya.     

"Hah... Sadis. Wanita secantik aku pun kau tolak?" Kata Tara.      

Tara mulaiberanjak berdiri dari pangkuan Yohan dan duduk menyilangkan kaki di atas meja kerjanya sang presdir, sehingga paha indah dan halusnya terpampang jelas di depan Yohan karena rok mininya tidak mampu menutupinya.     

Tara memang sengaja melakukan itu, ia ingin tahu seberapa kuat benteng pertahanan sang Presdir menghadapi godaannya.     

Gluk...gluk...Yohan hanya bisa menelan ludah dan berusaha mengendalikan dirinya. Bagaimanapun ia tetap saja Seorang laki-laki normal, yang nafsunya bisa terpancing kapan saja dan dimana saja.     

Yohan hanya bisa membayangkan, Jika yang menyajikan pemandangan itu adalah Tiara, sang presdir tidak akan yakin bahwa ia akan sanggup untuk menahannya.     

"Hemm...lumayan kuat juga. menarik...aku suka. Semakin kau menolak, semakin aku penasaran." gumamnya dengan menatap manja kepada Yohan.     

Yohan segera berdiri menjauh dari Tara Jiang dan berjalan menuju pintu ruangan itu. di bukanya pintu itu dan mengayunkan tangannya kearah luar sebagai tanda pengusiran secara halus.     

"Cepatlah pergi, sebelum kesabaranku habis" teriak sang Presdir dengan kasar. Namun wanita yang bernama Tara Jiang ini sama sekali tidak perduli atau takut dengan ancaman sang Presdir.     

Tara melihat sang presdir dan berkata "Puh...mengusirku! kau adalah si brengsek yang tampan" berdiri berjalan mengikutinya dan memeluk erat tubuh Yohan dari belakang dengan penuh kehangatan. Sepertinya ia tidak akan menyerah begitu saja.     

Ketika Yohan akan melepaskan tangan Tara dan menghempaskannya jauh-jauh dari tubuhnya, hingga wanita cantik itu jatuh terpelanting ke belakang. Kasar memang, tapi itulah sikap sang presdir. Ia tidak ingin menyakiti wanita kecuali mereka sudah bertindak di luar batas toleransinya.     

Tara mengerutkan dahinya dan menggertakkan gigi. Tangannya mengepal keras seolah ingin meremas hancur semua yang di pegangnya.     

"Sialan! Laki-laki ini terlalu jual mahal kepadanya" Gumamnya dalam hati.     

Baru kali ini Tara mendapatkan penolakan dari laki-laki dengan sangat menyedihkan. Di acuhkan, di hina, bahkan sampai di lemparkan ke lantai seperti barang tak berguna.     

"Hai, Yohan! Aku meragukan jika kau adalah seorang laki-laki. Bagaimana bisa kau memperlakukan aku seperti ini. Jangan-jangan kau tidak suka dengan wanita? Atau mungkin matamu mulai buta, hingga tidak bisa melihat wanita cantik dan seksi." Gerutu Tara yang mulai kesal dengan tingkah laku sang Presdir yang tidak menghargainya dan memperlakukannya dengan kasar.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.