CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

73. Pemenang Tender Proyek (2)



73. Pemenang Tender Proyek (2)

0Yohan sedang bingung dan resan mengambil keputusan pemenang tender proyek pembangunan hotel di kota J.     
0

"Presdir...Presdir" suara Steve memecahkan semua lamunan Yohan.     

" Ya" jawab Yohan yang kaget dengan panggilan Steve. Yohan segera memandang kembali kearah asisten Steve.     

" Presdir... baik-baik saja?" tanya asisten Steve khawatir. Tidak biasanya sang presdir Kim seperti ini.     

" Aku baik-baik saja. Oke, kita akan menggunakan jasa perusahaan JT Grup untuk proyek pembangunan hotel di kota J ini. Tetapi, kamu yang akan menjadi penanggung jawab proyek ini bukan Tiara" jawab Sang presdir.     

Asisten Steve menghela nafas panjang. tugas dengan tanggungjawab besar akan ia emban kali ini. setelah mendengar jawaban dari sang presdir, asisten Steve mohon undur diri untuk kembali ke perusahaan Lianxi Grup.     

setelah asisten Steve pergi, Yohan menuju kamarnya untuk melihat keadaan Tiara. saat sampai di dalam kamar ia melihat Tiara sedang tertidur dengan lelap     

Yohan menepuk bahu Steve. ia mempercayakan tugas ini kepada Steve. akhirnya sang Presdir bisa menemukan jalan tengah, di detik-detik terakhir mengambil keputusan.     

"Tapi Presdir, Bagaimana dengan ibu Tiara?" ucap Steve sedikit ragu-ragu.     

" Soal Tiara, serahkan kepadaku saja. Aku yang akan menjelaskan ini kepadanya. Kau cukup kerjakan ini dengan baik, apa yang aku perintahkan."     

" Baik...Presdir"     

Setelah keputusan sudah diambil Steve segera kembali ke perusahaan Lianxi Grup untuk mempersiapkan semua berkas yang di perlukan.     

Yohan mendekati Tiara dan duduk di tepi tempat tidur kemudian mengecup kening Tiara dengan lembut.     

" Sayang...maafkan aku, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk melindungi mu dari mereka saat ini".     

Yohan pergi mandi dan berendam air hangat untuk merilekskan tubuh juga pikirkannya.     

"Aku harap keputusanku kali ini benar, meski aku tahu dia akan marah. tetapi jauh lebih baik baginya saat ini, tidak mungkin aku membiarkan Tiara dan calon bayi kami dengan orang-orang berbahaya dan licik seperti mereka" Gumamnya     

Sudah 30 menit sudah Yohan berendam, sekarang ia sudah berganti pakaian kemudian tidur disamping Tiara sambil memeluk hangat Kelinci kecilnya ini.     

*****     

Besok adalah puncak acara pesta ulang tahun perusahaan Lianxi Grup, banyak tamu yang akan datang baik dari kalangan pegawai Lianxi Grup itu sendiri maupun para tamu kehormatan yang di undang dari perusahaan lain dan yang paling penting adalah banyak wanita yang akan bisa keluarga Kim Yohan pilih untuk menjadi calon menantunya.     

Yohan menghubungi Steve untuk mengirimkan beberapa gaun pesta model terbaru sesuai ukuran Tiara dan mengirimkan ke villa pribadi sang presdir.     

Yohan duduk di kursi dekat jendela kamarnya sambil memandang ke arah luar. ia mulai memencet touchscreen handphone miliknya.     

Pada pesta kali Pesta ulang tahun perusahaan Lianxi Grup Tiara harus tampil cantik.     

" Hallo... Steve, tolong kamu antarkan kemari beberapa gaun pesta model terbaru untuk Tiara, biarkan dia mencobanya sendiri. Ingat! Carikan yang terbaik dan paling indah"     

Pesan sang Presdir, sekaligus peringatan keras kepada asisten Steve untuk mencari gaun terbaik diantara yang terbaik bagi Tiara.     

"Baik, Presdir Kim".     

Asisten Steve menjawab dengan penuh hormat seperti biasanya.     

"Hmm...Yang memakai istri Presdir! Tetapi yang di minta membeli dan memilih aku. Mana aku tahu ukuran tubuh ibu Tiara"     

Steve menepuk keningnya sendiri. Ia juga bingung mau membeli ukuran apa. jika ia salah ukuran, sang presdir juga pasti akan marah besar.     

Steve menghubungi toko pakaian langganan keluarga Kim dan meminta mereka mengantarkan beberapa gaun pesta ke villa pribadi presdir Kim Yohan, dengan membawa beberapa ukuran pakaian. mulai dari yang ketat, sedang, sampai yang sedikit longgar, yang model terbuka dan seksi.     

satu jam kemudian datang seorang pegawai toko pakaian mengantarkan 5 buah gaun pesta dengan berbagai model yang berbeda.     

Pegawai toko itu berdiri menunggu dengan sabar sampai sang Presdir langsung yang datang dan menerima gaun yang ia bawa, sesuai dengan pesan dari asisten Steve.     

Bibi Alaen berjalan menuju ke kamar Yohan dan Tiara di lantai atas.     

Tok tok tok....suara ketukan pintu.     

" Tuan muda, pakaian yang tuan muda pesan sudah datang" teriaknya di luar pintu kamar.     

"Ya, aku akan turun"     

Yohan berjalan keluar kamar. Ceklak...membuka pintu dan meneruskan langkahnya menuruni anak tangga dengan pelan tanpa tergesa-gesa.     

Yohan menghampiri pegawai toko itu dan memintanya untuk meletakkan gaun-gaun itu di atas sofa. Setelah selesai sang pegawai toko meminta tanda tangan Yohan sebagai tanda bukti penerimaan karena pembayaran sudah di lakukan oleh asisten Steve.     

Yohan membawa paper bag berisi gaun-gaun pesta itu ke dalam kamar. ia meletakkan paper bag itu di atas meja sambil menunggu Tiara bangun dan memintanya untuk mencoba gaun-gaun itu satu per satu.     

" Hoaamm" Tiara baru saja bangun, seharian ini sudah tidur begitu lama. ia melihat Yohan yang sedang tersenyum di sampingnya.     

" Sudah bangun sayang" ucap Yohan memandang Tiara sambil tersenyum.     

Kruyukk... kruyukk...suara perut Tiara yang kelaparan karena seharian berbaring sampai ketiduran.     

Wajah wanita cantik ini seketika memerah karena malu.     

Huh, ini perut memalukan sekali. Mengapa harus berbunyi sekeras itu, mana di dengar olehnya. Gumam Tiara dalam hati.     

Yohan hanya tersenyum. entah apa yang membuat laki-laki ini bersikap begitu hangat hati ini. ini yang membuat Tiara penasaran.     

"Lapar ya? Sebentar aku akan minta bik Alaen mengantarkan makanan untukmu" Yohan berdiri dan melangkah kakinya ke dapur yang ada di lantai 1 untuk mencari bibi Alaen.     

Yohan sudah sampai di dapur, tetapi dia tidak menemukan bik Alaen di ruangan itu. akhirnya Yohan memutuskan untuk memasak sendiri saja makanan untuk istri kesayangannya itu.     

Sekitar 15 menit Yohan memasak dan kembali ke kamar dengan membawa semangkuk bubur buatannya.     

" Sayang...sini makan dulu" Yohan mengambil sesendok makan bubur dan meniupnya hingga hangat. "Awas masih panas!" ucapnya memberi peringatan kepada Tiara, agar tidak tergesa-gesa ketika makan.     

Tiara menatap suami yang baru di nikahinya belum genap 1 tahun itu. Di dalam pikirannya berkata sikap Yohan hari ini sedikit aneh saja menurutnya. ia tahu jika suaminya ini memang sangat perhatian dan sayang kepadanya sejak awal menikah sampai sekarang.     

Hari ini Yohan sepertinya sedikit over protective terhadapnya. Sampai-sampai asisten kepercayaannya juga terkena marah olehnya, gara-gara sang istri muntah-muntah saat di dalam mobil.     

Bagi Tiara ini juga tidak mudah untuk menerima Yohan di hatinya begitu saja, meski ia tahu bahwa Yohan sangat mencintainya semua ini karena Yohan hadir saat Tiara baru saja mengalami penghianatan dari saudari kembarnya Tara dan juga tunangannya Jonatan, hal inilah yang membuat Tiara tidak mudah untuk percaya lagi kepada laki-laki.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.