CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

87. Kedatangan Emelly (1)



87. Kedatangan Emelly (1)

0Terlihat Emelly sedang duduk sambil membaca majalah yang Tiara tinggalkan di atas meja ruang tamu tadi pagi sebelum ia berangkat ke kantor.     
0

"gadis nakal! Kenapa kau tidak pergi ke pesta malah datang kemari?" kata Yohan yang terkejut dengan kedatangan emelly.     

Emelly langsung menoleh ketika mendengar suara kakak kesayangannya itu yang mungkin hanya beberapa kali saja dapat ia temui dalam setahun.     

"Haiist... Kakak jahat. Aku rindu sama kak Yohan. Kenapa kemarin saat pulang ke rumah tidak menemui aku?" gerutu Emelly dengan wajah cemberut.     

Tiara cuma tersenyum melihat tingkah lucu adik iparnya ini. Ia benar-benar imut dan lucu. tetapi Tiara lebih tidak percaya lagi ternyata laki-laki yang di nikahinya ternyata bisa sangat begitu hangat dan sayang kepada adiknya. padahal jika dilihat dari luar terlihat jelas ia adalah laki-laki yang dingin dan emosional.     

Emelly heran melihat ada seorang wanita cantik berdiri di belakang kakaknya. ia mulai mengamati dan memandangi Tiara dari atas sampai bawah.     

"Kakak cantik ini siapa?" tanya Emelly.     

"Menurutmu?" Yohan mengedipkan sebelah matanya kepada adik kesayangannya itu.     

"Apa dia calon kakak iparku?" tanya Emelly sekali lagi.     

Yohan hanya tersenyum.     

Emelly melirik kearah Tiara dan langsung memeluk kakak kesayangannya" Emm...kakak cantik ini ya, yang membuat kakakku tidak mau pulang" ucapnya sepertinya anak kecil yang mainannya akan direbut orang. ia memeluk erat Yohan.     

" Kamu ini tetap saja nakal... bagaimana menurutmu pilihan kakak" ucap Yohan.     

" Emm....sebentar?" ucap Emelly sambil melihat Tiara dari atas sampai bawah sekali lagi. ia mengelilingi tubuh Tiara dari depan sampai belakang, "Lumayan, dari pada para gadis yang datang melamar kakak kerumah" ucapnya, "Ups...maaf" Emelly langsung menutup mulutnya.     

Emelly merasa tidak enak karena mulutnya keceplosan mengatakan hal itu. ini tentu akan membuat wanita yang berdiri di samping kakaknya itu merasa tidak nyaman.     

"Oh ya, kakakmu banyak sekali ya yang naksir. memang siapa saja yang datang kemarin?" ucap Tiara yang penasaran dengan perkataan adik Yohan ini.     

Yohan segera menyela pembicaraan antara Tiara dan adiknya. Kalau tidak, hal ini akan berujung panjang dan bisa berakhir dengan pertengkaran antara Yohan dan Tiara.     

Yohan tidak ingin pikiran Tiara terganggu dengan soal perjodohan yang diatur oleh keluarganya. ia akan menyelesaikan masalah itu sendiri dan secepatnya, demi istri dan calon bayi mereka.     

"Puh...sudahlah sayang. jangan dengarkan perkataan gadis nakal ini. siapapun mereka, aku tidak perduli, bagiku cuma ada kamu. sebaiknya kita segera berangkat" celetuk Yohan sambil menggandeng tangan Tiara dan Emelly.     

Emelly yang tidak pernah melihat kakaknya yang dingin dan tidak pernah perduli kepada wanita itu, sedikit heran dengan perubahannya.     

Di dalam pikiran gadis ini, tiba-tiba terbersit rencana kecil untuk mengerjai kakak kesayangannya itu. ia ingin tahu sejauh mana, kakak perduli dengan wanita cantik yang sedang berdiri di dekatnya ini.     

"Ha..ha... Kakak so sweet banget. Tapi maaf ya, aku pinjam kak Tiara dulu" ucap Emelly melepaskan genggaman tangan Yohan.     

Yohan tidak curiga, jika adiknya ini melepaskan genggaman tangannya karena ia memang memintanya untuk segera masuk kedalam mobil milik keluarga Kim.     

Tiba-tiba Emelly gadis cantik ini berjalan kearah Tiara dan meraih tangannya. Emelly manarik Tiara berlari ke mobil miliknya.     

"Kakak cantik, ayo!" kata Emelly.     

Tiara yang terkejut dengan tindakan adik perempuan suaminya ini. Ia tidak sempat menghindar ataupun menolak. Tiara cuma bisa mengikuti saja keinginan Emelly dengan berlari kecil menuju mobil keluarga Kim.     

Seketika sang Presdir terkejut, Tiara diajak Berlari oleh adik perempuannya itu. Yohan meneriaki keduanya     

" Hey, jangan berlari-lari, itu berbahaya. Emelly! Kakak cantikmu tidak boleh berlari-lari" teriak Yohan yang ikut berlari menyusul mereka berdua.     

Jantungnya hampir saja copot, melihat istrinya berlari seperti tadi. ia hanya takut kalau istrinya sampai terjatuh dan terluka.     

" Gadis nakal! Kakak cantik tidak boleh berlarian, itu berbahaya buatnya" ucap Yohan sambil mencubit manja kedua pipi adiknya.     

Emelly merasa heran dengan larangan dari sang kakak. ia memandang kakak cantik dengan polos.     

" Eh, Kenapa tidak boleh? cuma lari kecil saja, tidak akan membuat orang mati" kata Emelly.     

Pletakk...Yohan menyentil pelan dahi adiknya.     

"Ought...sakit. Kakak jahat!" kata Emelly dengan bibir manyun dan wajahnya cemberut.     

" Emelly, Jangan banyak bicara sekarang cepat kau masuk ke dalam mobilmu. biar kakak Tiara naik mobil bersamaku" ucap Yohan membukakan pintu mobil Emelly.     

" He..he...gak mau. Aku mau kak Tiara satu mobil denganku. Kakak saja sana yang naik mobil sendiri" jawab Emelly sambil menarik tangan Tiara untuk masuk ke dalam mobilnya.     

" Eh..." Tiara hanya kaget dan bengong melihat tingkah konyol adik kakak ini. Tiara duduk di sebelah Emelly di bangku belakang.     

" Gadis nakal! apa kau ingin merusak kencanku malam ini dengan kak Tiara. cepat lepaskan!" Omelan Yohan, ia masih berdiri dan menunduk di pintu masuk mobil.     

Yohan mengulurkan tangannya ke arah Tiara, supaya sang istri turun dan ikut bersamanya.     

" Tidak boleh, pokoknya kak cantik milikku malam ini. memang kak Yohan pikir aku bodoh ya, aku tadi lihat kalian turun bersama dari kamar kakak di lantai atas. itu jelas sekali jika setiap hari kalian sudah kencan" ucap Emelly sambil memegang erat lengan Tiara dan tidak mau melepaskannya.     

" Puh...Sial! kami digangguin anak kecil. cepetan geser!" ucap Yohan yang tidak mau mengalah dengan adiknya. ia masuk dan ikut duduk bertiga di kursi belakang.     

Emelly menggeser sedikit tempat duduknya, diikuti oleh Tiara.     

" Ah...nyebelin, sesak tahu. kakak di depan sana" gerutu Emelly. ia menunjuk jok mobil bagian depan dekat sopir.     

" Kamu saja sana yang di depan" jawab Yohan yang tidak mau mengalah.     

" Puff...kalian ini, sama saja tidak ada yang mau mengalah" ucap Tiara sambil tersenyum melihat dua orang di sisi kanan dan kirinya Sama-sama cemberut karena memperebutkan dirinya.     

Yohan melihat Tiara yang tersenyum hatinya begitu bahagia. ia memberikan kode rahasia kepada Emelly dengan kedipan mata.     

" Cup" Emelly dan Yohan mencium pipi Tiara.     

Tiara terkejut" Eh... Terimakasih" ucapnya tersenyum bahagia. ia tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini sejak dulu.     

Tak terasa bulir air mata Tiara jatuh menetes begitu saja tanpa ia sadari. hatinya sangat tersentuh dengan kehangatan yang di berikan suami dan adik iparnya ini. meskipun ia dan Emelly baru saja bertemu.     

"Sayang, kok kamu menangis? Katakan apa ada yang sakit? jika kamu sakit kita pulang saja." tanya Yohan kepada Tiara karena melihat bulir air mata jatuh di pipi wanita cantik ini dan tak sengaja menetes di punggung tangannya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.