CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

142. Hanya ingin Ice Cream (2)



142. Hanya ingin Ice Cream (2)

0Tin...tin.... tin....     
0

Yohan membunyikan klakson mobil untuk meraih perhatian Tiara yang sedang berjalan lurus ke depan tanpa menghiraukan teriakan laki-laki ini dari dalam mobil. " Sayang... Naiklah! Aku akan mengantarmu kesana." Kata Yohan dari dalam mobil. Namun istri kesayangannya itu sudah terlanjur jengkel dan marah.     

Tiara sama sekali tidak menggubris perkataan Yohan dan malah terus saja berjalan ke depan dan tidak mau naik mobil. "Tidak perlu! Aku bisa pergi sendiri." Jawabnya menolak. Dan tetap berjalan kedepan dengan langkah yang semakin dipercepat dan cenderung setengah berlari dari kejaran suaminya.     

"Dasar Tiara keras kepala sekali!" Kata Yohan dengan setengah emosi. ia udah tidak sabar lagi, kali ini ia harus mengambil tindakan cepat . Laki-laki ini dengan cepat turun dari mobil dan berlari mengejar istrinya. Yohan menarik tangan Tiara untuk menghentikan langkah Tiara dan langsung menggendong istri mungilnya itu menuju mobil.      

Wanita ini tersentak kaget dan mulai meronta dan memberontak. Bagaimanapun ia masih sakit hati dengan suaminya, sebal, jengkel dan kecewa masih menyelimuti hati wanita cantik ini. Apapun yang dikatakan Yohan juga terasa percuma. Jadi, satu-satunya cara dengan bertindak langsung. "Hey! Turunkan aku!" Teriak Tiara sambil menggerak-gerakkan kedua kakinya dan memukul kecil dada Yohan. "Kau jahat! Yohan turunkan aku!." Teriak Tiara sekali lagi.     

Yohan tidak menghiraukan teriakan dan protes istrinya dengan cepat ia membuka pintu mobil dan meletakkan Tiara dikursi depan, memasangkan sabuk pengaman dengan cepat meski istrinya terus memukul kecil dirinya karena jengkel. Bagi Yohan itu bukan apa-apa. Anggap saja sebagai pijatan gratis dari Tiara, dibanding ia harus melihat istrinya menangis sepanjang jalan seperti sekarang ini. Bukankah itu jauh lebih memalukan? Baginya dan keluarga besar Kim.     

Setelah selesai memasang sabuk pengaman Yohan segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil dengan sedikit kasar untuk menghentikan tangisan dan Omelan istrinya.     

Bruakk...pintu mobil di banting dengan keras hingga membuat Tiara bergidik, seperti kali ini suaminya sedang marah besar. Ia mulai berfikir, apa ia sudah keterlaluan kali ini? Tetapi ia hanya meminta es cream dan Yohan malah marah. Sungguh menyebalkan pikirnya.     

Yohan dan Tiara sudah berada di dalam mobil. "Diam! Dan duduk dengan baik dan tenang!" Kata Yohan setelah masuk ke dalam mobil. Suami tampan Tiara dengan cepat melajukan mobil menuju lokasi toko ice cream yang dimaksud oleh istrinya.     

Benar seperti tebakan Tiara bahwa suaminya sekarang sedang merajuk dan marah. Ia bahkan tidak berkata sepatah katapun ketika dalam perjalanan menuju tempat penjual ice cream coklat yang ia inginkan.     

Sesampainya di lokasi toko. Yohan segera menghentikan mobilnya dan dengan cepat Ia berlari menuju pintu toko ice cream itu karena sang penjaga toko akan menutup tokonya karena hari sudah larut malam.     

"Pak, pak tunggu! Jangan ditutup!" Teriak Yohan Untuk menghentikan penjaga toko menutup tokonya.     

Penjaga toko menoleh kearah seorang laki-laki muda yang memakai jas formal sedang berlari terengah-engah menuju kearahnya. Pemilik toko itu segera berhenti menutup pintu karena kaget mendengar teriakan seseorang orang memanggil dirinya.     

Yohan berlari mendekati penjaga toko ice cream itu Dengan nafas kembang kempis setelah berlari. "Pak saya ingin membeli setiap jenis ice cream di tempat semua yang masih tersisa" kata Yohan kepada pemilik toko ice cream sambil mengatur nafasnya.     

" Anak muda, apa kau tidak salah? Untuk apa Ice Cream sebanyak itu?" Tanya pemilik toko.     

Penjaga toko masih heran melihat Yohan. Dari penampilannya iya tahu bahwa laki-laki yang sedang berdiri di depannya bukanlah orang biasa. Tetapi Mengapa laki-laki ini membeli ice cream di tempatnya yang jelas-jelas cuma toko kecil di pinggir jalan. Dari penampilannya ia bisa saja ke tempat yang jauh lebih mewah dan mahal.     

"Es krim yang masih ada bukan?" tanya Yohan membuyarkan lamunan penjual es krim itu.     

"Oh, tentu. silakan Masuk saya akan mengambilkan nya" jawab laki-laki tua penjual es krim itu sembari mempersilahkan yohan dalam tokonya.      

Tiara turun dari dalam mobil yang berjalan menuju toko ice cream itu. Iya kemudian masuk menyusul suaminya.     

Penjual es krim selanjutnya memberikan satu kantong plastik berisi 5 es krim kepada Yohan. "Es krim mana yang kamu inginkan? "Tanya kepada istrinya sambil memberikan kantong plastik berisi es krim kepada Tiara.     

Tiara mengambil sebuah es krim cokelat dan langsung membukanya di tempat itu kemudian ia memakan dan menjilatinya dengan begitu nikmat sambil tersenyum puas.     

"Emm..." Gumamnya sangat menikmati dengan wajah belepotan dengan ice cream.     

Yohan cuma menelan ludah. Ia melihat Tiara yang sedang menjilati ice seperti seseorang yang tidak pernah memakan es krim seumur hidupnya.     

" Hei, pelan-pelan makannya. apa kau tidak pernah memakan es krim sebelumnya?" Kata Yohan.     

"Hah... Tentu saja pernah! memang kamu pikir aku hidup di masa zaman dinosaurus, sehingga aku tidak pernah memakan sebuah es krim? "Jawab Tiara dengan ketusnya dan kembali menikmati es krim di tangannya sampai habis.     

Setelah selesai makan Yohan ingin membayar semua es krim yang telah dibelinya. Namun sebagai seorang CEO yang sangat kaya, ia tidak pernah membawa uang cas di dalam dompet, yang ada hanya sederet kartu kredit dari sejumlah bank ternama yang berbeda berjajar rapi di dalam dompetnya.     

"Pak, apakah Disini bisa membayar dengan kartu kredit?" Tanya yohan yang sedikit ragu.     

"Maaf tuan, toko kami hanya menerima uang cas" jawab penjaga toko sambil tersenyum.     

"Oh, maaf. Saya sedang tidak membawa uang cash. Besok saya akan mengirimkan orang saya  untuk membayar." Kata yohan sembari memberikan kartu nama.     

 Penjaga toko itu membaca kartu nama yang diberikan oleh Yohan dan tersenyum. seorang CEO dari perusahaan besar  di kota  S mampir dan membeli es krim di toko kecilnya. Sungguh suatu kehormatan. Pikiran penjaga toko ice cream itu.     

" Tidak perlu tuan, anggap saja Ini hadiah dari saya untuk wanita yang sedang hamil." Kata penjaga toko es krim itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.