CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

155. Mereka tidak pulang



155. Mereka tidak pulang

0Gadis ini masih terdiam berdiri di depan nyonya Kim dan belum menjawab pertanyaan dari sang nyonya besar. Nyonya menjadi penasaran, mengapa pelayannya ini belum juga pergi memanggil Tiara dan Yohan. "An an! Mengapa kamu malah bengong? Ayo cepat panggil tuan dan nyonya muda untuk turun ke bawah sekarang juga. "Katanya Nyonya Kim sekali lagi memberikan perintah kepada pelayannya itu.     
0

"Tapi nyonya besar, Bukankah Nyonya muda tadi sedang bersama anda? Tadi pagi, nyonya muda dengan Joni menyusul nyonya dan tuan ke toko perhiasan, setelah Joni menjemputnya atas perintah nyonya besar. "Kata an an yang kembali melemparkan pertanyaan kepada nyonya besar Kim.     

Nyonya Kim mengerutkan dahinya, "apa maksudmu? Bukankah Yohan dan Tiara sudah kembali ke kediaman ini terlebih dahulu?" jawab Nyonya Kim sambil bertanya lagi.     

 Mendengar jawaban nyonya besar nya An an malah semakin bingung. "Maaf Nyonya besar, tetapi Nyonya muda maupun tuan muda sama sekali belum pulang ke kediaman ini sampai sekarang. "Jawab an an dengan jujur.     

nyonya Kim mulai berfikir dan bergumam sendiri. "Dasar bocah nakal ini! pergi ke mana mereka berdua?" Gumam Nyonya Kim dengan sedikit jengkel.     

Tuan Kim cuma tersenyum. " Sudahlah sayang. biarkan mereka menikmati waktu kebersamaan berdua, nanti juga pulang. Tidak perlu kita terus mengontrol kehidupan mereka terus menerus. Tugas kita adalah mengamati, memberikan perhatian dan jika mereka melakukan kesalahan, kita sebagai orang tua membantu untuk meluruskan saja." Kata tuan Kim dengan bijaksana.     

nyonya Kim cuma bisa menghela nafas panjang. ia tidak berniat mengekang atau melarang dan menghalangi kebersamaan putra dan istrinya. ia cuma ingin dekat dengan menantu dan calon cucu mereka.      

"Puh...kamu itu, dari dulu selalu saja membela Yohan. Baiklah, aku akan menunggu mereka sampai pulang. Jika Yohan berani membawa menantu dan calon cucuku pergi dari rumah ini, awas saja! Akan aku Jewer dia nanti!." Gerutu Nyonya Kim dan wajah masam dan cemberut.     

"Puff...ha..ha...Kamu ini lucu sekali, Yohan itu kan mau bawa istrinya sendiri. mengapa kamu menjadi kesal? dia pasti punya alasan mengapa belum pulang sampai sekarang. bisa saja mereka sedang jalan-jalan di luar saat ini, atau sedang makan siang bersama. Bukankah beberapa hari ini kita sudah melarang menantu kita untuk keluar rumah untuk beristirahat." jelas Tuan Kim.     

"ya Aku tahu, tetapi aku belum puas tinggal bersama dengan mereka dengan hanya beberapa hari saja. kalau bisa aku ingin mereka berdua tinggal di kediaman ini sampai kita lahir nanti atau mungkin sampai cucu kita besar supaya aku bisa bermain bersama cucu kita kelak." jawab Nyonya Kim jangan menjelaskan alasan Dan harapannya untuk Tiara dan yohan.     

" iya sayang... aku mengerti. aku pun memiliki harapan yang sama sepertimu. bisa bermain dan melihat cucu kita dewasa, tentu sangat bahagia sekali. ditambah Jika kita masih bisa melihat cucu-cucu kita menikah nantinya." kata tuan Kim  dengan harapan yang sama.     

Nyonya Kim tersenyum bahagia, mungkin yang dikatakan oleh suaminya semuanya benar. putranya dan menantunya sekarang mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama. iya yakin Setelah itu mereka pasti masih akan kembali lagi ke kediaman keluarga besar Kim.      

" Sayang, aku ingin istirahat di kamar. tulang-tulang tuaku ini rasanya sudah mau patah saja setelah berjalan-jalan menemanimu seharian ini. apakah kau ingin ikut atau menunggu Yohan dan Tiara pulang disini?" Tanya tuan Kim kepada istrinya yang masih duduk tenang di kursi bersamanya.     

"Tidak, aku ingin menunggu mereka sebentar lagi. kau istirahatlah terlebih dahulu, nanti aku akan menyusul jika mereka sudah pulang." kata wanita ini menari menitipkan paper bag berisi hadiah yang akan diberikan kepada Tiara kepada suaminya untuk disimpan terlebih dahulu di dalam kamar tidur mereka dan akan memberikannya setelah menantu dan putranya itu pulang.       

"oke, baiklah. aku akan istirahat di kamar dahulu "jawab Tuan Kim sembari menerima titipan dari istrinya tersebut kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar tidur milik mereka yang berada di lantai dua.     

An an yang sedari tadi masih berdiri di ruang tamu hingga kakinya terasa kebas karena tidak berani pergi tanpa izin dari tuan dan nyonya besar nya, mulai memberanikan diri untuk bertanya. "nyonya, apakah masih ada hal yang bisa saya lakukan? "     

"tolong bawakan aku segelas jus jeruk sekarang Dan tambahkan beberapa bongkahan batu es kecil. "perintah Nyonya Kim kepada pelayannya tersebut.      

" baik nyonya "gadis cantik ini segera melaksanakan perintah dari majikan dengan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil segelas jus jeruk segar untuk sang nyonya besar dan juga secangkir kopi untuk tuan besar.     

Beberapa saat kemudian an an sudah kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan berisi segelas jus jeruk dingin dan secangkir kopi panas diatas nampan yang ia bawa dari dapur. Gadis ini melangkahkan kakinya dengan pelan supaya minuman yang dibawanya tidak tumpah dan belepotan di tepian gelas maupun cankir, sesampainya di depan tuan dan nyonya Kim. Ia duduk berjongkok secara perlahan untuk menyajikan minuman-minuman itu diatas meja dengan hati-hati.     

"Tuan besar, nyonya besar. Silakan dinikmati minumannya. Apakah ada lagi yang bisasaya bantu?" Tanya an an kepada kedua majikannya itu sebelum ia meninggalkan ruangan itu, jika memang sudah tidak ada tugas untuknya lagi.     

"Oh, tidak ada. Kau bisa melanjutkan kembali pekerjaan mu." Kata nyonya Kim kepada an an.     

"Oh, terimakasih. Jika begitu saya minta izin undur diri untuk membersihkan dan merapikan kamar nyonya muda." Kata an an meminta izin kepada Nyonya Kim.     

"Ya, silakan" jawab nyonya Kim. Wanita ini mengambilkan cangkir kopi yang di letakkan oleh an an di atas meja dan memberikannya kepada tuan Kim yang sedang membaca koran disampingnya.     

"Sayang, minumlah dahulu sebelum dingin." Katanya dengan menyodorkan cankir kopi kepada suaminya.     

Tuan Kim hanya tersenyum dan menerima pemberian istrinya dengan senang hati kemudian meminumnya secara perlahan karena masih panas.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.