CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

161. Cemburu



161. Cemburu

0Jonatan mendongak dan melihat kearah wajah cantik itu. "Sayang... Kamu ada Disni juga?" katanya sedikit terkejut, tetapi ini juga sebuah berkah baginya. setidaknya ia tidak perlu memesan taksi atau jalan kaki lebih jauh lagi untuk menunggu taksinya datang.     
0

"Oh, aku baru saja makan malam bersama teman-teman kantor lainnya, ada Tina, Sandra,   dan juga Dion. direktur sendiri mengapa bengong Disini sendiri? dimana wanitamu?" tanya Sekertaris Anne dengan setengah nada menyindir. jelas yang ia maksud adalah Tara Jiang.     

"Haiist...sayang, sudah ada kamu Disini. mengapa harus ada dia? ayo kita pulang." kata Jonatan merayu.     

Sekretaris Anne seketika menoleh dan memandang Jonathan. "Eh, Kenapa kau mengikutiku? dimana mobilmu?" Tanyanya penasaran.     

"Emm...Mobilku barusan kena derek. Ban depan pecah. aku pulang bersamamu saja cantik" kata Jonatan merayu sambil mengedipkan mata. tangannya mencubit manja dagu Sekertaris Anne.     

"Ha...ha...Ban pecah apa? mobil derek siapa? Bilang saja kau telah di campakkan oleh nona besar Keluarga Jiang itu tadi. Aku tidak bodoh sayang...Kau merayuku hanya karena kau ingin aku mengantarkan kamu pulang ke apartemen bukan?" Sindir Sekertaris Anne kepada Jonatan. sebenarnya ia tahu saat Jonatan keluar dari restoran itu bersama Tara Jiang dan wanita cantik itu telah meninggalkan Jonatan begitu saja.     

"Haiist..Iya! Aku tidak bawa mobil ke tempat ini dan Tara Jiang baru saja pergi dan meninggalkan aku begitu saja. Kau ini benar-benar susah sekali untuk di bohongi." jawab Jonatan yang mengakui  kebohongannya kali ini.     

"Baiklah karena kamu sudah mengakui kesalahanmu yang berbohong kepadaku. Aku akan mengantarmu pulang ke apartemenmu sekarang" Jawab Sekertaris Anne sambil memberikan kunci mobilnya kepada Jonatan, supaya laki-laki kekasih sekaligus bosnya itu bisa menyetir mobil untuknya.     

VILLA PRIBADI SANG PRESDIR     

Tiara dan Yohan yang tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang ke villa pribadi Yohan. " Sayang... mengapa tadi kamu membiarkan mereka mengganggu kita?Sungguh ma karena kejahatan yang aku siapkan untukmu telah hancur begitu saja karena mereka." Yohan ingin tahu alasan tindakan Tiara tadi. Dia bisa saja mengusir mereka dari tempat mereka makan, tetapi ia malah membiarkan mereka begitu saja menghinanya.     

" Oh...aku hanya ingin tahu, apa yang akan mereka lakukan. Aku tidak menyangka jika Tara masih saja tergila-gila dengan Presdir Kim yang terhormat ini" kata Tiara sinis karena merasa cemburu saat Yohan dengan tiba-tiba dipegang tangannya dengan mesra oleh saudarinya itu.     

Yohan hanya tersenyum dan mulai menggoda istrinya. " Hmm... sepertinya aku mencium aroma kecemburuan!" sindirnya kepada Tiara.     

Mendengar ucapan suami nya Tiara melirik ke samping dengan wajah yang sangat cemberut, marah, pipi menggembung seperti ikan kembung adalah ekspresi wajah yang sering ia gunakan ketika merasa jengkel dengan suaminya.     

" Siapa yang cemburu! tidak sama sekali" kata Tiara. wajahnya memerah, mulutnya menolak mengakui tetapi ekspresi wajahnya dan tingkah lakunya membenarkan ucapan suaminya.      

" Oh ya... sepertinya seorang Tara Jiang belum bisa membuatmu cemburu kepadaku. mungkin aku harus mencari yang lain yang bisa membuat istriku yang cantik ini cemburu dengan suaminya " kata Sang presdir untuk menggoda istrinya.     

" Coba saja kalau berani!  sana cari! Kamu tidur diluar malam ini"  jawab Tiara ketus. Ibarat kata kekesalannya malam ini  sudah sampai ubun-ubun, ditambah lagi candaan suaminya yang tambah membuatnya kesal dan jengkel.     

" Puh...Sadis!" Keluh sang presiden direktur muda ini, niatnya membahagiakan istrinya malam ini berakhir dengan hukuman tidur diluar kamar. Memang Yohan sepertinya sedang bernasib sial hari ini.     

Beberapa saat kemudian Yohan dan Tiara sudah sampai di vila pribadi mereka. Tiara langsung turun dari mobil dan berjalan dengan cepat menuju ke dalam rumah dan meninggalkan Yohan begitu saja yang berlari mengejarnya di belakang.     

"Sayang, ayolah! Jangan hukum aku seperti ini. Izinkan aku untuk tidur di dalam kamar malam ini ya? Mereka yang datang bukan salahku juga "Rayu sang presdir kepada istrinya, berharap Tiara akan memaafkannya dan mengizinkannya untuk tidur bersama di dalam kamar malam ini.     

Namun wanita cantik ini tetap mengabaikannya, walaupun yohan sudah mengeluarkan semua rayuan maut nya malam ini.     

mereka sudah sampai di depan pintu kamar tidur mereka. Tiara membuka pintu dan langsung masuk kemudian Yohan yang berjalan di belakangnya akan mengikutinya masuk. Tetapi wanita ini dengan cepat mendorong suaminya itu untuk keluar dari pintu Kemudian menutup pintu itu dengan rapat dan cepat.      

Bruaakk.... Pintu tertutup dan terkunci dari dalam.     

'tok...tok...tok...' Yohan mengetuk pintu itu berkali-kali di depan pintu kamar.     

"Ayolah sayang buka pintunya. Aku mengaku salah, maafkan aku. Aku hanya bercanda saja. Please! Buka pintunya." Kata Yohan.namun Tiara tidak mau membukanya.     

Tiara tidak menghiraukan suaminya. Ia langsung berganti baju kemudian berangkat tidur dan menyelimuti seluruh tubuhnya dan menutup telinganya dengan bantal supaya ia tidak mendengarkan ketukan pintu dan teriakan suaminya yang berusaha merayunya untuk membukakan pintu.     

Yohan yang berada di depan pintu, menempelkan telinganya di depan pintu untuk memastikan istrinya belum tidur.tetapi tidak ada suara sama sekali dari dalam kamar.     

"Ah, sial! Sepertinya aku benar-benar harus tidur di kamar tamu malam ini." yahan melangkahkan kakinya meninggalkan depan pintu kamar dengan lesu. Ia tidak menyangka bahwa candaannya malam ini membuatnya berakhir dengan hukuman tidur sendirian.     

Yohan masuk ke kamar tidur tamu. ia mulai melepas kemejanya dan berbaring di atas tempat tidur. meskipun tubuhnya telah berbaring terlentang di atas ranjang dan juga matanya terpejam namun pikirannya seakan melayang tidak pada tempat itu tetapi sedang memikirkan istrinya.     

"Tiara, Mengapa kamu kejam sekali." Gumamnya.     

Yohan bangun dari tempat tidurnya dan memakai kemejanya kembali kemudian keluar dari kamar tamu itu. untuk mengambil minum karena haus dan secara tidak sengaja berpapasan dengan Bibi Alaen yang kebetulan belum tidur.     

"Oh, tuan muda. Mengapa tuan muda berada di kamar tamu?" Tanya bibi Alaen.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.