CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

174. Menjemput Menantu Kesayangan (9)



174. Menjemput Menantu Kesayangan (9)

0Tuan Kim yang duduk di depan dekat dengan sopir, begitu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh isterinya. Mengapa ia tertawa sendiri setelah menerima telepon. Pasti ada sesuatu yang tidak beres atau yang sedang terjadi.     
0

"Sayang...Siapa yang baru saja Telepon tadi? sepertinya kau sangat bahagia." tanya tuan Kim yang penasaran.     

Wanita cantik ini tersenyum mendengar pertanyaan suaminya. Ia tahu suaminya pasti penasaran saat ini, mengapa ia bisa tertawa lepas seperti tadi.     

" Oh itu tadi bibi Sue, sayang. Ia bilang anak nakal itu sudah pulang kerumah dan sedang membuat seisi rumah kalang kabut. para pelayan sampai ketakutan karenanya, bahkan tak ada satupun yang berani mengangkat kepalanya di depan Yohan.dengan muka datarnya itu, ia meminta bibi Sue untuk menelepon kita.kau tahu untuk apa?coba tebak sayang?? hanya untuk bertanya dimana istrinya ha...ha....dasar konyol!. Ia meminta kita segera mengembalikan istri emasnya ini" jelas nyonya Kim sambil tertawa tidak berhenti-henti. Dalam bayangannya, pasti di rumah keadaannya sudah seperti kapal pecah saja. Aku ingin cepat sampai rumah dan melihat tingkah konyolnya, seperti apa kali ini ia akan memperjuangkan istrinya dan mengambilnya dari tangan kita.     

Mendengar perkataan istrinya, tuan Kim hanya menggelengkan kepalanya. Samapai kapan istri dan putranya ini bisa berdamai dan berbagi kasih sayang untuk Tiara.     

" Sayang... sudahlah, anak kita sudah dewasa. Kamu jangan menggodanya terus dengan membawa kabur-kaburan istrinya. Mereka ini masih tergolong pengantin baru loh! Ah...kamu kejam sekali" Sebenarnya tuan Kim juga ingin tertawa, tetapi ia tahan karena tidak enak dengan Tiara. Menantu barunya ini benar-benar terlihat polos. "Maafkan kami sayang, gara-gara keusilan mama dan anaknya kau yang harus jadi korbannya. Tetapi percayalah kami akan menyayangimu seperti anak kami sendiri." Gumam tuan Kim dalam hati. Laki-laki ini tersenyum melihat kearah Tiara.     

Tiara hanya bengong mendengarkan percakapan papa dan mama mertuanya. Apalagi Joni, ia hanya bisa senyum-senyum sendiri saja, pemuda ini tahu yang sedang dibicarakan tuan dan nyonya besar nya adalah tuan muda Yohan. Tiara belum mengerti apa sebenarnya yang terjadi, dan siapa yang di maksud dengan anak nakal sedari tadi oleh papa dan mama suaminya itu.     

" Pa...Ma...Apa yang terjadi? Anak siapa yang anakal? Apakah ada saudara yang berkunjung dan membawa anak kecil?" tanya Tiara dengan begitu polosnya. Ia memberanikan diri untuk bertanya kepada kedua orang tua suaminya itu.     

Nyonya Kim melihat ke arah Tiara dan melihat wajah polos dan tidak bersalah itu. " Ha...ha..." sekali lagi ia tertawa. Setiap melihat Tiara, ia teringat dengan Yohan. Ia tidak bisa membayangkan ekspresi wajah putranya itu jika sudah sampai rumah. Wanita cantik ini seperti piala yang sedang di perebutkan antara Yohan dan mamanya.     

" Eh...Apa ada yang lucu?" Tiara bingung sendiri, ketika melihat kedua orang tua Yohan tertawa terbahak-bahak.     

Tuan Kim tahu Tiara sedang bingung dengan tingkah laku mereka berdua yang sedari tadi hanya tertawa saja.     

" Tidak! Tidak ada Sayang. sama sekali tidak ada yang lucu disini, tetapi yang lucu ada di rumah. Sudahlah, nanti juga kamu akan tahu." jawab tuan Kim dengan masih menahan tawa.     

" Oh begitu ya. Lucu? Dirumah?" Tiara mencoba mencerna maksud perkataan mama mertuanya itu, tetapi tetap saja tidak faham. Mungkin ketika sampai di kediaman keluarga besar Kim nanti.     

"Ya sudahlah. mungkin aku tunggu sampai rumah saja ya?" gumam wanita cantik ini dalam hati.     

KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     

Sementara itu, Kim Yohan di rumah keluarga Kim, masih menunggu laporan dari para pelayan apakah mereka berhasil menghubungi nyonya dan tuan besar mereka. Dengan tidak sabar ia menunggu di ruang tamu, bibi Sue datang mendekatinya. Bersiap untuk melaporkan hasil percakapan ia dengan Nyonya besar di telepon.     

"Tuan muda, tuan dan nyonya besar sedang dalam perjalan pulang bersama nyonya muda. Saya harap tuan muda bisa tenang dan sedikit bersabar." bibi Sue, meninggalkan tuan mudanya di ruang tamu sendiri.     

" Mama dan papa ini, apa lagi maunya. mengambil istriku diam-diam. Belum menikah! Di suruh menikah dan mereka bingung mencarikan jodoh untukku. Sudah nikah! Istriku di bawa kabur-kaburan terus. Haist...menyebalkan. Hemm...Apa mereka ingin main petak umpet denganku?" Yohan merebahkan tubuhnya di atas sofa, ya setidaknya ia sudah tenang karena ia tahu istrinya bersama dengan orang tuanya dalam keadaan baik-baik saja. Ia menunggu kedatangan mereka dengan sabar.     

Sekitar 30 menit kemudian, terdengar suara mobil baru saja datang dan berhenti di depan pintu.     

Bruaakk....Sopir  membukakan pintu mobil untuk para tuannya. Tuan dan nyonya Kim serta Tiara turun dari mobil. Mereka mulai melangkah masuk ke dalam rumah dengan santai dan tanpa rasa bersalah. apalagi Tiara yang seolah tidak tahu apa-apa dengan rencana orang tua Yohan dan juga kedatangan suaminya di kediaman keluarga besar Kim siang ini. yang ia tahu Yohan masih rapat dengan para pegawai perusahaan serta tadi saat ia pergi juga belum sempat minta izin, apalagi pamit dengan suaminya.     

Para pelayan yang sedari tadi ketakutan oleh tingkah laku putra kesayangannya mereka itu, telah berjajar rapi menyambut kedatangan mereka bertiga. betapa leganya nafas para pelayan ini ketika melihat mobil tuan dsn nyonya besarnya tiba, setidaknya akan ada orang yang bisa menjinakkan tuan muda Yohan.     

" Tuan besar, nyonya besar, nyonya muda selamat datang"      

"Tuan besar, nyonya besar, nyonya muda selamat datang"     

"Tuan besar, nyonya besar, nyonya muda selamat datang"     

Tiara cuma tersenyum manis, kepada para pelayan itu. Ia sedikit canggung, dalam kehidupannya selama ini sebagai nona besar keluarga Jiang. Ia belum pernah di sambut dengan cara seperti ini.     

Mereka masuk ke dalam rumah dengan tetap bersikap tenang, meski tuan dan nyonya Kim tahu. Yohan pasti sudah siap dengan Omelan nya ketika bertemu mereka nanti, apalagi sekarang Tiara bersama Mereka. Sudah jelas keduanya, telah tertangkap basah sudah membawa kabur istri anaknya itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.