CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

200. Merawat Menantu Kesayangan (3)



200. Merawat Menantu Kesayangan (3)

0An an dan dokter Glen berjalan menuju ke ruang tamu untuk menemui menemui sang pemilik rumah.     
0

Sesampainya di ruang tamu. Nyonya Kim sudah menunggu dengan duduk di atas sofa dan membaca koran berita pagi ini.     

"Tante" Sapa Glen ketika melihat nyonya Kim dari kejauhan dan kemudian berjalan mendekat.     

Nyonya Kim mengalihkan pandangannya dari koran dan melihat kearah sumber suara.     

"Oh, Glen. Kamu sudah datang, Ayo kita langsung saja ke kamar Yohan. Tiara sedang beristirahat di kamarnya."     

nyonya Kim berjalan di samping Glen menuju kamar Yohan di lantai atas.     

Tak tak tak...suara kaki keduanya menaiki anak tangga dengan santai tanpa terburu-buru, apalagi Tiara juga masih istirahat. sesekali Glen mengajak Nyonya Kim untuk mengobrol. Untuk mencairkan suasana biar tidak terlalu tegang.     

"Tante, kenapa bukan Yohan yang menghubungiku? Dimana anak nakal itu?" tanya Dokter Glen yang merasa penasaran karena biasanya Yohan lah yang paling panik ketika istrinya terlihat sedang tidak enak badan. tetapi kali ini justru orang tuanya yang menghubunginya. Dokter Glen bertanya kepada nyonya Kim.     

" Dia sudah berangkat ke perusahaan tadi pagi. ada berkas penting yang harus ia periksa dan ditandatangani karena itu Yohan menitipkan Tiara kepadaku" jelas Nyonya Kim.     

Nyonya Kim dan dokter Glen sudah sampai  depan pintu kamar Tiara. keduanya segera masuk ke dalam untuk melihat keadaan Tiara saat ini.     

Ceklakk.... suara pintu kamar terbuka Keduanya terkejut seketika sesaat setelah membuka pintu.     

"Sayang, bangun. Glen sudah..." kata-kata Nyonya Kim terputus karena terkejut melihat keadaan menantunya yang tergeletak di atas lantai dalam keadaan tak sadarkan diri.     

drap.. drap.... drap....     

Nyonya Kim dan dokter Glen segera berlari menuju ke arah Tiara. Dokter Glen segera mengangkat tubuh Tiara ke atas tempat tidur dan membaringkan dengan pelan dan hati-hati.     

"Sayang...Kamu kenapa? Glen ayo cepat tolong Tiara" Nyonya Kim mulai panik. Dokter Glen segera mengeluarkan alat medis yang di perlukan dan mulai memeriksa kondisi Tiara.     

Dokter Glen sudah selesai memeriksa kondisi Tiara.     

" Glen, Bagaimana keadaannya?" tanya Nyonya Kim.     

"Ia sangat lemah. Tiara harus istirahat total beberapa hari. Tante sebaiknya memintanya untuk beristirahat dan jangan izinkan dia bekerja dulu. Masa awal kehamilan masih sangat rentan, jika ia terlalu capek itu tidak akan baik untuk tubuhnya dan janinnya. Tante tentu juga tahu soal itu" Jelas dokter Glen.     

"Baiklah, ini juga salahku. aku yang kurang hati-hati tadi saat menjaganya. aku membiarkan dia sendirian di kamar. mungkin ia tadi pingsan saat mau ke kamar mandi." Nyonya Kim berusaha untuk mendapat lebah penyebab Tiara pingsan.     

"Glenn apakah perlu kita membawanya ke rumah sakit? "tanya Nyonya Kim yang merasa tidak tenang.     

"tidak perlu tante, Tiara hanya perlu banyak istirahat saja. aku akan menuliskan beberapa resep obat dan vitamin untuk nya. usahakan tiara untuk makan lebih teratur mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur. itu akan membantu supaya lebih sehat." jelaskan dokter Glen kepada nyonya Kim.     

"baiklah aku sendiri yang akan mengatur makanan yang akan disajikan untuknya dan juga dan memastikannya untuk minum susu dan beberapa vitamin."     

Nyonya Kim memutuskan untuk mengawasi Tiara sendiri dan tentunya di bantu oleh beberapa pelayannya.     

Dokter Glen menuliskan beberapa resep obat pengurang mual dan vitamin untuk Tiara.      

"Tante, ini resep yang harus di ambil" menyodorkan selembar kertas kepada Nyonya Kim, berisi nama-nama obat yang harus ditebus.     

Nyonya Kim menerima kertas itu dan meminta salah satu pelayan kepercayaannya, segera pergi menebus resep obat itu.     

"An an, tolong temanilah Tiara. aku akan mengantarkan dokter keluar dulu." perintah Nyonya Kim kepada an an untuk menjaga menantunya selama ia berbicara dengan dokter Glen. kali ini ia tidak akan membiarkan Tiara di kamar seorang diri.     

" Baik nyonya." jawab an an sembari duduk di kursi dekat Nyonya muda yang masih terbaring diatas tempat tidur.     

Nyonya Kim mengajak dokter Glen keruang tamu untuk sedikit berbincang-bincang dengannya soal keadaan Tiara.     

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar Tiara, supaya istri Yohan itu bisa beristirahat.     

Ceklak....     

Nyonya Kim menutup pintu kamar dengan hati-hati, supaya suara tidak terlalu berisik.     

"Glen...Tante mau kamu merahasiakan kejadian ini dari Yohan. Kamu tahu sendiri, bagaimana sikapnya jika ia tahu istrinya seperti ini. Jelas ia akan panik sekali dan  semua kerjaan berantakan. Biar Tante saja yang merawat Tiara, sampai Yohan pulang" Nyonya meminta dokter Glen untuk menutup mulut demi kebaikan keduanya.     

mereka berdua kemudian berjalan ke ruang tamu untuk saling berbicara. tentu saja membicarakan hal seputar masalah Taira dan Yohan  kepada dokter Glen.     

An an duduk dengan sabar dan setia di dekat Nyonya muda Kim ini. terlihat jari-jari mungil dari Tiara tengah bergerak sedikit demi sedikit. sepertinya Nyonya muda Kim ini mulai siuman. an an berinisiatif untuk memberitahukan hal ini kepada nyonya besar dan juga dokter Glen, supaya mereka bisa memeriksa keadaan Nyonya muda sekali lagi.     

An an berjalan keluar untuk menemui Nyonya Kim dan dokter Glen yang berada diruang tamu. ia berjalan keluar kamar untuk memanggil keduanya.     

"Nyonya, sepertinya Nyonya muda sudah mulai siuman. bolehkan Dokter memeriksa Nyonya muda sekali lagi?" tanya an an.     

"Benarkah? baik, aku dan Glen akan segera ke atas." jawab Nyonya Kim yang segera beranjak dari tempat duduknya beserta Dokter Glen.     

"Tante Haesu sebaiknya kita lekas menghampiri Tiara. saya akan memeriksanya sekali lagi untuk memastikan keadaan Tiara. dengan begitu saya akan lebih tenang jika harus segera kembali kerumah sakit sekarang." kata dokter Glen.     

"Kamu benar. mari kita ke atas sekarang." jawab Nyonya Kim.     

mereka bertiga berjalan menuju kamar Tiara yang berada di lantai 2. an an bejalan di belakang keduanya dan baru ketika mereka sampai di depan kamar sang nyonya muda, gadis cantik ini maju kedepan untuk membukakan pintu untuk Nyonya besar dan dokter Glen supaya keduanya bisa masuk ke dalam kamar.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.