CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

242. Flashdisk (3)



242. Flashdisk (3)

0Mendengarkan perkataan Tiara dan bergerak mulai mengerutkan dahinya. "Tunggu!!! Tiara tadi berteriak kepada Yohan tentang flashdisk. Apakah yang di maksud itu milikku?? Atau milik Yohan??? Jika milikku, bagaimana bisa itu berada di tangan mereka. Apakah aku meninggalkannya di kediaman keluarga besar Kim? Tetapi aku sama sekali belum membuat data-data dan menyimpannya di dalam flashdisk itu, disaat aku memeriksa keadaan Tiara waktu itu. Setelah kejadian itu, aku sama sekali belum mengunjungi kediaman keluarga besar Kim lagi" gumam dokter Glen dalam hati.     
0

"Yohan, apa Tiara tadi berbicara tentang flashdisk?? Apakah itu milikmu??" Tanya dokter Glen penasaran. Ia hanya berfikir, siapa tahu itu adalah flashdisk miliknya yang sedang ia cari-cari.     

"Ya... Kau benar. Kami sedang berbicara tentang flashdisk yang di lemparkan seseorang ke wajahku kemarin." Jawab Yohan santai sambil memperlihatkan flashdisk itu kepada dokter Glen.     

Seketika mata Dokter Glen berbinar. Kali ini ia akan terselamatkan untuk acara besok pagi. Barang yang sudah lama ia cari-cari ternyata berada di tangan Yohan yang menyebalkan itu. Pantas saja ketika suster Molly mencarinya tidak pernah ketemu, walaupun ia sudah mengacak-acak seisi ruangan kerja dokter tampan ini.     

"Ya tuhan.... Syukurlah. Aku sudah jungkir balik mencarinya, proses itu sangat penting data-data yang sangat aku butuhkan untuk pertemuan besok di universitas H." Jelas Dokter Glen kepada Yohan.     

Yohan tersenyum menyeringai. Sebenarnya ya memiliki sebuah ide bagus untuk mengerjai sahabatnya ini, bukankah tadi iya juga dikerjain oleh dokter Glen sampai emosi karena cemburu.     

"Oh, jadi benda ini sangat penting sekali ya buat kamu? Terus mengapa kemarin kamu melemparkannya kepadaku. Seharusnya aku membuangnya ke tempat sampah saja bukankah kau sudah tidak membutuhkannya! "sindir Yohan kepada dokter clan yang wajahnya sudah kusut seperti pakaian kotor itu.     

"Yohan tampan, baik hati dan tidak sombong, suami Tiara yang kuat, kaya raya, sahabatku yang paling baik, please tolong kirimkan data-data itu kepadaku melalui email. Ya...ya... Ayolah...aku mohonnnn." Kata dokter glen merengek manja kepada sahabatnya itu yang tengah memasang wajah dingin dan jual mahal.     

Yohan melirik kearah handphone miliknya dan melihat ekspresi dokter clan yang sangat lucu seperti kucing dengan mata berbinar sambil memohon kepadanya. "Hmm... Dikirim tidak ya....???? Sebentar aku pikirkan "jawab Yohan sambil menimbang-nimbang karena sedang sengaja mempermainkan emosi sahabatnya itu. Suami Tiara ini meletakkan jari telunjuknya di dagu sambil melirik ke arah samping dan dengan sengaja tidak melihat ke arah dokter Glen yang sedang menunggu jawabannya.     

"Ayolah... please!!! kirimkan data-data itu kepadaku hari ini. baiklah kamu ingin apa untuk Aku bawakan sebagai oleh-oleh ketika aku pulang nanti, tetapi please!!! tolong, tolong sekali saja. kirimkan data itu sekarang atau paling lambat nanti malam. Ya... Yaohan tampan. Aku cium nih!" Kata dokter dan memohon ia tidak hanya menawarkan imbalan berupa oleh-oleh tetapi juga memoyongkan bibirnya seolah-olah ingin mencium sahabat nya ini, jika yohan mau mengirimkan data-data dalam flash disk itu ke emailnya.     

"Tidak! Malas sekali. Kenapa aku harus membantumu?? Lebih baik aku tidur sekarang." Jawab Yohan dengan sengaja menggoda sahabatnya itu.     

"Hai, babi gendut. Mau kemana kau? Kirimkan data-data itu dulu kepadaku!!! Awas, kau kalau tidur! Hik..hik... Dasar babi gendut jahat!!!" Suara Umpatan dokter Glen di dalam handphone miliknya Yohan.     

Yohan sengaja tidak memutuskan Panggilan teleponnya agar bisa mendengar suara umpatan kekesalan yang telah diucapkan oleh dokter Glen kepadanya dan seberapa marah sahabatnya itu.. iya tahu sahabatnya itu pasti sangat jengkel karena perilaku dan ulah usilnya.     

Yohan mengambil flash disk itu dan berjalan ke ruangan kerjanya karena Tiara sudah tertidur lelap ia akan mengirimkan data-data itu kok email milik dokter Glen. Seberapapun usilnya laki-laki tampan ini ia tidak akan setega itu dengan sahabatnya. apalagi data-data yang ada di dalam flashdisk itu memang sangat penting dan dokter Glen sangat membutuhkan data itu untuk pertemuannya besok. jika tidak! Tidak mungkin sahabatnya itu sampai sejengkel itu kepadanya.     

Yohan mengarahkan handphonenya kembali ke wajahnya dan mulai berbicara kembali dengan dokter Glen. "Hai monyet kecil! Apa kau sudah selesai mengumpat!!! sekarang katakan padaku data mana yang kau inginkan? "Tanya Yohan kepada dokter Glen.Dengan ekspresi datar dan dingin seperti biasanya.     

Ekspresi dokter setika berubah dari seperti benang kusut menjadi sangat ceria dan gembira. "Oh, Yohan ku sayang... Ularan aku tahu kau tidak akan sejahat itu kepadaku. Sekarang tolong kirimkan aku data yang berada di dalam folder' Dokter Tampan'"jawab dokter sambil tersenyum manis.     

"Apa?!! Dokter tampan? Mengapa Aku terasa ingin muntah dan mual ketika mendengarnya "jawab yohan menyindir sekaligus bercanda.     

"Sial! Dasar Yohan. kau tetap saja seperti aku tidak pernah mengakui jika aku ini memang tampan.," Protes glen kepada sahabatnya itu.     

"Faktanya kau memang tidak tampan tidak jika engkau memang tampan, seharusnya sekarang kau sudah memiliki pasangan! Jangankan pasangan kencan saja tidak pernah." kata Yuan sekali lagi yang menyindir dan menyindir terus-menerus sahabatnya itu sampai jengkel.     

"Dasar Yohan jahat, kenapa kau dari tadi suruh saja menyindirku dan membuatku jengkel! lihat saja nanti kalau aku sudah pulang dan sampai di rumah aku akan benar-benar menendang pokoknya mu!!! kata dokter Glen mengancam tetapi sebenarnya Ia hanya bercanda.     

"Terserah kaulah! mau mengumpat sampai pagi juga terserah, mau mengomel sampai mulutmu kering juga terserah! Lebih baik aku berangkat tidur dan memeluk Istriku yang cantik itu saja daripada harus mendengarkan Omelan dan juga gombalanmu yang membuat aku semakin pusing kepala. "Yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.     

Sesampainya di ruang kerja. Yohan mengambil laptopnya yang berada di atas meja kemudian duduk dengan tenang dan mulai menyalakan laptop itu kemudian memasukkan flashdisk ke dalamnya dan mengirim data-data yang dibutuhkan oleh sahabatnya itu ke emailnya. setelah selesai ia meninggalkan ruangan kerjanya dan kembali ke kamar tidurnya untuk beristirahat.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.