CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

244. Pesona Sang Dokter Muda (1)



244. Pesona Sang Dokter Muda (1)

0Dokter glen sudah berdiri di atas podium di dalam aula pertemuan ia memberikan materi atau penjelasan kepada seluruh mahasiswa yang hadir di ruangan itu dan memberikan sedikit pengetahuannya tentang dunia medis kepada para mahasiswa kedokteran universitas dan sesuai dengan permintaan kepala universitas H.     
0

Selesai mengisi acara dokter glen turun dari podium dan berjalan menuju mejanya untuk bergabung dengan para dokter yang lain yang juga menjadi tamu sekaligus tutor di acara itu.     

sambutan dari para mahasiswa yang sangat antusias membuat daftar clan semakin bersemangat karena adanya masih sayang memberikan pertanyaan yang menarik kepadanya itu berarti mereka benar-benar memperhatikan apa yang telah Ia sampaikan dokter tampan ini pada saat di podium pada waktu itu dan itu tidak hanya 1 sampai 2 mahasiswa yang ingin bertanya kepadanya, bahkan sampai puluhan mahasiswa ati fakultas kedokteran di universitas H itu. Tetapi hanya beberapa dari mereka saja yang mendapatkan kesempatan untuk dijawab pertanyaannya oleh dokter tampan ini. 2 jam sudah acara telah dimulai hingga akhirnya selesai.      

"Dokter Anda benar-benar sangat menakjubkan. saya benar-benar kagum dengan kehebatan Anda. betapa luasnya pengetahuan anda tentang kedokteran dan juga Anda masih sangat muda. tentunya banyak sekali para wanita muda yang mendekati dokter tampan dan pandai seperti anda ini. saya lihat Anda juga sangat rendah hati dan tidak sombong, itu semakin menjadikan nilai plus dalam kehidupan Anda pribadi. Jika saya seorang wanita, mungkin saya sudah akan jatuh cinta kepada anda pada pandangan pertama." pujian profesor Thomas kepada dokter muda ini, saat daftar clan turun dari mimbar dan kembali ke tempat duduknya di samping profesor Thomas.     

"Profesor Thomas terlalu memuji saya. Itu membuat saya sangat malu, Saya hanya dokter biasa dan ilmu saya juga masih sangat sedikit dibandingkan dengan profesor Thomas yang jelas sudah diakui keluasan dan profesionalitas dalam mengajar ilmu pengetahuan kedokteran kepada para mahasiswa di universitas ini. Soal wanita he... he.... mungkin profesor thomas mempunyai prediksi yang sedikit meleset. Sampai sekarang saya masih single dan tidak ada seorang wanita yang berada di samping saya sebagai seorang kekasih" jelas dokter Glen kepada Professor Thomas sembari tersenyum.     

"dokter Glen! kau memang sangat rendah hati mana mungkin dokter tampan dan terkenal seperti anda tidak memiliki seorang kekasih. bahkan menurut saya jika anda menunjuk seorang wanita saja mereka akan datang dengan sendirinya tanpa Anda harus bersusah payah." Tambah dokter Kevin kepada dokter Glen yang setuju dengan ujian profesor Thomas kepada dokter muda dan tampan itu.     

"Ha...ha... Terimakasih. Terimakasih, semoga semua perkataan kalian menjadi doa untukku. Dan saya yang kalian sebut dokter muda dan tampan ini bisa segera mendapatkan jodoh seperti dokter Kevin dan juga profesor Thomas ini. Yang sudah memiliki keluarga yang utuh dan bahagia." Jawab dokter Glen sembari tersenyum karena malu. Secara Ari luar ia terlihat sempurna sebagai suami idaman. Tetapi dari dalam ia tak jauh beda dengan sahabatnya Yohan yang tidak mudah jatuh cinta kepada seorang wanita.     

Setelah selesai berbincang mereka bertiga akhirnya berjalan keluar dari aula pertemuan untuk menuju ruang istirahat di universitas itu. sekaligus untuk menuju ruangan menuju ruangan di mana telah disediakan jamuan untuk ramah tamah kepada para tamu undangan acara ini.     

Baru saja dokter tampan ini, dokter Kevin dan juga profesor Thomas keluar berapa langkah dari ruangan pertemuan itu, beberapa mahasiswi cantik kedokteran di universitas itu yang mengikuti acara tadi menghampiri dokter Glen untuk meminta tanda tangan dan nomor handphone. ada juga yang sekedar ingin berkenalan dan berjabat tangan atau untuk sekedar mengambil foto selfie saja dengan dokter tampan ini.     

"Dokter! dokter! tolong berhenti sebentar."Panggil beberapa mahasiswi cantik itu kepada dokter Glen juga Dokter Kevin.     

Dokter Glen dokter Kevin dan juga profesor Thomas sejenak berhenti dan menoleh kearah belakang. beberapa mahasiswi cantik itu berjalan mendekat ke arah mereka bertiga.     

"Dokter, Isaiah kami meminta tanda tangan anda??" Kata salah satu mahasiswi itu yang berdiri paling depan dan dekat dengan dokter glen. Gadis cantik berkulit kuning Langsat ini menyodorkan sebuah buku kecil kepada dokter Glen.     

"Oh, tentu saja." Jawab dokter Glen sembari mengambil buku kecil dari tangan gadis cantik ini. Setelah selesai ia mengembalikan buku itu.     

"Dokter, bolehkah saya meminta nomor handphone anda. Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan nanti. Tetapi saya masih bingung untuk mengatakannya? Masih seputar dunia medis juga" kata gadis di samping Dokter tampan ini. Gadis keturunan cina-amerika yang imut dan manis. Ia hanya tersenyum karena Sebenarnya sedikit malu.     

Dokter Glen hanya  tersenyum. "Emm... Jika soal nomor handphone atau pertanyaan-pertanyaan lainnya kakak bisa berhubungan langsung dengan profesor Thomas. Beliau yang akan membantu menghubungkan kakak dengan saya" jawab dokter Glen yang sedikit tidak enak hati untuk menolak memberikan kontak pribadi miliknya kepada orang yang belum dikenal. Ia hanya menghindari teror para wanita cantik penggemarnya. Meskipun ia melihat ada raut kekecewaan di wajah gadis itu.     

"Oh, seperti itu ya. Sayang sekali... Padahal banyak sekali yang ingin saya tanyakan. Tetapi tidak apa-apa, setidaknya kami bisa mendapatkan tanda tangan dokter dan saya mohon kali ini dokter tidak menolak permintaan saya untuk berfoto bersama." Kata gadis ini begitu berharap permintaannya akan dikabulkan oleh dokter tampan ini.     

"Hemm... Baiklah." Jawab dokter Glen. Akhirnya mereka satu-persatu gadis itu melakukan foto bersama dengan dokter Glen, dokter Kevin dan juga profesor Thomas.     

" Terimakasih dokter...," Kata para gadis itu setelah mendapatkan semua yang mereka inginkan. Kemudian mereka meninggalkan dokter Glen, dokter Kevin dan profesor Thomas.     

"Eh'em... Eh'em... Yang single, tampan, berbakat, pandai, terkenal, rendah hati, baik dan tidak sombong. Yang katanya single dan tidak ada penggemar, sedang laris manis. Profesor Thomas, apalah daya kita yang sudah tua ini hanya bisa menjadi penonton saja." Kata dokter kevin yang sedikit menyindir halus sekali bercanda.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.