CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

332. Pertengkaran ibu dan putranya



332. Pertengkaran ibu dan putranya

Seketika laki-laki tampan ini membalikan badannya dan memandang kearah adik perempuannya itu. " Memang kenapa aku tidak boleh membuka pintu itu?" Kata Yohan menanggapi perkataan Emelly yang terlihat khawatir Itu.     

"Jika Kakak membuka pintu itu, maka Kakak akan terkejut. Ketika melihat, Siapa yang sedang berdiri di depannya." jawab gadis cantik ini dengan nada bicara yang santai. ia tahu siapa yang sedang berdiri di balik pintu itu, itulah mengapa gadis cantik ini sampai mendatangi kamar kakaknya ini.     

Yohan hanya menggelengkan kepala kemudian berjalan menuju pintu kembali dan tidak menghiraukan peringatan adik perempuannya itu.     

Ceklakk...     

pintu terbuka lebar. Seorang wanita cantik tengah berdiri di depan pintu beserta beberapa lelaki yang memakai setelan jas hitam dan berkacamata hitam, sedang berdiri berjajar di belakang wanita cantik ini.     

"Mama..." Kata Yohan dengan ekspresi terkejut ketika melihat namanya dan asisten pribadinya itu berdiri di depan pintu beserta para bodyguardnya.     

"Presdir, maaf. Nyonya besar yang memaksa saya untuk memberitahukan dimana anda dan nyonya Tiara menginap pada saat ini."  Kata asisten Steve sambil menundukkan kepalanya di depan  big bosnya itu.     

Yohan mengernyitkan dahi dan memandang ke arah mamanya yang memasang ekspresi wajah dingin, seoalah tidak merasa bersalah karena menggangu ketenangan bulan madunya.     

Sang nyonya besar hanya melirik tajam, tanpa perduli dengan perasaan atau komentar dari Yohan. "Masuk! Bereskan semua barang-barang mereka yang ada di kamar ini. " Perintah sang nyonya besar kepada semua bodyguard yang ada di belakangnya.     

semua laki-laki yang berpakaian jas hitam dan berkacamata hitam itu segera melangkahkan kakinya maju untuk menuju pintu masuk kamar sang presdir dan menjalankan perintah dari sang nyonya besar.     

"Tunggu! Jika dari kalian satu saja ada yang berani melangkahkan kaki kalian masuk kedalam kamarku, aku pastikan kalian akan kehilangan pekerjaan kalian saat ini juga!!!"  kata Sang presiden direktur Kim yohan mencegah para bawahannya itu untuk masuk ke dalam kamar pribadinya di hotel itu karena didalamnya sedang ada istri dan jika adik perempuannya, selain itu ia juga tidak ingin kamarnya diacak-acak oleh para bodyguard bawahannya itu.     

"kalian semua masuk! Kalian tidak perlu khawatir tidak akan ada yang bisa memecat kelebihan dari pekerjaan kalian saat ini." perintah Nyonya Kim sekali lagi kepada para pergi kata itu yang seolah tidak mengabaikan apa yang telah dikatakan oleh putranya sendiri.     

"Mama... Cukup! Tolong, jangan keterlaluan. Jangan memperlakukan kami seperti anak kecil lagi."   Kata Yohan kepada mamanya yang masih saja berdiri mematung di depan pintu. Emosi laki-laki tampan ini sudah mulai naik. Ia merasa marah dan jengkel. Bagaimana mungkin mamanya bisa mempermalukan dirinya di hadapan seluruh bawahannya itu.     

"Kalian yang membuat mama seperti ini."   Jawab Nyonya Kim tidak perduli dan tetapmenurunkan perintah kepada para bodyguard itu untuk merapikan semua barang-barang bawaan dan Tiara dan memaksa keduanya untuk pulang ke kediaman kirim sekarang juga.     

"Kalian semua masuk sekarang, ini perintah!!!"  Kata Nyonya besar dengan nada tinggi dan penuh emosi. kata-kata itu seolah menegaskan bahwa ia juga sedang tidak bermain-main untuk saat ini.     

Sampai akhir menutup para bawahannya itu dengan tatapan mata yang sangat tajam. Tidak ada satupun dari mereka yang berani melangkahkan kakinya untuk maju atau masuk ke dalam kamar yang digunakan menginap oleh seorang presdir dan istrinya itu, sekalipun itu adalah perintah langsung dari nyonya besar.     

" Maaf, Nyonya besar kami..."     

asisten steve hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala beserta para bodyguard-nya itu. tidak ada satupun dari mereka yang berani melawan atau pun membantah perintah dari sang presdir. Pada dasarnya mereka semua adalah bawahan dari presdir Kim dan yang memberi gaji mereka adalah perusahaan Lianxi Grup milik pribadi presdir Kim Yohan. sedangkan kedatangan mereka ke hotel ini semata-mata untuk menghormati nyonya besar yang merupakan nama dari sang presdir, lebih dari itu. jika mereka harus memilih perintah siapa yang harus ditaati atau di lakukan, mereka akan memilih untuk menaati dan melakukan perintah dari sang presdir dari pada perintahnya besar.     

Disaat Yohan dan Mamanya sedang ribut di depan pintu, Tiara dan Emelly masih duduk di sofa depan televisi sambil mengobrol santai. wajah cantik Tiara sudah terlihat pucat dan matanya juga sedikit berkunang-kunang ketika memandang ke arah televisi ataupun sekitarnya.     

"Siapa yang datang? mengapa sangat ribet di depan sana?" Tanya Tiara kepada adik iparnya itu. suara gaduh dari luar pintu sangat mengganggu pendengaran wanita cantik ini apalagi sekarang kepalanya sudah terasa sangat pusing dan juga mual.     

" itu pasti Mama! sudah jelas terdengar dari suaranya Mama sedang bertengkar dengan Kakak di depan pintu. Pasti Mama melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh kakak, jika tidak kakak pasti sudah mempersilahkan mama untuk masuk ke dalam ruangan ini." kata gadis cantik ini menebak Siapa yang datang sekaligus menjelaskan hal yang ada di dalam pikirannya.     

" Apa mama? Mengapa Yohan tidak mempersilakan mama masuk. Kau bilang dia malah mengajak mama bertengkar? Tidak! Aku harus melerai keduanya."  Kata Tiara sambil berusaha untuk bangun dari tempat duduknya.      

"Ough.... Mengapa kepalaku sangat pusing. Oh, pandanganku mulai kabur....." gumam Tiara dalam hati. Tetapi ia menyerah begitu saja, dan tetap berusaha berdiri untuk menyambut kedatangan Mama mertuanya.     

Tiara berhasil bangun meskipun kepalanya terasa berdenyut-denyut dan pandangannya berkunang-kunang. Emelly yang melihat langkah gontai wanita cantik ini cara menyusulnya berdiri.     

"Kak... Kakak cantik kenapa?"  Kata gadis cantik ini sambil meraih tangan Tiara.      

"Aku tidak....."     

Brukkk... Tiba-tiba tubuh wanita cantik ini tumbang begitu saja ke atas sofa.      

Emelly sidikit panik, gadis cantik ini segera membaringkan tubuh Tiara dengan benar diatas sofa dan secara perlahan-lahan menaikkan kaki Tiara satu per satu ke atas sofa. Kemudian menggosok telapak tangan Tiara supaya hangat sambil berteriak memanggil kakak laki-lakinya itu.     

"Kakak... Cepatlah kemari. Kakak cantik pingsan!"  Teriak Emelly sambil memberikan pertolongan pertama kepada kakak ipar perempuannya itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.