CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

363. Tertangkap basah



363. Tertangkap basah

0Sang presdir terlihat sangat emosi, ketika melihat adik perempuannya tengah tertidur menyandarkan kepada di bahu asisten pribadinya.     
0

Mendengar suara teriakan big bosnya. Asisten Steve pun segera terbangun dan sangat terkejut  melihat Emelly yang tidur menyandar di bahunya. Ia yakin gadis ini pasti tidak sengaja melakukannya. Pada dasarnya tadi mereka tidur sendiri-sendiri sambil bersandar di punggung sofa. Mungkin saat tertidur kepala gadis cantik ini merosot ke bahu asisten tampan ini secara tidak disangka dan tanpa di sadari keduanya. Saat sama-sama memejamkan mata.     

Asisten Steve memandang ke arah sang presdir yang terlihat geram dan marah. Laki-laki tampan ini kemudian menundukkan kepalanya karena memang ia bersalah. Asisten Steve mencoba membangunkan Emelly dengan cara menepuk pelan bahu gadis cantik ini, supaya gadis cantik ini segera terbangun.     

"Nona muda, cepatlah bangun. Kita sudah di jemput oleh Presdir." panggil asisten Steve kepada Emelly dengan suara pelan. Tetapi gadis cantik ini, bukannya terbangun. Emelly tanpa sadar, malah menaikkan kedua kakinya keatas sofa dan berganti posisi meletakkan kepalanya berbantalkan paha asisten Steve. Sepertinya gadis cantik ini lupa, jika ia sedang tidur di rumah sakit dan diatas sofa dekat dengan seseorang lain yang bukanlah kakak laki-lakinya.     

Gadis cantik ini memang memiliki kebiasaan tidur di pangkuan kakak laki-lakinya. Jika mereka sedang mengobrol santai. Mungkin ia sekarang sedang menganggapku tubuh asisten Steve ini adalah kakaknya Kim Yohan di saat ia tertidur.     

"Nona, apa yang engkau lakukan? Aku bisa di cincang halus oleh Presdir, jika kau berlaku seperti ini."  Gumam asisten Steve dalam hati sambil memejamkan matanya. Kali ini ia pasti akan dapat hukuman berat dari laki-laki berwajah dingin yang sedang menatap tajam ke arahnya sekarang.     

"Sial! Aku mengendarai mobil dengan terburu-buru karena khawatir kepada mereka berdua. Mereka malah enak-enakan tidur disini seperti ini. Benar-benar ingin aku ikat dan aku lempar keduanya ke kandang babi." Gerutu Yohan dalam hati.     

"Nona muda... Ayo cepat bangun! Aku masih ingin hidup. Nona... Please! Aku mohon bangunlah!"  kata asisten Steve pelan sambil mencolek lengan mungil Emelly.     

Emelly yang merasa risih dan terganggu dengan jari asisten Steve mulai merancau dan memukul dengan keras tangan itu.     

"Kakak... Jangan ganggu aku! Aku ngantuk ingin tidur."  Gumam gadis cantik ini dengan mata masih terpejam erat.     

" Dasar anak nakal! Dia sedang menganggap Steve adalah aku. Dasar anak nakal! Bagaimana bisa seorang gadis tidur sembarangan seperti itu."   Gumam Yohan dalam hati. Sang Presdir masih berusaha menguasai emosinya. Ia hanya berusah untuk mengerti. dalam keadaan seperti itu, jelas itu bukan kesalahan asisten Steve. Tetapi perbuatan nakal adik perempuannya. Meskipun begitu mereka berdua tetap harus di hukum sesuai kesalahan masing-masing.     

Yohan berjalan mendekat kearah asisten Steve dan Emelly. Laki-laki tampan ini, kemudian Segera mengangkat tubuh adik perempuannya itu dari atas sofa dan membalikkan badannya untuk berjalan ke arah pintu keluar.     

"Kau... Ikut aku dan jelaskan semuanya!." Kata Yohan kepada asisten Steve.      

Sebelum meninggalkan ruangan, Yohan sempat melirik kearah tempat tidur pasien. Betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang tengah terbaring diatas tempat tidur itu.     

"Direktur Jerry? Bagaimana bisa dia berada disini. Tadi pagi, aku dan Tiara masih bertemu dia dalam keadaan baik-baik saja di restoran. Apa yang terjadi kepadanya, dan apa hubungannya dengan asisten Steve serta Emelly? Sudahlah, biar nanti aku bertanya kepada asisten Steve saja. Lebih baik aku membawa pulang dulu Emelly  ke rumah dan meminta Doni  dan beberapa bodyguard yang lain untuk berjaga-jaga disini."  Gumam Yohan dalam hati. Ia kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan diikuti oleh para Bodyguardnya.     

"Doni..." panggil Yohan kepada kepala bodyguardnya.     

"Siap, bos!"  Jawab Doni sambil berjalan maju dengan cepat.     

"Kau dan beberapa anak buahmu, berjaga-jaga disini. Besok pagi laporkan perkembangan keadaan direktur Jerry Jiang kepadaku." Perintah sang presdir kepada kepala bodyguardnya itu.     

"Siap presdir, laksanakan!"  Jawab Doni dengan mantap.     

Direktur Jerry Jiang yang sudah tersadar hanya melirik sedikit dengan mata setengah menutup karena di ruangan itu sangat gaduh dengan suara banyak orang. Ia sempat melihat menantunya itu sedang berdiri di dekat sofa dengan pengamanan lengkap serta beberapa bodyguard yang berdiri di belakangnya. Baru kali ini ia melihat sendiri, betapa tegas dan menakutkan Kim Yohan. Bahkan ia tidak perduli jika itu adalah asisten Steve yang melakukan kesalahan ataupun adik perempuannya sendiri. Sepertinya kali ini ia harus benar-benar berhati-hati dan jangan sampai menyinggung perasaan orang berpengaruh seperti Kim Yohan.     

Direktur Jerry Jiang lebih banyak mendengar percakapan diantara mereka, daripada melihatnya secara langsung. Semua itu ia lakukan untuk mencari aman saja. Suasana saat itu, tidak memungkinkan bagi dirinya untuk menyapa atau berbasa-basi mendekatkan dirinya kepada Yohan. Suasana tegang yang penuh dengan drama dan emosi karena kesalah pahaman. Meskipun demikian, ia tahu jika Kim Yohan tahu benar dan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Ia tidak akan menghukum asisten Steve begitu saja tanpa alasan yang jelas. Ia pasti membawa asisten Steve pulang untuk di korek kebenaran ceritanya, bukan untuk menghukumnya.     

Setelah semuanya meninggalkan ruangan itu. Sekarang hanya tertinggal Doni saja yang berada di dalam ruangan dan sedang duduk menyandar tubuhnya di sofa. Sedangkan 2 bodyguard lainnya berjaga di luar pintu kamar itu.     

"Sebaiknya aku berpura-pura masih belum sadar saja sampai besok pagi. Aku sama sekali tidak ingin berurusan dengan mereka. Urusanku sekarang adalah dengan orang-orang busuk yang menjebakku hingga seperti ini. Aku harus mencari tahu, apa tujuan mereka sebenarnya. Sialnya, aku sama sekali tidak ingat apa-apa tentang semua kejadian di bar. Sepertinya mereka telah memasukkan sesuatu kedalam minumanku. Direktur Pei, direktur Jian dan presdir William. Kalian semua akan mendapatkan pembalasan setimpal untuk semua yang kalian perbuat kepadaku hari ini. Tunggu pembalasanku!" gumam direktur Jerry Jiang dalam hati.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.