CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

383. Pergi Ke rumah Sakit



383. Pergi Ke rumah Sakit

0Sonya hanya bisa menghela nafas panjang. benar-benar tidak bisa diajak untuk berbicara apalagi berdiskusi. maksud hatinya adalah untuk bertanya di mana posisi Papanya sekarang? tetapi anak perempuan sulungnya itu justru mengajaknya bertengkar dan saling sindir menyindir satu sama lain. Walaupun pada dasarnya yang dikatakan oleh Tara adalah benar. selama ini Sonia sebagai Nyonya Jiang memang lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah dan bersenang-senang dengan teman-teman kelas atasnya dibanding di rumah dan menunggu suaminya pulang bekerja.     
0

Dengan hati yang dongkol senia duduk di meja makan sambil menikmati sarapannya. Baru saja wanita cantik ini, melahap beberapa sendok makanan dalam mulutnya. handphone di dalam tasnya berbunyi dengan nyaring.      

"Hemm... Siapa yang menelepon pagi-pagi seperti ini, benar-benar mengganggu orang makan saja."  Gumamnya dalam hati karena mulutnya masih penuh dengan makanan.     

Wanita cantik ini segera meletakkan sendok makannya dan membuka tasnnya untuk melihat siapa yang menelepon. 'Nomor tidak dikenal, siapa?' pikir sonya.     

"Hallo... Siapa ini?"  Jawab sonya dengan masoh mengunyah makanan yang masih tersisa di dalam mulutnya.      

"Hallo... Sayang. Ini papa?"  Jawab Jerry jiang yang sedang menelpon menggunakan handphone milik bodyguard yohan yang di pinjamnya. Ia sendiri tidak tahu dimana handphone miliknya saat ini.     

"Oh, dimana kamu sekarang? Apakah masih kurang bersenang-senang semalaman bersama wanita-wanita liar di luar sana? Sehingga kau baru ingat meneleponku."  Kata sonya yang menjawab dengan dingin perkataan suaminya.     

"Kamu bicara apa? Siapa yang bersenang-senang? Semalaman aku tergeletak tak berdaya di Rumah Sakit tanpa seorang pun yang menjaga disamping ku, kau bilang aku bersenang-senang? Hei! Apa kau masih istriku?"  Kata Jerry jiang yang mulai terpancaing emosi karena ucapan pedas sonya. Maksud hati memberikan kabar ke rumah supaya istri dan anaknya datang untuk merawatnya, malah perkataan-perkataan pedas dan menyakitkan yang harus ia dengar.     

"Apa! Apa yang terjadi kepadamu sayang?mengapa engkau sampai bisa masuk ke rumah sakit?"  Tanya sonya yang mulai khawatir, kemarahannya seketika hilang. Entah saat ini ia harus lega dan senang hati atau sedih. Ketika mendengar suaminya masuk rumah sakit. Itu tandanya semua perkataan Tara, yang katakan bahwa Papanya selingkuh dan bersenang-senang dengan wanita muda di luaran sana itu jelas salah. Tapi kabar sedihnya ialah ia harus merawat siaminya yang sedang sakit dan tidak bisa berjalan-jalan dan bersenang-senang. Untuk melakukan semua itu, ia harus membatalkan semua  janji pertemuannya hari ini.     

"Iya, apakah kau pikir yang yang sekarat dan hampir mati menahan sakit, masih bisa bersenang-senang dengan wanita? Dasar konyol! Cepat datang dan bawakan aku baju ganti." Kata Jerry jiang dengan suara jengkel.     

"Istri macam apa yang kerjanya cuma marah-marah dan bersenang-senang sendiri serta tidak perduli kepadanya. Bukankah seharusnya ia tanya kabar dan keadaan suaminnya terlebih dahulu, bukannya malah menuduh yang tidak-tidak." gumam Jerry jiang dalam hatinya yang jengkel dan merajuk kepada istrinya.     

" Baiklah, kau di Rumah Sakit mana? Aku akan segera bersngkat kesana sekarang." Jawab sonya singkat.     

"Rumah sakit Dokter Glen, kamar V-1." Jawab Jerry jiang yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.     

Sonya memasukkan handphone miliknya kedalam tas kembali dan segera mengelap mulutnya dengan tisu dengan bersih.     

"Sayang... Kau tidak perlu ke kantor hari ini. Kau harus ikut aku menjenguk papamu di rumah sakit." kata sonya sambil berdiri dsn merapikan pakaiannya. Setelah itu ia mendekati tara yang baru saja turun dari tangga dan bersiap berangkat ke kantor.     

"Apa papa di rumah sakit? Haits... Aku menunggunya seharian di kantor untuk tands tangan kontrak, ia malah enak-enakan di rumah sakit. Harusnya papa bisa telepon dulu, jika ia ingin menginap di rumah sakit. Sepertinya hotel sudah mulai bangkrut semua..."  Kata tara yang seolah tak perduli dan tidak percaya. Jelas-jelas papanya berangkat meeting dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Apa gerangan yang membuatnya sampai harus di rawat di rumah sakit?     

"Dasar kau anak kurang ajar! Papamu itu sedang sakit! Tetapi kau malah masih dibuk memikirkan kontrak. Jika Papapmu sakit, maka tidak ada satu kontrak pun yang akan ditandatangani. Camkan itu!!!"  kata sonya menggertak kepada Tara.     

"Haits... Iya... Iya, aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit dan bertemu dengan papa. Tapi setelah itu aku harus kembali ke kantor. Jika Papa di rumah sakit dan aku juga di sana, coba katakan! Siapa orang yang akan mengurus perusahaan?"  Kata Tara memberikan alasan. Walaupun sebenarnya ia ingin ke kantor hanya untuk mengurus kontrak milik jonatan dan mengambilnya untuk fi pelajari oleh papanya nanti jika sudsh pulang ke kediaman keluarga Jiang. Semakin cepat kontrak itu di tanda tangani oleh papanya, maka semakin cepat juga ia mendapatkan saham perusahaan JT Grup dari Jonatan.     

"Baiklah, yang penting kita bertemu papamu terlebih dahulu. Setelah itu terserah kau mau tinggal atau berangkat ke kantor seperti yang kau inginkan."  Jawab Sonya yang dengan cepat menggandeng tangan Tara, sebelum putri sulungnya itu berubah pikiran lagi.     

Mereka berdua berjalan keluar dari kediaman keluarga jiang dan masuk ke dalam mobil. Sang supir sudah standby didalam mobil dan siap mengantarkan nyonya dan nona mudanya kemanapun mereka inginkan.     

"Pak, kita pergi ke Rumah Sakit dokter Glen terlebih dahulu." Kata Sonya kepada sopirnya.     

"Baik, nyonya besar."  Jawab sang sopir. Ia kemudian dengan cepat melajukan mobilnya menuju tempat yang telah di sebutkan oleh majikannya.     

Mereka duduk dengan tenang di dalam mobil dengan sesekali mengobrol satu sama lain. "Tara... Apakah kau sudah memikirkan soal pernikahan? Ya, mungkin saja kau sudah menemukan seseorang yang cocok untuk menjadi pendamping hidupmu. Sampai kapan kau akan terus berpetualang dari satu tuan muda ke tuan muda lainnya?"  Tanya sonya kepada Tara. Sebenarnya ia juga ingin melihat kedua putrinya menikah dan hidup bahagia. Tetapi sekarang Tiara sudah menikahi Yohan, meskipun tidak ada pesta pernikahan yang mewah. Seharusnya Tara juga bisa menikah seperti adiknya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.