CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

382. Siapa itu Han?



382. Siapa itu Han?

0Yohan yang berbaring di belakang Jerry Jiang merasa tersinggung dengan perkataan papa Tiara itu.     
0

"apa maksud dari direktur Jerry. Apa dia sedang berfikir kalau Tiara terus hidup bersamaku. Hidupnya akan selalu dalam bahaya dengan kata lain, aku ini tidak pecus menjaga istriiku sendiri sebagai suami. Lalu apa yang ia lakukan selama ini kepada putrinya sendiri? Membuangnya, menjualnya kepada laki-laki lain hanya untuk beberapa saham atau uang, kesuksesan, dan ketenaran. Apakah itu yang ia maksud dengan kehidupan yang baik untuk Tiara? Ingin sekali aku berteriak kepadanya, ' Hai, direktur Jerry, aku akan mampu menjaganya dengan baik dan kau tidak perlu khawatir.' sayangnya aku tidak bisa mengatakan semua itu karena kondisiku sekarang. Jika aku tiba-tiba bangun dan berteriak, bukankah aku sama saja dengan membuka penyamaranku sendiri. Sebaiknya aku lanjutkan lagi mendengarkan semua ucapannya. Lagi pula, aku juga ingin tahu apa yang sebenarnya ia pikirkan antara hubungaku dengan Tiara."  Gumam Yohan dalam hatinya. Ia merasa sangat jengkel, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa.     

"Dasar anak lemah, mengapa kau selalu saja mudah terluka. Kau seharusnya hidup seperti Tara yang tidak mudah tertindas. Kebaikan dan kepolosan yang kau miliki bisa saja di manfaatkan oleh orang lain. Itu salah satu penyebab kau selalu menjadi no 2 setelah kakakmu. Kehidupan itu kejam, jika kau tidak kuat maka kau yang akan tertindas. Aku harap setelah ini, aku tidak pernah melihatmu terluka lagi. Yohan harus bisa menjagamu,  dan menjamin keselamatan mu. jika dia gagal melakukan itu, maka aku akan mengambilku kembali dan melanjutkan perjodohanmu dengan Han." Kata Jerry Jiang pelan.      

Setelah itu direktur Jerry Jiang selesai berbicara, ia berdiri dan berjalan tertatih kembali keluar dari kamar itu.     

Setelah papa mertuanya itu keluar dari kamar itu, Yohan segera melepas semua alat-alat medis itu dari tubuhnya. Ia tidak menyangka, jika direktur Jerry Jiang masih saja memiliki pikiran untuk memanfaatkan Tiara lagi. Lagi pula siapa itu Han? Dia pikir bisa mengambil istriku semau dia begitu saja? Jangan harap dia bisa mengambil Tiara, jika ingin membawa istriku maka orang yang pertama kali yang harus ia hadapi adalah aku. Isi pikiran Yohan yang sedang marah dan emosi.     

KEDIAMAN KELUARGA JIANG     

sonya terlihat sangat panik dan juga khawatir karena suaminya seharian kemarin sampai saat ini tidak pulang ke rumah. ia takut terjadi apa-apa dengan Jerry jiang. Wanita cantik ini berjalan mondar-mandir di ruang makan, seolah ia tidak bisa makan dengan tenang sebelum suaminya pulang atau setidaknya memberi kabar dia sedang berada dimana saat ini.     

"Sayang, Apakah angka tahu di mana bapakmu saat ini? Aku sudah berusaha untuk menghubungi handphonenya dari kemarin, tetapi sama sekali tidak ada jawaban." Tanya sonya kepada Tara yang sedari tadi menikmati makanan dan terlihat acuh dengan kekawatiran mamanya kepada papanya.     

" Sudahlah ma... Tidak perlu terlalu khawatir kepada papa. Lagipula, papa itu laki-laki dewasa, punya kaki, uang, kekuatan, jabatan tinggi. Ia bisa pergi kemana saja yang ia mau... Paling juga papa sedang bersenang-senang di luar sana. Mama juga setiap hari bisanya cuma ngomel dan shopping. Jadi jangan salahkan papa, jika ia mencari kesenangan di luar."  Jawab tara kepada mamanya yang seolah sedang memberi minyak ke api yang sedang menyala.     

"Tutup mulutmu! Aku kenal, siapa papamu. Dia bukan orang yang seperti itu. Kau ini, bukannya menenangkan mama. Malah membuat mama semakin marah dan khawatir."  Kata sonya membentak tara dengan suara keras karena jengkel dengan perkataan putrinya itu.     

"Terserah mama percaya atau tidak! Yang jelas papa kemarin izinnya itu meeting bersama klien di sebuah hotel di pusat kota S. Entahlah, meeting dengan klien seperti apa yang membuat papa sampai tidak pulang sampai sekarang. He... He... Mamaku sayang, sebaiknya jaga dan layani papaku dengan baik atau...."  Kata tara mamanya yang lebih sering berpergian untuk shopping dan liburan sendiri menghabiskan uang papanya untuk kesenangan sendiri, dari pada menemani dan membuat suaminya betah dirumah. Tara hanya tersenyum menyeringai sambil mencoleh bahu mamanya yang sudsh berdiri disampingnya dengan wajah masam.     

"Ha... Ha... Mama pasti sedang marah sekali. Padahal aku hanya menggodanya saja. Lagipula klien papa yang memiliki janji untuk meeting kemarin semua adalah laki-laki. Apa uang harus di khawatirkan? Paling juga mereka minum hingga mabuk dan kemudian menginap di hotel itu."  Gumam tara dalam hati. Tara kemudian menyelesaikan makan paginya dengan cepat, dan harus segera melarikan diri pergi daripada ia akan menjadi pelampiasan kemarahan mamanya yang sedang jengkel kepada papanya. Wanita yang sedang cemburu itu jauh lebih menakutkan daripada di kepung oleh ribuan lebah madu.       

"Kau! Kau anak yang sangat kurang ajar! Berani-beraninya kau menyumpahi papa meninggalkan mama."  Kata sonya dengan emosi memuncak. Wanita cantik ini menjewer telinga tara sampai merah karena berkata tidak sopan.     

"Ough... Sakit mama, lepaskan! Bukankah semua yang aku katakan itu benar. Kenapa mama harus marah. Selama ini jika papa di rumah, mama pasti ada diluar atau terkadang liburan. Kalian bisa berangkat ke pesta bersama itupun juga harus membuat janji terlebih dahulu. Sudahlah, aku mau berangkat ke kantor. Ada banyak hal yangbharus aku kerjakan hari ini."  kata tara memotong pembicaraan mamanya.     

"Enak saja kau berkata seperti itu kepada mamamu ini. Apa kau pikir, kau sudah sangat baik dalam berperilaku. Kau tak jauh beda dengan wanita yang suka berfoya-foya dan bergonta-ganti pasangan. Sekarang kau protes kepada mama."  Kata sonya yang tidak terima dengan perkataan Tara.     

"Setidaknya aku bukan wanita bersuami yang egois dan mementingkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan suami dan anaknya. Aku tahu, aku bukan wanita yang baik sekali. Tetapi aku hanya sedang mencari pasangan atau laki-laki yang pantas bersanding dengan wanita cantik dan cerdas seperti aku ini. Laki-laki itu harus kaya, tampan, pintar, memiliki masa depan cerah dan yang paling penting mau melakukan segalanya untukku serta aku menyukainya."  jawab tara sambil berlalu meninggalkan mamanya menuju kamar.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.