CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

398. Sibuk kerja atau tidur?



398. Sibuk kerja atau tidur?

0Nyonya kim hanya mengernyitkan dahinya. "Memang benar asisten steve jelas bisa membuka kuncinya. Bagaimana tidak, handphone inikan memang miliknya. Ya ... Mungkin sopir ini benar, sebaiknya aku menemui asisten steve sekalian mengembalikan handphone ini. Tetapi sebelum itu, he..he... Aku harus memeriksa isinya setelah ia buka kuncinya."  Pikiran nakal nyonya Kim yang tidak kenal menyerah.     
0

"Oke, pak. Kita menuju perusahaan Lianxi grup. Aku ingin meminta bantuan asisten steve untuk membuka kunci layar handphone ini."  Perintah Nyonya kim kepada supirnya.     

"Siap, nyonya besar. Kita meluncur kesana he... He..."  Kata sopir ini bercanda. Ia lupa jika yang penumpang di belakang itu adalah Nyonya besar Keluarga Kim, bukan para pelayan yang biasanya di ajak bercanda olehnya.     

Nyonya kim cuma melirik sedikit kearah spion mobil. Sebenarnya ia juga tidak masalah soal perkataan sopir para pelayan ini, cuma tidak biasa saja. Sopir pribadinya Joni adalah sangat sopan dan tidak pernah berkata aneh seperti Sam ini.     

"Eh... maaf, nyonya besar. Sudah kebiasaan saya jika mengantarkan para pelayan dan koki Lim. Kami terbiasa bercanda, sekali lagi maaf."  Kata Sam meminta maaf kepada nyonya besar di belakangnya.      

Nyonya Kim cuma tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku juga tidak masalah." jawab Nyonya Kim kepada Sam, supaya sopir ini tidak merasa canggung dengannya.     

--------     

PERUSAHAAN LIANXI GROUP     

Asisten Steve sedang duduk di meja kerjanya sambil mengantuk. Ia meletakkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam. Maklum saja tadi malam ia tidak terlalu lelap dalam tidurnya, yang ada iya dan para bawahannya dan juga seluruh penghuni kediaman keluarga Kim menjelang pagi baru tidur. Sebenarnya asisten dokter tampan ini ingin tidur lebih lama tetapi apalah daya Selain tidur dirumah orang Ia juga masih banyak pekerjaan yang menumpuk di dalam kantornya.     

"Aduh... Mataku, Mengapa angka tidak bisa diajak kompromi. Rasa kantuk menyerang tidak pada tempatnya dan waktu yang tepat. Tahukah engkau berapa banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini? Belum lagi aku harus menghindari beberapa rapat dan juga jadwal pertemuan menggantikan sang presdir untuk bertemu dengan para klien di luar perusahaan." gumamnya sambil memejamkan matanya dengan rapat. lambat laun asisten ini benar-benar tertidur, Sepertinya kelelahan.      

mobilnya Nyonya Kim Baru saja sampai di depan perusahaan Lianxi Grup milik Yohan. Ia segera turun dan masuk ke dalam perusahaan itu. Ini tidak banyak berkata berapa siapapun pegawai yang ada di perusahaan itu. Jelas tujuannya ke perusahaan itu hanya untuk mencari asisten Steve, bukan berbasa-basi dengan pegawai yang lainnya.     

"Nyonya besar, selamat datang." Sapa resepsionis wanita yang melihat awal Nyonya Kim masuk.     

"Apakah asisten Steve ada?" Tanya Nyonya Kim kepada resepsionis wanita itu.     

Resepsionis menjawabnya dengan tersenyum simpul. "sebentar nyonya, biar saya cek dahulu jadwal Tuan steve hari ini."  jawab resepsionis sambil membuka buku catatannya. Kemudian ia menelepon ke ruangan Sekertaris Tang.      

"Hallo, Sekertaris Tang. Ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan Steve. Apakah beliau ada di tempat sekarang?"  Tanya resepsionis wanita ini. Meskipun ia tahu, jika asisten steve ada diruangannya. Ia tidak berani mengambil keputusan sendiri untuk mempersilakan tamu yang belum membuat janji untuk masuk.     

"Apakah dia sudah memiliki janji sebelumnya? Jika belum memiliki janji bilang saja asisten Steve sedang tidak berada di tempat."  Jawab Tania Tang seperti biasanya dan tidak terlalu perduli dengan tamu-tamu yang ingin menemui asisten yohan. Ia sama sekali tidak bertanya, apakah tamu itu memiliki kepentingan yang mendesak dan penting atau tidak.     

"Ma.. maaf nyonya... Asisten steve sedang tidak berada di tempat." kata resepsionis wanita ini sambil karena takut tidak Mama dari pemilik perusahaan ini sampai marah dan meminta putranya untuk memecatnya. Tetapi ia juga tidak berani untuk melawan perkataan dari sekretaris senior seperti nona Tania Tang.     

Nyonya Kim hanya tersenyum sinis. Bagaimana mungkin ia tidak bisa masuk ke ruangan seorang asisten saja. bahkan ruangan presdir saja, ia bisa menepatinya kapan saja dan masuk kapan saja ia inginkan.     

"Cih! Apakah begini cara dari perusahaan ini melayani seorang tamu? Katakan kepada asisten steve! Dia yang turun kebawah sekarang atau aku yang naik ke atas ke ruangannya."  Jawab nyonya kim dengan jengkel dan salah paham kepada asisten tampan itu. Ia mengira jika perintah penolakan itu adalah perintah asisten Steve.     

"Ba... Baik nyonya besar. Saya akan memberitahu asisten steve sesuai dengan perintah Nyonya."  Jawab resepsionis wanita ini dengan ketakutan.     

Telepon di meja asisten Steve berbunyi, sedangkan asisten Steve sedang tertidur lelap sehingga tidak mendengarnya.     

"Maaf, nyonya. Tuan steve tidak mengangkat teleponnya. Maaf semua yang saya katakan tadi buatlah perintah dari sekretaris Tang. Mungkin karena jadwal tuan steve sangat padat dan banyak pekerjaan, jadi sekertaris Tang..."  Perkataan resepsionis wanita ini terhenti, tidak berani untuk berkata-kata lebih banyak lagi karena takut nanti Sekertaris Tang akan marah dan menyalahkannya. Ia bisa saja menganggapnya sedang mengadu kepada Mama pemilik perusahaan.     

Resepsionis Wanita ini bisa tertunduk dan tidak berani memandang ke arah Nyonya Kim. Iya takut mendapatkan kemarahan dan pemecatan mendadak yang tidak bisa ia tolak.     

"Sudahlah! Aku sudah mengerti apa yang kau pikirkan. Kau tidak perlu menjelaskan kepadaku. Biar aku saja yang naik ke atas ke ruangan asisten Steve." Kata Nyonya Kim kepada resepsionis wanita itu dan kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.     

"Terimakasih, Nyonya besar."  Kata resepsionis wanita itu dengan nafas lega. Ia sangat bersyukur terhindar dari kehilangan pekerjaan.      

Nyonya Kim tidak menoleh sedikit Iya tetap fokus berjalan dengan langkah menuju lift khusus presiden direktur yang biasa digunakan oleh Yohan. Dengan menggunakan lift itu ia tidak perlu berdesak-desakan atau antre dengan pegawai lainnya, karena tidak ada yang berani menggunakan fasilitas itu kecuali putranya dan juga asisten pribadinya.     

hanya menunggu beberapa saat saja wanita cantik ini sudah sampai di lantai yang ia tuju di mana ruangan asisten Steve berada. Pintu lift pun terbuka dengan cepat, nyonya Kim bisa lanjutkan langkahnya menuju ruangan asisten Steve dengan lancar tanpa hambatan.     

Sesampainya di depan pintu, nyonya besar ini mengetuk pintu beberapa kali sebagai formalitas. Setelah itu langsung masuk ke dalam ruangan. Wanita cantik ini tercengang, ketika melihat asisten tampan itu tertidur dengan lelap diatas meja kerjanya dan masih memegang bolpoin dan kertas di tangan kanan kirinya.     

"Oh, Jadi ini yang disebut sibuk bekerja?? Sedang tidur pulas begitu."  gumam nyonya kim sambil berjalan mendekat. Wanita cantik ini mengambil sebuah bunga mawar yang di ramkai indah di dalam vas dan menggeseknya di hidung asisten tampan ini.     

"Haachuu...haaachuuu..."  Asisten steve bersin-bersin mencium aroma bungan ini dari dekat. Bukan karena asisten steve alergi bunga, Tetapi ia hanya sedang sedikit mengalami gejala flu saja.     

" Steve... Bangun, sudah nyenyak tidurnya!"   kata nyonya Kim sambil tersenyum menyeringai. Ia bisa saja berbuat lebih usil lagi kepada asisten tampan ini, jika asisten steve ini tetap saja tidak mau bangun.     

Asisten steve mulai membuka matanya perlahan-lahan. Ia mendongak ke atas dan matanya terbelalak lebar ketika melihat siapa wanita yang sedang berdiri di depannya dan memanggilnya sambil tersenyum menyeringai kepadanya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.