416. Mereka yang saling menghina satu sama lain
416. Mereka yang saling menghina satu sama lain
"Hai, sayang. Kemana saja kamu? Memang kau membeli buah sampai ke Pulau Bali? Beli buah dengan bungan saja sampai berjam-jam." Kata tara sembari mengomel. Pada awalnya ia sudsh jengkel dengan Jonatan karena membuat dirinya telat sampai di rumah sakit. Di tambah lagi, rasa bosan menunggu lama papanya yang masih tidur dan jonatan yang tak kunjung datang, serta mamanya yang mulai usil mengacak-acak wajahnya. Sungguh benar-benar rasanya sangat menyebalkan.
"Haist... Sayang, Jangan cemberut seperti itu. Aku tadi keluar dari rumah sakit bertemu dengan Tuan Kim, Nyonya Kim dan juga seorang gadis muda yang cantik yang katanya adalah Putri mereka. Aku sama sekali belum pernah melihat gadis itu dan tidak pernah mendengar, jika keluarga Kim mempunyai seorang putri. Apakah kamu tahu Gadis itu benar-benar cantik dan menarik?mataku ini saja sampai tidak berpindah ke mana-mana ketika memandangnya." Kata Jonathan menjelaskan sambil memuji kecantikan dari putri bungsu keluarga miliarder itu.
"Maksud mu Emelly? Iya Aku pernah melihatnya beberapa kali Tetapi tidak begitu mengenalnya. Sepertinya dia hanya seorang gadis manja yang menyebalkan. Memang apanya yang hebat dari dia, cuma anak yang masih yang masih mengandalkan harta benda orang tuanya." Tata cara berkomentar seenaknya. Padahal Ia tidak jauh berbeda dengan apa yang ia ucapkan tadi. seorang wanita manja yang hanya suka berhura-hura dan menghabiskan harta benda orang tuanya.
"Oh, ya. Aku suka wanita yang bisa bermanja-manja kepada seorang laki-laki daripada wanita yang keras kepala dan merasa dirinya paling tinggi di antara yang lain." Kata Jonatan sedikit menyindir wanita cantik yang ada di sampingnya.
Menurut Jonatan, Tara memang wanita yang keras kepala selain menghabiskan harta benda orang tuanya dia juga termasuk wanita yang materialistis kepada pasangannya, Selain itu ia juga tidak pernah merasa puas. Hal itulah yang membuatnya cenderung menjadi seorang wanita yang serakah.
Mendengar sindiran keras dari Jonathan. wanita cantik ini justru hanya tertawa menyeringai, baginya itu bukanlah sebuah sindiran atau hinaan. tetapi sebuah pujian atas segala pencapaiannya. Memangnya kenapa kalau dia keras kepala, ingin selalu dipuji, materialistis atau rasionalis, ingin selalu menjadi yang terdepan dibandingkan wanita yang lain. Hal itu adalah hak dia sebagai seorang wanita yang memiliki kelas dan level yang tinggi, cerdas, cantik dan juga anggun. Jadi Apa salahnya jika ia menukar semua kesempurnaan yang ia miliki itu dengan sesuatu yang mahal dari seorang laki-laki yang ingin menjadi pendampingnya nanti.
Bagi Tara adalah "seorang wanita yang sempurna akan mendapatkan laki-laki yang sempurna. Kesempurnaan dari segala aspek. Ketampanan fisik, kecukupan materi, dan yang paling penting otak yang jenius.
"Apakah engkau sedang menyindirku, sayang? Dengarkan Aku baik-baik! Apakah engkau tahu kenapa sampai sekarang engkau itu hanya menjadi simpananku dan bukan pendamping hidupku?" kata karakter baik menyindir dan melemparkan pertanyaan yang menyakitkan hati kepada Jonathan.
Namun Jonathan tidak mengambil hati karena ia sama sekali tidak berpikir bahwa Tara adalah wanita yang cocok dan tepat untuk menjadi istrinya. Yang ada jika wanita cantik ini menjadi istrinya ia bisa saja jatuh miskin hanya dalam satu malam.
"tentu saja semua itu karena engkau memang tidak pernah ingin atau tidak pernah mau mempunyai komitmen serius untuk menikah. Memang apalagi alasan mu? Bukankah hal itu yang selalu engkau katakan kepadaku." Jawab Jonathan dengan apa adanya. Yang ia tahu Tara memang tidak mau direpotkan dengan yang namanya pernikahan karena menurutnya pernikahan akan membuatnya terkekang.
" Memang benar itu adalah salah satu alasanku. Itu hanya alasan umum yang berlaku untuk semua laki-laki yang mendekatiku. Tetapi untukmu? Engkau memang sebenarnya tidak pantas untuk mendapatkan wanita secantik aku. Semua syarat yang aku inginkan dari seorang laki-laki itu tidak ada pada dirimu, karena itulah kau hanya pantas sebagai simpanan saja. Bukan untuk menjadi suami yang sebenarnya." Kata tara dengan nada ucapan yang serius dan menghinakan Jonatan. Wanita cantik ini, menyentuh dagu laki-laki tampan ini dengan jari telunjuknya.
Wajah Jonatan terlihat merah padam, setelah mendengarkan perkataan Tara. Tetapi ia juga bisa membalikkan fakta dengan mudah, untuk menjatuhkan harga diri wanita cantik di pangkuannya saat ini.
"Oh, benar. Tentu saja kau adalah wanita cantik, cerdas, dan juga menarik. Tetapi Apa bedanya? Semua hal yang kau miliki itu pada kenyataannya hanya mampu menarik seorang laki-laki rendah yang seperti aku saja. Dan yang lebih parahnya wanita cantik ini sudah berkali-kali ditolak oleh laki-laki yang sudah ditaksirnya sejak lama, selalu kalah dalam hal percintaan dengan adiknya, selalu kehilangan laki-laki yang dicintainya. Terus apa bedanya? Apa yang kau banggakan dari dirimu? Kau bahkan tidak mampu menikahi laki-laki yang bilang rendahkan diri dihadapanmu ini. Sedangkan aku laki-laki yang kau hina justru mampu mendapatkan wanita yang memiliki level tinggi sepertimu. Katakan! Siapa yang lebih baik di antara kita? Kau atau aku!" jawab Jonathan dengan kata-kata yang menusuk hati akan menjatuhkan harga diri dari seorang Tara jiang yang telah Ia junjung tinggi selama bertahun-tahun.
Sekarang ganti wajah Tara Jiang yang merah padam karena merasa terhina dengan perkataan Jonathan. "Kau! Berani-beraninya kau berkata seperti itu kepadaku. Aku tidak sama dan serendah apa yang kau katakan. Kita lihat saja suatu saat aku akan bisa membuktikan kepadamu. bahwa aku akan bisa dan mampu mendapatkan laki-laki yang jauh lebih dan lebih daripada kau, Tuan Jonathan Lee!" Kata Tara jiang dengan sumpah serapahnya. Tidak hanya itu ia bahkan mengacungkan jari telunjuknya ke arah wajah Jonathan untuk mempertegas ucapannya. Mana Mungkin ia akan terima begitu saja dihina oleh seorang jum'atan yang jelas-jelas selama ini hanya ia manfaatkan saja. Selain dari Ia adalah kekasih Tiara dan sedikit harganya itu, laki-laki ini sama sekali tidak menarik untuk Tara.
Melihat ekspresi serius Tara Jonathan hanya tertawa. ia harus mencari cara dengan cepat untuk mencairkan suasana tegang ini, atau ia malah akan menghancurkan seluruh rencananya sendiri. Jika wanita cantik ini sampai benar-benar marah, dan tidak sudi lagi bertemu dan membantunya.
"Ha... Ha... Sayang, sudah! Sudahlah, kita akhiri semua sandiwara ini. Kita punya visi dsn misi sendiri yang saling mendukung satu sama lain. Soal kau nanti akhirnya dengan siapa, itu juga bukan urusanku. Jadi, kau tidak perlu berfikir terlalu serius seperti itu. Bukankah begitu sayang?" Kata jonatan yang mulai merayu dan berusaha kembali mengambil simpati wanita cantik ini. Laki-laki tampan ini meletakkan kepala wanita cantik ini bersandar di bahunya.
"Ya, kau benar. Kenapa aku harus repot-repot memikirkan hal yang tidak penting seperti itu. Yang palingbpenting sekarang adalah bagaimana kita mendapatkan tanda tangan papaku secepatnya." Jawab Tara dengan suara pelan.
"Sayang... Apakah kau lapar? Aku tahu kau sejak tadi belum makan. Aku sudah membawakan makanan kesukaanmu. Sebentar, aku akan mengambilnya." Kata jonatan memberikan perhatian lebih.
Tara hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tanda ia memang benar sedang lapar dan belum makan.
------------------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift) yang
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).
See you next day, I LOVE YOU ALL....