CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

446. Memancing di air keruh



446. Memancing di air keruh

0Sepertinya nya nya"Oh... Glen saat bertemu denganmu,  ia sedang makan malam bersama seorang wanita. Jangan-jangan Glen sudah punya pasangan? Dia bukan seperti kakakmu, bukan? Aku harap dia tidak diam-diam menikah seperti yohan." Kata nyonya Kim yang bertanya kepada Emelly yang sejak tadi menundukkan kepala, ketika menyebut nama Glen.     
0

Mendengar perkataan mamanya seketika Emelly menegakkan kepala. Ia menatap mamanya dengan ekspresi marah. Bagaimana mgkin mamanya berfikir yang seperti itu.      

"Tidak! Kakak Glen, tidak mungkin seperti itu. Mama jangan berfikir yang aneh-aneh." Kata nona muda cantik ini dengan suara sedikit tinggi.     

Nyonya kim tersenyum di dalam hatinya. "Hmm... Akhirnya, kau teepancing juga. Aku sangat penasaran, sebenarnya apa hubungan antara kau, asisten steve dan Glen? Kalian bertiga terlalu aneh untuk sebuah hubungan kakak dan adik atau teman." Gumam wanita cantik ini sambil memandang wajah Emelly.     

"Eh, kenapa kamu marah? Yang mama bicarakan itu Glen, bukan kamu dan Steve. Lagipula, memang apa salahnya kalau glen punya pasangan? Apa hubungannya dengan kamu?" Tanya nyonya Kim yang mulai memancing emosi dan informasi dari putrinya.     

"Emm... Itu... Itu... Aku... Aku hanya tidak suka mama menuduh kakak Glen. Tentu saja aku sudah seperti adiknya, bukankah kami sudah bersama sejak kecil. Mama pasti sudah paham dengan sifat dan sikap kakak Glen, bukan? Dia tidak mungkin seperti itu."      

Emelly terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan mamanya, soal hubungannya dengan glen. Gadis cantik ini tidak mungkin mengatakan bahwa ia sudah menyukai sahabat kakak laki-lakinya itu sejak dahulu.     

"Oh, hanya adik dan kakak saja. Jika seperti itu, Glen boleh saja punya wanita lain sebagai pasangannya." Jawab nyonya kim dengan sedikit menyindir sekali lagi. Yang jelas wanita cantik ini akan berusaha mengorek informasi sebanyak-banyaknya dari putrinya ini.     

"Semakin kau bertingkah aneh, dan berusaha mengelak habis-habisan. Mama semakin yakin ada hubungan spesial yang kalian bertiga sembunyikan di belakang kami, para orang tua." Gumam nyonya kim dalam hati.     

"Mana boleh seperti itu? Aku tidak setuju!" Jawab Emelly secara spontan menolak Dokter glen memiliki pasangan lain. Ia mengeryitkan dahinya dan melipat kedua tangannya di depan dada, sebagai bentuk protes atas ucapan mamanya. Baginya glen mana bisa mencari  atau memiliki hubungan dengan wanita lain, sementara ia saja masih digantung perasaannya.     

"Enak saja kakak tampan mau memiliki wanita lain. Dia hanya bisa memiliki wanita lain setelah menolakku secara lantang! Sampai sekarang ia tidak memberikan jawwban kepadaku, apakah dia mencintaiku atau tidak?" Gumam Emelly dalam hatinya yanh sedang kesal. Sepertinya gadis cantik ini benar-benar tidak sadar telah dipermainkan emosinya oleh mamanya sendiri saat ini.     

"Kamu punya hak apa, melarang glen untuk memiliki pasangan? Terserah dia, mau punya pasangan wanita seperti apa? Kamu bukan kekasihnya." Kata Nyonya kim yang mulai menyindir keras kepala putrinya. Pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan benar-benar mulai terasa pedas dan panas di telinga. Terlebih lagi menusuk hati gadis cantik ini.     

"Aku... Aku...mam menyebalkan! Aku mau istirahat dikamaku sekarang. Aku lelah!" Jawwb Emelly yang sudah tidak bisa berkata-kata apa-apa untuk menjelaskan alasannya. Meskipun yang dikatakan oleh mamanya benar. Ia sama sekali tidak punya hak untuk mencegah atau melarang kakak tampan punya wanita lain. Status hubungan mereka berdua memang tidak jelas untuk saat ini. Tetapi suatu saat ia pasti akan memperjelas semuanya.      

Emelly melangkahkan kakinya dengan kesal meninggalkan mamanya sendiri di ruang tamu. Tetapi Nyonya kim malah bersikap sebaliknya, sangat tenang dan cuma tersenyum melihat tingkah laku Putrinya.     

"Sayang... Jika kau menyukai salah satu diantara mereka berdua, kau hanya tinggal bilang saja. Kami sebagai orang tua akan mengurus sisanya. Mengapa kau tidak jujur saja, siapa yang kamu suka antara asisten Steve atau Glen HSIO." Gumam nyonya kim dalam hati.     

Tidak lama setelah Emelly pergi, tuan besar dan asisten steve keluar dari ruang kerja. Setelah membahas sesuatu yang penting dan bersifat rahasia.     

"Sayang... Dimana putri kita?" Tanya tuan kim yang melihat istrinya sedang duduk sendiri di sofa.     

"Pergi ke kamar, kesal mungkin? Mungkin sudah saatnya kita mencari pendamping untuk Emelly." Kata Nyonya kim menjawab dengan santai pertanyaan suaminya.     

"Kamu bercanda saja, putri kita masih kuliah." Jawab tuan kim singkat.     

"Aku tidak sedang bercanda, bukankah ia bisa bertunangan terlebih dahulu. Steve...bisakah kau membantuku?" Kata Nyonya kim memandang ke arah pemuda yang sedang berdiri di belakang suaminya.     

"Tentu saja nyonya besar. Jika saya bisa, akan saya bantu dengan senang hati. Bantuan seperti apa yang nyonya besar butuhkan?" Jawab asisten steve dengan tersenyum.     

Sepertinya asisten tampan ini nasibnya tidak akan jauh berbeda dengan gadis cantik yang baru saja kabur dari ruangan itu. Mungkin ini bisa jadi Ia juga akan termakan dan terperangkap oleh kata-katanya sendiri.     

"Tolong Carikan jodoh untuk Emelly?" Kata nyonya Kim sambil tersenyum menyeringai.     

Seketika asisten steve seolah membatu mendengar perkataan Nyonya besar itu, di tambah senyuman yang menyilaukan mata.     

"Eh... Apakah Nyonya besar tidak salah? Mencarikan jodoh? Jika saya bisa melakukannya dengan baik, mungkin saya yang terlebih dahulu memiliki pasangan he.. he... Nyonya besar bisa saja bercandanya." Jawab asisten Steve dengan malu-malu dan garuk-garuk kepala, karena bingung dengan maksud dari perkataan Nyonya besar itu. Antara Perintah yang sebenarnya atau cuma sindiran kecil untuk asisten tampan ini, supaya segera mencari pasangan hidup.     

"Puff... Iya... Iya, maaf. Kau benar, aku hanya bercanda saja. Tolong, jangan diambil hati." Kata nyonya kim yang mulai tertawa ketika melihat reaksi dari asisten Steve yang terlihat malu.     

"Sayang... Kamu jangan keterlaluan begitu bercanndanya. Kau tidak lihat, wajah asisten steve sampai merah merona seperti itu." Tambah tuan kim yang menimpali perkataan istrinya, hal ini membuat asisten tampan ini seolah tertimpa tiga batu besar secara bersamaan diatas kepalanya. Memang sudah nasoh sigle sepertinya selalu menjadi bahan bercanda, jika sudah masuk dalam pembahasan pasangan.     

"Ah, tuan besar semakin membuat saya malu." Jawabnya sambil tersenyum.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.