CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

447. Ini peringatan terakhir dariku



447. Ini peringatan terakhir dariku

0Nyonya memandang asisten steve sambil tersenyum. "Steve... Kau tampan dan baik. Pasti banyak wanita yang suka kepadamu. Coba buka hatimu untuk mereka." Kata nyonya kim mencoba memberikan nasehat.     
0

"Terimakasih, Nyonya besar. Saya akn mencobanya." Jawab asisten Steve sambil tersenyum.      

Tidak berselang lama kemudian setelahnya Nyonya Kim dan Tuan Kim sedang bercanda dengan asisten Steve. Utusan sang nyonya besar yang diminta untuk mengantarkan makanan dan minuman, ke rumah sakit untuk Tiara dan Yohan. Menghadap majikan dengan wajah bingung. Ia masih menenteng tas berisi makanan dan minuman di kedua tangan kirinya. Pelayan ini masih terdiam dan tidak berani menyela pembicaraan antara tuan besar dan nyonya besar kepada tamunya.     

Nyonya Kim yang menyadari keberadaan pelayan itu, seketika menatap tajam kearah barang bawaan di tangan pelayan perempuan itu. Barang-barang itu terlihat jelas masih utuh dan belum tersentuh oleh tangan lainnya.     

"Kenapa engkau membawa kembali semua makanan dan minuman itu? Apakah Yohan dan Tiara tidak menyukainya?" Tanya Nyonya Kim kepada An an.      

Didalam benak Nyonya kim sudah memberi peringatan keras kepada pelayan wanita ini. Jika sekali lagi saja ia berani berbuat ulah. Ia tidak segan memecatnya dan menggantinya dengan pelayan lain, meskipun ia adalah pelayan Tiara. Tetapi pada dasarnya wanita cantik ini juga yang memberikan pelayan itu kepada menantunya.     

An an menyadari sorot mata tajam yang berisi penuh dengan kecurigaan kepadanya. Tubuhnya gemetar karena takut sang nyonya besar salah paham kepadanya, dan tiba-tiba saja bisa mainnya memecatnya begitu saja. Hal yang terjadi sekarang ini benar-benar bukan kehendaknya, atau diluar kendalinya.     

"Nyonya besar, saya sudah sampai di kamar tuan muda dan nyonya muda. Tetapi kata perawat disana tuan muda dan nyonya muda sudah pulang satu jam yang lalu." Jawab Pelayan wanita itu kepada nyonya besar.     

"Apa? Kau jangan berbohong! Jika mereka sudah pulang sejak 1 jam lalu, bukankah mereka pasti sudah sampai di rumah! An an... Kau jangan memancing kemarahanku lagi. Bilang saja kau tidak ke rumah sakit dan masuk ke kamar mereka tadi." Kata nyonya kim yang marah-marah dan tidak percaya kepada perkataan pelayan wanita ini.     

An an menangis sambil berlutut, "sungguh Nyonya besar, saya benar-benar tidak berbohong. Jika Nyonya tidak percaya, Nyonya bisa telepon pihak rumah sakit." Jelas an an sekali lagi. Pelayan muda ini sepertinya memang sudah kehilangan kepercayaan Nyonya besar sejak kejadian kemarin di kamar yohan dan Tiara.     

"Tentu saja aku akan mengecek kebenarannya. Jika kali ini kau berbohong, maka kau harus meninggalkan rumah ini besok pagi. Kami sudah tidak membutuhkan seorang pelayan yang tidak tahu sopan santun seperti kau!" Kata nyonya kim memberikan peringatan keras dan tegas kepada an an.     

"Baik, Nyonya. Saya mengerti. Saya akan menerima keputusan Nyonya besok pagi." Jawab pelayan wanita ini dengan wajah tertunduk sedih. Air matanya berlinang, namun tidak bisa memberikan gambaran betapa hancurnya dan khawatir an an kepada tuan muda sekarang ini.     

"Bawa barang-barang itu menjauh datiku sekarang." Perintah Nyonya kim yang sudsh muak dengan wajah pelayan satu ini. Hatinya masih jengkel jika teringat kejadian kemarin.     

"Sudahlah, sayang. Jangan marah-marah terus. Biar papa telepon glen dan menanyakan tentang hal ini." Kata tuan kim mencoba menenangkan istrinya, supaya penyakitnya tidak kambuh lagi karena emosi tinggi.     

Tuan kim mulai menelpon Dokter Glen. Tetapi dokter tqmpan satu itu sama sekali tidak menerima panggilan. Malah handphone miliknya sedang tidak aktif atau diluar jangkauan.     

"Bagaimana pa?" Tanya Nyonya kim yang terlihat mulai khawatir dengan keadaan yohan dan Tiara.     

Tuan kim hanya menggelengkan kepalanya.     

"Telepon glen sedang tidak aktif, mungkin ia sedang sibuk. Biar papa menghubungi pihak rumah sakit saja." Jawab tuan Kim menelepon ke rumah sakit tempat Yohan dan Tiara dirawat.     

"Hallo, selamat malam dengan rumah sakit Dr. GLEN. ada yang bisa kami bantu?" Jawab resepsionis.     

"Kami ingin bertanya tentang pasien atas nama tuan kim yohan dan nyonya kim yohan di kamar V-3. Apakah benar sudah diperbolehkan pulang? Kami ingin menjemput mereka berdua. Saya papanya, tuan Kim Yuchen." Tanya tuan Kim.     

"Sebentar tuan Kim, saya cek terlebih dahulu." Jawab petugas rumah sakit itu sambil memeriksa data. Setelah data di konfirmasi, barulah ia bisa menjawab dengan pasti pertanyaan keluarga pasien.     

"Iya, benar tuan. Tuan kim yohan dan nyonya kim yohan memang sudah diperbolehkan pulang. Mereka berdua sudah pergi dari ruangan mereka kurang lebih satu jam yang lalu." Jelas petugas rumah sakit kepada tuan kim.     

"Oh, baiklah. Terimakasih banyak." Kata tuan kim yang mulai mengakhiri panggilan teleponnya.     

"Bagaimana pa?" Tanya Nyonya kim sekali lagi yang merasa penasaran dengan nasib kedua anaknya itu.     

"An an tidak berbohong. Yohan dan Tiara, Memang sudah pulang dari tumah sakit sejak 1 jam yang lalu. Masalahnya mereka pergi kemana?" Jawab tuan kim kepada istrinya.     

"Dua anak ini, mengapa selalu membuat kita berdua yang sudah tua ini khawatir. Yohan... Tiara... Pergi kemana lagi kalian berdua dengan keadaan seperti itu?" Kata Nyonya kim yang mulai begumam sambil mengomel karena hatinya merasa tidak tenang.     

Asisten steve yang sesari tadi cuma duduk bengong mendengarkan percakapan kedua orang tua Presdir itu, akhirnya angkat bicara. Ia sudah tidak tahan untuk diam, ketika melihat dua orang tua itu merasa gelisah dengan nasib putra dan menantunya. Mungkin ia bisa membantu dengan sedikit keahlian berpikir cerdasnya.     

"Tuan dan nyonya besar tenang dahulu, jangan panik. Biarlah saya mencoba melacak keberadaan mereka melalui para bawahan saya." Kata asisten Steve yang mengambil alih pekerjaan mencari dan menemukan jejak hilangnya sang Presdir dan Istrinya.     

Asisten Steve mulai menghubungi Doni untuk mencari tahu posisi sang presdir sekarang. Bagaimanapun doni akan dengan cepat mendapatkan informasi itu, karena anak buahnya selama 24 jam berjaga di depan pintu kamar sang presdir secara bergantian.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.