CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

508. Ruangan Kerja Sang Presdir



508. Ruangan Kerja Sang Presdir

0PERUSAHAAN LIANXI GROUP     
0

Sang presdir sedang ada di ruangan kerjanya bersama dengan asisten Steve dan juga sekretaris cantiknyanya, Nona Tania Tang.     

"Sekertaris Tang, apakah kau yakin sudah memperbaiki laporan ini sesuai dengan yang aku katakan kemarin?" Tanya yohan drngan memijat kening kepalanya. Wajahnya terlihat murung dan mulai emosi. Semua dokumen yang ia berikan kepada Sekertaris cantik ini banyak yang masih salah, bahkan ada yang salah menukar dokumen antara dokumen satu dengan yang lainnya.     

"Su... Sudah. saya sudah mengerjakan semuanya sesuai dengan permintaan anda Presdir Kim." Jawab Sekertaris cantik ini yang sedikit tidak percaya diri dengan hasil kerjanya sendiri.      

wajah Tania terlihat pucat ketika melihat ekspresi wajah sang presdir yang merah padam dan menatap ke arahnya dengan tatapan tajam. Jelaskan itu bukan kabar baik untuknya. Sekalipun sang presdir itu sangat pemarah, laki-laki Tampan itu tidak pernah marah-marah secara langsung kepadanya seperti hari ini. Jika hal itu benar-benar terjadi pasti ada kesalahan yang fatal telah dilakukan oleh wanita cantik ini.     

"Apa kau yakin?" Tanya sang presdir sekali lagi.      

Laki-laki tampan ini paling tidak suka jika dibohongi. Apalagi hal itu berhubungan dengan tugas yang langsung Ia berikan sendiri kepada pegawainya dan behubungan dengan laporan penting milik perusahaan. Bagaimana mungkin seorang sekretaris profesional seperti Tania ini begitu ceroboh dalam mengerjakannya. Rasanya hal itu adalah hal yamg tidak akan terjadi begitu saja. Mengingat wanita cantik ini sudah bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan itu dan pengalamannya sudah pasti lebih banyak di bandingkan pegawai lainnya.     

"Te... Tentu saja yakin." Kata wanita cantik ini yang sejak tadi terasa sedikit gugup.     

"Sial! Aku sangat yakin sudah melakukan dengan benar. Tetapi kenapa yohan memandangku seperti itu. Jangan-jangan....     

Dia salah memasukkan dokumen ke Map laporan yang berbeda. Sial! Kenapa aku tidak mengeceknya sekali lagi sebelum membawanya kesini. Aku terlalu terburu-buru tadi." Kata wanita cantik ini dalam hati. Wqnita cantik ini baru sadar telah melakukan keteledoran yang fatal untuk kedua kalinya.     

"Coba kau lihat sendiri, hasil kerjamu yang mengagumkan itu." Kata sang presdir sambil menyodorkan beberapa map dokumen yang membuatnya pusing setelah membacanya. Selain tersusun tidak berurutan, isinya di dalamnya juga bercampur aduk dari beberapa dokumen lainnya.     

Wanita cantik ini segera berjalan mendekat meja kerja sang presdir. Sekretaris cantik ini mengambil satu laporan yang ia kerjakan yang berada ditentukan paling atas. Dokumen yang memang sengaja dibiarkan terbuka oleh sang presdir untuk dicek sendiri oleh sekretaris cantik ini.     

Sekertaris Tang mulai melihatnya isi dari dokumen itu. Seketika ekspresi wajahnya menjadi sangat malu dan juga marah. Hal ini bukan karena marah kepada Yohan yang telah tidak mempercayai hasil kerjanya, tetapi justru karena malu melihat hasil kerjanya sendiri. Sepertinya  ia akan marah besar kepada orang suruhannya yang tidak bekerja dengan baik.     

"What! Apa-apaan ini? Pantas saja dia begitu marah. Brengs*k! Dasar pelayan sialan! Masukkan dokumen saja bisa salah. Mau di taruh dimana wajahku ini." Kata wanita cantik ini dalam hati. Salah satu tangannya mengepal disampaikan pahanya, sedangkan yang lainnya masih memegang kertas laporan di tangannya.     

"Bagaimana? Benar-benar mengagumkan bukan? Coba jelaskan kepadaku ari laporan-laporan itu." Kata sang Presdir yang mulai menyindir halus kepada Sekertaris Cantiknya itu.     

"Maaf, presdir. Mungkin saya terlalu kemarin. Jadi salah memasukkan dokumen ke tempat yang benar. Maaf, saya akan membawa dan memperbaikinya terlebih dahulu." Kata Sekertaris cantik ini sambil mengambil dokumen laporan dari meja kerja sang presdir, kemudian melangkahkan kaki menuju pintu keluar.     

"Apa aku sudah memberikan izin kepadamu untuk pergi?" Kata sang presdir kepada Sekertaris Tang.     

Seketika langkah kaki wanita cantik ini terhenti mendengar perkataan Yohan. Tania kemudian membalikkan badan dan menjalankan mendekati kembali kearah sang presdir. Dengan wajah cemberut dan bersiap untuk marah kepada laki-laki tampan yang duduk di kursi milik orang  nomor satu di perusahaan itu.     

"Kau! Tidak cukupkah kau menyindir dan mempermalukan aku daritadi? Kau jangan keterlaluan yohan! Jangan mengira karena kau seorang presdir, kau bisa memerintah dan menghinaku sesuka hatimu. " Kata Sekertaris cantik ini dengan nada tinggi. Wanita cantik ini bahkan membanting dokumen yang berada di tangannya diatas meja sang presdir.     

"Kau bilang aku memeritah dan menghina sesuka hatiku?" Kata sang presdir sambil tersenyum menyeringai.     

Sedangkan Sekertaris cantik ini masih berdiri di hadapannya dengan emosi, seolah menuntut permintaan maaf dari sang presdir atas perlakuannya.     

"Ya, bagaimanapun aku adalah nona muda dari keluarga Tang. Kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini. Menghinaku seperti pelayan rendahan bawahanmu." Jawab Sekertaris cantik ini dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan sombongnya.     

"Oh, maaf sekali nona muda Tang. Maafkan atas ketidak sopanan saya sebagai tuan muda Keluarga Kim. Apa sudah cukup?" Kata yohan sambil tersenyum menyeringai sekali lagi.     

"Sial! Tania ingin bermain-main denganku denganku memakai statusnya yang merupakan nona muda Keluarga besar dan berkuasa. Kita lihat, seberapa mampu kau untuk sombong dihadapan ku." Kata yohan dalam hati.     

Presdir tampan ini tidak akan keberatan, jika hanya untuk memberikan sedikit tamparan kecil kepada wanita cantik ini. Supaya Tania tahu tempat dan dimana iya sekarang berdiri.     

"Ya, tentu saja. Aku memaafkanmu." Kata wanita cantik ini dengan angkuh dan membuang muka dari pandangan sang presdir.      

Tania berfikir yohan tidak akan berani melakukan hal yang berlebihan untuk menekan kepadanya, jika ia sudah membawa nama besar Keluarganya. Apalagi hubungan papanya dengan keluarga yohan sangat baik.     

"Oh, terimakasih atas kebaikan hati Nona besar Tang yang dengan lapang hati mau memaafkan saya. Tetapi bolehkah saya bertanya?" Kata laki-laki tampan yang mulailah melakukan serangan halusnya kepada wanita cantik yang merupakan teman semasa kuliah dahulu ini.     

"Kamu mau tanya apa?" Kata Tania menjawab dengan entengnya.     

"Siapakah saya di perusahaan ini?" Tanya yohan dengan santai.     

"Semua orang disini tahu, kau adalah presiden direktur perusahaan ini. Pertanyaan bodoh macam apa itu." Kata Tania yang sepertinya belum menyadari jebakan dibalik ucapan sang presdir.     

"Oke, aku Presdir ya. Kalau kamu?" Tanya yohan sekali lagi masih dengan sikapnya yang santai, tetapi sangat acuh.     

"Hai, presdir kim! Kau tidak sedang amnesia bukan? Hanya karena tidak masuk kerja beberapa hari saja. Sudah jelas, aku ini adalah Sekertaris utama di perusahaan ini. Kenapa kau masih saja mempertanyakan hal itu?" Jawab Sekertaris cantik ini dengan sangat jengkel. Bagaimana mungkin Yohan bisa melupakannya begitu saja, pasti ada yang tidak beres dibalik semua sikap sang presdir hari ini.     

 "Oh, ternyata Nona muda Tang masih sadar, jika anda adalah seorang sekretaris dan saya seorang presdir perusahaan ini. Jadi menurut Nona, atas dasar apa saya memberikan perintah kepada nona?" Kata yohan dengan ekspresi wajah berubah seratus delapan puluh derajat. Dari ramah, sopan dan bekata lembut. Menjadi menatap tania dengan tajam dan dingin.     

Tubuh Sekertaris cantik ini seketika gemetar dan mengeluarkan keringat dingin. Wajahnya terlihat pucat pasi dengan pandangan kosong dan agak sedikit bingung.     

 Wanita cantik tidak menyangka sama sekali Jika Yohan akan membalas keangkuhannya dengan menggunakan status presdir nya di perusahaan, untuk menjatuhkan sekaligus menyadarkannya atas posisinya di dalam perusahaan itu selama ini. Mungkin sebelum yohan melakukan hal ini hari ini, Tania sudah sangat sering di peringatkan oleh asisten steve sebelumnya. Namun wanita cantik ini tetap saja tidak tahu diri dan sombong.     

Brakkk....     

Sang presdir tiba-tiba berdiri dan menggebrak meja dengan kedua tangannya. Hingga membuat wanita cantik ini terkejut.     

"Jika kau masih sadar siapa dirimu disini? maka cepat bawa semua dokumen ini dan kerjakan dengan benar!" Kata sang presdir dengan sorot mata tajam dan dingin.     

"Ka... Kau! Awas saja kau yohan. Aku akan membalas semua penghinaanmu hari ini!" Kata Sekertaris Cantik ini sambil membawa dokumen diatas meja sang presdir keluar ruangan. Tania kali ini benar-benar marah kepada Yohan, penghinaan laki-laki tampan ini pasti akan ia sampaikan kepada orang tuanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.